Maxinus Jaeng
Universitas Tadulako

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PELATIHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENEMUKAN LUAS BANGUN DATAR BAGI GURU SD DI KKG GUGUS I KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA Gandung Sugita; Anggraini Anggraini; Sutji Rochaminah; Maxinus Jaeng
Aksioma Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v10i2.1367

Abstract

Pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penerapan salah satu model dalam pembelajaran matematika, yaitu model pembelajaran penemuan terbimbing. Model ini diwajibkan dalam Kurikulum 2013. Melalui model ini diharapkan siswa menemukan sendiri konsep-konsep matematika khususnya luas bangun datar, sehingga ilmu tersebut tidak hanya dihafal tapi di pahami dengan baik. Oleh karena itu, tim pengabdian melakukan kegiatan ini dengan tujuan untuk membantu guru-guru SD di KKG Gugus I kecamatan Sirenja kabupaten Donggala dalam penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing sesuai amanat Kurikulum 2013. Model pembelajaran penemuan terbimbing yang disimulasikan oleh tim Pengabdian, yaitu menemukan luas bangun datar yang meliputi: persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang, belahketupat, trapesium dan lingkaran. Penerapan model ini menggunakan karton sebagai alat peraga, yang dapat dibentuk menjadi bangun datar. Berdasarkan hasil angket, diperoleh: 45,83% guru menyatakan sangat setuju bahwa materi tentang Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing yang disampaikan, memberikan pemahaman yang baik tentang langkah-langkah pembelajaran penemuan terbimbing, dan 54,17% guru menyatakan setuju. Selain itu, 54,17% guru menyatakan sangat setuju bahwa Penerapan Model Pembelajaran PenemuanTerbimbing pada materi menemukan luas bangun datar yang disimulasikan, dapat menumbuhkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, serta menciptakan pembelajaran yang tidak hanya menghafal rumus luas tetapi mampu menemukan rumus tersebut, dan 45,83% guru menyatakan setuju.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 5 SIGI Ramtisia S. Mandor; Maxinus Jaeng; Sudarman Bennu
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang penerapan model pem­belajaran quantum teaching yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan di Kelas VII SMP Negeri 5 Sigi. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yakni perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Sigi yang berjumlah 22 siswa dan dipilih empat siswa sebagai informan. Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini yaitu: 1) data hasil aktivitas guru dalam pelaksanaan fase-fase pembelajaran quantum teaching pada lembar observasi minimal berkategori baik, 2) data hasil aktivitas siswa dalam pelaksanaan fase-fase pembe lajaran quantum teaching pada lembar observasi minimal berkategori baik, 3) hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila adanya perubahan kemampuan dalam bidang kognitif setelah menerima pengalaman belajar pada siklus I dan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran quantum teaching, hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II, lembar observasi aktivitas guru dan siswa berada pada kategori baik pada siklus I dan berada pada kategori sangat baik pada siklus II dengan mengikuti fase-fase model pembelajaran quantum teaching sebagai berikut: 1) tumbuhkan, 2) alami, 3) namai, 4) demonstrasikan, 5) ulangi, dan 6) rayakan. Kata kunci: quantum teaching, hasil belajar, pecahan Abstract: Aims this research to describe about applying quantum teaching can improve scholastic achievement of students on fractions material in grade VII SMP Negeri 5 Sigi. This research was a classroom action research which refers to Kemmis and Mc.Taggart research design that including were plan, act, observation, and reflection. This research was conducted in two cycles. Subject of research is students of grade VII SMP Negeri 5 Sigi the number of research subject are 22 students and four students were selected as informants. Criteria for the success of the actions in this research are: 1) data is the result of activities of teachers in the implementation fractions of learning quantum teaching on the observation sheet minimal categorized better, 2) data of student activity in the implementation fractions of learning quantum teaching on the observation sheet minimal category better, 3) achievement of students is success if differentiate kognitif knowledge after study gived experience from cycle I to cycle II. The results show that through the application of learning models quantum teaching, scholastic achievement of students increased by cycle I to cycle II, the observation sheet activities of teachers and students are in the good category in cycle I and are in the category of very both in cycle II according to phase of quantum teaching, they are: 1) grow up, 2) experience, 3) named, 4) demonstration, 5) review, and 6) celebrate. Keyword: quantum teaching, scholastic achievement, fractions
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN KEMAMPUAN AWAL PADA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA MAN 1 PALU Maisyarah; Mustamin Idris; Maxinus Jaeng
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 4 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memperoleh pengaruh model pembelajaran pair check terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI MIA MAN 1 Palu, (2) Memperoleh perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diajar dengan model pembelajaran pair check dan yang diajar dengan model pembelajaran langsung, (3) Memperoleh perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal rendah yang diajar dengan model pembelajaran pair check dan yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan rancangan penelitian menggunakan desain faktorial 2×2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA MAN 1 Palu yang terdaftar pada tahun ajaran 2017/2018, yang tersebar dalam empat kelas sebanyak 156 siswa. ­Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling, kelas yang menjadi sampel penelitian adalah kelas XI MIA 1 dan XI MIA 3. Hasil perhitungan dengan ANAVA satu jalur pada taraf signifikan 0,05: (1) Hipotesis 1 diperoleh Fhitung = 763,44 dan Ftabel = 3,96, karena nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran pair check terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI MIA MAN 1 Palu. (2) Hipotesis 2 diperoleh Fhitung = 5,02 dan Ftabel = 4,18, karena nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diajar dengan model pembelajaran pair check dan yang diajar dengan model pembelajaran langsung. (3) Hipotesis 3 diperoleh Fhitung = 1,095 dan Ftabel = 4,18, karena nilai Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal rendah yang diajar dengan model pembelajaran pair check dan yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Kata Kunci: Model pembelajaran pair check; model pembelajaran langsung; kemampuan awal; hasil belajar matematika. Abstract: This research aims to : (1) Gain influence of pair check learning model to the results of learning mathematics class XI MIA MAN 1 Palu. (2) Gained a difference learning outcomes between students with high initial ability taught by the pair check learning model and who were taught with direct learning model. (3) Gained a difference learning outcomes between students with low initial ability taught by the pair check learning model and who were taught with direct learning model. This research is a quasi experimental research, with the research design using factorial design 2×2. The population in this study were all students of class XI MIA MAN 1 Palu registered in academic year 2017/2018, spread in four classes. The sampling technique is done by simple random sampling, the class which is the research sample is class XI MIA 1 and XI MIA 3. Result of calculation with ANAVA one lane at significant level of 0,05: (1) Hypothesis 1 obtained Farithmetic = 763,44 and Ftable = 3,96, because the value of Farithmetic>Ftable, then H0 rejected, so it can be concluded that there is influence of pair check learning model to the results of learning mathematics class XI MIA MAN 1 Palu. (2) Hypothesis 2 obtained Farithmetic = 5,02 and Ftable = 4,18, because the value of Farithmetic>Ftable, then H0 rejected, so it can be concluded there is a difference in learning outcomes between students who have high initial ability taught by a pair check learning model and who are taught by direct learning model. (3) Hypothesis 3 obtained Farithmetic = 1,095 and Ftable = 4,18, because the value of Farithmetic<Ftable, then H0 accepted, so it can be concluded there is a difference in learning outcomes between students who have low initial ability taught by a pair check learning model and who are taught by direct learning model. Keywords: Pair check learning model; direct learning model; initial ability; result of learning mathematics.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BENTUK ALJABAR DI KELAS VII A SMP LABSCHOOL UNTAD PALU A.A. Agus Heryanto; Maxinus Jaeng; Sudarman Bennu
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII A SMP Labschool UNTAD Palu pada materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan mengikuti langkah-langkah, yaitu: (1) orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individu dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kata Kunci: Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning); hasil belajar; penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Abstract: This research aims to obtain a description about application of problem based learning model that can improve students’ learning outcomes on addition and substraction of algebraic in class VII A SMP Labschool UNTAD Palu. The type of this research is classroom action research. The design of this research referred to Kemmis and Mc. Teggart’s design. This research was conducted in two cycles. The results of this research indicating that through the application of problem based learning (PBL) model that can improve students’ learning outcomes, by following the steps, as follow: (1) orientation the students at the problem, (2) organize the students to learn, (3) assist in the investigation of individual and group, (4) develop and present work result and, (5) analyze and evaluate problem-solving process. Key Words: Problem based learning (PBL) model; learning results; addition and substraction of algebraic expression.
PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN BERBALIK NILAI DI KELAS VII A SMP LABSCHOOL UNTAD PALU Musdar Rusdi; Sudarman Bennu; Maxinus Jaeng
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII A SMP Labschool UNTAD Palu pada materi perbandingan berbalik nilai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perbandingan berbalik nilai di kelas VII A SMP Labschool UNTAD Palu, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (1) memahami masalah, (2) membuat perencanaan, (3) melaksaakan perencanaan, (4) memeriksa kembali. Kata Kunci: langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya,hasil belajar, perbandingan berbalik nilai Abstract:The purpose of this study was to obtain a description of the application of problem solving steps according to Polya which can improve student learning outcomes in class VII A SMP Labschool UNTAD Palu on the material of reversed comparison.The design of this study refers to the research design of Kemmis and Mc. Taggart is planning, implementing actions, observing, and reflecting. This research was conducted in two cycles and each cycle was carried out in two meetings. The results showed that the application of problem solving steps according to Polya can improve student learning outcomes in the material of reversed comparison in class VII A SMP Labschool UNTAD Palu,by following the foot steps as follows: (1) understand a problem, (2)making plan, (3)implement planning, and (4) check back. Keywords: steps for solving problems according to Polya, learning outcomes, reversed comparison
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN DAN KELOMPOK KECIL (PPKK) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Eviyana; Maxinus Jaeng; Usman H.B
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 4 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model PPKK untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIIB SMP Negeri 20 Palu pada materi hubungan antar sudut. Pada model PPKK ada aktivitas perseorangan dan aktivitas kelompok yang dilaksanakan dalam satu pertemuan. Model PPKK dilaksanakan dalam 5 fase. Penelitian ini dilakukandalam dua siklus, setiap siklusnya melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil observasi aktivitas guru siklus I yaitu memperoleh kriteria taraf keberhasilan baik, dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu memperoleh kriteria taraf keberhasilan sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I yaitu memperoleh kriteria taraf keberhasilan baik, dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu memperoleh kriteria taraf keberhasilan sangat baik. Persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I yaitu 61,90% dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu sebesar 85,71%. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan penerapan model PPKK dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIIB SMP Negeri 20 Palu pada materi hubungan antar sudut. Kata kunci: Model PPKK, Prestasi belajar, hubungan antar sudut. Abstract: This purpose of this study was to describe the application of the PPKK model to improve student achievement in class VIIB SMP Negeri 20 Palu on the relationship between angles, In the PPKK model there are individual activities and group activities carried out in one meeting. The PPKK model is carried out in 5 phases. This research was conducted in two cycles, each cycle through four stages, namely planning, action, observation and reflection. The results of observations of the activities of teacher in cycle I are obtaining good success criteria, and have increased in cycle II, namely obtaining very good success criteria. The results of observations of the activities of students in cycle I are obtaining good success criteria, and have increased in cycle II, namely obtaining very good success criteria. The percentage of classical learning completeness in cycle I is 61,90% and has increased in cycle II by 85,71%. From the results of the research, it can be concluded that the application of the PPKK model can improve students’ learning achievement in the VIIB class of SMP Negeri 20 Palu on the relationship between angles. Keywords: PPKK Model, learning achievement, relationship between angles.
PROFIL PENGETAHUAN PROSEDURAL SISWA MAN 1 PALU DALAM MENYELESAIKAN SOAL RELASI DAN FUNGSI Norma Yunita; Maxinus Jaeng; Dasa Ismaimuza
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pengetahuan prosedural Siswa MAN 1 Palu dalam menyelesaikan soal pada materi relasi dan fungsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 1 Palu yang berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian ini adalah: Profil pengetahuan prosedural subjek yang berkemampuan tinggi berupa subjek menggunakan pertidaksamaan kuadrat berbentuk untuk menentukan daerah asal dari rumus fungsi dengan tanda akar, memodifikasi bentuk pertidaksamaan kuadrat yaitu menjadi , mengkomunikasikan bentuk kedalam bentuk faktor-faktornya yaitu , menggunakan prosedur titik-titik uji untuk menentukan himpunan daerah penyelesaian (daerah asal fungsi) dari ketaksamaan dan menggunakan representasi garis yang sejajar dengan sumbu dalam mengklasifikasikan gambar relasi atau fungsi. Subjek berkemampuan rendah berupa subjek menggunakan pertidaksamaan kuadrat berbentuk untuk menentukan daerah asal dari rumus fungsi dengan tanda akar, dan menggunakan representasi garis yang sejajar dengan sumbu dalam mengklasifikasikan gambar relasi atau fungsi. Subjek berkemampuan rendah berupa subjek mengkomunikasikan bentuk kedalam bentuk faktor-faktornya yaitu . Kata kunci: Profil pengetahuan prosedural; relasi dan fungsi. Abstract: This research intent to describe prosedural's science profile MAN'S Student 1 Mallet deeping to solve problem on relationship and function material. This observational type is observational kualitatif. Subjek is this research is student braze x MAN 1 adequate Mallet tall mathematics, be, and low. This observational result is: prosedural subjek's gnostic profile that adequate tall as subjek utilizes less than square gets to form to determine origin region of function formula with sign root, modifying less than's form square which is as , to communication forms into its factor forms which is , utilizing dot procedure test to determine working out region gatherings (logistic origin region) from less than wield representasi equal lining with punk in clasify relationship or function image. Adequate Subjek low as subjek utilizes less than square gets to form to determine origin region of function formula with sign root, wield representasi equal lining with punk in clasify relationship or function image. Adequate Subjek low as subjek to comunication form into its factor forms which is . Key word: prosedural's gnostic profile; relationship and function.
PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS Rizka Amalia; Maxinus Jaeng; Sutji Rochaminah
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 7 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan SAVI berbantuan alat peraga yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A1 SMP Negeri 14 Palu pada materi luas permukaan dan volume limas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada desain Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A1 SMP Negeri 14 Palu sebanyak 24 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SAVI berbantuan alat peraga yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A1 SMP Negeri 14 Palu pada materi luas permukaan dan volume limas menggunakan aspek-aspek sebagai berikut: 1) somatis yaitu siswa dibentuk ke dalam empat kelompok belajar yang heterogen, siswa mengamati alat peraga untuk menemukan rumus luas permukaan dan volume limas; 2) auditori yaitu siswa mendiskusikan bersama teman kelompoknya soal yang terdapat pada LKS, siswa bertanya kepada guru dan menyimak penjelasan guru mengenai hal-hal yang kurang dipahami pada LKS, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas; 3) visual yaitu pada siklus I siswa menggunakan alat peraga kerangka limas dan model bangun ruang limas yang terbuat dari karton untuk mempermudah siswa menentukan unsur-unsur limas dan menemukan rumus luas permukaan limas, sedangkan pada siklus II siswa menggunakan alat peraga model bangun ruang limas, bangun ruang kubus dan kacang hijau untuk mempermudah menemukan rumus volume limas; 4) intelektual yaitu siswa dapat menemukan rumus luas permukaan dan volume limas. Kata kunci: Pendekatan SAVI, hasil belajar, luas permukaan dan volume limas. Abstract: The objective of this research was in order to describe the application of SAVI approach assisted props which could improve the students' learning outcomes at class VIII A1 SMP Negeri 14 Palu on the surface area and pyramid volume. The type of this research was a classroom action research that referred to the Kemmis and Mc research design. Taggart, i.e. planning, action execution, observation, and reflection. The samples of this research were the students of class VIII A1 SMP Negeri 14 Palu, consisting of 24 students. The result of this research shows that the application of SAVI approach assisted props that could improve the students’ learning outcomes of class VIII A1 SMP Negeri 14 Palu on the surface area and volume of a pyramid using the following aspects: 1) somatic i.e. students were formed into four heterogeneous learning groups, students observing props in order to find the surface area and pyramid volume formula; 2) auditory i.e. students discussed with their group friends about the problems contained in the LKS, students asked the teacher and listened to the teacher's explanation about the things that they do not understood yet in the LKS, students presented the results of group discussion in front of the classroom; 3) visual i.e. in cycle I students used props pyramid framework and model of pyramid space build that was made by cardboard in order to facilitate the students in determining the elements of pyramid and finding the formula of pyramid surface area, while on the cycle II the students used props model of the pyramid, cubes and green beans for beginners to discover the formula of pyramid volume: 4) Intellectual i.e. students could find the surface area formula and pyramid volume. Keywords: SAVI approach, learning outcomes, surface area and pyramid volume.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIIIA SMP NEGERI 11 PALU Nur Irnasari; Maxinus Jaeng; Muh Rizal
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 7 No. 4 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan serta volume kubus dan balok di kelas VIIIA SMP Negeri 11 Palu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemis dan Mc. Tagart yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Penerapan model pembelajaran Quantum teaching yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan serta volume kubus dan balok di kelas VIIIA SMP Negeri 11 Palu melalui fase-fase yaitu: (1) fase tumbuhkan, peneliti memberikan motivasi belajar pada siswa; (2) fase alami, peneliti memberi kesempatan kepada siswa mengerjakan LKS berdasarkan pengalaman mereka; (3) fase namai, peneliti mempersilahkan siswa untuk mencoba menemukan konsep luas permukaan serta volume kubus dan balok; (4) fase demonstrasi, peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas serta menyelesaikan soal pada LKS; (5) fase ulangi, peneliti membimbing siswa untuk mengulangi materi yang telah dipelajari; dan (6) fase rayakan, peneliti memberikan penghargaan kelompok. Kata kunci : Quantum teaching, hasil belajar, luas permukaan serta volume kubus dan balok. Abstract: This study aims to describe the application of Quantum Teaching learning model that can improve student learning outcomes on the surface area material as well as the volume of cubes and beams in Class VIIIA SMP Negeri 11 Palu. This type of research is Classroom Action Research (PTK) which refers to the design of Kemis and Mc research. Tagart ie planning, action execution, observation and reflection. This study was conducted in two cycles. The application of Quantum teaching learning model that can improve student learning outcomes on the surface area material and the volume of cubes and beams in class VIIIA SMP Negeri 11 Palu through the phases: (1) growth phase, researcher gives motivation to learn to students; (2) natural phases, researchers give students the opportunity to work on LKS based on their experience; (3) namai phase, the researchers invite students to try to find the concept of surface area and volume of cube and beam; (4) the demonstration phase, the researcher asks the group representatives to present their discussion results in front of the class and solve the problem on the LKS; (5) repeat phases, researchers guide students to repeat the material they have learned; and (6) the celebration phase, the researcher rewards the group. Keywords: Quantum teaching, learning outcomes, surface area and volume of cubes and beams.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA TEOREMA PHYTAGORAS Grace Silvana Duruka; Maxinus Jaeng; Baharuddin Paloloang
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita teorema Phytagoras di kelas VIII E SMP Negeri 2 Palu. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) Refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil observasi aktivitas guru siklus I dan siklus II memperoleh kriteria taraf keberhasilan sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I yaitu memperoleh kriteria taraf keberhasilan baik, dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu memperoleh kriteria taraf keberhasilan sangat baik. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita teorema Phytagoras di kelas VIII E SMP Negeri 2 Palu dengan mengikuti fase-fase sebagai berikut: (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi; (2) menyajikan informasi, guru menginformasikan model pembelajaran serta menjelaskan kegunaan tongkat dan intrumen musik; (3) mengorganisir siswa ke dalam tim-tim belajar, guru membagi siswa dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa; (4) membantu kerja tim dan belajar, guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok dan meminta siswa untuk saling bekerjasama; (5) mengevaluasi, guru menjalankan tongkat secara estafet dengan bantuan intrumen musik dan memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat saat musik dihentikan serta guru bersama siswa membuat kesimpulan dan (6) memberikan pengakuan dan penghargaan, guru memberikan penghargaan individu dan kelompok terbaik. Kata kunci: Model pembelajaran koopertif tipe talking stick, hasil belajar dan teorema Phytagoras Abstract: The purpose of this study was to obtain a description of the application of the talking stick cooperative learning model in an effort to improve student learning outcomes in solving the Pythagorean theorem story problem in class VIII E of SMP Negeri 2 Palu. This research is a class action research that refers to the research design of Kemmis and Mc. Taggart, namely 1) planning, 2) action, 3) observation, and 4) Reflection. This research was conducted in two cycles. The results showed that the observations of the activities of the first and second cycles of the teacher obtained very good success criteria. The results of observations of the activities of students in cycle I are getting good success criteria, and having an increase in cycle II that is getting very good success criteria. From the research results obtained, it can be concluded that the application of the talking stick cooperative learning model can improve student learning outcomes in solving the Pythagorean theorem story problem in class VIII E SMP Negeri 2 Palu by following the phases as follows: (1) conveying the objectives and preparing students , the teacher conveys the learning objectives, provides apperception and motivation; (2) presenting information, the teacher informs the learning model and explains the use of sticks and musical instruments; (3) organizing students into learning teams, the teacher divides students into 6 groups of 5-6 students; (4) helping team work and learning, the teacher distributes the worksheet to each group and asks students to cooperate with each other; (5) evaluates, the teacher runs the baton in a relay with the help of musical instruments and gives questions to students who hold the stick when the music is stopped and the teacher with students draw conclusions and (6) gives recognition and appreciation, the teacher gives the best individual and group awards. Keywords: cooperative learning model talking stick type, learning outcomes and theorem Phytagoras