Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gambaran Epidemiologi Infeksi Oportunistik Tuberkulosis Pada Penderita HIV di Puskesmas Percontohan HIV/AIDS Kota Makassar Tahun 2015 Megawati Megawati; Azriful Azriful; Dwi Santy Damayati
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 3 (2016): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.107 KB)

Abstract

Tuberculosis (TB) is a disease of opportunistic infections most often found in patients with HIV / AIDS. This study aims to describe the epidemiology of tuberculosis Opportunistic Infections In HIV patients at the health center in Makassar pilot HIV 2015. This type of research is quantitative descriptive research design. The population in this research that all patients with HIV / AIDS were diagnosed with tuberculosis infection in specimen community health centers HIV / AIDS in the city of Makassar as many as 14 people with sampling techniques using total sampling.The results showed that the characteristics of HIV patients with tuberculosis infection based on gender most affected are males by 11 (78.6%) of respondents, by age most affected is the 26-45 year 8 (57.1%) of people, based education at most that low educated as much as 8 (57.1%) of people, based on the work that people who work as many as eight (57.1%) of people, based on revenue at most that low-income by 8 (57.1%) of people, by the time diagnosis is categorized in a long time that as many as 14 (100%) of people, based on the history of contact at most that the patient had no history of contact as many as 11 (78.6%) of people, based on the density of dwelling at most that do not qualify as much as 9 ( 35.7%) of people, based on home lighting most that do not qualify as many as 11 (78.6%) of people, and based on home ventilation most that do not qualify as many as 10 (71.4%) persons. Keywords : opportunistic infections, tuberculosis, HIV
Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep Dwi Santy Damayati; Andi Susilawaty; Maqfirah Maqfirah
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 2 (2018): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.209 KB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyebab utama kedua kematian akibat penyakit menular di seluruh dunia setelah HIV/AIDS. Menurut laporan WHO, diseluruh dunia setiap tahun ditemukan 8 juta kasus baru. Indonesia merupakan negara penyumbang kasus TB terbesar kedua setelah India (23%) yaitu sebesar 10%. Jumlah kasus TB Paru BTA positif di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 176.667 kasus. Dinas Kesehatan Kabupaten pangkep mencatat jumlah kasus TB Paru pada tahun 2016 sebanyak 379 kasus. Untuk Puskesmas Liukang Tupabbiring sendiri jumlah kasus TB Paru pada tahun 2016 sebanyak 33 kasus dengan angka kematian 6 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit TB Paru sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain case control. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk yang tinggal di Pulau Ballang Lompo dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang terdiri dari 30 kasus dan 30 kontrol dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Pengumpulan data mengunakan kuesioner dan lembar observasi. Instrumen penelitian adalah rollmeter, thermohygrometer,dan timbangan digital. Faktor risiko kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep adalah jenis kelamin (p value= 0,438, OR= 1,714), pengetahuan (p value= 0,034, OR= 3,755), kepadatan hunian (p value= 0,747, OR= 1,522), luas ventilasi (p value= 0,045, OR= 6,000), kelembaban (p value= 0,033, OR= 5,211), dan jenis lantai (p value= 1,000, OR= 1,144). Sedangkan yang bukan merupakan faktor risiko kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep adalah umur (p value= 0,182, OR= 0,306), status gizi (p value=0,144, OR= 0,345), status merokok (p value= 0,211, OR= 0,412) dan suhu. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih mendalam mengenai variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian TB paru. Kata Kunci : Faktor Risiko, Kejadian TB Paru
Meningkatkan Niat Pencegahan Anemia Remaja Putri SMP Melalui Gerakan Aksi Bergizi Nailah Hafizhah; Yusuf, Tahnia Wafiq Anugrah; Kaimuddin, Nur Aliah; Muhammad Rachmat; Nasrah; Dwi Santy Damayati; Rahman, Muhammad Arsyad; Nasir, Sudirman; Shanti Riskiyani
Kongga : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : Laboratorium Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/kongga.v2i1.25

Abstract

Anemia sering dijumpai pada remaja dan ibu hamil dengan kasus tertinggi pada remaja putri. Pada remaja putri, anemia akan berdampak pada daya tahan tubuhnya, sehingga lebih mudah terkena penyakit, mengurangi kebugaran, dan menurunkan tingkat produktivitas & prestasi belajar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan niat pencegahan anemia remaja putri sekolah menengah pertama (SMP) dan cakupan konsumsi tablet Fe. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kampanye Aksi Bergizi di SMP Negeri 1 Majene dengan menyasar remaja putri. Kegiatan diawali dengan senam sehat kemudian sarapan bersama, pengukuhan Duta Ceria (Cegah Remaja Anemia), edukasi anemia oleh Duta Ceria, dan pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) yang dikonsumsi secara serentak oleh remaja putri. Hasil pre-test dan post-test pada 20 remaja putri menunjukkan peningkatan niat pencegahan anemia kategori sangat kuat dari 40% menjadi 85%. Kampanye Aksi Bergizi meningkatkan niat pencegahan anemia remaja putri sehingga perlu dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita 6-59 Bulan Di Kabupaten Jeneponto: Factors Related to the Nutritional Status of Children Aged 6-59 Months in Jeneponto Regency Irviani Anwar Ibrahim; Dwi Santy Damayati; Sukfitrianty Syahrir; Andi Syamsiah Adha
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 11: November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i11.6514

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita usia 6-59 bulan di Kabupaten Jeneponto. Dengan desain kuantitatif cross-sectional, penelitian ini melibatkan 51 balita yang dipilih menggunakan metode total sampling. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Regresi Logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa 90,2% balita memiliki status gizi normal, sementara 9,8% berisiko kelebihan berat badan. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara status gizi dengan penyakit infeksi (p=0,637), imunisasi dasar lengkap (p=1,000), pemberian ASI eksklusif (p=1,000), dan waktu pemberian MP-ASI (p=0,633). Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diuji tidak memiliki hubungan langsung dengan status gizi balita di wilayah penelitian. Rekomendasi penelitian ini mencakup pengembangan intervensi kesehatan masyarakat yang lebih holistik untuk meningkatkan status gizi balita.
Analysis the Effect of Person-Organization Fit on Nurses' Performance at Tahlia Irham Hospital, Gowa District Husnul Khatimah; Hasbi Ibrahim; Dwi Santy Damayati; Titi Haerana
Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah STIKES Yarsi Mataram
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/jisym.v15i2.473

Abstract

Nurse performance is an important factor in supporting the quality of health services in hospitals. One of the aspects that can affect nurse performance is the compatibility between individuals and organizations or Person-Organization Fit. This study aims to analyze the influence of Person-Organization Fit on the performance of nurses at Thalia Irham Hospital, Gowa Regency. This type of research is quantitative with an ex-post facto approach. The population in this study is all nurses working at Thalia Irham Hospital, with a sample of 68 people determined through total sampling techniques. Data collection was carried out using questionnaires that have been tested for validity and reliability. The variables studied included Person-Organization Fit as an independent variable and nurse performance as a dependent variable. The data analysis technique uses a simple linear regression test to determine the influence between the two variables. The results of the analysis showed that Person-Organization Fit had a positive and significant effect on nurse performance. This is proven by a calculated t value of 4.243 which is greater than the t of the table of 1.668 and a significant value of 0.000 which is smaller than 0.05. Thus, it can be concluded that the higher the level of compatibility between individuals and organizations (Person-Organization Fit), the better the performance of nurses at Thalia Irham Hospital, Gowa Regency. ABSTRAK Kinerja perawat merupakan faktor penting dalam menunjang mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kinerja perawat adalah kesesuaian antara individu dengan organisasi atau Person-Organization Fit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Person-Organization Fit terhadap kinerja perawat di RS Thalia Irham Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RS Thalia Irham, dengan sampel sebanyak 68 orang yang ditentukan melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Variabel yang diteliti meliputi Person-Organization Fit sebagai variabel bebas dan kinerja perawat sebagai variabel terikat. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh antara kedua variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa Person-Organization Fit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 4,243 yang lebih besar daripada nilai t tabel sebesar 1,668 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kesesuaian antara individu dan organisasi (Person-Organization Fit), semakin baik kinerja perawat di Rumah Sakit Thalia Irham, Kabupaten Gowa.