Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika

INDIKATOR-INDIKATOR KECEMASAN BELAJAR MATEMATIKA DARING DI ERA PANDEMIK COVID- 19 MENURUT PERSPEKTIF SISWA SMA KELAS X Adi Mulyana; Aan Juhana Senajaya; Denni Ismunandar
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2021): Volume 4 Nomor 1 tahun 2021
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.035 KB) | DOI: 10.30605/proximal.v4i1.501

Abstract

Penelitinian ini bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator kecemasan belajar matematika daring di era pandemik COVID-19 menurut perspektif siswa SMA Kelas X. Penelitian ini dilaksanakan di rumah siswa yang berasal dari SMAN 1 Lohbener. Penelitian ini dilaksanakan pada era pandemik COVID-19 dimana pada saat itu pembelajaran matematika yang diterapkan secara daring. Pembelajaran matematika daring juga diterapkan di SMAN 1 Lohbener di era pandemik COVID-19 tersebut. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Secara garis besar pengertian penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian.. Fenomena dalam penelitian ini, yaitu kecemasan belajar matematika menurut perspektif siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lohbener pada daring di era pandemik COVID-19. Subjek yang dipilih sebanyak 6 siswa dari pertimbangan guru dengan kriteria pandai, sedang, dan kurang, dan dari masing-masing kriteria tersebut 2 siswa.Siswa tersebut sebagai subjek penelitian pada penelitian ini, peneliti mengambil 6 subjek penelitian. Analisis data pada penelitian ini adalah Miles dan Huberman (Sugiyono, 2018: 246) yaitu melakukan coding, mereduksi data, menyajikan data, dan setelah itu memverifikasi kesimpulan. Peneliti juga menggunakan triangulasi sumber, teori, uji konfirmabilitas dan uji transferability. Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh antara lain indikator kecemasan belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kebanyakan dari siswa mengalami kecemasan belajar matematika, karena terjadinya kendala pada saat pembelajaran matematika daring. Adapun indikator-indikator kecemasan belajar matematika siswa pada saat pembelajaran matematika daring yang ditinjau peneliti dari aspek kognitif seperti: tidak dapat berkonsentrasi, bingung (termenung), tidak dapat memahami materi yang disampaikan guru, tidak mampu mengerjakan soal sendiri, tidak percaya diri, khawatir terhadap nilai yang turun. Aspek afektif seperti: kesal karena kendala itu terjadi berulang-ulang, cemas, takut terhadap nilai, gelisah, dan gugup tidak bisa menjelaskan ulang apa yang guru sampaikan, sedangkan aspek psikomotor seperti: tidak mau mengikuti pembelajaran matematika daring dan menghindar dari pembelajaran matematika daring.
RESPON MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN HYBRID PASCA PANDEMI COVID-19 Denni Ismunandar; Nandang Nandang
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 1 (2022): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.507 KB) | DOI: 10.30605/proximal.v5i1.1609

Abstract

Kasus Corona di Indonesia pada bulan Juni 2020 sudah mulai melandai. Hal ini berdampak pada kebijakan perguruan tinggi. Dampak tersebut adalah pembelajaran dilaksanakan secara hybrid, dengan mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan mengetahui respon mahasiswa pada pembelajaran secara hybrid. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh. Data dikumpulkan melalui angket yang diberikan kepada mahasiswa peserta mata kuliah Statistik Matematik Teori Peluang dengan partisipan sebanyak 11 orang mahasiswa. Data yang diperoleh selanjutnya diproses menggunakan Atlas.ti. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Pada saat mengajar dosen mengirimkan materi berupa file dan foto, selanjutnya dibahas menggunakan WhatsApp melalui Voice Note atau menggunakan Zoom; (2) Metode yang digunakan dosen kurang membantu dalam mengembangkan kemampuan bernalar mahasiswa; (3) Mahasiswa menginginkan pembelajaran luring, pembelajaraan menggunakan Google Classroom, Diskusi, dan lain – lain untuk membantu mahasiswa memahami materi perkuliahan; (4) Menurut mahasiswa, strategi yang dapat meningkatkan kemampuan menalar mahasiswa adalah pembelajaran secara luring, pemberian contoh yang lebih banyak, colaboratif learning, dan lain lain; (5) Saran mahasiswa untuk dosen yaitu dalam mengajar tidak terburu- buru atau terlalu cepat, menggunakan maplikasi sehingga menarik mahasiswa untuk belajar, mengganti aplikasi dalam pembelajaran, dan memberikan rekaman setelah selesai mengajar. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan dosen dapat merubah aplikasi, cara mengajar, dan menggunakan aplikasi yang menarik sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan menalar mahasiswa