Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Stunting prevention behavior among children under two years based on integrated behavior: A model development Noviana, Ulva; Ekawati, Heni; M. Hasinuddin; Haris, Mustofa; Mufarika, Mufarika
Pediomaternal Nursing Journal Vol. 10 No. 1 (2024): VOLUME 10 NO 1 MARCH 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pmnj.v10i1.47366

Abstract

Introduction: Stunting, a form of chronic malnutrition, continues to increase annually in Indonesia, making it the third country with the highest prevalence of stunting in Southeast Asia. This study aimed to analyze what factors were most dominant that influenced family behavior toward stunting prevention in the Bangkalan Region. Methods: This research follows an analytical observational approach with a cross-sectional design. The study involved a sample size of 110 participants. Inclusion criteria for this study encompassed children aged 0-24 months residing with their mothers, mothers in good physical and mental health, and both children and mothers living in the Bangkalan district. The sampling technique involved multistage random sampling, followed by stratified sampling using a proportionate stratified random sampling method. Data collection was conducted using a questionnaire. Seven questionnaires are used: attitude, personal agency, knowledge, intention, behavior and environmental barrier. The distribution of questionnaires involved direct engagement with several field officers. The analysis technique employed in this study is partial least squares (PLS) using structural equation modeling (SEM).Results: We found three factors significantly influencing mothers' behavior in stunting prevention among habits (P-value 0.031; T 2.221), intentions and knowledge of mothers in stunting prevention (P-value <0.001; T 5.744). The extent of the mother's intention to prevent stunting was influenced directly by the mother's agency (P-value 0.044; T 2.399) and attitude regarding stunting (P-value <0.001; T 7.920).Conlusions: Intention is a direct influence driving factor for individuals to shape behavior, which is influenced by personal attitudes and beliefs. Effective stunting prevention strategy in children under two years is through the development of a stunting prevention behavior model for caregivers through improvements in attitudes, beliefs, norms, personal agencies, knowledge and skills to perform the behavior, intentions, and habits as a family empowerment effort to prevent stunting. Keywords: intentions; parenting; prevention; stunting
EFEKTIVITAS PROMOSI KESEHATAN MELALUI VIDEO DAN BOOKLET TERHADAP PREDISPOSING FACTOR (PERSEPSI) DALAM PENCEGAHAN STUNTING BERDASARKAN PRECEDE PROCEED THEORY NOVIANA, ULVA; Hasinuddin, M.; EKAWATI, HENI; Haris, Mustofa
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i3.1481

Abstract

Kejadian balita pendek atau stunting masih menjadi permasalahan global yang dialami oleh balita di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu faktor penyebab tingginya kejadian stunting adalah persepsi yang salah tentang pencegahan stunting dalam masyarakat. Hasil studi pendahuluan di Desa Jaddih didapatkan persepsi 5 dari 10 responden dalam melakukan pencegahan stunting berada pada kategori kurang. Penelitian ini bertujuan menganalisa perbedaan persepsi pencegahan stunting sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan melalui video dan booklet pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Metode penelitian ini menggunakan Quasy-experiment pretest-posttest with control group design. Variabel independent promosi kesehatan melalui video dan booklet sedangkan variable dependent persepsi pencegahan stunting. Jumlah populasi sebanyak 45 berupa ibu yang memiliki bayi usia 0-24 bulan di Desa Jaddih, dengan sampel 32 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner persepsi pencegahan stunting. Uji statistik menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dengan a 0,05. Hasil penelitian menggunakan uji paired t-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 menunjukkan ada perbedaan persepsi pencegahan stunting setelah dilakukan intervensi. Uji independent t-test didapatkan nilai p-value 0,001 < 0,05 menunjukkan ada perbedaan persepsi pencegahan stunting antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberikan intervensi.
The Relationship among family economic status and parent's knowledge about nutrition and nutrition status of Balita Ekawati, Heni; Arya Putra, Ega Ravendra
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i4.1809

Abstract

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Faktor yang mempengaruhi status gizi salah satunya penyakit infeksi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan masih banyak balita mengalami gizi buruk dan gizi lebih. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara status ekonomi keluarga dan pengetahuan orang tua tentang gizi dengan status gizi balita . Metode dalam penelitian ini analitik korelasi dengan pendekatan cross- sectional. Jumlah populasi 150 responden dan jumlah sampel 106 menggunakan tekhnik simple random sampling. Variabel independen adalah status ekonomi keluarga, pengetahuan orang tua dan variabel dependen status gizi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner status ekonomi, pengetahuan orang tua tentang gizi dan tabel status gizi menurut BB/U. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan spearman rank. Hasil uji statistik menunjukkan hasil p value 0.001 < α = 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan status gizi anak balita. Hasil uji statistik menunjukkan hasil p value 0.001 < α = 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua tentang gizi dengan staus gizi anak balita. Saran kepada tenaga kesehatan dan orang tua balita untuk memperhatikan gizi anak dan memberi edukasi tentang gizi.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENCEGAHAN STUNTING BERDASARKAN TEORI PRECED PROCEED : CROSS SECTIONAL STUDY Noviana, Ulva; Hasinuddin, M.; Ekawati, Heni; Haris, Mustofa; Amir, Faisal
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i2.1901

Abstract

Balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Salah satu faktor penyebab tingginya kejadian stunting adalah pengetahuan dan persepsi pencegahan stunting dalam masyarakat. Hasil studi pendahuluan di Desa Jaddih didapatkan 6 dari 10 responden perilaku pencegahan stunting dengan kategori kurang dan sangat kurang sebanyak 60%. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan antara pengetahuan dan persepsi ibu dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu yang memiliki bayi 0-24 bulan di Desa Jeddih. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel independent pengetahuan dan persepsi sedangkan variable dependent perilaku pencegahan stunting. Jumlah populasi sebanyak 178, dengan sampel 119 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan, persepsi dan perilaku pencegahan stunting. Uji statistik menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian pengetahuan dengan perilaku menggunakan uji Spearman Rank pada responden didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan stunting. Persepsi dengan perilaku menggunkan Uji Spearman Rank pada responden didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 menunjukkan ada hubungan persepsi dengan perilaku pencegahan stunting. Saran peneliti kepada responden untuk lebih peduli dalam melakukan perilaku pencegahan stunting dengan meningkatkan kesadaran pengetahuan dan persepsi yang dimiliki.
Faktor Determinan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Penjamah Makanan di Instalasi Gizi RS Dr R Soetijono Blora Ekawati, Heni; Rahmawati, Ana Yuliah; Wijaningsih, Wiwik
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3265

Abstract

Latar Belakang: Tenaga penjamah makanan merupakan unsur yang sangat penting dalam pelayanan gizi rumah sakit, yaitu berperan dalam mengolah makanan dan menyajikan makanan yang bermutu kepada pasien. Kelelahan kerja ditandai dengan melemahnya tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan, sehingga meningkatkan kesalahan dalam bekerja.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja tenaga penjamah makanan di instalasi gizi RS dr R Soetijono Blora.Metode: Menggunakan rancangan observasional dengan teknik total sampling dan jumlah sampel 16 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa bivariat dengan korelasi Pearson Product Moment  dan Rank Spearman. Analisa multivariat dengan Regresi Linier.Hasil: Ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dengan kelelahan kerja (p=0,005), tidak ada hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja (p=0,899), tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan kerja (p=0,145), tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja (p= 0,243), ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p= 0,011), tidak ada hubungan antara stres kerja dengan kelelahan kerja (p=0,054), faktor yang paling berpengaruh pada kelelahan kerja adalah faktor tingkat kecukupan energi dan beban kerja (p=0,001).Kesimpulan: Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja adalah tingkat kecukupan energi dan beban kerja.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Peran Kader Dengan Keaktifan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Pada Daerah Urban Di Kelurahan Kraton Januarti, Luluk Fauziyah; Ardianti, Titin; Ekawati, heni; Priyanto, Agus
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i4.2423

Abstract

Active visitation of the elderly Refers to how often or regularly the elderly (older people) attend or participate in visits to health facilities, public health programs, or other activities related to maintaining their health, the support needed to support the health of the elderly such as family support and the role of cadre. This research aims to analyze family support and the role of cadres in the activeness of elderly visits to posyandu, such as family support and the role of cadres. This research aims to analyze family support and the role of cadres in the activeness of elderly visits to posyandu. This research method is a cross-sectional analytical survey. Independent variables are family support and the role of elderly posyandu cadres and activeness of elderly visits. The population and sample were 46 elderly people in Kraton Bangkalan Village (Bangkalan Community Health Center Working Area) using a total sampling technique. The instrument uses a questionnaire. Analysis using Lambda (0.05). The research results showed that nearly half of elderly family support was insufficient, 22 (47.8%), the role of cadres was mostly sufficient, 33 (71.7%), the activeness of the elderly posyandu was mostly inactive, 26 (56.5%). From the results of the Lambda statistical test, a p value of 0.000 <a 0.05 was obtained. So it can be concluded that there is a relationship between family support and the elderly's activeness in participating in posyandu activities. From the results of the Lambda statistical test, the p value was 0.036 < a 0.05. So it can be concluded that there is a relationship between the role of cadres and the activeness of elderly people in participating in posyandu activities in urban areas in Kraton Subdistrict (Bangkalan Community Health Center Work Area). It is recommended that the elderly need to be given an understanding of the importance of participating in posyandu activities for their health. Education can be done through lectures, brochures and group discussions
GAMBARAN POLA MENYUSUI IBU PADA NEONATUS: STUDI DESKRIPTIF: OVERVIEW OF PATTERNS IN NEONATAL NURSING MOTHERS: DESCRIPTIVE STUDY Resiyanthi, Ni Komang Ayu; Ekawati, Heni; Sudiletari, Anak Agung Ayu; Dewi, Gusti Ayu Made Purnama
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.69

Abstract

Knowledge is the basis of a mother for exclusive nursing and nursing. This study aims to identify maternal breastfeeding patterns in neonates. This research is a descriptive study with a quantitative approach. The sampling method was purposive sampling in 130 mothers. Data analysis with univariate analysis. The results showed that most respondents had good knowledge about breastfeeding patterns in neonates as many as 66 people (50.77%). The distribution of knowledge to most respondents answered correctly on questions about general knowledge about the nursing process as many as 49 people (37.69%), the frequency of breastfeeding as many as 73 people (56.15%), the frequency of breastfeeding as many as 73 people (56.15% ), the position of the mother and baby during the breastfeeding process as many as 50 people (38.46%), factors affecting breastfeeding for as many as 40 people (30.77%), factors that influence the pattern of breastfeeding as many as 38 people (29.23%) . Recommendation: Mothers are more active in finding information about good breastfeeding patterns and also good nutrition so that the milk production is better and the production of breast milk is more. So that it can meet the needs of infants in their growth and development.
DUKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA BADUTA Noviana, Ulva; Hasinuddin, M.; Ekawati, Heni; Haris, Mustofa
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i2.1904

Abstract

Stunting ialah masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Hasil studi pendahuluan didapatkan hasil (20%) responden perilaku pencegahan stunting kategori sangat kurang, (40%) responden kategori kurang, (40%) responden kategori cukup.Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dan persepsi dengan perilaku pencegahan stunting di Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Variabel independen adalah dukungan keluarga dan persepsi ibu, variabel dependen adalah perilaku pencegahan stunting. Pengambilan subjek menggunakan metode Purposive Random Sampling. Instrumen penelitan menggunakan kuesioner dukungan keluarga, persepsi, dan perilaku.Populaai sebanyak 119 responden. Analisa data menggunakan test Spearman Rank. Hasil analisa data dengan uji Spearman Rank p value = 0,00 < α : 0,05 dengan nilai r = 2,90 sehingga H0 ditolak, artinya menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan stunting, dan p value = 0,00 < α : 0,05 dengan nilai r = 2,90 sehingga H0 ditolak sehingga ada hubungan persepsi ibu dengan perilaku pencegahan stunting. Tenaga Kesehatan diharapkan untuk lebih perduli lagi dalam mengatasi masalah stunting dan juga lebih intens dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai stunting.
Faktor Determinan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Penjamah Makanan di Instalasi Gizi RS Dr R Soetijono Blora Ekawati, Heni; Rahmawati, Ana Yuliah; Wijaningsih, Wiwik
JURNAL RISET GIZI Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v4i2.3265

Abstract

Latar Belakang: Tenaga penjamah makanan merupakan unsur yang sangat penting dalam pelayanan gizi rumah sakit, yaitu berperan dalam mengolah makanan dan menyajikan makanan yang bermutu kepada pasien. Kelelahan kerja ditandai dengan melemahnya tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan, sehingga meningkatkan kesalahan dalam bekerja.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja tenaga penjamah makanan di instalasi gizi RS dr R Soetijono Blora.Metode: Menggunakan rancangan observasional dengan teknik total sampling dan jumlah sampel 16 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa bivariat dengan korelasi Pearson Product Moment  dan Rank Spearman. Analisa multivariat dengan Regresi Linier.Hasil: Ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dengan kelelahan kerja (p=0,005), tidak ada hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja (p=0,899), tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan kerja (p=0,145), tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja (p= 0,243), ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja (p= 0,011), tidak ada hubungan antara stres kerja dengan kelelahan kerja (p=0,054), faktor yang paling berpengaruh pada kelelahan kerja adalah faktor tingkat kecukupan energi dan beban kerja (p=0,001).Kesimpulan: Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja adalah tingkat kecukupan energi dan beban kerja.
PAPARAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA SADAR GIZI DALAM PENCEGAHAN STUNTING Yulia Mayasari Azis, Ananda; Ekawati, Heni
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 5 No 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v5i3.997

Abstract

Latar Belakang: Permasalahan gizi mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita. Permasalahan gizi mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan tekhnologi informasi dengan pengetahuan dan sikap keluarga sadar gizi (KADARZI) dalam pencegahan stunting. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita sejumlah 87 orang, sampel pada penelitian ini adalah 46, dengan teknik purposive sampling. Variabel independen: paparan teknologi informasi dan variabel dependen: pengetahuan dan sikap keluarga sadar gizi (KADARZI) dalam pencegahan stunting. Hasil: Hasil analisis dengan spearman rank didapatkan beberapa hasil: ada hubungan signifikan antara paparan teknologi informasi dengan pengetahuan kadarzi (p-value=0,036; r=0,31; α=0,05) ada hubungan signifikan antara teknologi informasi dengan sikap kadarzi (p-value= 0,043; r=0,30; α=0,05). Kesimpulan: Wawasan ibu yang memiliki anak balita terkait gizi diperlukan dalam upaya melakukan pencegahan stunting dengan cara meningkatkan paparan teknologi informasi, dengan demikian ibu akan berperilaku keluarga sadar gizi (KADARZI) dengan baik. Petugas kesehatan mengembangkan metode edukasi terkait kesehatan balita khususnya gizi melalui tekhnologi informasi sehingga ibu dapat mengakses informasi secara mudah.