Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN HOTEL FRONT ONE TULUNGAGUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG Tiok Kresna Aji; Sigit Winarto; Ahmad Ridwan; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2019): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v2i2.525

Abstract

This research was carried out against the background of the pattern of development progress in Tulungagung District so quickly that it affected the transportation sector. Transportation has an important role, which is to support the mobility of people and goods as well as for the implementation of intra and intermodal integration in order to remain smooth and orderly. But it not only the traffic system that needs attention, the facilities and infrastructure, namely the construction the Front One Hotel, which is the center of community activities, which is a gathering place for people to rest/spend the night and carry out celebrations or meetings as well as their impact. This research was conducted in the construction area of the Tulungagung Front One Hotel. The purpose of this study was to determine the impact of traffic development in the Front One Tulungagung Hotel. The analysis of the research uses the method described in the 1997 Indonesian Road Capacity Manual. The results of the analysis of this study are that the construction of Front One is expected to attract and generate new trips, affect the Level of Service (LOS) and affect the intersection of the SimpangEmpatPlandaan.Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang pola kemajuan perkembangan pembangunan yang ada di Kabupaten Tulungagung begitu cepat sehingga mempengaruhi sektor transportasi. Transportasi memiliki peranan yang penting yaitu menunjang mobilitas orang maupun barang serta untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda agar tetap lancar dan tertib di wilayah Kabupaten Tulungagung, maka dibutuhkan suatu sistem jaringan lalu lintas yang lancar, aman, hemat waktu dan efesien. Namun bukan hanya sistem lalu lintas yang perlu diperhatikan, sarana dan prasarana yaitu pembangunan Hotel Front One yang menjadi pusat kegiatan masyarakat, yang merupakan tempat berkumpulnya orang untuk beristirahat / bermalam  maupun melaksanakan acara hajatan ataupun acara pertemuan juga perlu diperhatikan dampaknya. Penelitian ini dilakukan di wilayah pembangunan Hotel Front One Tulungagung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak lalu lintas pembangunan Hotel Front One Tulungagung. Analisis penelitian menggunakan metode yang telah dijelaskan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997. Hasil analisis dari penelitian ini adalah pembangunan Front One diperkirakan akan menarik dan membangkitkan perjalanan baru, mempengaruhi Level Of Service (LOS) dan mempengaruhi persimpangan Simpang Empat Plandaan.
PERBANDINGAN KAPASITAS KUAT LENTUR PADA BETON BALOK TULANGAN BAMBU PILIN DENGAN KULIT DAN TANPA KULIT Angga Dwi Cahya; Yosef Cahyo Setianto Poernomo; Ahmad Ridwan
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2019): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v2i2.528

Abstract

We all know that steel elements cannot be renewed and their constituent elements take a long time to form. So there is a need for other alternatives which have steellike properties. One alternative is bamboo, bamboo is one material that can be used as a substitute for steel, because bamboo has a high tensile strength close to the strength of steel. In this study an attempt was made to compare the use of reinforcement with bamboo on the outside with the skin and the inside without skin to determine the flexural strength. The flexural strength test results on variations of skin obtained the value of Max P: average: 3400 kg with an average deflection of 9.25 mm while in variations without the skin P Max produced an average of 2400 kg with deflection value of 1.92 mm. Kita ketahui bersama bahawa unsur baja tidak bisa diperbaharui serta unsur penyusunnya yang membutuhkan waktu yang lama untuk terbentuk. Sehingga  perlu adanya alternatif  lain yang dimana memiliki sifat menyerupai baja. Salah satu alternatifnya adalah bambu, bambu merupakan salah satu bahan dapat digunakan sebagai pengganti baja, karena  bambu mempunyai kuat tarik yang tinggi yang mendekati kekuatan baja. Pada penelitian ini dicoba untuk membandingkan penggunaan tulangan dengan bambu bagian luar dengan kulit dan bagian dalam tanpa kulit guna mengetahui kekuatan lentur. Hasil pengujian kuat  lentur pada variasi kulit didapatkan nilai P Maks: rata-rata:3400 kg dengan  lendutan  rata-rata 9.25 mm sedangkan pada variasi tanpa kulit P Maks rata-rata yang dihasilkan 2400 kg dengan nilai lendutan 1.92 mm.
PREBANDINGAN STABILITAS ASPAL MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR BATU BELAH DAN BATU GAMPING Agung Guncoro; Ahmad Ridwan; Yosef Cahyo S.P; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2019): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v2i2.531

Abstract

Temperature is one of the factors that can cause damage to the road, especially on inter-city roads between provinces which in fact are lanes with heavy traffic and are traversed by heavily loaded vehicles. So that besides the pressure due to the burden of the vehicle itself also from the influence of temperature, both the weather temperature, the temperature of the vehicle engine. So from that it is necessary to further study what if the pavement layer is tested with different immersion temperatures and as a comparison used economical alternative aggregates namely limestone. The purpose of this goal is to see the results of a comparison between the use of limestone aggregates with split stones, which can survive the effects of deformation due to changes in temperature. The results showed that the use of limestone material has more strength than temperature changes compared to the use of split stone aggregates with results in changes in the value of stability where the value of the rock changes from 1346Kg to 1238Kg while the limestone values from 1447Kg to 1364Kg . This proves that limestone is more resistant to deformation due to the influence of temperature.Adanya perubahan suhu yang tidak menentu menyebabkan perubahan kekuatan pada lapis perkerasan. Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada jalan, apalagi pada jalan antar kota antar provinsi yang notabene jalur dengan lalu lintas padat dan dilalui oleh kendaraan yang bermuatan berat. Sehingga disamping adanya tekanan akibat beban kendaraan itu sendiri juga dari pengaruh suhu, baik itu suhu cuaca, suhu dari mesin kendaraan. Maka dari itu perlu adanya kajian lebih lanjut bagaimana jika pada lapis perkerasan tersebut diuji dengan suhu perendaman yang berbeda serta sebagai perbandingan digunakan agregat alternatif yang ekonomis yakni batu gamping. Maksud tujuan ini adalah melihat hasil perbandingan antara penggunaan agregat batu gamping dengan batu belah, mana yang bisa bertahan dari pengaruh deformasi akibat adanya perubahan suhu. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa penggunaan material batu gamping lebih memiliki kekuatan terhadap adanya perubahan suhu dibandingkan penggunaan agregat batu belah dengan hasil pada perubahan nilai stabilitasnya dimana pada batu belah nilai stabilitasnya berubah dari 1346Kg menjadi 1238Kg sedangkan pada batu gamping pada nilai stabilitas dari 1447Kg menjadi 1364Kg. Ini membuktikan bahwa bahwa batu gamping lebih tahan terhadap deformasi akibat pengaruh suhu.
PEMANFAATAN LIMBAH GYPSUM BOARD DAN BATU BATA MERAH UNTUK SUBSTITUSI SEMEN PADA PEMBUATAN BETON Didik Hadi Prayogo; Ahmad Ridwan; Sigit Winarto
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2019): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v2i2.542

Abstract

Concrete is one of the most vital building blocks, from columns, bricks, paving to roads made of concrete, so the use of concrete tends to be high. Concrete is often used as the main buffer in a building, so good quality is needed, but this is not accompanied by a declining quality of the material, so it requires innovation in the addition of new materials that can at least reduce the needs of the main material for making concrete, one of which is the utilization of Gypsum Board waste and red brick waste. The results of testing the concrete compressive strength test with the addition of Gypsum Board waste and red brick waste to cement obtained pretty good results. Concrete, which has the highest average compressive strength than normal concrete, has concrete with a mixture of red brick and gypsum waste of 10% each with a compressive strength of 250.56 kg / cm², and which has the lowest compressive strength have concrete with a mixture of red bricks and gypsum waste 15% each with a compressive strength of 195.56 kg / cm².Beton merupakan salah satu unsur penyusun bangunan paling vital mulai dari kolom,bata, paving hingga jalan terbuat dari beton sehingga penggunaan beton cenderung tinggi. Beton sering digunakan sebagai bahan penyangga utama pada suatu bangunan maka diperlukan kualitas yang baik, namun hal tersebut tidak di sertai dengan kualitas bahan yang kian menurun,makadiperlukan inovasi penambahan bahan baru yang setidaknya dapat mengurangi kebutuhan bahan utama pembuat beton, salah satunya pemanfaatan limbah Gypsum Board dan limbah batu bata merah Hasil dari pengetesan uji kuat tekan beton dengan penambahan limbah Gypsum Board dan limbah batu bata merah terhadap semen didapatkanhasil yang cukup bagus Beton yang memiliki nilai kuat tekan rata-rata paling tinggi selain beton normal di miliki beton dengan campuran batu bata merah dan limbah gypsum masing-masing 10% dengan nilai kuat tekan sebesar 250,56 Kg/cm²,dan yang memiliki nilai kuat tekan paling rendah di miliki beton dengan campuran batu bata merah dan limbah gypsum masing-masing 15% dengan nilai kuat tekan 195,56 Kg/cm².
UJI KUAT TEKAN DAN ARBSORPSI PADA BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH BATA RINGAN DAN BUBUK TALEK Krisna Dwi Kurniawan; Ahmad Ridwan; Yosef Cahyo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.872

Abstract

Concrete is one of the construction components used in buildings, bridges, or roads. In this study, The authors learned to create concrete that is lighter than standard concrete, that is by using light cement with a weight of 0%, 10% 20%, 30%, 40% of the volume of sand and talc powder weighing 8% of the volume of cement. The strength targeted in this study is k-225. Meanwhile, this study's results are the value of concrete compressive strength, which is increased by the target set k-225 to be k-400 in one of the normal concrete samples and has an average of k-360. 10% 20%, 30%, 40% and 8% talc powder increase with each average yield of k-294, k271, k-251, and k-225. To check the absorption of concrete samples, check the average increase in immersion 1 hour 0.0016%, 4 hours 0.0027%, and 24 hours 0.0047%. For the results of testing the type of weight, from each variation of test specimens 1 - 5, the resolution decreases 2.26, 2.24, 2.23, 2.16, and 2.028. The one with the lowest specific gravity is variation five concrete, with a variation of the average specific gravity 2,028.Beton merupakan salah satu komponen konstruksi yang pada umumnya digunakan pada bangunan gedung, jembatan maupun jalan. Pada penelitian ini Penulis bertujuan untuk menciptakan Beton yang lebih ringan dari pada Beton normal yaitu  menggunakan tambahan limbah bata ringan dengan bobot 0% , 10% 20%, 30%, 40% dari volume pasir dan bubuk talek dengan bobot 8% dari volume semen. Kekuatan yang ditargetkan pada penelitian ini adalah k-225. Adapun hasil dari penelitian ini adalah nilai kuat tekan Beton mengalami peningkatan target yaitu yang awalnya k-225 menjadi k-400 pada salah satu sampel Beton normal dan memiliki rata- rata k-360. Kemudian hasil nilai kuat tekan Beton dengan penambahan limbah bata ringan  10% 20%, 30%, 40% dan bubuk talek 8% mengalami penurunan yaitu dengan masing-masing hasil rata- rata k-294, k271,k-251, dan k-225. Untuk pemeriksaan arbsorpsi Beton sampel mengalami kenaikaan rata-rata yaitu pada perendaman 1 Jam 0,0016%, 4 Jam 0,0027% dan 24 Jam 0,0047%. Untuk hasil pemeriksaan berat jenis, dari setiap benda uji dari variasi 1 – 5 mengalami penurunan masing masing 2,26, 2,24, 2,23, 2,16 dan 2,028 maka yang memiliki berat jenis paling rendah adalah Beton variasi 5 yaitu dengan rata rata berat jenis 2,028.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU CANGKANG KEMIRI TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-300 Moh. Abdul Basit Minanulloh; Yosef Cahyo; Ahmad Ridwan
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.875

Abstract

K-300 concrete is concrete that has a characteristic compressive strength of 300 kg/cm2.  Many studies that use plantation and mining waste materials are simply wasted. These wastes are in the form of kemiri shell ash, rice husk ash, and others. in this study, kemiri shell ash as a cement additive, with variations in the addition of 5%, 10%, and 15% of the weight of cement to the quality of K-300 concrete. Concrete compressive tests carried out at the age of 7 and 28 days. The purpose of this study was to determine the compressive strength of concrete, the highest pressure strength, and the optimum percentage. Strong concrete pressure characteristics obtained at 28 days at a normal concrete variation 304.127 kg / cm, normal concrete variations with the addition of 5% “Abu Cangkang kemiri” 421,551 kg / cm, normal concrete variations with the addition of 10% “Abu Cangkang kemiri” 426,863 kg / cm2, and variations  normal concrete with the addition of 15% “Abu Cangkang kemiri” 428,210 kg / cm.  The results show that the optimum percentage of the addition of kemiri shell ash is 15% of the weight of cement with a maximum compressive strength of 428,210 kg/cm.  Beton K-300 adalah beton yang mempunyai kuat tekan karakteristik sebesar 300 kg/cm². Banyak penelitian yang menggunakan bahan – bahan limbah perkebunan dan tambang yang terbuang begitu saja. Limbah tersebut berupa abu cangkang kemiri, abu sekam Padi, dan lain- lain. Pada penelitian ini menggunakan abu cangkang Kemiri sebagai bahan tambah semen, dengan variasi penambahan 5%, 10%, dan 15%  dari berat semen terhadap mutu beton K-300. Uji tekan beton dilaksanakan pada umur 7 dan 28 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton dan  kuat tekan tertinggi. Kuat tekan karakteristik yang diperoleh pada umur 28 hari pada variasi beton normal 304,127 kg/cm², variasi beton normal dengan penambahan 5% abu cangkang  Kemiri 421,551 kg/cm², variasi beton normal dengan penambahan10% abu cangkang Kemiri 426,863kg/cm², dan variasi beton normal dengan penambahan 15% abu cangkang Kemiri 428,210 kg/cm². Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase optimum dari penambahan abu cangang Kemiri  adalah sebesar15% dari berat semen dengan kuat tekan maksimum sebesar 428,210 kg/cm².
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG GEDUNG DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Ahmada Khotibul Umam; Sigit Winarto; Ahmad Ridwan; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.883

Abstract

The foundation has an important role in the field of construction. The function of the foundation is to transport the building load to the subgrade, so the foundation must be planned with the right calculation so that the building is safe and stable. Pile foundation is one type of foundation used in building construction with heavy loads. In research, land investigations use SPT (Standard Penetration Test). The calculations include the carrying capacity of the soil, the loading of buildings, the dimensions and depth of the pile, and the stability of the controls. Calculation results obtained, loading on floors 1 to 3, totaling 4,463.5 Tons. The dimensions of the foundation are 0.6, with a cross-sectional area of 0.28274334 and a depth of 18 M. The need for strengthening the foundation is 600059.7 Kg. With bolt control stability 24,620 Tons / M2 > 1.5 Tons / M2 – >   Safe, shear  9,156 Tons / M2  > 0,156 Tons / M2 –  > Safe.Pondasi memiliki peranan penting dalam bidang konstruksi. Fungsi pondasi sendiri yaitu meneruskan beban bangunan ke tanah dibawah pondasi menjadikan pondasi harus direncanakan dan diperhitungkan dengan tepat agar bangunan yang didirikan aman dan stabil. Salah satu jenis pondasi yang banyak digunakan yaitu pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang banyak digunakan pada konstruksi yang memiliki beban berat. Dalam penelitian, penyelidikan tanah menggunakan metode SPT (Standart Penetration Test). Perhitungan yang dilakukan meliputi perhitunagn daya dukung tanah, Pembebanan bangunan, dimensi dan kedalaman tiang pancang, serta stabilitas control. Hasil dari perhitungan didapat, pembebanan lantai 1 sampai 3 sebesar 4663,5 Ton. Dimensi pondasi sebesar 0,6 M dengan luas penampang 0,28274334 M dan kedalaman 18 M. Kebutuhan tulangan pondasi yaitu 600059,7 Kg. Dengan stabilitas kontrol terhadap guling 24,620 Ton / M2 > 1.5 Ton / M2 – >   Aman, Gaya terhadap geser 9,156 Ton / M2  > 0,156 Ton / M2 –  > Aman.
STUDY PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG GUEST HOUSE 6 LANTAI DI KOTA KEDIRI Ravie Setya Putra; Ahmad Ridwan; Sigit Winarto; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.886

Abstract

The increasing number of tourist attractions and airport construction in the city of Kediri will impact the rising number of visitors from outside the city. The availability of adequate accommodation to accommodate the number of visitors who will come to the town of Kediri is essential. Kediri City Guest House Building is one of the solutions to the problem of availability of accommodation in the City of Kediri going forward. Calculations carried out in this study regarding the structure of the 6-story Guest House building design using SAP2000V7.40 software. The results of the standard frame elements in the structure column model with the appropriate dimensions and materials included in the plan drawing. The column section frame has dimensions 600x600 cm and diameter 600 cm. The wall load value is distributed to all frames holding the wall in the form of a uniform load of 250 kg/m2 as planned, the height of the stairs is 2 m, and the length is flat is 2.5 m. Thus, the calculation results obtained the number of stomps of 10 pcs and the number of climbs of 10 pcs with a width of 61cm stairs, aantrade (horizontal) 25 cm, and optrade (up) 20 cm. Bertambahnya jumlah tempat Wisata dan pembangunan Bandara di Kota Kediri akan berdampak pada bertambahnya jumlah pengunjung dari luar Kota. Ketersediaan akomodasi yang mencukupi untuk menampung jumlah pengunjung yang akan datang ke Kota Kediri sangat diperlukan. Gedung Guest House Kota Kediri menjadi salah satu solusi pada permasalahan ketersediaan akomodasi kedepannya. perhitungan yang dilakukan Pada penelitian ini   mengenai perencanaan struktur bangunan Guest House 6 lantai dengan menggunakan software SAP2000V7.40. Hasil elemen frame biasa pada model kolom struktur dengan dimensi dan material yang sesuai telah dicantumkan dalam gambar rencana. Frame section kolom tersebut berdimensi 600 x 600 Cm dan diameter 600 Cm. Nilai beban dinding didistribusikan ke seluruh frame yang menahan dinding dalam bentuk beban merata (uniform load) sebesar 250 kg/m2 seperti rencana tinggi tangga adalah 2 m dan panjang datar adalah 2,5 m. Secara perhitungan diperoleh hasil jumlah injakan 10 bh dan jumlah tanjakan 10 bh dengan lebar tangga 61cm, aantrade (mendatar) 25 cm, dan optrade (naik) 20 cm.
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG GEDUNG PASCA SARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KADIRI Rizaludin Rizaludin; Sigit Winarto; Ahmad Ridwan
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.889

Abstract

The foundation is a part of the structure that functions as a support for the building and distributes the burden on it (upper fabric) or the soil layer with a stable enough carrying capacity. In planning the foundation for a structure can use several types. The selection of the foundation to be used based on the weight of the building. The construction of the C story building seven-story University requires a strong foundation. The pile foundation was chosen because it was relatively fast, easy, and yielded hard soil at 5.6 m. In this calculation, three methods as a Trofimankove method and the Meyerhoff method and the General Method Method. Pile foundation planning has a planned load of Qu 231 Ton. The calculation of the three ways obtained more efficient results, namely the count with a Meyerhoff method equal to 82.21. The number of single piles that are close to one pile cap is four poles, so the calculation formula of the Pall piles group is 232.82 tons. Thus it can be concluded that Pmax <Pall 231 Ton <232.82 Ton, which means that it meets the requirements.Pondasi adalah bagian struktur yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan menyalurkan beban diatasnya (upper structure) atau lapisan tanah yang memiliki daya dukung yang cukup kuat . Dalam merencanakan pondasi untuk suatu struktur dapat menggunakan beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan pondasi berdasarkan fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi tersebut, berdasarkan beban dan beratnya bangunan atas kedalaman tanah dimana bangunan tersebut didirikan. Pembangunan gedung C berlantai 7 Universitas Kadiri memerlukan pondasi yang kuat. Pondasi tiang pancang dipilih karena pekerjaan relatif cepat, mudah dan hasil sondir tanah keras pada 5,6 m. Pada perhitungan ini digunakan tiga metode yaitu metode Trofimankove dan metode mayerhoff serta Metode cara Umum. Perencanaan pondasi tiang pancang memiliki beban rencana sebesar Qu 231 Ton. Dari perhitungan ketiga metode didapat hasil yang lebih efisien yaitu pada perhitungan dengaan metode mayerhoff yaitu sebesar 82,21. Jumlah tiang tunggal yang mendekati pada satu pile cap adalah 4 tiang, sehingga diperoleh dari rumus perhitungan Pall tiang kelompok 232,82 Ton. Dengan demikian dapat disimpulkan Pmaks < Pall 231 Ton < 232,82 Ton, yang artinya memenuhi syarat.
STUDY PERENCANAAN PONDASI GEDUNG GUEST HOUSE 6 LANTAI DI KOTA KEDIRI Supriyadi Supriyadi; Ahmad Ridwan; Yosef Cahyo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.890

Abstract

The building foundation is a lower structure that functions to carry the weight of the load to the subgrade. The foundation planning study in this study uses a bore pile type of foundation. This study uses the Meyerhoff method based on SPT data received by CV. Arya Duta. In this bore pile foundation planning, the carrying capacity of the bore pile foundation to the ground is 81.00 tons, with a depth of 26 M from the ground surface. The results of the calculation of pile drill piles get P 19.44 tons at the bottom of 26 M while the reinforcement of the pile cap is found in q 1.152 Ton / M (own weight). In the bore pile with spiral support found the results of the analysis data ((D. concrete 600 mm, Blanket 40 mm), (D reinforcement 16 mm, number of reinforcement 10), (D. stirrup 10 mm, Spacing 60 mm)). Based on the overall results of the structure, weight was found 16,771.43 Tons / M. Thus, from the analysis of equivalent lateral force loads (Fi 77.71), it was found that the construction of building structures is earthquake resistant.Pondasi merupakan struktur bawah bangunan yang berfungsi meneruskan berat suatu beban pada bangunan ke tanah dasar. Study perencanaan pondasi pada penelitian ini menggunakan pondasi tipe bore pile. Penelitian ini menggunakan metode Mayerhoff berdasarkan data SPT yang di terima oleh CV. Arya Duta. Pada perencanaan pondasi bore pile ini didapatkan kemampuan daya dukung pondasi bore pile terhadap tanah adalah sebesar 81.00 Ton, dengan kedalaman 26 M dari permukaan tanah. Hasil perhitungan tiang bor pile mendapatkan hasil P 19,44 Ton pada kedalaman 26 M. Sedangkan pada penulangan pile cap di temukan q 1,152 Ton/M (berat sendiri). Pada bore pile dengan tulangan spiral di temukan hasil data analisis ((D.beton 600 mm, Selimut 40 mm), (D tulangan 16 mm, jumlah tulangan 10), (D. sengkang 10 mm, Spasi  60 mm)). Berdasarkan hasil keseluruhan berat struktur ditemukan 16.771,43 Ton/M. Dengan demikian, dari analisis beban gaya lateral ekuivalen (Fi 77,71) didapatkan bahwa, Kontruksi struktur gedung tahan terhadap gempa.