Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Implementation of Midwife Duties In Stand By Village By Kepmenkes No 564/Menkes/Sk/Viii/2006 About Guidelines of Implementation Stand by Village Related to Village Midwife Authority by Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/2002 About Midwife Registration And Erawati, Ambar Dwi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Midwives perform services regulated by Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/2002 about Midwife Registration and Practice in the form of authority. Along with standby village, midwives get additional tasks regulated in Kepmenkes No 564/Menkes/SK/VIII/2006 about Guidelines of Implementation Standby Village. Based on regulation above, formulation of the problem in this research are: 1. Is there any disagreement in the regulation, 2. How the form of legal protection for midwives in the standby village. This study aims to: 1. Comparing these two regulations, 2. Knowing the implementation of the practices of midwives in standby villages in Tuntang district Semarang Regency. Method used empiric juridical approach to the specific analysis descriptive. Object of this research there are 10 people’s midwives and confirmation with the Chairman of IBI center. Method of collecting data with interviews, observation and literature study. Results of research there are disagreement and the differences between the two regulations. Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/2002 about Midwife Registration and Practice are rules of Minister of Health regulating the authority of the midwife in providing midwifery services to the mother, child and family planning program. Outside the service aims to save lives. Kepmenkes No 564/Menkes/SK/VIII/2006 about Guidelines of Implementation Standby Village is rules of Minister of Health regulating the task of midwives to provide basic medical services to the community. Midwife in stand by village fulfill all duty which is decanted in Kepmenkes No 564. Midwife in Tuntang District Stand by Village in executing midwife standby village duties is protected by Criminal Low Book (KUH Pidana). Keywords: authority, duties, regulation, decree, Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/2002 about Midwife Registration and Practice, Kepmenkes No 564/Menkes/SK/VIII/2006 about Guidelines of Implementation Standby Village.
IbiKK Jasa Pengantaran ASI dan Tempat Penitipan Anak Widya Husada Erawati, Ambar Dwi; Yati, Rina; Wahyuning, Sri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.566 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v5i2.95

Abstract

IbiKK Jasa Pengantaran ASI dan TPA STIKES Widya Husada berada di sebuah rumah yang ada di depan kampus STIKES Widya Husada? Jl. Subali Utara no 4 Kegiatan tersebut diresmikan pada tanggal 10 Juni 2014. Rumah tersebut merupakan rumah yang kami kontrak untuk kegiatan tersebut. Kegiatannya berupa penerimaan Jasa Pengantaran ASI dan Tempat Penitipan Anak. Kegiatan tersebut sementara memiliki 1 pengasuh. Mengingat kegiatan tersebut baru berjalan tiga bulan sehingga belum mempunyai konsumen tetap. Sementara konsumen berasal dari dosen STIKES Widya Husada yang sifatnya hanya sementara. Kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk kelancaran tersebut adalah Pembelanjaan barang perlengkapan yang kami gunakan untukkebutuhan dan oprasional harian kegiatan tersebut. Peresmian kegiatan dimana peresmian mengundang karyawan di lingkungan STIKES Widya Husada dan para Ketua RW di Wilayah Kegiatan tersebut.? Pemasaran yang kami lakukan dengan memasarkan di lingkungan STIKES Widya Husada, dilingkungan Kelurahan Krapyak dan memasang 1 MMT.Kata Kunci : IbiKK, Jasa Pengantaran ASI, TPA
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) OLEH BIDAN DI KABUPATEN BATANG Yati, Rina; Erawati, Ambar Dwi; Wahyuning, Sri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.485 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v5i2.96

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, dan ini merupakan suatu masalah kesehatan yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)2009 AKI di Indonesia adalah 227 per 100.000 Kelahiran Hidup.? Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2011 AKI di Jawa Tengah adalah 116,01 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Batang tiga tahun terakhir terus meningkat, angkanya masih berada diatas rata rata Jawa Tengah dan target MDG,s. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses kepelayanan kesehatan ibu yang berkualitas terutama pelayanan kegawat daruratan tepat waktu. Persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan baru mencapai 55,4%. Keadaan seperti ini banyak terjadi disebabkan kendala biaya sehingga diperlukan upaya pemerintah berupa program Jampersal . di Kabupaten Batang program Jampersal program jampersal dimulai sejak tahun 2011, bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan Jampersal. Namun sebagai program yang masih baru, pelaksanaan Jampersal tidak lepas dari berbagai kekurangan yang perlu dibenahi. Sehingga diperlukan evaluasi? pelaksanaan program Jaminan Persalinan (Jampersal) oleh bidan di Kabupaten Batang Tujuan? penelitian ini adalah agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi program dan referensi dalam pengambilan keputusan untuk penyempurnaan pelaksanaan program jampersal di Dinas Kesehatan Kabupaten Batang. Target khusus dari penelitian ini adalah didapatkanya gambaran motivasi bidan dalam melaksanakan program jampersal, pelayanan jampersal yang idberikan oelh bidan dan cakupan pelayanan jampersal oleh bidan di Kabupaten Batang.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam . Subyek penelitian adalah sebanyak 24 orang yang diambil secara purposive. Informan utama adalah bidan dan informan triangulasi kepala seksi KIA, Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator dan ibu yang mendapatkan pelayanan jampersal . Data diolah dengan? content anaysis. Motivasi bidan dari faktor internal : karena membantu proses persalinan ibu, menolong agar ibu bersalin kefasilitas kesehatan, faktor eksternal karena program pemerintah dan sudah ditugaskan agar bidan melaksanakan program jampersal, meningkatkan cakupan KIA dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan jampersal yang diberikan oleh bidan adalah periksa kehamilan 4 kali, persalinan, rujukan kadang tidk mengurus klaim, nifas 2 -3 kali, pelayanan KB susah dilaksanakan karena harus nunggu 40 hari, sedangkan ibu nifas belum selapan belum boleh keluar rumah. Cakupan pelayanan KIA dengan program jampersal meningkat semua, yang tidak meningkat disebabkan karena ibu pindah wilayah, dan mutasi bidan sehingga tidak ada serah terima dari bidan lama. Saran kepada bidan agar? memberikan informasi program jampersal kepada ibu hamil dan keluarga dan menjelaskan apa saja yang didapatkan agar masyarakat tidak menganngap gratis tetapi masih ada pengutan. Kata Kunci : Evaluasi, Jampersal, BidanAngka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, dan ini merupakan suatu masalah kesehatan yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)2009 AKI di Indonesia adalah 227 per 100.000 Kelahiran Hidup.? Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2011 AKI di Jawa Tengah adalah 116,01 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Batang tiga tahun terakhir terus meningkat, angkanya masih berada diatas rata rata Jawa Tengah dan target MDG,s. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses kepelayanan kesehatan ibu yang berkualitas terutama pelayanan kegawat daruratan tepat waktu. Persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan baru mencapai 55,4%. Keadaan seperti ini banyak terjadi disebabkan kendala biaya sehingga diperlukan upaya pemerintah berupa program Jampersal . di Kabupaten Batang program Jampersal program jampersal dimulai sejak tahun 2011, bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan Jampersal. Namun sebagai program yang masih baru, pelaksanaan Jampersal tidak lepas dari berbagai kekurangan yang perlu dibenahi. Sehingga diperlukan evaluasi? pelaksanaan program Jaminan Persalinan (Jampersal) oleh bidan di Kabupaten Batang Tujuan? penelitian ini adalah agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi program dan referensi dalam pengambilan keputusan untuk penyempurnaan pelaksanaan program jampersal di Dinas Kesehatan Kabupaten Batang. Target khusus dari penelitian ini adalah didapatkanya gambaran motivasi bidan dalam melaksanakan program jampersal, pelayanan jampersal yang idberikan oelh bidan dan cakupan pelayanan jampersal oleh bidan di Kabupaten Batang.ISSN 20868510?Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam . Subyek penelitian adalah sebanyak 24 orang yang diambil secara purposive. Informan utama adalah bidan dan informan triangulasi kepala seksi KIA, Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator dan ibu yang mendapatkan pelayanan jampersal . Data diolah dengan? content anaysis. Motivasi bidan dari faktor internal : karena membantu proses persalinan ibu, menolong agar ibu bersalin kefasilitas kesehatan, faktor eksternal karena program pemerintah dan sudah ditugaskan agar bidan melaksanakan program jampersal, meningkatkan cakupan KIA dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan jampersal yang diberikan oleh bidan adalah periksa kehamilan 4 kali, persalinan, rujukan kadang tidk mengurus klaim, nifas 2 -3 kali, pelayanan KB susah dilaksanakan karena harus nunggu 40 hari, sedangkan ibu nifas belum selapan belum boleh keluar rumah. Cakupan pelayanan KIA dengan program jampersal meningkat semua, yang tidak meningkat disebabkan karena ibu pindah wilayah, dan mutasi bidan sehingga tidak ada serah terima dari bidan lama. Saran kepada bidan agar? memberikan informasi program jampersal kepada ibu hamil dan keluarga dan menjelaskan apa saja yang didapatkan agar masyarakat tidak menganngap gratis tetapi masih ada pengutan. Kata Kunci : Evaluasi, Jampersal, Bidan
HUBUNGAN FREKUENSI MENONTON VIDEO POSISI PERSALINAN DENGAN PILIHAN POSISI MENERAN PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS PONED KABUPATEN SEMARANG Yati, Rina; Erawati, Ambar Dwi; Wahyuning, Sri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v10i1.206

Abstract

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah  tahun 2015 AKI di Jawa Tengah adalah 111,16 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh dari target  MDG,s (Millenium Development Goals), yaitu AKI pada tahun 2015, 102 per 100.000 kelahiran  hidup. Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu hipertensi dalam kehamilan (28%), perdarahan (13%), infeksi (2%) dan lain lain sebesar (57%). Robekan perineum  dapat mengakibatkan perdarahan pada ibu bersalin,  dan setelah dilakukan penjahitan perineum apabila perawatan masa nifas tidak adekuat dapat mengakibatkan infeksi pada perineum dan bahkan sampai infeksi panggul. (Balitbang Kemenkes RI, Riskesdas, 2013). Robekan perineum dapat dicegah dengan memberikan pengetahuan kesehatan kepada ibu bersalin mengenai posisi mengejan yang benar, dan teknik relaksasi selama persalinan. Selama ini pemberian pengetahuan kepada ibu bersalin hanya lisan,  sehingga tingkat pemahaman ibu menjadi belum optimal. Sehingga diperlukan adanya alternative lain dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu bersalin. Seperti penggunan media video posisi persalinan dan teknik relaksasi selama proses persalinan. Tujuan jangka panjang  penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi menonton video posisi persalinan dengan rupture perineum pada ibu bersalin. Target khusus dari penelitian ini adalah dihasilkannya  video posisi persalinan.Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan survey analitik. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2017 di Puskesmas PONED Kabupaten Semarang dengan populasi seluruh ibu 27.dan seluruhnya menjadi sempel penelitian.  Variabel bebas penelitian adalah frekuensi menonton video posisi persalinan  dan variabel terikat penelitian adalah rupture perineum ibu bersalin Hasil uji korelasi spearman rank  menunjukkan  ada hubungan yang bermakna antara frekuensi menonton video posisi mengejan selama persalinan dengan posisi mengejan pada ibu bersalin di puskesmas PONED  wilayah  Kabupaten Semarang ( p = 0,035 dan nilai r = 0,408).Saran bagi tenaga kesehatan untuk mengembangkan media promosi bagi ibu hamil bersalin dan nifas agar pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap kehamilan persalinan dan nifas meningkat sehingga angka kesakitan dan kematian menurunKata Kunci : Video, Posisi Persalinan, Ibu bersalin AbstrackPerineal tears can be prevented by providing maternal health knowledge about the correct pushing position, and relaxation techniques during labor. So far, the provision of knowledge to mothers has only been oral, so that the level of understanding of mothers has not been optimal. So that other alternatives are needed in providing health education to maternity. Such as the use of video media in the position of labor and relaxation techniques during laborThe aim of this study was to determine the relationship between the frequency of watching the position of labor videos with perineal rupture in maternityThis type of research is observational with an analytical survey approach. This study was conducted in May 2017 at PONED Community Health Center Semarang Regency with a population of all 27 mothers and all of them became research samples. The independent variable of the study was the frequency of watching the position of labor videos and the dependent variable of the study was maternal perineal rupture. The results of the Spearman rank correlation test showed a significant correlation between the frequency of watching video straining positions during labor with maternal positions at PONED Puskesmas Semarang Regency (p = 0.035 and the value of r = 0.408)Suggestions for health workers to develop promotional media for pregnant and postpartum pregnant women so that the knowledge, attitudes and behaviors of mothers regarding pregnancy and childbirth increase so that the morbidity and mortality rates decreas Keywords: Video, Position of Labor, Maternity
PENGARUH PERSEPSI MUTU PROSES PEMBELAJARAN KELAS TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG TAHUN 2012 Yati, Rina; Erawati, Ambar Dwi; Wahyuning, Sri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 3, No 2 (2012)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.016 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v3i2.72

Abstract

Pendidikan DIII Kebidanan dalam menyelenggarakan pendidikan berorientasi kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan profesi dan penyusunannya mengaju kepada kompentensi inti bidan di Indonesia. Berdasarkan kompetensi tersebut maka diharapkan lulusan pendidikan diploma kebidanan mengusai ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan dan sikap serta perilaku bidan profesional. Untuk dapat menghasilkan tenaga bidan yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan yang diharapkan tersebut maka sangatlah dibutuhkan pengelolaan pendidikan yang bermutu. Pengelolaan pendidikan yang bermutu memberikan kepuasan kepada mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode survey analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket menggunakan kuesioner terstruktur. Populasi adalah seluruh mahasiswa D3 Kebidanan STIKES Widya Husada (320) pengambilan sampel dengan teknik non proportionale random sampling. (178). Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, Analisis bivariat menggunakan tabulasi silang, chi square sedangkan analisis multivariat? menggunakan multiple regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki persepsi mutu proses pembelajaran dimensi kehandalan (57,86%), ketanggapan (50%), kepastian (67,41%), empati (50,56) baik. Namun dalam hal dimensi wujud (55,05%) menyatakan tidak baik, kepuasan mahasiswa (60,11%) baik. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya hubungan signifikan antara ?kehandalan (p=0,001), ketanggapan (p=0,001), kepastian (p=0,006), empati (p=0,002), wujud (p=0,0001) dengan kepuasan mahasiswa. Hasil multivariat menunjukan bahwa persepsi mutu dimensi wujud yang memiliki pengaruh paling besar pada kepuasan mahasiswa.Direkomendasikan pada STIKES Widya Husada untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran dari lima aspek dimensi mutu? terutama dalam aspek wujud fisik. berupa luas ruangan, kebersihan, kelengkapan alat laboratorium,kerapian ruangan kelas dan laboratorium serta kesejukan ruangan.?Kata Kunci : kepuasan mahasiswa, proses pembelajaran, mutu pembelajaran
IBM PENDAMPINGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DI PUSKESMAS MANGKANG yati, Rina; Erawati, Ambar Dwi; Wahyuning, Sri; Jamil, Masfufatun; Alfiani, Novita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.319 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v7i1.38

Abstract

AKI di Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari Kabupaten atau Kota sebesar 116,34 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan kasusnya sendiri mencapai 675 kasus, jumlah itu lebih banyak dibandingkan pada tahun 2011, AKI hanya 668 kasus. Penyebab kematian ibu ada 2 yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Pada penyebab langsung antara lain adalah preeklamsia berat / eklamsia, perdarahan,dan infeksi.Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 48,65%, kemudian pada waktu ibu hamil sebesar 25,75% dan pada waktu persalinan sebesar 25,60%. Penyebab tersebut dapat dicegah sebelumnya dengan program program ANC, Kelas Ibu Hamil, Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker, dan deteksi dini resiko tinggi melalui pendampingan Ibu hamil Resiko Tinggi.Angka kematian ibu di Kota Semarang dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menunukan trend yang meningkat, dari 22 kasus menjasi d9 kasus dan tahun 2014 meningkat menjadi 33 kasus, sedangkan di tahun 2014 Puskesmas Mangkang ikut memberikan kontribusi ibu meninggal sebesar 2 kasus dari 33 kasus di Kota Semarang, Dinas Kesehatan Kota Semarang dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak dan menurunkan kematian ibu melaksanakaan program pendampingan ibu hamil resiko tinggi, bidan di puskesmas mangkang memiliki tugas di poli KIA, RB dan posyandu dan kunjungan ibu hamil resiko tinggi. Jumlah ibu hamil risti di wilayah puskesmas mangkang ada 38 ibu hamil Kata Kunci: IBM, Ibu hamil, Resiko Tinggi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KINERJA KADER KESEHATAN Rinayati, Rinayati; Erawati, Ambar Dwi; Wahyuning, Sri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.793 KB)

Abstract

Pada tahun 2018  AKI 75.77/ 100.000 KH, AKB 6.38/1000KH, Kejadian DBD 103 kasus, gizi buruk 23 Kasus, sedangkan sampai dengan bulan Juli 2019 di Kota Semarang terdapat 418 kejadian DBD, 8 kasus kematian ibu, 60 kasus kematian bayi, 44 kasus gizi buruk.  Berdasarkan fakta tersebut kemitraan antara  tenaga kesehatan dengan kader kesehatan dan peran  masyarakat menjadi penting. Kinerja kader kesehatan di masyarakat memiliki essensi yang tidak bisa dilepaskan dengan pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota Semarang telah memberikan pelatihan, sosialisasi masalah dan program program kesehatan kepada seluruh kader di wilayahnya. Akan tetapi kinerja kader selama ini yang bekerja hanya orang itu itu saja, terbatasnya pengetahuan kader dan keaktifan yang dirasakan masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kader kesehatan  dengan kinerja kader kesehatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik  dengan desain crosssectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan di wilayah  Keluruhan Gondoriyo. Jumlah  sampel  penelitian  adalah  68 responden diambil dengan Quota Sampling,  Sumber data yang  digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didapatkan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner    terstruktur yang ditanyakan kepada responden. Analisis   data menggunakan analisa uni variat menggunakan distribusi frekuensi dan analisa bivariate menggunakan  uji  Rank Spearman. Hasil tingkat pengetahuan baik (52.5%), pengetahuan kader kesehatan tidak berhubungan dengan kinerja kader (p value =  0.883 dan r = 0.089). Saran bagi  pemerintah  meningkatkan kinerja kader kesehatan dengan cara melakukan upaya upaya promosi kepada masyarakat  tentang kesehatan beserta peran serta kader. Memberikan penghargaan kepada kader kesehatan baik berupa materi maupun non materi. Bagi kader kesehatan, meningkatkan kinerja kader kesehatan dengan bekerjasama dengan masyarakat, permangku kepentingan serta tokoh agama maupun tokoh masyarakat.
Peningkatan Pengetahuan pada Kader tentang Pemilihan Obat pada Pembelian Secara Online Erawati, Ambar Dwi; Manurung, Mona Tiorina; Zulaika, Chusnul; Sugiharto, Sigit
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/abdimaship.vol5.iss1.240

Abstract

Every human being has a desire to be healthy. Efforts to get healing by buying their own medicine are one of the options that people are interested in. Medicine is a chemical substance that has an effect. Drugs if consumed freely can be given drug doses (over and the risk of mismatch between the disease and the drug consumed (medication error). Consumption of drugs without a doctor's prescription or choosing yourself according to the symptoms faced, can result in errors in drug consumption that can be dangerous. People need to know how to choose drugs that can be purchased freely. Counseling activities were carried out on 20 cadres of Bambankerep Village. The stages of activity begin with the preparation of counseling, implementation and evaluation. From the results of the activity there was an increase in knowledge about drug classes and types of drugs rose to 30%. The hope is that cadres can transmit information to the people in their area so that people understand about drug selection.
STUDI DESKRIPTIF PENANGANAN KELUHAN UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC) DI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Erawati, Ambar Dwi; Krisnasari, Astika Riski; Safiudin, Iqbal; Dida, Katarina Nona; Nuha, Zanuba Ulin; Jatmiko, Andreas
Jurnal Infokes Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/rj5bn658

Abstract

Universal Health Coverage (UHC) merupakan program yang dapat memastikan masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara merata. Dinas Kesehatan Kota Semarang memiliki peran menyusun pengelolaan dan monitoring implementasi UHC. Penanganan keluhan secara cepat dan tepat meningkatkan kualitas pelayanan dapat tercapai, dan kepercayaan masyarakat terhadap program UHC dapat terbangun.  Penelitian ini berfokus pada mekanisme penanganan keluhan dalam program UHC di Kota Semarang, dengan tujuan mengevaluasi efektivitas sistem pengaduan dan penyelesaiannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, di mana data primer diperoleh melalui wawancara dengan staf Dinas Kesehatan Kota Semarang dan analisis dokumen pengaduan dari kanal resmi seperti SAPA MBAK ITA dan Hotline UHC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan peserta UHC di Kota Semarang umumnya terkait kepesertaan dan pelayanan kesehatan. Dari total 11 kasus yang tercatat, 90,91% berhasil diselesaikan sesuai target, sementara 9,09% masih belum tertangani secara optimal. Kanal pengaduan SAPA MBAK ITA menjadi jalur utama penyampaian keluhan masyarakat. Meskipun tingkat penyelesaian keluhan tergolong tinggi, masih terdapat hambatan administratif yang menyebabkan keterlambatan dalam aktivasi kepesertaan dan akses layanan kesehatan. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi dalam pengelolaan data, koordinasi antar instansi, serta optimalisasi kanal pengaduan menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas layanan UHC.