Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemikiran Pendidikan Islam Ibnu Khaldun Haidar Putra Daulay; Zaini Dahlan; Muhammad Tarmizi; Murali Murali
JURNAL ISLAMIKA GRANADA Vol 1, No 2 (2021): ISLAMIKA GRANADA JANUARI
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v2i1.18

Abstract

Ibnu Khaldun dikenal sebagai pakar ilmu pengetahuan Islam, sejarah atau sejarawan Muslim, sebagai filsuf, ekonom, politisi dan pendidik. Ia dikenal sebagai bapak sosiologi. Pendidikan tidak hanya sebatas proses belajar mengajar yang dibatasi oleh ruang dan waktu, tetapi lebih luas lagi pendidikan adalah proses di mana peserta didik mampu hidup, menyerap bahkan menangkap peristiwa alam sepanjang zaman. Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan Islam tidak hanya mementingkan agama saja tetapi juga dalam hal keduniawian, menurutnya, keduanya tidak kalah. Yang penting, keduanya harus diberikan kepada siswa. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa sains dan pendidikan adalah fenomena sosial yang menjadi ciri tipe manusia. Materi pembelajaran menurutnya adalah aqliyah dan naqliyah. Metode yang ditawarkannya sangat relevan dalam pendidikan dunia modern. Pemikirannya tentang pendidikan bisa menjadi rujukan dalam pendidikan dunia modern. Karena yang ia tawarkan sangat mengedepankan teori dan praktik dalam pendidikan harus diterapkan dengan baik, khususnya pendidikan Islam. Karena pendidikan harus bersumber dari alqu'ran dimana ajaran Islam harus diterapkan pada kehidupan realitas. 
Taklim Assembly in Padangsidimpuan 1901-2020: History of Non-Formal Islamic Education Fauziah Nasution; Haidar Putra Daulay; Hasan Asari Asari
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 3 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.711 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i3.1131

Abstract

The purpose of this study is to produce an analytical-critical formulation about the history of the rise of non-formal Islamic educational institutions: the taklim assembly in Padangsidimpuan in 1901-2020. This study uses a social history approach, by classifying time, as a historical explanation method. The data sources consist of: material and verbal sources. Data obtained through interviews, observation and documentation. The research was conducted in Padangsidimpuan City in 2020, with stages: topic selection, data collection, verification, interpretation and historiography. The results of this study found that: Majelis taklim in Padangsidimpuan experienced a revival in the 1901-2020 period. In terms of quantity, in 2020 the taklim assembly in Padangsidimpuan reached 189, while in quality it was marked by the development of the taklim assembly component. The taklim method in the 1901-2020 period did not experience significant development. The majority of Ustadz use the lecture method; relying on hearing and sight. As for the urban taklim assemblies with special material studies using a combined method, namely; method of lecture, discussion, note-taking, practice and question and answer. The development of taklim material is marked by the enrichment of taklim material from monotheism, which then develops into the material of fiqh worship and muamalah as well as other social problems. The development of taklim material was then marked by the transition of material about practical practices to the study of legal sources (Tafsir and Hadith).
Pendidikan Akhlak dan Pendidikan Islam di Raudhatul Athfal Rizka Amalia Rahmadhani; Haidar Putra Daulay; Zaini Dahlan
Jurnal Basicedu Vol 6, No 6 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.3943

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pendekatan yang dilakukan oleh pendidik dalam memberikan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam di RA Amanah Amaliyah, 2) alasan guru dalam memilih pendekatan tersebut untuk menerapkan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam di RA Amanah Amaliyah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti ini mendapatkan data dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menemukan: 1) pendidikan akhlak anak di RA Amanah Amaliyah seperti berkata jujur, sopan, dan sabar, mengikuti peraturan sekolah, memberikan salam yang baik masih kurang dilaksanakan dengan baik, 2) metode yang diterapkan oleh guru di RA Amanah Amaliyah dalam menanamkan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam yaitu metode keteladanan, metode tanya jawab, dan metode pembiasaan. 3) dalam menjaga akhlak anak di RA Amanah Amaliyah, guru memberikan pengawasan untuk peserta didik dalam memperhatikan proses pembelajaran peserta didik, evaluasi pembelajaran di dalam kelas, dan komunikasi yang dijalin pihak sekolah dengan wali-wali murid di RA Amanah Amaliyah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan memberikan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam kepada anak dapat memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kehidupannya.
Pendidikan Akhlak dan Pendidikan Islam di Raudhatul Athfal Rizka Amalia Rahmadhani; Haidar Putra Daulay; Zaini Dahlan
Jurnal Basicedu Vol 6, No 6 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.3943

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pendekatan yang dilakukan oleh pendidik dalam memberikan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam di RA Amanah Amaliyah, 2) alasan guru dalam memilih pendekatan tersebut untuk menerapkan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam di RA Amanah Amaliyah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti ini mendapatkan data dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menemukan: 1) pendidikan akhlak anak di RA Amanah Amaliyah seperti berkata jujur, sopan, dan sabar, mengikuti peraturan sekolah, memberikan salam yang baik masih kurang dilaksanakan dengan baik, 2) metode yang diterapkan oleh guru di RA Amanah Amaliyah dalam menanamkan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam yaitu metode keteladanan, metode tanya jawab, dan metode pembiasaan. 3) dalam menjaga akhlak anak di RA Amanah Amaliyah, guru memberikan pengawasan untuk peserta didik dalam memperhatikan proses pembelajaran peserta didik, evaluasi pembelajaran di dalam kelas, dan komunikasi yang dijalin pihak sekolah dengan wali-wali murid di RA Amanah Amaliyah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan memberikan pendidikan akhlak dan pendidikan Islam kepada anak dapat memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kehidupannya.
Pergumulan Islam Dan Negara di Indonesia Pasca-Kemerdekaan Haidar Putra Daulay; Zaini Dahlan; Azimahrani Hasibuan; Bayu Ismail Nasution
JURNAL ISLAMIKA GRANADA Vol 1, No 2 (2021): ISLAMIKA GRANADA JANUARI
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v2i1.15

Abstract

Bangsa Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah mengalami masalah serius seperti halnya negara-negara Muslim lainnya mengenai hubungan antara Islam dan negara, yaitu ketika memasuki gerbang kemerdekaan pada tahun 1945. Bukti bahwa posisi Islam dalam masyarakat masih menjadi masalah tercermin antara lain dalam perdebatan Badan Investigasi Bisnis. Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyunbi Coosakai) tahun 1945; polemik pada awal 1950-an diikuti dengan perdebatan sengit di Majelis Konstituante dari 1955 hingga 1959. Dan kemudian penerimaan Pancasila sebagai dasar dari pihak manapun, termasuk partai-partai Islam, adalah salah satu syarat untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Untuk pembahasan lebih lanjut, tulisan ini disusun dengan tema perjuangan Islam dan negara di Indonesia pasca kemerdekaan. Sub-pembahasan tulisan ini mencakup situasi dan sikap negara Indonesia pasca kemerdekaan, serta situasi dan sikap umat Islam terhadap negara Indonesia pasca kemerdekaan. Yang dimaksud dengan periode pasca kemerdekaan di Indonesia dalam tulisan ini dikategorikan menjadi tiga periode kepemimpinan, yaitu: Periode Orde Lama, Periode Orde Baru, dan Periode Orde Reformasi. Sedangkan yang dimaksud dalam diskusi ini meliputi gagasan dan gerakan sosial politik Islam yang diwakili oleh tokoh-tokoh muslim dan intelektual.
Warisan Peradaban Islam Era Turki Utsmani sebagai Penguat Identitas Turki Modern Rahmida Putri; Haidar Putra Daulay; Zaini Dahlan
Local History & Heritage Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.23 KB) | DOI: 10.57251/lhh.v1i2.62

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menguak dan mengulas Peradaban dan Pemikiran Islam Pada Masa Turki Utsmani. Adapun jenis penelitian ini ialah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penulis memaparkan apa saja yang terdapat dalam sejarah peradaban dan pemikiran Turki Utsmani, demikian juga kemajuan-kemajuan yang mereka peroleh dengan merujuk atau memanfaatkan berbagai metode alamiah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research) sebab merupakan kajian literatur. Peneliti hanya memanfaatkan sumber pustaka dengan melakukan kegiatan membaca, mengolah, dan mencatat bahan penelitian. Hanya mengumpulkan beberapa rujukan buku yang diperlukan dalam penelitian, tanpa terjun ke lapangan. Hasil Penelitian ini ialah (1)Terdapat beberapa peradaban yaitu bidang politik, Ilmu Pengetahuan, Bidang Tasawuf, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial, Bidang Politik, Bidang Seni Arsitektur, Bidang Sastradan Prosa, dan satu di bidang pemikiran yaitu pemikiran wahdatul Wujud yang dipelopori oleh Ibnu ‘Arabi, (2) Kemajuan dan kemunduran Turki Utsmani.
Teologi Jabariyah dan Qodariyah dalam Tinjauan Sejarah Islam Periode Klasik Wahiddin Batubara; Haidar Putra Daulay; Zaini Dahlan
Local History & Heritage Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.45 KB) | DOI: 10.57251/lhh.v1i2.63

Abstract

Pada zaman modern ini, masih terdapat masyarakat yang berpaham aliran Qodariyah dan Jabariyah. Pada realitanya zaman modern ini pemikiran masayarakat sudah maju dan masyarakat sudah mengenyam pendidikan bahkan ada yang sampai pada tinggkat perguruan tiggi. Dalam hal ini penulis perlu untuk mengulas kembali pemikiran dan doktrin Qodariyah dan Jabariyah secara detail, sebab kedua paham ini adalah ekstrim yang keluar dari qoridornya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui hakikat aliran Qodariyah dan Jabariyah, sejarah perkembangan aliran Jabariah dan Qodariyah, tokoh dan doktrin dalam aliran Jabriyah dan Qadariyah, i’tiqad Qadariyah dan Jabriyah yang bertentangan dengan ahlussunnah waljamaah, perbandingan aliran Jabariyah dan Qadariyah. Adapun hal yang menarik dan penting untuk dibahas dalam tulisan ini, penulis akan menguraikan pembahasan sedetail mungkin yaitu: hakikat aliran Qodariyah dan Jabariyah, sejarah perkembangan aliran Jabariah dan Qodariyah, tokoh dan doktrin dalam aliran Jabriyah dan Qadariyah, i’tiqad Qadariyah dan Jabriyah yang bertentangan dengan ahlussunnah waljamaah, perbandingan aliran Jabariyah dan Qadariyah.
The Art of Mosque Calligraphy and its Development in Indonesia Siti Chairun Nisyah; Fauziah Nur; Irwansyah Jul Nasution; Sholihah Titin Sumanti; Haidar Putra Daulay
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 8 No 1 (2024): JUNI
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v8i1.2214

Abstract

Known as khat, or the art of beautiful writing, calligraphy is one type of Islamic art that has gained popularity among Muslims. These beautiful carvings serve as a reminder of God’s existence and a display of beauty. The history of the development of Islamic calligraphy art from the time of Daulah Bani Umayyah to its development in Indonesia is the main topic of the research. The research uses descriptive qualitative analysis, namely the library esearch method. The results of the discussion show that the development of Islamic calligraphy art actually began since the time of the Prophet and Khulafaur Rasyidin, continuing through the Umayyad, Abbasid, and Post-Abbasid periods. During its development, various styles of writing or khat emerged. In Indonesia, the art of Islamic calligraphy has developed through a long journey, involving the Pioneer Force, the Pesantren Force, the Painter and Breaker Force, and the MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) Cadre Force.