Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Kerusakan pada Perangkat Komputer Keyboard dan Mouse Menggunakan Metode Frekuensi Muhammad Rizky Faradi.S; Endah Setyaningsih; Joni Fat
ZETROEM Vol 7 No 1 (2025): ZETROEM
Publisher : Prodi Teknik Elektro Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/ztr.v7i1.4948

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah kerusakan yang sering terjadi pada perangkat input komputer, khususnya keyboard dan mouse, serta mengidentifikasi komponen yang paling rentan terhadap kerusakan. Menggunakan perangkat lunak Key-Test dan CPS Test, fungsi tombol, lampu LED pada keyboard, serta tombol klik dan scroll wheel pada mouse diuji dan dianalisis dengan metode statistika frekuensi selama periode satu bulan. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 163 mouse yang diperbaiki, scroll wheel mencatatkan 60 kasus kerusakan, menjadikannya komponen paling rentan, sementara masalah konektivitas tombol pada keyboard terjadi pada 68 dari 195 keyboard yang diperbaiki. Temuan ini menekankan pentingnya fokus pada perbaikan komponen yang sering rusak serta perlunya strategi manajemen inventaris yang efektif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa scroll wheel pada mouse dan konektivitas tombol pada keyboard merupakan masalah umum yang perlu perhatian lebih dalam layanan perbaikan, dan merekomendasikan analisis lebih lanjut terhadap perangkat komputer lainnya, seperti printer dan CPU, untuk mengidentifikasi penyebab utama kerusakan.
IMPLEMENTASI QUICK RESPONSE CODE SISTEM PEMESANAN PADA KEMASAN PRODU Julius Sembiring; Vara Susilowati; Axel Irving Yosua Huntarso; Endah Setyaningsih
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i3.32772

Abstract

In the rapidly advancing digital era, the application of technology in ordering systems has become a crucial need for micro, small, and medium enterprises (MSMEs), particularly to expand market reach and improve order management. One MSME player, producing and selling food products such as fried onions, crackers, and pempek, faces challenges with the conventional ordering system that still relies on direct interaction and offline methods. To overcome these challenges, a solution is proposed with a QR Code-based ordering system integrated with Lynk.id. By placing the QR Code on product packaging, customers can easily place orders simply by scanning the code, which will direct them to the Lynk.id page containing a product list and order form. With the Lynk.id integration, MSME owners can manage payments, track orders, and utilize analytics to understand customer behavior and purchase trends. This system not only reduces manual errors but also accelerates transaction processes and enhances the overall customer experience by applying digital technology in community service activities. The implementation results show that the combination of QR Code and Lynk.id provides a solution for order management while boosting the competitiveness of MSMEs in the wider market. The survey results show that 44.4% of respondents strongly agree that the system is easy to understand, while the rest simply agree. The ease of accessing the QR Code was positively received by customers, with 77.8% strongly agreeing that the system is easy to access. The final part of the survey assessed the ease of the system in processing customer orders, with 44.4% of customers strongly agreeing with the system. ABSTRAK Permasalahan di era digital yang semakin berkembang, penerapan teknologi dalam sistem pemesanan menjadi kebutuhan penting bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kemudahan pengelolaan pesanan. Salah satu pelaku UMKM yang memproduksi dan menjual produk makanan seperti bawang goreng, kerupuk, dan pempek menghadapi tantangan dalam sistem pemesanan konvensional yang masih mengandalkan interaksi langsung dan metode offline. Untuk mengatasi kendala tersebut, diusulkan solusi sistem pemesanan berbasis QR Code dan Lynk.id. Melalui QR Code yang ditempatkan pada kemasan produk, pelanggan dapat memesan dengan mudah hanya dengan memindai kode, yang akan mengarahkan mereka ke halaman Lynk.id berisi daftar produk dan formulir pemesanan. Dengan integrasi Lynk.id, pelaku UMKM dapat mengelola pembayaran, melacak pesanan, dan memanfaatkan data analitik untuk memahami perilaku pelanggan serta tren pembelian. Sistem ini tidak hanya mengurangi kesalahan manual, tetapi juga mempercepat proses transaksi dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan melalui penerapan teknologi digital dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil implementasi menunjukkan bahwa kombinasi QR Code dan Lynk.id mampu memberikan solusi dalam pengelolaan pesanan sekaligus meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang lebih luas. Dari hasil survei, dapat dilihat bahwa 44,4% responden sangat setuju bahwa sistem ini mudah untuk dipahami, sementara sisanya setuju saja. Kemudahan dalam mengakses QR Code direspon positif oleh pembeli, dengan 77,8% pembeli sangat setuju terkait sistem yang mudah diakses. Bagian akhir survei mengecek kemudahan sistem dalam memproses pemesanan, dimana 44,4% pembeli sangat setuju dengan sistem tersebut.
PRAKTEK PEMBUATAN LAMPU LED KARAKTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI LED BAGI SISWA SMA N 10 JAKARTA Endah Setyaningsih; Yohanes Calvinus; Asrullah Ahmad; Akhmad Sabillah; Ivander Chandra Susanto
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i3.33055

Abstract

The implementation of this Community Service (PKM) activity is to support the government's efforts to increase participation in higher education, in line with the objectives of the Sustainable Development Goals (SDGs), especially related to Clean and Affordable Energy and Quality Education. Through this activity, it is hoped that students of SMAN 10 Jakarta as partners of the PKM activity can understand the importance of LED lighting technology and energy savings by using LED lights. In addition, this activity also provides experience for students and lecturers to be actively involved outside the campus, both in the learning process and in the application of research results related to lighting technology. This PKM is an activity funded by the Ministry of Education, Culture, Research and Technology through the 2024 PKM grant in the Community-Based Empowerment scheme. The purpose of this PKM activity is to introduce LED lighting technology and characteristics to students, as well as invite them to design and assemble lamp components in the form of practicing making character LED lights. The PKM implementation method is in the form of provision, training and practice of making character LED lights. Through direct interaction and practical learning, this activity is expected to increase students' knowledge and prepare them to face future technological developments. In addition, through the practice of making LED character lights, students and teachers gain new skills in the field of electronics and lighting technology, as well as producing simple electronic products that can be further developed according to student creativity. PKM activities at SMA N 10 Jakarta have been successfully implemented and provide benefits for students and teachers. Based on the results of the pre-test and post-test, it shows that there is an increase in knowledge by 72% about LED technology and character LED lights. ABSTRAK Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait Energi Bersih dan Terjangkau serta Pendidikan Berkualitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SMAN 10 Jakarta sebagai mitra kegiatan PKM dapat memahami pentingnya teknologi lampu LED dan penghematan energi dengan menggunakan lampu LED. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa dan dosen untuk terlibat aktif di luar kampus, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam penerapan hasil penelitian terkait teknologi pencahayaan. PKM ini merupakan kegiatan yang didanai oleh Kemendikbud Ristek melalui hibah PKM tahun 2024 dalam skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memperkenalkan teknologi dan karakteristik lampu LED kepada siswa, sekaligus mengajak mereka untuk merancang dan merakit komponen lampu yaitu berupa praktek pembuatan lampu LED karakter. Metode pelaksanaan PKM berupa pembekalan, pelatihan dan praktek pembuatan lampu LED karakter. Melalui interaksi langsung dan pembelajaran praktis, kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi perkembangan teknologi masa depan. Selain itu, melalui praktik pembuatan lampu LED karakter, siswa dan guru memperoleh keterampilan baru di bidang elektronik dan teknologi pencahayaan, serta menghasilkan produk elektronik sederhana yang dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai kreativitas siswa. Kegiatan PKM di SMA N 10 Jakarta telah berhasil dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat bagi siswa dan guru. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan sebesar 72% tentang teknologi LED dan lampu LED karakter
INTEGRASI KARAKTER VISUAL SEDERHANA DAN LED FLEX UNTUK PRAKTIKUM IPA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Ahmad, Asrullah; Endah Setyaningsih; Yohanes Calvinus; Amalia Setyowulan
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i1.34500

Abstract

Technological advancement in education demands learning media that are not only functional but also communicative and visually appealing. At the high school level, science practicum activities often face challenges in bridging technical concepts with adequate visual approaches. This PKM activity aims to design a practical learning aid using LED Flex technology combined with visual characters, applying a Visual Communication Design (VCD) approach and the Design Thinking method. LED Flex, as a flexible and energy-efficient lighting technology, is considered effective in visualizing concepts such as simple electric circuits and energy flow in an interactive manner—key elements in physics-based science education closely related to electrical engineering. The integration of visual characters is designed to enhance students’ emotional engagement and improve conceptual understanding through symbolic and communicative representations. The project follows the five stages of Design Thinking: Empathize, Define, Ideate, Prototype, and Test, to produce design solutions that are user-centered and responsive to practical classroom needs. Characters are developed using simple visuals, clear forms, and harmonious color schemes to ensure optimal functionality within the limited display area of LED media. The expected outcome is an interactive learning medium that enhances learning effectiveness, encourages student participation, and improves information retention. This study contributes not only to the practical development of educational media for high school science but also offers theoretical insights into the use of visual character design in flexible, technology-based media for science education.  ABSTRAK Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan menuntut hadirnya media pembelajaran yang tidak hanya fungsional, tetapi juga komunikatif dan menarik secara visual. Terutama di tingkat SMA, pembelajaran praktik IPA seringkali menghadapi kendala dalam menjembatani konsep teknis dengan pendekatan visual yang memadai. Kegiatan PKM ini bertujuan merancang media bantu praktik berbasis LED Flex yang dipadukan dengan karakter visual menggunakan pendekatan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan metode Design Thinking. LED Flex, sebagai teknologi pencahayaan lentur dan hemat energi, dinilai efektif dalam memvisualisasikan konsep rangkaian listrik sederhana dan aliran energi secara interaktif, yang merupakan bagian dari konsep sains berbasis pembelajaran fisika yang merupakan bagian dari bidang Teknik elektro. Integrasi karakter visual dirancang untuk meningkatkan keterlibatan emosional siswa dan mempermudah pemahaman materi melalui representasi simbolik yang komunikatif. Metode kegiatan PKM ini menerapkan tahapan Design Thinking (Empathize, Define, Ideate, Prototype, Test) untuk menghasilkan solusi desain berbasis kebutuhan pengguna dan kondisi kelas praktik. Karakter dirancang dengan prinsip visual sederhana, bentuk jelas, dan harmoni warna agar dapat berfungsi secara optimal pada media LED yang terbatas ruang tampilannya. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya media interaktif yang mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran, partisipasi aktif, dan retensi informasi siswa. Studi ini tidak hanya menawarkan kontribusi praktis terhadap pengembangan media edukatif di SMA, tetapi juga memberikan acuan teoretis dalam penerapan karakter visual pada media berbasis teknologi fleksibel untuk pendidikan sains.    
AUTOMATED ROOM LIGHTING AND FAN SYSTEM FOR ENERGY EFFICIENCY IN SMART HOMES Jason Fernando; Endah Setyaningsih; Titin Fatimah
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 27 No 1 (2025): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v27i1.35179

Abstract

Energy waste can be caused by the uncontrolled use of electronic devices. This study develops an ESP32-based automation system to optimize the automatic operation of room lighting and fans as an effort toward energy saving and the smart home concept. The research method is system design, divided into two main parts: system 1, which regulates lighting using PIR and BH1750 sensors, and system 2, which controls a fan and desk lamp using an ultrasonic sensor, DHT11, and an AS608 fingerprint sensor. Both systems communicate through ESP-NOW to ensure coordination in device operation. The ESP32-based system was chosen for its capability of integrating wireless connectivity, relatively low power consumption, and support for multiple communication protocols, making it suitable for smart home applications. In addition, the use of biometric sensors provides added value in the form of personalized control, which is rarely found in similar studies, making the system not only efficient but also adaptive to users’ specific needs. Experimental results show that the system can adjust lighting and fan speed according to designed scenarios and user preferences. The room lighting was maintained within the range of 260 lux to 385 lux when occupied, and the fan remained active when the temperature exceeded 25°C to support air circulation, but automatically turned off when the temperature fell below 25°C to save energy. The key finding of this study is that energy savings can be achieved through condition-based load control, reduction of unnecessary power consumption, and personalization via fingerprint sensors. The integration of ESP-NOW and biometrics makes this design an innovative approach toward a user-oriented, energy-efficient smart home. Abstrak Pemborosan energi salah satunya dapat disebabkan oleh penggunaan perangkat elektronik yang tidak terkontrol. Penelitian ini mengembangkan sistem otomatisasi berbasis ESP32 untuk mengoptimalkan penggunaan lampu ruang dan kipas angin secara otomatis, sebagai upaya penghematan energi menuju konsep smart home. Metoda penelitian berupa perancangan sistem dengan dua bagian utama, yaitu sistem 1 yang mengatur pencahayaan menggunakan sensor PIR dan BH1750, serta sistem 2 yang mengontrol kipas dan lampu meja dengan sensor ultrasonik, DHT11, dan sensor sidik jari AS608. Kedua sistem berkomunikasi melalui ESP-NOW untuk memastikan koordinasi dalam pengoperasian perangkat. Pemilihan sistem berbasis ESP32 didasarkan pada kemampuannya dalam integrasi konektivitas nirkabel, konsumsi daya yang relatif rendah, serta dukungan terhadap berbagai protokol komunikasi sehingga sesuai untuk aplikasi smart home. Selain itu, penggunaan sensor biometrik memberikan nilai tambah berupa personalisasi kontrol yang jarang ditemukan pada penelitian sejenis, menjadikan sistem ini tidak hanya efisien tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan spesifik pengguna. Hasil pengujian menunjukkan sistem mampu menyesuaikan pencahayaan dan kecepatan kipas sesuai skenario yang dirancang dan preferensi pengguna. Lampu ruang diatur selalu berada pada rentang 260 lux sampai dengan 385 lux, jika ruangan digunakan dan kipas angin tetap menyala jika suhu melebihi 25°C, untuk membantu sirkulasi udara, tetapi jika suhu turun di bawah 25°C, kipas mati untuk menghemat daya. Temuan penting penelitian ini adalah bahwa penghematan energi dapat dicapai melalui pengendalian beban listrik berbasis kondisi aktual, pengurangan konsumsi daya yang tidak diperlukan, serta penerapan personalisasi dengan sensor sidik jari. Integrasi ESP-NOW dan biometrik menjadikan rancangan ini sebagai inovasi menuju konsep smart home hemat energi dan berorientasi pengguna.