Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan Aplikasi Tik Tok bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang Nailatul Fadhilah; Erianjoni Erianjoni
Jurnal Perspektif Vol 4 No 3 (2021): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v4i3.449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan aplikasi Tik Tok bagi mahasiswa FIS UNP. Latar belakang dari penelitian ini bermula dari mahasiswa yang menggunakan aplikasi Tik Tok pada saat jam pembelajaran hingga menganggu proses belajar mengajar di dalam kelas, selain itu ada juga mahasiswa yang menggunakan aplikasi Tik Tok di luar jam pembelajaran, walaupun digunakan di luar jam pembelajaran tetapi penggunaanya yang berlebihan. Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pendapat mahasiswa FIS UNP terkait fungsi sosial penggunaan aplikasi Tik Tok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan aplikasi Tik Tok bagi mahasiswa FIS UNP. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori Sosiologi Komunikasi Use and Gratification Katz, Gurevitch, dan Has. Teori ini berasumsi bahwa audiens aktif dalam memilih dan menggunakan media tertentu untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe studi kasus. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan Miles dan Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa fungsi sosial penggunaan aplikasi Tik Tok bagi mahasiswa FIS UNP adalah sebagai media informasi, sebagai media hiburan, sebagai media bisnis, sebagai sumber tempat belajar, dan ekspresi diri. Dari penjelasan tersebut maka secara keseluruhan peneliti menemukan adanya kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh aplikasi Tik Tok bagi mahasiswa FIS UNP.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Waktu Tanggap pada Pelayanan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang Tahun 2013 Nailatul Fadhilah; Wirsma Arif Harahap; Yuniar Lestari
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.221

Abstract

AbstrakPenanganan kasus kecelakaan lalu lintas membutuhkan pelayanan yang cepat, tanggap, dan tepat. Salah satu indikator pelayanan tersebut adalah waktu tanggap pada pelayanan pasien di IGD. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tanggap pada pelayanan kasus kecelakaan lalu lintas di IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei hingga Desember 2013 di IGD RSUP Dr. M. Djamil dengan desain penelitian studi cross-sectional. Pengambilan data menggunakan lembaran observasi dan diberikan kepada 60 orang pasien kecelakaan lalu lintas yang dipilih secara acak. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji silang dengan tingkat kemaknaan p = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan 70% memiliki waktu tanggap yang tepat, dimana rata-rata waktu tanggap adalah 6 menit 15 detik. Sebagian besar pasien kecelakaan lalu lintas berada dalam keadaan gawat tidak darurat atau triase kuning (80%). Pada sebagian besar kasus petugas berada di meja triase saat pasien datang (86,67%). Sebagian besar pasien dibawa ke triase dari pintu masuk IGD dengan brankar (86,67%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kegawatan pasien, keberadaan petugas yang bersiaga di triase, dan ketersediaan brankar dengan ketepatan waktu tanggap.Kata kunci: waktu tanggap, faktor-faktor yang berhubungan, kecelakaan lalu lintas, IGDAbstractTraffic accident cases management requires prompt, responsive, and precise service. Time response is one of several indicators of ER patient service. The aim of this study is to observe the factors that related to time response of traffic accident case management in Emergency Department of Dr. M. Djamil Hospital, Padang. This cross-sectional study was conducted between May and December 2013 by using observational sheet which is distributed to 60 randomly chosen from traffic accident patients in Dr. M. Djamil General Hospital. Crosstab analysis was used to determine the difference among variables. Chi-square test was used to determine the significance of categorical variables. Data were analyzed using univariate and bivariate cross test with a significance level of p = 0.05. Result showed that out of 60 cases, 70% cases had accurate response time. The average response time is 6 minutes 15 seconds. Most of traffic accident patients are in a yellow triage (80%). In most cases, 86,67% officers are at the triage desk. Most of the patients brought to the triage from the emergency department entrance by stretchers (86.67%). There was no significant relationship between the level of patient severity, payment method, the availability of stretchers when patients come and response time (p> 0,05). Analysis of the relationship between the presence of officers and response time cannot be performed. The presence of officers in triage when patient arrived tended to speed up the response time.Keywords: response time, related factors, traffic accident, emergency room
IDENTIFIKASI ADVERSE EVENTS YANG TIMBUL KARENA PENGGUNAAN OBAT RANITIDINE MENGGUNAKAN METODE EQUIVALENCE CLASS TRANSFORMATION (ECLAT) Nailatul Fadhilah; Alwis Nazir; Teddie Darmizal; Elin Haerani; Fadhilah Syafria
Jurnal RESTIKOM : Riset Teknik Informatika dan Komputer Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/restikom.v2i1.65

Abstract

Asam lambung atau yang sering disebut maag merupakan penyakit yang paling sering terjadi di setiap kalangan. Cara yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit maag yaitu dengan mengkonsumsi ranitidine. Ranitidine merupakan salah satu jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengobati atau mencegah sakit maag, rasa panas diperut, dan sakit pada perut yang dikarenakan oleh tukak lambung. Ranitidine untuk pertama kali dilegalkan di Indonesia pada tahun 1989. Dalam menggunakan obat- obatan, tubuh dapat merespon dengan efek yang tidak diinginkan yang biasa disebut dengan adverse event. Ada beberapa adverse event yang berbahaya seperti kelumpuhan, perawatan intensif di rumah sakit, hingga kematian. Pada tahun 2019, FDA (Food and Drug Administration) mengumumkan bahwa obat ranitidine ditarik karena kadar NDMA (N-nitrosodimethylamin) di dalam lebih tinggi dari batas asupan yang diterima. Data mengenai adverse event dari ranitidine didapatkan dari semua laporan dari Rumah Sakit dan Dokter di Amerika Serikat yang berasal dari FDA (Food and Drug Administration) pada tahun 2016 hingga 2020. Data pada penelitian ini berjumlah 2089 data dengan 8 atribut. Penelitian yang digunakan yaitu association rule dengan algoritma Equivalence Class Transformation (ECLAT). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan adverse event pada ranitidine. Hasil penelitian didapatkan dari pengujian persentase tertinggi yang memiliki nilai support 0.063, nilai confidence 0.82 dan Lift Ratio 1.16.
Analisis Kadar Total Fenolik Sediaan Teh Herbal Dari Kulit Buah Naga Super Merah (Selenicereus costaricensis) Dan Daun MINT (Mentha piperita L.) Yesti, Yulia; Fadhilah, Nailatul; Putra, Billy Harnaldo; Elfia, Mega; Devitria, Rosa; Gusriyani, Sri; Saputra, Harry Ade
Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Hasi Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta - JPPIE
Publisher : LPPM Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jppie.v3i2.1526

Abstract

Teh herbal atau herbal tea merupakan salah satu produk minuman campuran teh dan tanaman herbal yang memiliki khasiat dalam membantu pengobatan suatu penyakit atau sebagai penyegar. Teh herbal dapat dikonsumsi sebagai minuman sehat yang praktis untuk menjaga kesehatan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah naga super merah (Selenicereus costaricensis) yang diperoleh dari Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam dan daun mint (Mentha piperita L.) yang diperoleh dari Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Potensi kulit buah naga super merah sebagai obat masih belum termanfaatkan dengan optimal. Salah satu cara untuk mendapatkan khasiatnya, yaitu kulit buah naga super merah (Selenicereus costaricensis) atau super red ini dikonsumsikan dengan daun mint (Mentha piperita L.) dalam bentuk kering yang kemudian diseduh dan diminum. Minuman ini biasanya disebut dengan teh herbal. Tujuan penelitian adalah mengetahui kadar total fenolik terbaik dari 5 variasi komposisi pada sediaan herbal kulit buah naga super merah dan daun mint. Variasi komposisi kulit buah naga super merah dengan daun mint adalah 9:1; 8:2; 7:3; 6:4; 5:5. Uji kadar total fenolik dilakukan menggunakan metoda spektrofotometri UV-Vis. Kadar total fenolik dari 5 variasi komposisi sediaan teh hebal kulit buah naga super merah dan daun mint dengan kadar total fenolik tertinggi pada formulasi 5:5 dengan nilai total kadar fenolik yaitu 0,255 %. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit kulit buah naga super merah dan semakin banyak daun mint maka semakin tinggi kadar total fenolik. Untuk peneliti selanjutnya disarankan menggunakan metoda freeze drying untuk pengeringan agar tidak merusak senyawa yang terdapat dalam sampel.
Plasma pTau181 dan Gejala Neuropsikiatri pada Demensia Alzheimer: Sebuah Studi Cross-Sectional Fadhilah, Nailatul; Syafrita, Yuliarni; Susanti, Restu; Indra, Syarif; Susanti, Lydia; Putri, Fanny Adhy
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 4 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i4.1143

Abstract

Alzheimer’s disease is the leading cause of dementia, marked by progressive cognitive decline and neuropsychiatric disturbances collectively known as behavioral and psychological symptoms of dementia (BPSD). Plasma phosphorylated tau at threonine-181 (pTau181) has emerged as a minimally invasive biomarker of tau-related neurodegeneration, but its association with BPSD remains uncertain. This study investigated the relationship between plasma pTau181 levels and BPSD in Alzheimer’s dementia. An analytical observational study with a cross-sectional design was conducted in patients clinically diagnosed with predefined eligibility criteria. Plasma pTau181 concentrations were measured using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), while BPSD was assessed using the Neuropsychiatric Inventory Questionnaire (NPI-Q). Statistical analyses were performed to examine associations between plasma pTau181 and BPSD status. Plasma pTau181 levels ranged from 4.32 to 97.23 pg/mL, with a median plasma pTau181 level of 19.29 pg/mL (IQR: 11.81-25.05) in patients without BPSD and 20.67 pg/mL (IQR: 11.81-43.41) in those with BPSD. No significant differences in pTau181 levels were observed between patients with and without BPSD (p = 0.310). These findings suggest that plasma pTau181 may not be directly related to the presence of BPSD in Alzheimer’s dementia. While plasma pTau181 remains a promising biomarker of tau pathology, its predictive value for neuropsychiatric symptoms appears limited. Longitudinal studies are needed to explore its role in BPSD pathophysiology further.