Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Penerapan Fisioterapi Dada Pada Anak Usia 3-5 Tahun Dengan Masalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Akibat ISPA Winda Apriliani; Siti Rofiqoh
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang satu atau lebih bagian saluran pernafasan dimulai dari saluran pernafasan atas yaitu hidung hingga saluran pernafasan bawah yaitu alveoli termasuk jaringan adneksa seperti sinus, rongga telinga tengah dan selaput paru yang disebabkan oleh bakteri, virus dan mikoplasma. Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan pengaruh dari penerapan fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada anak yang mengalami ISPA. Rancangan karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan subjek dua orang pasien anak usia 3-5 tahun yang mengalami masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat ISPA. Studi kasus dilakukan selama tiga hari dengan fokus intervensi penerapan fisioterapi dada pada anak. Hasil studi kasus menunjukkan setelah dilakukan fisioterapi dada pada kasus I terjadi penurunan frekuensi pernafasan dari 29 x/menit menjadi 22 x/menit, batuk berkurang, tidak ada sekret, tidak ada suara nafas ronkhi. Pada kasus II terjadi penurunan frekuensi pernafasan dari 28 x/menit menjadi 25 x/menit, batuk berkurang, tidak ada sekret, tidak ada suara nafas ronkhi. Simpulan penerapan fisioterapi dada dapat mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas pada anak usia 3-5 tahun yang mengalami ISPA. Saran bagi perawat dapat menerapkan fisioterapi dada pada anak yang mengalami masalah bersihan jalan napas tidak efektif akibat ISPA.
Identification of Health Status in Islamic Boarding School Students Herni Rejeki; Dwi Fijianto; Siti Rofiqoh; Whinda Widyastuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Health is a basic need for everyone. Health is often the impact of problems experienced by individuals as a result of unhealthy behavior. Medical examination should be carried out regularly by everyone to find out their health status. Identification to determine the health status at MBS Wonopringgo was done through physical examination, interviews and observations of students at MBS Wonopringgo. Physical examination included hair, eyes, teeth and mouth, neck, breasts, skin, genitalia, nails and feet. Interviews were conducted to obtain data on complaints felt in the last 6 months. The purpose of this community service was to obtain data on the health status of students at MBS Wonopringgo. The method used physical examination, observation and interviews. The results of this community service was identified the health status of students at MBS Wonopringgo. This data used as initial data in carrying out further community service research.
EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN KELUARGA UNTUK MENURUNKAN ANGKA STUNTING I Isyti'aroh; Nurul Aktifah; Siti Rofiqoh; Dzikra Nurseptiani; Ma'ruf Islamudin; Nia Imatul Fadhilah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 20, No 1 (2024): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v20i1.1348

Abstract

Stunting adalah keadaan tinggi badan anak lebih rendah jika dibandingkan dengan umur. Stunting mempunyai dampak negatif bagi tumbuh kembang anak sehingga perlu penanganan agar tumbuh kembang anak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pendampingan keluarga dalam menurunkan angka stunting. Metoda penelitian ini menggunakan desain one group pretest and posttest design. Intervensi yang dilakukan adalah pendampingan keluarga dengan mengedukasi keluarga dan mendampingi penyelesaian masalah berdasarkan masalah yang ditemui. Teknik pengambilan sampel dengan cluster sampling pada 20% (3 desa) dari 11 desa yang ada di wilayah kerja puskesmas Buaran Pekalongan. Jumlah total responden sebanyak 27 keluarga. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi pengukuran tinggi badan disesuaikan umur dan angket data demografi keluarga. Hasil penelitian karakteristik demongrafi menunjukkan 52% ibu tingkat pendidikannya dasar dan ayah 56%. Pekerjaan ibu 67% ibu rumah tangga, pekerjaan ayah 74% buruh. Analisis kerutinan ke posyandu menunjukkan 81% rutin ke posyandu. Hasil analisis efektiitas intervensi terhadap penurunan status stunting menunjukkan perubahan stunting menjadi tidak stunting sebanyak 30% dan penurunan prosentasi dari sangat pendek menjadi pendek sebesar 16%.  p value didapatkan 0,003. Kesimpulan penelitian adalah pendampingan keluarga efektif menurunkan angka stunting. Disarankan agar penanganan stunting melalui pendekatan komprehensif  terutama pada keluarga berdasarkan masalah yang ditemui keluarga
STUDI AWAL RESIKO GESTASIONAL DIABETIK MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG I KEBUPATEN PEKALONGAN Isyti'aroh Isyti'aroh; Sugiharto Sugiharto; Siti Rofiqoh; Windha Widyastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 19, No 1 (2023): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v19i1.1088

Abstract

AbstracGestational Diabetes Mellitus (GDM) is one of the complications of pregnancy that increases the morbidity and mortality of both the mother and the baby. This study aims to determine the risk factors that exist in all pregnant women in the working area of the Bojong I Public Health Center in Pekalongan. Study design used cross sectional. Sampling was taken using the total sampling technique for the entire population of pregnant women whose number was known, namely 146. The research location was in the working area of the Bojong 1 Public Health Center, Pekalongan Regency, which covering 14 villages. The research instrument used a questionnaire containing questions about risk factors for GDM including age, parity, body mass index before pregnancy, history of GDM, history of increased blood sugar, history of polycystic ovary syndrome, history of giving birth to babies > 4 kg, family history of DM, history of exercise routine before pregnancy, history of stillbirth, history of pregnancy with more than 1 fetus and history of babies born with congenital defects. The results showed that multiparity was the most common risk factor found in 106 (72.6%). Cumulatively, the majority of respondents only had one risk factor, namely 73 (50%). The conclusion from the study is multiparity is the most risk factor for GDM.