Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

TERAPI MUSIK REBANA MAMPU MENURUNKAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG Iskim Luthfa; Furaida Khasanah; Dyah Wiji Puspita Sari
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 2 (2015): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.1.2.1-7

Abstract

ABSTRAKStress yang terjadi pada lansia yang di rawat di Unit Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang disebabkan oleh beberapa hal antara lain, lansia merasa kesepian karena jauh dari keluarga, merasa terasing karena harus tinggal di lingkungan yang baru, mengalami ketergantungan dan ketidakberdayaan. Salah satu terapi untuk menurunkan stress pada lansia yaitu dengan musik tradisional rebana. Terapi musik tradisional rebana menyerupai terapi okupasional yang cara kerjanya mampu menurunkan hormon kortisol yang disebabkan karena stress sehingga tubuh menjadi tenang dan rileks, sehingga seseorang mampu melupakan permasalahannya.Penelitian kuasi eksperimen ini didesain menggunakan pre-test and post-test with control group. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling, sampel dalam penelitian sebanyak 20 lansia, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 10 lansia kelompok perlakuan dan 10 lansia kelompok kontrol. Untuk kelompok perlakuan diberi intervensi yaitu pemberian terapi musik rebanaselama 30 menit, pemberian terapi musik rebana dilakukan 1 kali seminggu selama 8 minggu. Sedangkan untuk kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun. Instrument penelitian stress menggunakan skala Holmess dengan 36 pertanyaan.Hasil, Uji independent t test didapatkan pada kelompok perlakuan tingkat stress menurun dari 1,7 menjadi 1,3 (nilai p = 0,037). Untuk kelompok kontrol tingkat stress juga menurun dari 1,3 menjadi 1,2 (nilai p = 0,545), namun penurunan ini dinilai tidak signifikan.Kesimpulannya : Terapi musik rebana mampu menurunkan tingkat stress pada lansia di Unit Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang.Kata kunci : Musik rebana, Stres, Lansia.
POTRET PELAKSANAAN PATIENT SAFETY MAHASISWA PROFESI NERS Dyah Wiji Puspita Sari
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 2 (2015): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.1.2.1-11

Abstract

ABSTRAKTerjadinya insideninsiden keselamatan pasien yang disebabkan oleh mahasiswa dapat menimbulkan berbagai efek yang merugikan bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan profil pelaksanaan program keselamatan pasienoleh mahasiswa profesi ners. Penelitian ini melibatkan 36 mahasiswa profesi Ners yang dipilih secara total sampling yang sedang praktik di ruang rawat inap RSISA. Metode dalam penelitian ini adalah diskriptifeksploratif.Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi menunjukkan bahwa profil pelaksanaan patient safety oleh mahasiswa profesi ners berada dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa setiap rumah sakit pendidikan wajib meyakinkan mahasiswa yang akan menjalani praktik klinik untuk paham tentang pelaksanaan program patient safety.Kata kunci:pelaksanaan, keselamatan pasien, mahasiswa profesi ners
HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KEPERAWATAN BERBASIS SPIRITUAL DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT Dyah Wiji Puspita Sari; Retno Issroviatiningrum; Rantika Shela Soraya
Jurnal Riset Kesehatan Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.978 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

Abstract

Tingkat kepuasan perawat sangat mempengaruhi kinerja perawat dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.  Pelayanan keperawatan berbasis Spiritual menjadi salah satu penyebab dari kepuasan kerja perawat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pelayanan keperawatan berbasis  spiritual dengan kepuasan kerja perawat di RSI Sultan Agung Semarang. Jenis penelitian  ini  merupakan  penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data  dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuesioner kepuasan kerja perawat dan lembar observasi. Pengambilan sampel  dilaksanakan dengan menggunakan total sampling sebanyak 99 responden. Metode analisis data menggunakan spearmen rank. Hasil  penelitian  menunjukkan karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI Sultan Agung Semarang didominasi pada kelompok umur 26-35 tahun yaitu sebanyak 67 responden (67,7%) dengan masa kerja selama 6-10 tahun yaitu sejumlah 43 responden (43,4 %) dan berjenis kelamin perempuan yaitu 75 responden (75,8%) serta tingkat pendidikan terakhir adalah D3 Keperawatan dengan 15 responden (15,2%). Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja perawat yang ditandai dengan nilai ρ value 0,000 (ρ value ≤ 0,05) dan koefisien korelasi 0,696 yang menunjukan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat. 
HUBUNGAN ROLE MODEL PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING ISLAMI DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Senita Linda Avriana; Muh. Abdurrouf; Dyah Wiji Puspita Sari
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.247 KB)

Abstract

Masih saja terdapat permasalahan caring Islami di suatu instantsi padahal caring Islami mempengaruhi pelayanan kesehatan dengan role model perawat terciptanya sikap atau perilaku yang professional dan bertanggung jawab terhadap pasien dengan dilandasi nilai-nilai seperti professional, ramah, amanah, istiqomah, sabar serta ikhlas sehingga dengan adanya role model yang baik sesuai indikator role model perhatian, representasi, Peniruan tingkah laku model, motivasi dan penguatan, maka mempengaruhi juga pada perilaku caring Islami. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui adanya hubungan role model perawat dengan perilaku caring Islami di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Crosssectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 118 responden. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan diolah secara statistik dengan uji korelasi yang digunakan penelitin ini adalah uji Spearmen rank correlation. Dari data karakteristik responden dalam penelitian ini dengan jumlah responden 118 responden 66,9% responden berusia 26-35 tahun, 74,6% berjenis kelamin perempuan, 63,6% dengan pendidikan terakhir DIII Keperawatan, dan 55,1% dengan lama kerja 1-7 tahun.Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan role model perawat dengan perilaku caring Islami di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p-value
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN ETOS KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Naza Khusna Silfiya; Dyah Wiji Puspita Sari; Retno Issroviatiningrum
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.304 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kecerdasan emosional adalah kapasitas untuk mengenali perasaan diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosional dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah etos kerja Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan etos kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, jumlah responden sebanyak 118 perawat . Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan diolah secara statistic dengan menggunakan korelasi spearmen. Hasil: Penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil 118 responden penelitian, sebagian besar memiliki karakteristik umur 26-35 tahun dengan persentase 66,9%, responden dengan jenis kelamin perempuan 79.7%, responden pendidikan D3 63,6%, responden dengan masa kerja 6-10 tahun 39,8%. Kecerdasan emosional perawat katagori cukup dengan jumlah 93,2%, etos kerja perawat cukup sebanyak 55,1%, uji spearmen hasil nilai p-value 0,000. Simpulan: Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan etos kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p-value 0,000(p-value
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Laili Nur Ulfiana; Dyah Wiji Puspita Sari; Retno Issroviatiningrum
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.468 KB)

Abstract

Latar belakang: Kualitas tidur adalah aktivitas seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar yang paling penting dan esensial, karena jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka individu tidak mampu memenuhi kebutuhan selanjutnya. Produktivitas kerja adalah ukuran keberhasilan dalam pelayanan dalam mencapai produktivitas kerja yang baik banyakfaktor yang mempengaruhi seperti kualitas tidur dan kemampuan fisik perawat,sarana pendukung dan suprasarana. Tujian dari penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja perawat di RSI Sultan Agung Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 118 perawat. Teknik ang digunakan adalah total sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistic menggunakan Uji Spearman Rank Hasil: Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil penelitian kualitas tidur dengan produktivitas kerja perawat menunjukkan bahwa dalam penelitan ini didapatkan hasil pada kualitas tidur perawat dengan kategori baik terdapat 78 responden (66,1%) dan 40 responden (33,9%) menyakan kualitas tidur buruk. Pada sasaran produktivitas kerja perawat dengan kategori tinggi terdapat 113 responden (95,8%), dengan kategori sedang 5 responden (4,2%), dan kategori rendah 0 responden (0%). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja perawat di RSI Sultan Agung Semarang dengan p-value 0,000 (p-value
Stimulasi Produksi Asi (Stipasi): Intervensi Keperawatan untuk Mencegah Stunting pada 1000 HPK di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Semarang Apriliani Yulianti Wuriningsih; Nutrisia Nu’im Haiya; Iskim Luthfa; Nopi Nur Khasanah; Dyah Wiji Puspita Sari
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 2 (2019): Tantangan Implementasi Hasil Riset Perguruan Tinggi untuk Industrialisasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan kondisi balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif. Stimulasi produksi ASI (STIPASI) merupakan salahsatu bentuk implementasi keperawatan untuk mencegah stunting. STIPASI melalui terapi pijat laktasi dapat diajarkan sejak masa kehamilan terutama trimester III dan pada ibu yang memiliki anak berusia di bawah dua tahun (baduta). Pijat laktasi dapat menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam peningkatan produksi ASI. Tujuan darikegiatan STIPASI, yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan ibu hamil dan atau yang memiliki baduta untuk mempersiapkan diri dan dapat memberikan ASI Eksklusif dilanjutkan sampai 2 tahun dengan penambahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat. Metode pelaksanaan terdiri dari 3 (tiga) pendekatan, yaitu berbasis kelompok, komprehensif, dan potensi sumber daya manusia dan kearifan lokal dengan pengembangan sikap serta budaya lokal. Hasil monitoring dan evaluasi program STIPASI menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif untuk mencegah stunting pada 1000 HPK meningkat. Pengetahuan dari 20% menjadi 85%, sikap dari 32% menjadi 80%,perilaku mengalami peningkatan dari 28% menjadi 88%, dan keterampilan meningkat dari 30% menjadi 92 %.Rekomendasi program STIPASI melalui pemberdayaan peran kader kesehatan akan dapat memperluas jangkauan sasaran program.Kata kunci: Stunting, pijat laktasi, proses menyusui, STIPASI
Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSI Sultan Agung Semarang Asti Septania; Dyah Wiji Puspita Sari; Retno Issroviatiningrum
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 3 No. 2 (2025): April: Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v3i2.1144

Abstract

Excessive workload can cause work stress among nurses, impacting their performance and the quality of healthcare services. Nurses in inpatient wards often experience this due to high job demands and a large number of patients. This study aims to analyze the relationship between workload and work stress levels among nurses in the inpatient ward of RSI Sultan Agung Semarang. This quantitative research employed a correlational design. A total of 100 nurses from the inpatient ward of RSI Sultan Agung Semarang were selected using total sampling. Data were obtained from a questionnaire measuring physical and psychological workload aspects and work stress indicators such as emotional exhaustion and decreased personal accomplishment. Data were analyzed using the Chi-Square test. The majority of respondents (82.8%) had a moderate workload, while most (76.8%) experienced moderate work stress. Bivariate analysis indicated a significant relationship between workload and work stress levels (< 0.05). A high workload significantly contributes to boost work stress levels among nurses in the inpatient ward of RSI Sultan Agung Semarang. Effective workload management strategies, such as adjusting nurse-to-patient ratios and providing stress management programs, are necessary to improve nurse well-being and enhance the quality of healthcare services
Hubungan Karakteristik Perawat dengan Kepatuhan Perawat dalam Pelaksanaan SOP Pemasangan Infus Ika Nur Aliffiyah Suudi; Dyah Wiji Puspita Sari; Retno Issroviatiningrum
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 3 No. 2 (2025): April: Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v3i2.1145

Abstract

Intravenous (IV) insertion is a common nursing procedure in hospital settings, requiring strict adherence to Standard Operating Procedures (SOPs) to minimize complications such as nosocomial infections and phlebitis. However, many nurses fail to fully comply with SOPs, increasing patient safety risks. Several factors, including individual aspects such such as age, gender, educational level, and work experience are suspected to influence compliance. This study aims to examine the relationship between nurses’ characteristics and their compliance with IV insertion SOPs at Sultan Agung Islamic Hospital, Semarang. This research employed a quantitative analytical design with a cross-sectional approach. The study involved 30 nurses selected through purposive sampling. Data were obtained using a questionnaire for demographic characteristics and an observation checklist to assess SOP compliance. The data were analyzed using the Chi-Square test with a significance level of 0.05. The findings indicated that most nurses demonstrated moderate compliance (50%) or high compliance (50%), with no respondents classified as non-compliant. Statistical analysis revealed no significant relationship between age (p=0.705), gender (p=1.000), educational level (p=0.189), or years of experience (p=1.000) and IV insertion SOP compliance. These findings suggest that individual characteristics are not the primary determinants of compliance. Future research should explore other contributing factors such as hospital work environment, supervision, and patient safety culture to enhance IV insertion adherence.
Hubungan Perilaku Caring dengan Pencegahan Risiko Infeksi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Najla Nailah Qurratu’Ain; Moh Abdur Rouf; Dyah Wiji Puspita Sari
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 3 No. 2 (2025): April: Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v3i2.1146

Abstract

From Swanson’s Caring theory, one of the caring indicators can be taken, namely knowing, which is an effort to know and understand events in needs and expectations but focuses on patients. Not only knowing needs and expectations but also focusing on efficient and effective care and treatment. Poor knowing of patient care can cause infection transmission. Therefore, nurses are required to have knowledge and be able to prevent the risk of infection. From poor nurse caring, it is possible for nurses to be affected which can be detrimental to nurses. If nurses carry out service tasks in accordance with SOP, they can reduce the risk of infection at the standard level set in hospitals. The purpose of this study was to determine caring bahavior with preventing the risk of infection in hospitals. This study used a sampling technique using a total sampling of 100 respondents using the spearman rank test. The results of this study were that most nurses were female, 79 people (79%), 51 nurses (51%) had good caring behavior, 97 nurses (97%), and 98 nurses (98%) were high in preventing the risk of infection. Conclusion, there is a relationship between caring behavior and prevention of infection risk at Sultan Agung Islamic Hospital Semarang by looking at the p-value of 0,000 the spearman rank correlation value is r 0,344 which indicates that the level of correlation strength is moderate with a positive correlation direction.