Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH METODE PENGUPASAN TERHADAP SIFAT FISIK SAYURAN Syerina Raihatul Jannah; Willy Wijayanti
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sayuran adalah jenis makanan banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayuran mengandung kadar air yang tinggi sehingga umur simpannya lebih singkat. Oleh karena itu, sayuran dapat dilakukan pemrosesan salah satunya pengupasan untuk memperpanjang umur simpan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengupasan terhadap kinerja pengupasan dan kualitas produk yang dikupas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Parameter yang diamati, yaitu lamanya waktu pengupasan dan kualitas fisik daging sayur setelah dikupas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengupasan sayur yang paling efektif adalah pengupasan dengan NaOH dimana waktu yang di butuhkan untuk pengupasan sayur rata-rata selama 52,85 detik sedangkan rendemen yang dihasilkan rata-rata 87,85% karena waktu yang dibutuhkan untuk mengupas sayur tersebut relatif singkat dibandingkan dengan metode yang lain dan rendemen yang dihasilkan juga cukup banyak.
KUALITAS MIKROBIOLOGI, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI DARI PASAR TRADISIONAL SAMPAI KE KONSUMEN DI BOGOR Anggia Martiana; Willy Wijayanti
Jurnal BETAHPA Vol. 2 No. 2 Desember (2023): JURNAL BETAHPA (Besemah Teknologi Hasil Pertanian)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Daging sapi segar dikenal sebagai bahan pangan yang bernilai gizi tinggi namun mempunyai sifat mudah rusak yang disebabkan oleh proses fisik, kimia, dan mikrobiologi. Daging sapi yang dijual di pasar seringkali terkontaminasi oleh bakteri, karena proses penyiapan daging di pasar kurang memperhatikan aspek sanitasi sehingga perlu dilakukan pengujian kualitas daging untuk mengetahui gambaran jumlah populasi mikroorganisme. Pengujian ini menggunakan daging sapi segar yang berasar dari Pasar Anyar Bogor, serta dari penjual sate dan Pasar Dramaga Bogor dengan berbagai waktu pembelian. Parameter yang diamati terdasarkan karakteristik kimia meliputi nilai pH dan aktivitas air (AW), karakteristik mikrobiologi meliputi Total Plate Count (TPC) dan pengujian e. coli, serta karakteristik organoleptik meliputi tekstur, warna, dan aroma. Hasil pengujian menunjukkan pada karakteristik kimia, nilai pH yang didapat berkisar antara 4,66 hingga 5,13, sedangan nilai AW yang didapat berkisar antara 0,832 hingga 0,894. Sedangkan untuk karakteristik mikrobiologi, pada TPC jumlah bakteri yang didapatkan berkisar antara 1.8 x 10-3 hingga TBUD, serta 7.4 x 107 hingga TBUD untuk jumlah e.coli. Hasil karakteristik organoleptik daging sapi yang berasal dari pasar Anyar pukul 02.00 dan 07.00 WIB termasuk dalam kategori mutu I dalam ketentuan SNI, sedangkan daging yang berasal dari pasar Dramaga pukul 08.00 WIB termasuk dalam kategori mutu III.
Keterlibatan perempuan desa dalam memanfaatkan Buah dan Biji Durian untuk dijadikan oleh-oleh khas Desa Mingkik Nurmaleni; Syerina Raihatul jannah; Willy Wijayanti
JURNAL NGABDIMAS Vol. 6 No. 02Desember (2023): NGABDIMAS (Pengabdian Pada Masyarakat)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36050/ngabdimas.v6i02 Desember.190

Abstract

Petani sangat bergantung pada iklim dan cuaca, di Desa Mingkik sebagian masyarakat bergantung sebagai petani, rata-rata petani sawah dan beberapa petani durian. Keterlibatan perempuan desa, mampu mengisi kegiatan masyarakat untuk menambah penghasilan mandiri atau perangkat desa. Buah durian bisa sangat membantu disaat petani tidak bisa memaksimalkan lahan saat terkendala iklim (kekurangan air karena cuaca panas), Kebun buah durian meskipun tidak berbuah lebat seperti biasanya, namun buahnya lebih dari cukup jika diolah menjadi produk olahan makanan. Olahan produk berupa ‘Dodol Durian’, merupakan resep terdahulu dan varian produk terbaru inovasi ‘Keripik Biji Durian’. Metode penelitian menggunakan kualitatif dan mengumpulkan semua informasi dengan jurnal-jurnal lain. Masyarakat diharapkan menerapkan ilmu ini baik kondisi lahan tidak dapat dipergunakan bertani bahkan kondisi lahan tetap bisa digunakan, tetap membuat produk khas oleh-oleh desa mingkik. Kata kunci— Keterlibatan perempuan desa, Produk, Dodol Durian, Keripik Biji Durian, Mingkik
PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH JERUK GERGA DI DESA MUARA SIBAN BARU KOTA PAGAR ALAM Syerina Raihatul Jannah; Willy Wijayanti; Kasman
JURNAL NGABDIMAS Vol. 7 No. 01 Juni (2024): NGABDIMAS (Pengabdian Pada Masyarakat)
Publisher : P3M Institut Teknologi Pagar Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36050/ngabdimas.v7i01 Juni.267

Abstract

Jeruk gerga merupakan salah satu varietas tanaman jeruk yang tumbuh di Desa Muara Siban Baru Kota Pagar Alam berpotensi sebagai penunjang penghidupan sebagian masyarakat desa Muara Siban Baru. Namun, jeruk gerga diperjual belikan masih hanya dalam bentuk buah belum ada olahan dari jeruk gerga sehingga buah yang tidak laku di jual akan membusuk menjadi limbah, selain itu tanaman jeruk gerga sangat mudah jatuh dari pohonnya dan menyebabkan kerusakan sehingga tidak dapat lagi diambil untuk di jual dan menjadi limbah. Banyaknya limbah yang dihasilkan dari jeruk ini maka petani sulit untuk mengendalikannya. Limbah buah jeruk gerga termasuk limbah organik yang masih bisa dimanfaatkan menjadi bahan olahan jeruk gerga seperti sirup, ice cream, permen jelly ataupun menjadi pakan ternak. Oleh karena itu, tujuan pengabdian ini untuk penyuluhan pengolahan limbah jeruk gerga yang dapat di kembangkan menjadi produk olahan. Metode penelitian secara kualitatif dan mengumpulkan informasi dari jurnal-jurnal. Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan pembuatan olahan produk dari bahan jeruk menjadi sirup, ice cream, permen jelly, pakan ternak, dll. Hal ini disambut antusias oleh petani karena selain mengurangi limbah jeruk gerga juga meningkatkan nilai jual produk, dapat diperjual belikan juga untuk meningkatkan pendapatan petani di Kota Pagar Alam.
Optimasi Pembuatan Tiang Ajir (TAJIR) Cabe Menggunakan Bahan Daur Ulang Plastik Bersama Kelompok Tani Desa Jokoh Edowinsyah, Edowinsyah; Azizah, Barrorotul; Wijayanti, Willy
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16366

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan sampah plastik menjadi isu global yang mendesak, termasuk di Indonesia. Desa Jokoh, sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pertanian yang tinggi, dan banyak membuang sampah plastik secara sembarangan mengakibatkan pencemaran lingkungan. Studi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pembuatan tiang ajir cabe menggunakan bahan daur ulang plastik sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan sampah sekaligus meningkatkan efisiensi produksi pertanian. Metode: Melalui pendekatan partisipatif bersama kelompok tani Desa Jokoh. Kegiatan ini meliputi: Sosialisasi, pelatihan pembuatan tiang ajir, dan evaluasi. Hasil: Kegiatan ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta dapat menciptakan peluang usaha dan pendapatan dengan cara memproduksi tiang ajir. Kesimpulan: Kegiatan ini, tidak hanya belajar membuat Tiang Ajir berkualitas, tetapi juga mengembangkan kreativitas dalam mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat.
Potential of Cashew Leaves (Anacardium occidentale L) for Health Wijayanti, Willy; Horisanto, Abraham; Pamungkas, Ilham Wahyu; Jannah, Syerina Raihatul; Agustin, Venny
FoodTech: Jurnal Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2024): October
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jft.v7i2.90385

Abstract

Traditionally employed in folk medicine, cashew leaf (Anacardium occidentale L.) has recently attracted a lot of scientific attention because of its possible health advantages. According to recent research, cashew leaves are abundant in bioactive substances such as terpenoids, flavonoids, and tannins that have a variety of pharmacological actions, such as anti-inflammatory, anti-cancer, antidiabetic, and antioxidant qualities. These bioactive chemicals work through a variety of molecular processes, including scavenging free radicals, modifying inflammatory pathways, and increasing the activity of antioxidant enzymes. Studies conducted both in vitro and in vivo have demonstrated the potential of cashew leaf extracts in the treatment of a number of chronic illnesses, such as diabetes mellitus and other degenerative conditions. Additionally, cashew leaves have encouraging opportunities as a natural source for the creation of medications and functional foods, including herbal remedies, dietary supplements, and natural cosmetics. More research is needed to find out if cashew leaf extracts are safe and effective over the long term and to figure out exactly how these bioactive chemicals work. In order to maximize the use of cashew leaves, future research should concentrate on identifying the main bioactive chemicals, improving extraction techniques, and creating appropriate formulations.
Implementasi Project Based Learning dalam Penggunaan Aplikasi Komputer : Microsoft Word, Microsoft Excel dan Canva Eka Rizki Meiwinda; Willy Wijayanti; Rahmawaty Hasibuan; Abraham Horisanto; Muhammad Deddy Syafrullah; Nurul Hijri
Masyarakat Mandiri : Jurnal Pengabdian dan Pembangunan Lokal Vol. 2 No. 1 (2025): Masyarakat Mandiri : Jurnal Pengabdian dan Pembangunan Lokal
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/masyarakatmandiri.v2i1.1148

Abstract

The development of information technology is a challenge, so we are required to be able to adapt to improve our capabilities in the field of technology. The problem in orphanages is the lack of facilities, funds and volunteers to help improve skills. The aim of this service is to help orphanage children gain skills that can be used in the future. The training method used is lecture and direct practice. The children participating in the training welcomed this training activity happily, seen from the response when the training team carried out direct exposure and practice
Optimization of Chitosan Production from Mangrove Crab Shell Waste Using Response Surface Methodology (RSM) Rosalina, Dian; Wijayanti, Willy
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v7i1.12305

Abstract

This study optimized chitin extraction into chitosan from mangrove crab shells using the Response Surface Methodology (RSM) approach. Three independent factors were used: NaOH concentration (A), deacetylation temperature (B), and deacetylation time (C) at five levels (-α, -1, 0, +1, α). The NaOH concentration ranged from 43.2% to 78.8%, the deacetylation temperature ranged from 83.2°C to 116.8°C, and the deacetylation time ranged from 0.4 hours to 3.6 hours. The dependent variables were yield (Y1), degree of deacetylation (Y2), intrinsic viscosity (Y3), and molecular weight (Y4). The results of chitin deacetylation to chitosan optimization using the Design Expert program with the RSM approach led to 42 optimization formulas. The formula with the highest desirability value of 0.927 was the extraction condition using a 50% NaOH concentration, 110°C deacetylation temperature, and 1 hour deacetylation time. Chitosan obtained under these extraction conditions yielded 33.61%, a deacetylation degree of 79.2%, an intrinsic viscosity of 34.96 ml/g, and a molecular weight of 9.25 kDa. The deacetylation of the chitosan produced met the quality standards from Protan Laboratory, as deacetylation was ≥70%.
Analisis Tren Konsumsi Ikan di Kalangan Generasi Z dan Milenial sebagai Dasar Pengembangan Program Edukasi Pangan Sehat Agustin, Venny; Wijayanti, Willy; Pamungkas, Ilham Wahyu; Horisanto, Abraham; Dahlan, Andi; Baihaqi, Baihaqi
Jurnal Minfo Polgan Vol. 14 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v14i1.14925

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber protein utama yang memiliki kontribusi besar sebagai sumber pangan bagi masyarakat indonesia. Hal ini dikarenakan harga yang murah serta memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Meskipun ikan memliki banyak manfaat akan tetapi berbanding terbalik dengan minat konsumsi ikan oleh masyarakat terutama Generasi Z dan Milenial yang masih cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat minat konsumsi ikan pada kedua generasi tersebut sehingga dapat menjadi dasar dalam merancang program edukasi pangan sehat yang tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan kuesioner terhadap 104 responden dari Generasi Z dan Milenial. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 78,8 % responden dari Generasi Z dan Milenial menyukai ikan dengan frekuensi konsumsi aktual masih rendah, yaitu sebesar 52,9% responden yang mengkonsumsi ikan 1–2 kali per minggu. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa sebagian besar responden yang menyukai ikan didominasi Generasi Z dengan mayoritas oleh perempuan yang berstatus sebagai pekerja. Faktor penghambat utama konsumsi ikan meliputi aroma amis, kepraktisan pengolahan, dan keterbatasan informasi gizi. Di sisi lain, mayoritas responden memiliki persepsi positif terhadap nilai gizi ikan dan menunjukkan minat tinggi terhadap produk olahan ikan. Media sosial seperti Instagram dan TikTok memiliki potensi besar dalam membentuk persepsi makanan di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, strategi edukasi yang interaktif, berbasis visual, dan sesuai dengan gaya hidup digital dinilai efektif dalam meningkatkan literasi gizi dan minat konsumsi ikan.
Pengaruh Preparasi Sampel, Lama Ekstraksi, dan Presipitan Terhadap Karakteristik Karaginan yang Diekstraksi dari Kappaphycus alvarezii Horisanto, Abraham; Metusalach, Metusalach; Zainuddin, Elmi Nurhaidah; Wijayanti, Willy; Pamungkas, Ilham Wahyu; Agustin, Venny; Jannah, Syerina Raihatul
Torani Journal of Fisheries and Marine Science Vol. 8 No. 2 (2025): VOLUME 8, NOMOR 2, JUNE 2025
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/torani.v8i2.43915

Abstract

Carrageenan is a polysaccharide compound product produced from carrageenophyte seaweed extraction, one of which is Kappaphycus alvarezii. The yield and other characteristics are conventionally produced from an extraction process and have different results. This study aims to explore and optimize the characteristics of carrageenan produced by treating sample preparation with two types of precipitants at specific concentrations, setting the timing during the extraction process, and examining the interaction of these three treatments on the carrageenan characteristics. The results obtained showed that the yield value, acid-insoluble ash (AIA) content, and viscosity were influenced by the preparation method, specifically by chopping the seaweed before extraction. Additionally, the characteristics of the gel strength were influenced by the preparation method, specifically by blending the seaweed. The use of KCl precipitant affects the water content, AIA content, and viscosity, while the CaCl₂ precipitant affects the yield value and gel strength. 1-hour extraction process affected the characteristics of carrageenan for AIA content and gel strength, while extraction for 2 hours affected the yield value, water content, and viscosity. The interaction of 8% KOH solvent by cutting sample treatment, extracted for 2 hours and using KCl precipitant, produced good carrageenan characteristics for water content, AIA content, and viscosity.