Masa balita merupakan masa yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, pada masa ini anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan seperti stunting. Salah satu faktor yang bisa menjadi penyebab terjadinya stunting yaitu pola asuh orang tua yang diterapkan di sebuah keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Abang. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 76 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner mengenai pola asuh orang tua. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji contingency coefficient. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu orang tua dengan pola asuh demokratis sebesar 97,4%, orang tua dengan pola asuh otoriter sebesar 1,3%, dan orang tua dengan pola asuh permisif sebesar 1,3%. Anak yang mengalami stunting yaitu 14,5 % dan yang tidak mengalami stunting sebesar 82,5%. Berdasarkan hasil uji contingency coefficient didapatkan hasil nilai p sebesar 0,002<0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Abang. Orang tua diharapkan mampu menerapkan pola asuh yang baik sehingga bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.