Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Code-Mixing on Lyrics of Batak Pop Songs Martina I Love You from Trio Romansa Abdul Gapur; Muhammad Pujiono; Taulia Taulia
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.957 KB) | DOI: 10.30630/polingua.v7i1.113

Abstract

This paper discusses code-mixing that occurs in the lyrics of Batak pop songs entitled "Martina I love you" popularized by Trio Romansa. The aims to identify the form of code-mixing contained in the lyrics of the song 'Martina I love you' from Trio Romansa Trio. To analyze the form of code-mixing and the type of code-mixing in the song lyrics used code-mixing theory which refers to the opinion of Suwito (1983). The method used is descriptive qualitative, namely research that is collecting, processing data and analyzing data at the time the research was conducted. The conclusions obtained from this paper are a code–mixing of Indonesian and English into the Batak language in the song lyrics. The mixed code forms contained in the song lyrics consist of the insertion of words, phrases and clauses. The insertion of words in the form of words in Indonesian is one word, phrases in Indonesian are three phrases, and clauses in English are ten clauses. The type of code-mixing used in the song lyrics is in the form of outer code mixing and inner code mixing. The code-mixing that occurs is related to the context of song content, the limitations of suitable vocabulary in Batak language and prestige in language.
Mandarin Language Students Illocutionary Acts in Japanese Language Learning at the University of Sumatera Utara Taulia Taulia; Laraiba Nasution
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v10i1.166

Abstract

Speech acts play an essential role in language learning as an aspect that can improve a learner's ability to speak orally. In this research, illocutionary speech-acts  were described in the Japanese language learning process for students of the Mandarin Language Department, Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara. This research is qualitative. The data are speech acts in the lecture process in class, especially in the discussion. The data sources were 40 fourth-semester students of the Mandarin Language Department. The theory used was the Searle speech act theory. Data collection techniques were carried out through observation, recording , and note-taking techniques. Data analysis techniques were carried out applying Miles & Huberman's opinion by condensing data through transcription of recorded data into written form, identifying forms, speech act functions, data presentation, and concluding. As a result, there were forms of illocutionary speech acts, namely directive, expressive, and declarative. Furthermore, the purpose used in class was in directive speech acts which were to order, ask, invite (engage). In other words, in expressive speech-act was praising, and in declarative speech-act was prohibiting. In conclusion, Japanese speech acts in Japanese class occured between lecturers and students and only consisted of several types of speech acts due to students' limited mastery of Japanese.
PEMBUATAN MAKIZUSHI SEBAGAI PENGENALAN BUDAYA JEPANG KEPADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Taulia .; Muhammad Yusuf Siregar; Laraiba Nasution
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.832 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i1.763

Abstract

Makizushi adalah jenis sushi dari nasi yang digulung pada potongan mentimun, belut (unagi), atau salmon. Gulungan itu pun dibalut nori (rumput laut), menggunakan makisu (anyaman bambu persegi panjang). Meskipun bahan makizushi yang umumnya bahan-bahan khas Jepang, namun juga dapat dikombinasi dengan bahan-bahan yang mudah didapat di Indonesia sehingga memberi varian pada rasanya. Tidak hanya rasa yang merupakan ciri khas makanan Jepang namun juga dikreasikan dengan varian rasa adaptasi dari makanan modern yang masuk ke negara Jepang. Untuk lebih mengenalkan jenis makanan Jepang pada masyarakat luas, maka pada tanggal 10 Desember 2019, Program Studi D3 Bahasa Jepang FBK Universitas Harapan Medan menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk menjelaskan serta mempraktikkan pembuatan makizushi pada mahasiswa bahasa Mandarin universitas Sumatera Utara. Tujuan dari diselenggarakannya Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertemakan makizushi sebagai bagian dari masakan Jepang agar makanan Jepang yang mulai digemari oleh anak muda di Indonesia ini dapat pula dikenal luas oleh mahasiswa dari program studi lain, tidak hanya secara informasi namun juga secara praktik pada proses pembuatannya. Sehingga diharapkan bisa menjadi lahan bisnis sampingan bagi para peserta yang mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Hasil dari kegiatan ini tercapainya suatu pemahaman yang mendalam mengenai makizushi sehingga selain memperkaya khazanah pengetahuan tentang masakan Jepang, juga telah membuka peluang kreativitas para peserta untuk mengembangkan varian sushi yang lebih disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia.
MODALITAS BAHASA JEPANG PADA WACANA WATASHI NO NICHIYOUBI Taulia Taulia
BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i2.5643

Abstract

Penyampaian informasi dapat dilakukan dengan menggunakan media wacana. Penelitian ini membahas tentang modalitas bahasa Jepang yang terdapat di dalam wacana yang berjudul Watashi no Nichiyoubi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik catat. Teori modalitas dalam penelitian ini menggunakan modalitas yang disarankan oleh Masuoka (1989). Hasil dari penelitian ini didapati ada digunakan lima modalitas bahasa Jepang yang ada dalam wacana Watashi no Nichiyoubi, yaitu setsumei, toui, kinshi hyoka, irai dan ishimoushide kanyuu. Kata Kunci: modalitas, setsumei, toui, kinshi kyoka, irai, ishimoushide kanyuu.
Aizuchi in Japanese Language Online Class in Medan: Lecturer-Student Interaction Mhd. Pujiono; Abdul Gapur; Taulia Taulia
Jurnal Lingua Idea Vol 13 No 2 (2022): December 2022
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2022.13.2.5823

Abstract

Aizuchi is more frequently used in modern Japanese conversation than any other language. As a result, proper aizuchi usage is a significant indicator of Japanese conversational ability. In recent years, online classes are a state of learning that must be implemented due to the pandemic that is sweeping the world. This research examines the application of the frequency and form of aizuchi in student and lecturer interactions in online classrooms. Given the increasing importance of distance communication skills in foreign language learning in the future, this is an attempt to communicate the cultural context of indigenous learners in a global environment. Additionally, this type of research on distance communication between foreign language learners makes critical recommendations for the future facilitation of distance language learning. This research is qualitative research with a descriptive method. The data is aizuchi sourced from student interaction with lecturers in virtual classes at the Japanese department, Universitas Sumatera Utara and Universitas Harapan Medan. Data collection uses the record and note method. Interactive data analysis was used in analyzing the data. The results indicate that students in Japanese online classes rarely use aizuchi. The forms of aizuchi used by students are tandokukei (singular) and kurikaeshikei (singular repetition). In conclusion, students use aizuchi very limitedly, which does not help keep communication smooth and ultimately results in a tendency to get stuck or misunderstood in online class interactions.
Pelatihan Penggunaan Aizuchi dalam Percakapan Mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan Abdul Gapur; Taulia Taulia; Laraiba Nasution; Alvy Mawaddah; Khairunnisa Nur Hasanah
Jurnal ABDIMAS Budi Darma Vol 3, No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/pengabdian.v3i1.5667

Abstract

Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diselenggarakan oleh tim pengabdian Program Studi Bahasa Jepang ini melalui kegiatan pelatihan penggunaan aizuchi dalam percakapan bahasa Jepang. Aizuchi adalah respon dalam menanggapi perkataan seseorang dalam percakapan yang lazim dalam percakapan bahasa Jepang. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam merespons pertanyaan sehingga tercipta percakapan bahasa Jepang yang natural. Peserta kegiatan ini adalah anggota himpunan mahasiswa bahasa Jepang Universitas Harapan Medan, yaitu HIKARI berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah model Q&A dengan kooperatif antara peserta dan penutur asli bahasa Jepang (native speaker). Hasilnya melalui kegiatan ini telah menambah keberanian dan kemampuan mahasiswa dalam memberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan dalam bahasa Jepang. Mahasiswa mampu menggunakan aizuchi sebagai cara untuk merespons pertanyaan native speaker dan menjadikan aizuchi sebagai jeda berpikir untuk mencari kosakata dan kalimat dalam menjawab pertanyaan.
Tempat Sampah Khas Jepang untuk Istana Maimun Satu Upaya Pembiasaan Perilaku Bersih dengan Pengklasifikasian Jenis Sampah Taulia Taulia; Abdul Gapur; Muhammad Yusuf; Ayumi Warneliza; Nabilah Chairani Lubis
Jurnal ABDIMAS Budi Darma Vol 3, No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/pengabdian.v3i1.5793

Abstract

Pengelolaan sampah adalah persoalan yang masih perlu diperhatikan di Indonesia. Belum banyak masyarakat yang memahami bahwa pengklasifikasian sampah adalah hal yang penting untuk pengelolaan sampah lebih lanjut. Hal ini dibutuhkan kesadaran melalui kebiasaan dan sarana fasilitas yang benar, salah satunya tempat sampah. Tempat sampah di ruang publik, seperti tempat wisata di Indonesia kebanyakan belum menerapkan tempat sampah yang mendukung pengklasifikasian sampah yang baik. Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan mengedukasi pengelola dan pemandu wisata Istana Maimun di medan, Sumatera Utara dalam pengklasifikasian sampah yang baik. Selain itu, melalui kegiatan ini juga telah diberikan bantuan tempat sampah dengan pengklasifikasian yang tepat dengan mencontoh model klasifikasi sampah khas Jepang. Dalam proses edukasi dilakukan sosialisasi kepada pengelola dan pemandu wisata Istana Maimun selama dua hari mengenai model pengelolaan sampah di Jepang dengan metode pendekatan ceramah dan diskusi. Hasilnya melalui evaluasi pemahaman peserta sosialisasi, terjadi peningkatan pemahaman para peserta dalam hal pengelolaan dan pengklasifikasian sampah yang baik, dan peserta berkomitmen untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam lingkungan tempat wisata Istana Maimun dan turut menghimbau para wisatawan untuk juga peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah.
Elipsis Posposisi Bahasa Jepang dalam Komik Akira Karya Hiromasa Okushima Mhd. Pujiono; Abdul Gapur; Taulia Taulia
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 12, No 1 (2023): Ranah: jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v12i1.2442

Abstract

In the context of everyday conversation, there is a phenomenon of ellipsis or disappearance in Japanese. One element of the word class that experiences ellipsis is postposition, which is a word class that plays an essential role in clarifying the function of a word in a sentence. This study examines the postpositional ellipsis in the Japanese conversation's comic Akira No. 2 by Hiromasa Okushima. The aim is to explain the form and process of the occurrence of Japanese postpositional ellipsis in conversation. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The data are conversational sentences with a postpositional ellipsis originating from the comic Akira No. 2 by Hiromasa Okushima Volume 1, chapter 1. Reading and note-taking techniques are used in data collection. The results indicate that there are postposition ellipsis wa (は), ga (が), no (の), e (へ), ni (に), o (を), and ka (か) occur in conversations between characters. The process of postposition ellipsis is influenced by the context of the conversation and occurs in character dialogue in comics in informal situations. Proposition ellipsis does not change the information or message in the sentence so that the interlocutor still understands the speaker's intent. AbstrakDalam konteks percakapan sehari-hari, terdapat fenomena elipsis atau pelesapan dalam bahasa Jepang. Salah satu unsur kelas kata yang mengalami elipsis adalah posposisi, yakni kelas kata yang berperan penting dalam memperjelas fungsi sebuah kata dalam kalimat. Dalam penelitian ini dikaji elipsis posposisi yang terjadi dalam percakapan bahasa Jepang dalam komik Akira No. 2 karya Hiromasa Okushima. Tujuannya adalah menjelaskan bentuk dan proses terjadinya elipsis posposisi bahasa Jepang pada percakapan.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data adalah kalimat percakapan yang mengalami elipsis posposisi yang bersumber dari komik Akira No. 2 karya Hiromasa Okushima Volume 1 chapter 1. Digunakan teknik simak dan catat dalam pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat elipsis posposisi wa (は), ga (が), no (の), e (へ), ni (に), o (を) dan ka (か) terjadi dalam percakapan antarkarakter. Proses elipsis posposisi dipengaruhi oleh konteks percakapan dan terjadi pada dialog karakter dalam komik dalam situasi tidak formal. Elipsis posposisi tidak mengubah informasi atau pesan di dalam kalimat sehingga lawan bicara tetap mengerti maksud pembicara.
Pemahaman Kosakata Budaya Bagi Calon Peserta Magang ke Jepang di Kota Medan Muhammad Yusuf; Taulia Taulia; Laraiba Nasution; Alvy Mawaddah; Abdul Gapur; Khairunnisa Nur Hasanah
Jurnal ABDIMAS Budi Darma Vol 3, No 2 (2023): Februari 2023
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/pengabdian.v3i2.6607

Abstract

In Medan, there are Vocational Training Institutions (Lembaga Pelatihan Kerja abbreviated as LPK) actively sending interns or workers to Japan. Before departing to work in Japan, prospective participants are prepared in various aspects, including their proficiency in the Japanese language. One of the efforts made in this program is to enhance the communication skills of prospective interns in the Japanese language, specifically their understanding of culturally relevant vocabulary in Japan. Although Japanese language instruction is provided at a basic level, the focus of learning is placed on comprehending culturally significant terms. The service team collaborates with partner LPKs in Medan to implement this teaching program. The training program involves the participation of 20 individuals. The results of the training activities indicate high satisfaction, with enthusiastic and actively engaged participants who contribute to discussions. The participants actively participate in each teaching session, demonstrating a strong interest in learning Japanese cultural vocabulary. The outcomes of these activities have shown enthusiasm and active participation, successfully enhancing the participants' understanding of Japanese cultural vocabulary. This training program provides a solid foundation for prospective interns to adapt well to the work and cultural environment in Japan. It is expected that this program will provide tangible benefits to the prospective interns, the involved LPKs, and the wider community. The emphasis on cultural vocabulary comprehension is anticipated to increase employment opportunities abroad and contribute to the overall development of Indonesia's human resources.
Intimate Language Variety in Animation Movie of Danshi Koukousei no Nichijou by Yasunobu Yamauchi Pujiono, Mhd.; Taulia, Taulia; Mohamed, Noriah
International Journal of Culture and Art Studies Vol. 1 No. 1 (2018): International Journal of Cultural and Art Studies (IJCAS)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.307 KB) | DOI: 10.32734/ijcas.v1i1.451

Abstract

This research elaborates language variety particularly in intimate language in Japanese animation movie Danshi Koukousei no Nichijou Episode Joshi Kousei wa Ijou High School Girls are Funky, the work of Yasunobu Yamauchi. In order to reveal the intimate language variety, Tomisaka theory was used (1997) which highlights about the change in noun and sentence within intimate language variety. The method utilized was descriptive qualitative. The result of this research is the finding of language variety such as noun and verb change and particle omission in sentences in that animation movie.