Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR Epi Epi; Mastiah Mastiah; Aprima Tirsa
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 3, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.977 KB) | DOI: 10.46368/jpd.v3i1.43

Abstract

Abstract: Problem in this research was the low ability of student to understand story. Therefore the aim of this research was to increase grade V student ability in understanding story. This was a class action research that through two cycles. Action that done by researcher to increase student grasp about story on student grade V in SDN 18 Tanjung Sari was the implementation role play method. In this method student is directly involve on scene of one story with intent to make students understand the story easily. Acquired research result was before the implementation of role play method, the student learning outcome was only reached the average value 59,21%. In another hand, after the implementation of the method, the student test result increased from 4.21% with the average value 63.42% in cycle one to 15,79% with average values 79,21% in cycle two. It concluded that students learning outcome increased on after the learning process in the class arranged by utilizing role play method.Key Word: understanding, story, role play methodAbstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya pemahaman siswa tentang cerita. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami cerita pada siswa kelas V di SDN 18 Tanjung Sari. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melalui dua siklus. Tindakan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang cerita pada siswa kelas V di SDN 18 Tanjung Sari ini ialah melalui penggunaan metode bermain peran. Dalam metode ini siswa dilibatkan langsung pada peristiwa dari sebuah cerita dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami cerita. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebelum dilakukan tindakan menggunakan metode bermain peran hasil tes pra siklus yang dicapai siswa masih sangat rendah dengan nilai rata-rata 59,21%. Setelah dilakukan tindakan menggunakan metode bermain peran pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 4,21% dengan nilai rata-rata siklus I 63,42%, dan pada hasil tes siklus II mengalami peningkatan sebesar 15,79% dengan nilai rata-rata 79,21%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa setelah diadakan tindakan menggunakan metode bermain peran.Kata Kunci: pemahaman, cerita, metode bermain peran
PENGGUNAAN MEDIA NYATA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR Kurnia Nuzul Siam; Yakobus Ason; Aprima Tirsa
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 3, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.018 KB) | DOI: 10.46368/jpd.v3i2.85

Abstract

Abstract: This study aims to improve students' motivation in learningIndonesian language with the use of real media. The research methodused was Classroom Action Research (CAR)and it consists of two cycles.The results of this study showed an increase in student learningmotivation that was shown by the average scoreon the first cycle thatreached 40% and achieved 95%on the second cycle. In conclusion, it canbe seen that the increment from cycle I to cycle II is equal to 55%.Keywords: learning motivation, real media, learning indonesianlanguage.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan peningkatanmotivasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia denganpenggunaan media nyata. Metode penelitian ini menggunakan PenelitianTindakan Kelas (PTK). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalahmetode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Hasilpenelitian ini menunjukan peningkatan motivasi belajar siswa yangditunjukan dengan nilai rata-rata pada siklus I adalah 40% dan pada siklusII 95% sehingga peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar55%.Kata kunci: motivasi belajar, media nyata, pembelajaran bahasaindonesia.
RESPON DOSEN PGSD STKIP MELAWI TERHADAP PERKULIAHAN DARING MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM Mastiah Mastiah; Mardiana Mardiana; Aprima Tirsa
Bestari: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 2, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.911 KB) | DOI: 10.46368/bjpd.v2i2.512

Abstract

Abstract:  The purpose of this study is to describe the response of PGSD STKIP Melawi lecturers to the implementation of online learning using the google classroom application during the covid-19 pandemic. The method used in this research is qualitative method. In this study, researchers tried to explore and obtain valid information and data by distributing in-depth questionnaires to research subjects. The research subject is a lecturer at STKIP Melawi PGSD. The results of this study are first, the lecturer's response to the ease of accessing the google classroom application is very good. All lecturers can access google classroom easily, and most lecturers also agree that the google classroom display is easy to understand and can be accessed anytime and anywhere. Second, most of the lecturers responded very well to the ease of use of the google classroom platform or application. These conveniences are, 1) lecturers can send assignments and evaluate student assignments more quickly, 2) google classroom features make it easier for lecturers to carry out online lectures, 3) lecturers can carry out efficient online collaboration. Third, most of the lecturers agreed that the use of the Google Classroom platform or application was very effective in supporting online lectures during the COVID-19 pandemic. Keywords: lecturer response, online learning, google classroomAbstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang respon dosen PGSD STKIP Melawi terhadap pelaksanaan perkuliahan daring menggunakan aplikasi google classroom pada masa pandemi covid-19. Metode penelitian  ini adalah metode kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menggali dan memperoleh informasi dan data yang valid dengan menyebarkan angket secara mendalam kepada subjek peneliti. Subjek penelitian adalah  dosen PGSD STKIP Melawi. Hasil penelitian ini adalah pertama, respon dosen terhadap kemudahan mengakses aplikasi google classroom sangat baik. Semua dosen dapat mengakses google classroom dengan mudah, dan sebagian besar dosen juga menyetujui bahwa tampilan google classroom mudah dipahami dan dapat diakses kapan pun dan di mana pun. Kedua, sebagian besar dosen merespon dengan sangat baik terhadap kemudahan-kemudahan penggunaan platform atau aplikasi google classroom. Kemudahan-kemudahan tersebut yaitu, 1) dosen  dapat mengirim tugas dan menevaluasi tugas mahasiswa  lebih cepat, 2) fitur-fitur google classroom memudahkan dosen dalam melaksanakan perkuliahan daring, 3)  dosen dapat melakkan kolaborasi online yang efisien. Ketiga, sebagian besar dosen  menyetujui bahwa penggunaan platform atau aplikasi google classrom sangat efektif dalam mendukung perkuliahan daring selama pandemi covid-19. Kata Kunci : respon dosen, perkuliahan daring, google classroom.
PELATIHAN PEMBUATAN E-LEARNING BERBANTUAN ISPRING PRESENTER DI KABUPATEN MELAWI Rindah Permatasari; Aprima Tirsa; Kurnia Dyah Anggorowati; Waridah Waridah; Sukristin Sukristin
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.627 KB) | DOI: 10.46368/dpkm.v2i1.510

Abstract

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan komunikasi (IPTEK) yang berkembang pesat serta pandemi Covid-19 yang mewabah hampir diseluruh pelosok tanah air tak terkecuali Kabupaten Melawi, Kalimantan barat menyebabkan seluruh pendidik harus berinovasi agar tetap dapat menjalankan kewajiban sebagai pengajar. Berkaitan dengan masalah tersebut, untuk meningkatkan kompetensi guru di Kabupaten Melawi, maka dilaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu pelatihan pembuatan E-Learning berbantuan Ispring Suite. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan mengetahui respon guru-guru di kabupaten Melawi tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam merancang media pembelajaran yang interaktif dan inovatif, dengan menggunakan Ispring Presenter. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan secara online dengan bantuan aplikasi zoom meeting. Metode yang dilaksanakan yaitu presentasi, diskusi dan praktek langsung pembuatan E-Learning berbantuan Ispring presenter serta presentasi hasil karya peserta. Instrument untuk melihat peningkatan kompetensi/pengetahuan guru dalam pembuatan media pembelajaran elektronik berbantuan ISpring Presenter adalah angket pretest dan posttest. Hasil kegiatan menunjukan peserta mendapatkan pengetahuan dan wawasan dalam pembuatan media pembelajaran yang interaktif dan inovatif dengan menggunakan ISpring presenter.
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN MELAWI Waridah Waridah; Aprima Tirsa
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 10, No 2 (2022): December 2022
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v10i2.941

Abstract

Abstract: The purposes of the study were to describe teacher pedagogic competence, improvement efforts, and to identify factors that influence the efforts to improve teacher’s pedagogic competence in the teaching and learning process in elementary schools in Melawi Regency. The type of research used qualitative descriptive research is that researchers observe and interact through interview activities. Data analysis was conducted by data reduction, data presentation (data display), and drawing conclusions (verification). The results of the study show that the pedagogical competence of teachers can be seen from the ability to understand students, make learning plans, carry out learning, evaluate learning outcomes, and develop students to actualize their various potentials properly. Efforts to improve pedagogic competence are by attending, training, training, upgrading, workshops, seminars/discussions, supervision, and regular meetings. The factors that influence the efforts to improve the pedagogical competence of teachers are: educational background, teaching experience, state of health, state of well-being, educational facilities, work discipline in schools, and supervision of the principal. Keywords: Pedagogic Competence, Teacher, Primary School Abstrak: Tujuan penelitian untuk mendeskripikan kompetensi pedagogik guru, upaya peningkatan, dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam proses belajar mengajar pada sekolah dasar di Kabupaten Melawi. Jenis penelitian yang digunakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu peneliti mengamati dan berinteraksi melalui kegiatan wawancara. Analisis data dengan cara reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (verification). Hasil penelitian bahwa kompetensi pedagogik guru terlihat dari kemampuan dalam memahami peserta didik, membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya dengan baik. Upaya peningkatan kompetensi pedagogik yaitu dengan mengikuti, pelatihan, diklat, penataran, lokakarya (workshop), seminar /diskusi, supervisi (pengawasan), dan pertemuan rutin. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru, yaitu: latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, keadaan kesehatan, keadaan kesejahteraan, sarana pendidikan, kedisiplinan kerja di sekolah, dan pengawasan kepala sekolah.Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik, Guru, Sekolah Dasar
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT KALIMANTAN BARAT Mira Juliawati; Aprima Tirsa; Asep Eka Nugraha
Bestari: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/bjpd.v3i1.894

Abstract

Abstract : This research is motivated by the problem in this research is the lack of knowledge of students about literary works in the form of folklore that exist in their area, while in Indonesian Language Learning in Elementary School students are required to be able to know the folklore in their area of origin and understand the contents of a folklore.  which can be reviewed through the elements contained in the folklore text.  Lack of attention from the public, both the general public and students in preserving the folklore inherited from their ancestors, especially the folklore in the West Kalimantan area, makes the development of folklore less known, the lack of children's concern for folklore is due to the development of science and technology, therefore researchers feel the need for a  breakthrough by describing the results of the analysis of the intrinsic elements in the three West Kalimantan folk tales.  The method in this research is descriptive analysis method. The data collected through this research is qualitative data in the form of words or sentences contained in folklore texts.  Data collection techniques used in this study were observation, literature study and content analysis.  Based on the research results from the analysis of the intrinsic elements of the three folk tales originating from three different areas in West Kalimantan which include themes, trees, plot, setting, viewpoints and mandates, it can be concluded that West Kalimantan folklore has interesting elements to be introduced to society and  in elementary school learning can help students' interest in learning local folklore. Keywords : analysis of intrinsic elements of folklore, Indonesian.Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan yaitu kurangnya pengetahuan siswa tentang karya sastra berupa cerita rakyat yang ada didaerahnya sedangkan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar siswa dituntut untuk dapat mengetahui cerita rakyat yang ada di daerah asalnya dan memahami isi dari sebuah cerita rakyat yang dapat ditinjau melalui unsur-unsur yang terkandung dalam teks cerita rakyat. Kurangnya Perhatian dari masyarakat, baik umum maupun pelajar dalam melestarikan cerita rakyat yang diwariskan nenek moyang khususnya cerita rakyat yang ada didaerah Kalimantan Barat membuat perkembangan cerita rakyat kurang diketahui, kurangnya kepedulian anak terhadap cerita rakyat disebabkan perkembangan IPTEK, oleh karena itu peneliti merasa perlu adanya suatu terobosan dengan mendeskripsikan hasil analisis terhadap unsur-unsur intrinsik pada tiga cerita rakyat kalimantan Barat. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data kulaitatif yang berupa kata atau kalimat yang terdapat dalam teks cerita rakyat. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, studi pustaka dan analisis isi. Berdasarkan hasil penelitian dari analisis unsur intrinsik ketiga cerita rakyat yang berasal dari tiga daerah berbeda dikalimantan barat yang meliputi tema, penokohon, alur, latar, sudut pandang dan amanat dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat kalimantan barat memiliki unsur-unsur yang menarik untuk diperkenalkan pada masyarakat dan dalam pembelajaran disekolah dasar dapat membantu minat siswa untuk mempelajari cerita rakyat daerahnya sendiri.Kata Kunci : Analisis Unsur Intrinsik Cerita Rakyat, Bahasa Indonesia
MOTIVASI DAN DAYA SERAP MATERI BANGUN DATAR DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENGANTAR BAHASA DAYAK MA’APH Ferianti, Flesia Welly; Linda Dwi Saputri; Aprima Tirsa
AL KHAWARIZMI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2025): VOL 5 NO 2
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/kjpm.v5i2.4442

Abstract

Abstract Students in the learning process still need their mother tongue to help understand the meaning and intent comprehensively, because some students are still interfered with by their mother tongue. The mother tongue used at SMPN 2 Nanga Mahap is Ma'aph. This study aims to increase motivation and absorption of flat shape material with an introduction to the Ma'aph Dayak language. The method used is research and development of 4-D models. The products developed are in the form of RPP and LKPD which contain the mother tongue. Based on the results of the development, the percentage of RPP validation is 86.7% and LKPD is 88.6% which is classified as very valid or feasible to use. 75% of students' motivation is included in the good category and the absorption capacity is fulfilled classically, namely 86% of students who achieve the KKM score. This shows that learning the material of flat shapes with the introduction of the Ma'aph Dayak language increases students' motivation and absorption. For researchers who want to apply mother tongue learning tools, it is expected that they must master the local language well and understand the characteristics of the research subject. Keywords: Mother Tongue, Students' Motivation, Absorption
Kesulitan Belajar Matematika Materi Pokok Bahasan Bangun Ruang Siswa Kelas IV SDN 26 Mentatai Beloyang M Lobih, Tressia; Aprima Tirsa; Novika Lestari
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Vol. 3 No. 3 (2025): SEPTEMBER
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jppsd.v3i3.4591

Abstract

Abstract: The research is based on the onteraction pattern of teacher and students in learning indonesian in grade 1 of the State Elementary School 28 Kelakik. This study aims to determine the interaction patterns of teachers and students in grade Iand to determine the characteristics of students in the Indonesian language learning process. The research method uses a qualitative descriptive approach. The research subjects were Indonesian language teachers, grade I student and parents. The object of this research is the interaction pattern of teacher and students in learning Indonesian. Data collection techniques using interview sheets, observations sheets. The validity of the data using triangulation of sources, and techniques. The result of the research is the pattern of interaction in Indonesian language learning in grade I of 28 Kelakik Elementary School, which is a one-way interaction, the first grade elementari school teacher conveys the subject matter, the teacher acts as a facilitator by utilizing methods, media and learning resources. Two-way interaction, the teacher conducts questions and answers in learning. Teachers and firts grade elementary school students give each other interacting responses. The characteristics of students in learning are students who like to play, love to do learning activities in groups. The conclusion of the study is the pattern of interaction in learning in grade 1 of 28 Kelakik Elementary School, namely one-way interactions and two-way interaction. Keywords: Interactions, Learning, Indonesian. Abstrak: Penelitian didasari oleh pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonsesia di kelas I SD Negeri 28 Kelakik. Penelitian bertujuan mengetahui pola interaksi guru dan siswa di kelas I dan mengetahui karakteristik siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian guru bahasa Indonesia, siswa kelas I dan orangtua siswa. Objek penelitian pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar wawancara, lembar observasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian adalah pola interaksi dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas I SD Negeri 28 Kelakik yaitu terjadi interaksi satu arah, guru kelas I SD menyampaikan materi pelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dengan memanfaatkan metode, media dan sumber belajar. Interaksi dua arah, guru melakukan tanya jawab dalam pembelajaran. Guru dan siswa kelas I SD saling memberikan respon berinteraksi. Karakteristik siswa dalam pembelajaran yaitu siswa senang bermain, senang melakukan aktivitas pembelajaran secara berkelompok. Kesimpulan penelitian adalah pola interaksi dalam pembelajaran di kelas I SD Negeri Kelakik yaitu terjadi pola interaksi satu arah dan interaksi dua arah. Kata Kunci: Interaksi, Pembelajaran, Bahasa Indonesia.
Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menulis Cerpen Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 09 Tanjung Lay Sintia Clara Agata; Aprima Tirsa; Nurul Apsari
Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 3 No. 3 (2025): September
Publisher : putrapublisher.org

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58540/jurpendis.v3i3.1146

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kemampuan Siswa dalam Menulis Cerpen pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar Negeri 09 Tanjung Lay. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Subjek dalam penelitian ini guru kelas dan siswa kelas V. Objek penelitian adalah kemampuan siswa dalam menulis cerpen pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar wawancara, lembar observasi dan dokuemntasi. Teknik pengolahan data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber.Hasil kemampuan menulis cerpen pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan hasil yang cukup baik, dengan rata-rata nilai sebesar 77,92. Sebanyak 22 siswa mencapai ketuntasan, sementara 4 siswa belum tuntas. Penilaian berdasarkan lima indikator menunjukkan bahwa mayoritas siswa mampu menentukan tema dan mengembangkan alur cerita dengan baik. Sebanyak 23 siswa mampu menentukan tema secara tepat, dan 14 siswa menyusun alur dengan cukup baik. Namun, kemampuan dalam menjelaskan tokoh dan penokohan, penggunaan gaya bahasa, serta latar masih perlu ditingkatkan. Terutama pada aspek gaya bahasa,yaitu 21 siswa masih berada pada kategori cukup. Secara keseluruhan, siswa menunjukkan perkembangan positif, meskipun masih dibutuhkan pembinaan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas menulis cerpen secara menyeluruh.