Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kondisi Terumbu Karang di Pantai Wisata Kampung Kerapu Situbondo dan Strategi Pengelolaannya Dian Sari Maisaroh; Ardelia Humaimah Denatri; Yahya Abdillah Al Hanif; Dewi Fortuna Nurama; Saiful Bahri; Marita Ika Joesidawati
Journal of Marine Research Vol 11, No 4 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i4.35456

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang dan ikan karang di Perairan Wisata Kampung Kerapu Situbondo serta strategi pengelolaannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana hasil observasi dideskripsikan untuk melihat kondisi suatu obyek penelitian. Metode penentuan stasiun dengan purposive sampling. Pengambilan data karang menggunakan metode Point Intersept Transect (PIT) dan pengambilan data ikan karang menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC). Analisis strategi pengelolaannya menggunaan kuesioner dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT). Hasil menunjukkan bahwa stasiun 1, 3, 4 dan 5 mempunyai tutupan karang dengan kategori baik sedangkan stasiun 2 dan 6 menunjukkan hasil tutupan kategori rusak sedang. Tutupan karang paling tinggi berada di stasiun 5 dengan persentase tutupan sebesar 74%. Kondisi ekosistem terumbu karang di Perairan Kampung Kerapu memiliki indeks keanekaragaman dalam kategori sedang – tinggi. Kondisi ikan karang di Perairan kampung Kerapu memiliki indeks keanekaragaman dalam kategori sedang. Apabila indeks keanekaragaman masuk dalam kategori sedang, maka tidak ada persaingan antar komunitas baik karang maupun ikan karang. Strategi pengelolaan terumbu karang di Pantai Wisata Kampung Kerapu yang tepat adalah dengan cara memaksimalkan kekuatan internal supaya mendapatkan peluang eksternal dalam mencapai pengelolaan yang berkelanjutan This study aims to determine the condition of coral reefs and reef fish in the Tourism Waters of Kampung Grouper Situbondo and their management strategies. This study uses a descriptive method where the results of observations are described to see the condition of an object of research. The method of determining the station is by purposive sampling. Coral data retrieval using the Point Intercept Transect (PIT) method and reef fish data collection using the Underwater Visual Census (UVC) method. Analysis of the management strategy uses a questionnaire with the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) methods. The results showed that stations 1, 3, 4 and 5 had good coral cover, while stations 2 and 6 showed moderate damage. The highest coral cover was at station 5 with a cover percentage of 74%. The condition of the coral reef ecosystem in the waters of Kampung Grouper has a diversity index in the medium - high category. The condition of reef fish in the waters of the grouper village has a diversity index in the medium category. If the diversity index is in the medium category, then there is no competition between communities, both coral and reef fish. The right strategy for managing coral reefs at Pantai Wisata Kampung Kerapu is to maximize internal strengths in order to get external opportunities to achieve sustainable management.
Diversity and Community Structure of Dragonflies (Odonata) in Various Types of Habitat at Lakarsantri District, Surabaya, Indonesia Muhamad Azmi Dwi Susanto; Nirmala Fitria Firdhausi; Saiful Bahri
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Vol 8, No 2 (2023): August
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jtbb.76690

Abstract

Dragonflies are insects that are very dependent on the existence of freshwater ecosystems, However, the population of dragonflies in urban freshwater ecosystems is at risk due to a number of issues. Consequently, it is essential to carry out research and efforts to preserve dragonflies in urban areas. This study aims to provide information about the diversity and structure of dragonfly communities in various habitat types in the Lakarsantri, Surabaya. Data collection in this study was carried out in the habitat types of ponds, reservoir, river, and rice field in July to September 2021. The study results show there are 22 species from 4 families with a total of 827 individuals. Analysis of the Shannon-Wiener diversity index showed that the highest value of dragonfly diversity was found in a pond, with a value of H' = 2.40, and the location with the lowest value was a river, with a value of H' = 1.77. At four research locations that have different aquatic ecosystems, the community structure of dragonfly is also different. The composition of the dragonfly community structure at the reservoir location has similarities to a pond, and at a river location, it has similarities to a paddy field. Differences in abiotic factors consisting of light intensity, humidity, and temperature at each study location have a correlation with differences in dragonfly community structure. In addition, the composition of the vegetation at each location is also one of the factors causing differences in the structure of the dragonfly community. 
Implementasi Algoritma K-Nearest Neighbor untuk Klasifikasi Diagnosis Penyakit Alzheimer Roudlotul Jannah Alfirdausy; Saiful Bahri
Techno.Com Vol 22, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/tc.v22i3.8393

Abstract

Menurut  World Alzheimer Report 2021, Alzheimer's Disease International (ADI) memperkirakan bahwa 75% penderita demensia tidak terdiagnosis secara global, dengan angka tersebut diyakini meningkat hingga 90% di beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah. Saat ini ada dua jenis demensia yaitu vaskular dan non-vaskular. Demensia vaskular, juga dikenal sebagai Alzheimer, adalah Perubahan yang terjadi pada tubuh yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak dapat menyebabkan melemahnya ingatan manusia. K-Nearest Neighbor (KNN) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengelompokkan objek berdasarkan kesamaannya dengan objek terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk menangani masalah efektivitas dan akurasi dalam mendeteksi penyakit Alzheimer dengan mengimplementasikan algoritma KNN untuk diagnosis penyakit Alzheimer. Berdasarkan analisis hasil klasifikasi dengan pembagian data testing dan training 75:25 menggunakan metode KNN dengan K=3 dan K=5 menghasilkan nilai akurasi sebesar 99%  , sensitivitas  sebesar 100%, serta  spesifitas sebesar 96%.
Pengendalian Hama Bemisia tabaci pada Tanaman Melon Varietas Golden Langkawi melalui Modifikasi Warna dan Ketinggian Perangkap Nurriza Dwi Dellita Sari; Saiful Bahri; Eko Teguh Pribadi; Abdul Manan; Atiqoh Zummah
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 2 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i2.379

Abstract

Buah melon (Cucumis melo L.) kaya nutrisi, namun produksinya rentan terhadap serangan hama seperti kutu kebul. Penggunaan perangkap likat menjadi solusi alternatif untuk mengendalikan hama tersebut tanpa terlalu mengandalkan insektisida sintetik. Penelitian ini secara mendalam mengevaluasi tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama kutu kebul (Bemisia tabaci) terhadap tanaman melon, sekaligus menguji efektivitas perangkap lengket dengan memvariasikan warna (hijau, kuning, coklat, putih) dan tinggi (antara 50 hingga 200 cm). Eksperimen dilakukan di dalam rumah kaca dengan menerapkan Rancangan Acak Lengkap faktorial karena kondisi lingkungan yang tidak seragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkap lengket berwarna kuning mampu secara efisien mengurangi populasi kutu kebul hingga mencapai 6.307 individu. Meskipun demikian, penyesuaian tinggi perangkap tidak memberikan pengaruh signifikan (Sig=0,061) terhadap pengurangan populasi kutu kebul, namun tinggi perangkap ternyata dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman. Meskipun perangkap kuning terbukti efektif dalam lingkungan yang seragam, analisis Two-Way ANOVA mengungkap nilai Signifikansi yang menunjukkan hasil yang lebih kompleks. Variabel abiotik seperti iklim, cahaya, dan kelembapan ternyata memegang peran penting dalam memengaruhi efikasi perangkap. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang strategi pemilihan perangkap lengket untuk mengendalikan populasi kutu kebul pada tanaman melon, sambil menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor lingkungan dalam pengembangan strategi pengendalian hama yang efektif.
KLASIFIKASI PENYAKIT SIROSIS MENGGUNAKAN METODE PCA-BACKPROPAGATION Khofifah Auliyatuz Zahroh; Saiful Bahri
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Vol 29, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/tr.2024.v29i1.8449

Abstract

Penyakit sirosis menjadi penyakit endemik yang berdampak pada sejumlah besar manusia di seluruh dunia. Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2016 terdapat 1,3 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit sirosis di seluruh dunia. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut dengan usia sekitar 40-60 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh bermacam-macam unsur yang membahayakan hati misalnya obesitas, infeksi hepatitis yang tidak terdiagnosis, dan bahaya alkohol. Tujuan penelitian ini adalah mengklasifikasikan pasien yang terdiagnosis penyakit sirosis. Oleh karena itu, pada penelitian ini dalam melakukan klasifikasi menggunakan metode Backpropagation dengan reduksi fitur menggunakan PCA (Principal Component Analysis). Jumlah data yang digunakan sebanyak 418 data dengan 18 fitur. Kemudian dari data tersebut dilakukan tahap preprocessing serta reduksi fitur dengan PCA dan diperoleh 5 fitur yang berpengaruh. Selanjutnya melakukan analisis perbandingan Backpropagation dengan ekstraksi PCA dan tanpa ekstraksi PCA. Penelitian ini menggunakan parameter uji coba jumlah node dan learning rate. Hasil terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai klasifikasi Backpropagation dengan menggunakan PCA sebesar 76.191% dengan jumlah node 50 dan learning rate 0.1. Sedangkan akurasi klasifikasi Backpropagation tanpa menggunakan PCA sebesar 67.857% dengan jumlah node 50 dan learning rate 0.3. Penelitian ini menggunakan parameter uji coba jumlah node dan learning rate. Hasil terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai klasifikasi Backpropagation dengan menggunakan PCA sebesar 76.191% dengan jumlah node 50 dan learning rate 0.1. Sedangkan akurasi klasifikasi Backpropagation tanpa menggunakan PCA sebesar 67.857% dengan jumlah node 50 dan learning rate 0.3. Penelitian ini menggunakan parameter uji coba jumlah node dan learning rate. Hasil terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai klasifikasi Backpropagation dengan menggunakan PCA sebesar 76.191% dengan jumlah node 50 dan learning rate 0.1. Sedangkan akurasi klasifikasi Backpropagation tanpa menggunakan PCA sebesar 67.857% dengan jumlah node 50 dan learning rate 0.3.
Menilik makna ritual ruwatan air menurut pandangan ilmu etnobiologi dan perspektif Islam di Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Adelia Wulandari; Saiful Bahri
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 4 No 1 (2024): Januari-April
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v4i1.43785

Abstract

Ruwatan air adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat di desa Penanggal yang terletak di lereng timur Gunung Semeru dengan tujuan wujud syukur masyarakat desa setempat terhadap sumber air yang melimpah. Meskipun upacara adat ini merujuk kepada satu komponen hayati yaitu air, dalam upacara ini juga melibatkan komponen hayati lainnya yaitu tumbuhan. Tumbuhan berupa hasil alam dari pertanian warga Desa Penanggal seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian lainnya yang dijadikan sebagai gunungan hasil bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji atau meninjau makna ritual ruwatan air di Desa Penanggal ditinjau dari pandangan ilmu etnobiologi dan menurut perspektif Islam. Jenis penelitian yaitu deksriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan datanya serta didukung dengan referensi dari jurnal untuk menguatkan hasil temuan yang diperoleh dari kegiatan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tradisi ruwatan air berkaitan dengan ilmu etnobiologi yakni dalam hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan alam. Begitu juga dengan perspektif Islam, tradisi ini juga memiliki amalan yang baik khususnya di Bulan Muharram yakni dengan bersedekah.
PERAMALAN HASIL PRODUKSI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Asyiqqotus Saidah; Saiful Bahri
Jurnal Bayesian : Jurnal Ilmiah Statistika dan Ekonometrika Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Bayesian : Jurnal Ilmiah Statistika dan Ekonometrika
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/bay.v4i1.78

Abstract

Food crops are an agricultural sub-sector that has a high contribution to the economy of Lamongan Regency. The increase in population growth rate affects the demand for food. In this study, the double exponential smoothing approach is used to forecast in order to avoid food shortages, especially rice. This method requires two parameters (α and β). This study uses data on rice production from the period 2009 to 2022. The results show that the best parameter values are α = 0,9 and ꞵ = 0,1 with a MAPE value of 11,72%. Based on the MAPE value, it is known that the forecasting model is good
Inventory and Diversity of Butterflies (Lepidoptera: Papilionoidea) in Puthuk Panggang Welut Tourism Area, Mojokerto, East Java Anida Reza Fahlefi; Misbakhul Munir; Saiful Bahri; Siska Umami; Nasywa Sayyida Amaliyah; Anggi Syavira Oktaviana; Muhamad Azmi Dwi Susanto
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 7 No 1 (2024): Biosilampari: Jurnal Biologi
Publisher : Universitas PGRI Silampari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62112/biosilampari.v7i1.115

Abstract

Tourism area is a tourism site that utilises the potential of natural resources, tourism areas support butterfly habitats, one of which is in Puthuk Panggang Welut Tourism, Mojokerto. The Puthuk Panggang Welut area has a natural ecosystem and there has been no previous research related to butterfly diversity. The purpose of this study was to determine the diversity of butterfly species (Lepidoptera: Papilionoidea) in the Puthuk Panggang Welut tourist area, Mojokerto. The capture of specimens was carried out by the transect method using an insect net (sweep net). Based on observations obtained, five families, namely Hesperiidae, Lycaenidae, Nymphalidae, Papilionidae, and Pieridae, the number of species obtained, as many as 30 species from five families and 221 individuals, with a value of H' = 3.07 so that it can describe the quality of the environment at Puthuk Panggang Welut Tourism, is classified as a high level of diversity. In addition, on the tourist track, the species Troides helena was found, which is one of a protected species.