Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR ORGANIK DAN TANAMAN HERBAL ORGANIK BERBASIS TEKNIK HIDROPONIK Fitri Handayani; Sapri Sapri; Achmad Kadri Ansyori
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 2 No. 2 (2018): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.891 KB) | DOI: 10.24903/jam.v2i2.370

Abstract

Sayur mengandung banyak serat yang memiliki banyak peranan dalam proses pencernaan. Serat dapat melancarkan perncernaan serta dapat mencegah dan mengurangi resiko timbulnya beberapa penyakit. Tanaman herbal juga merupakan tanaman berkhasiat secara alami, jika diolah dapat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan manusia. Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat diusahakan diberbagai tempat baik di desa, kota, lahan terbuka atau di atas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tak menentu, dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik.Pelatihan ini dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Jl. Abdul Wahab Sjahranie gang 10 RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu untuk berpartisipasi aktif. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2017 pukul 13.00 sampai selasai. Metode pelatihan budidaya ini dengan melakukan penyuluhan kepada peserta tentang bercocok tanam dengan teknik hidroponik dan memberikan demonstrasi serta praktek bercocok tanam dengan teknik hidroponik. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok masyarakat. Setiap kelompok akan diberikan bibit sayuran dan tanaman hebal untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik.Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan bibit bayam merah, kelompok dua diberikan bibit pakcoy dan kelompok tiga diberikan bibit kangkung. Pada hari kedua sampai hari ke lima dilakukan penyiraman bibit dengan larutan nutrisi hidroponik. Hari keenam setiap kelompok melakukan penanaman benih ke tempat yang lebih besar. Setiap kelompok melakukan penyiraman larutan nutrisi hidroponik sampai hari ke tiga puluh. Sayuran dan tanaman herbal yang telah tumbuh menjadi besar maka dilakukan pemanenan.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) pada Larva (Artemia salina Leach) Fitri Fitri Handayani; Triswanto Sentat; Abdul Rahim
Jurnal Dunia Farmasi Vol 4, No 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v4i1.4535

Abstract

 Pendahuluan: Selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack) secara empiris digunakan masyarakat Desa Karangan Kutai Barat sebagai obat sakit gigi, tumor dan kanker namun secara empiris pula dilaporkan bahwa daun dan buahnya bersifat racun terhadap tubuh. Pemakaian setiap bahan atau zat memiliki potensi yang bersifat toksik tergantung takarannya di dalam tubuh sehingga perlu dilakukan pengujian toksisitas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LC50 dan potensi toksisitas akut ekstrak etanol daun Selutui Puka dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan hewan uji larva Artemia salina Leach yang berumur 24 jam dengan varian konsentrasi ekstrak etanol daun Selutui Puka yang berbeda yaitu 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm, 16 ppm. Toksisitas diukur dengan menghitung % kematian larva Artemia salina Leach dan analisis data menggunakan analisis probit (LC50). Hasil: Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun Selutui Puka memiliki potensi sangat toksik pada semua konsentrasi ekstrak terhadap larva Artemia salina Leach dengan nilai LC50 sebesar 0,7440µg/ml. Kesimpulan : Ekstrak etanol daun Selutui Puka memiliki kemampuan toksisitas sangat kuat. 
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELUTUI PUKA (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans DAN Porphyromonas gingivalis Sheila Dwi Sabatini; Fitri Handayani; Reksi Sundu
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v5i2.372

Abstract

The Dayak people in West Kutai, East Kalimantan use selutui puka leaves for the treatment of toothache and canker sores. Bacteria that often cause infections in the oral cavity are Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis. The aim of this study was to determine the activity of the ethanol extract of selutui puka leaves as an antibacterial against Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis. The research phase involved collecting samples, plant determination, preparing simplicia, preparing extracts and testing antibacterial activity using the paper disc diffusion method with extract concentrations of 15%, 30% and 45%, DMSO negative control 1%, positive control Ciprofloxacin 0.1%. The results showed that the average diameter of the inhibition zone for Streptococcus mutans at an extract concentration of 15% was 17.70 mm (strong), 30% was 19.43 mm (strong), and 45% was 23.60 mm (very strong). ) and against Porphyromonas gingivalis bacteria at an extract concentration of 15% of 17.43 mm (strong), 30% of 23.33 mm (very strong), and 45% of 26.03 mm (very strong).
Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka Tabernaemontana macrocarpa Jack. Asmi Risyah Ekawati; Risa Supriningrum; Fitri Handayani
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.8058

Abstract

Selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) secara empiris digunakan oleh Suku Dayak sebagai obat sakit gigi dan sariawan. Getahnya digunakan sebagai pengobatan tumor, kudis dan kulit melepuh. Selutui puka berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional, sehingga perlu dilakukan karakterisasi.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik spesifik dan non spesifik ekstrak etanol daun selutui puka (EEDSP). Daun selutui puka diekstraksi secara maserasi dengan etanol 70%. EEDSP dikarakterisasi meliputi parameter spesifik yaitu organoleptik, kadar senyawa larut air dan etanol serta kandungan metabolit sekunder. Parameter non-spesifik meliputi kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, cemaran mikroba dan angka kapang khamir (AKK). Hasil diperoleh rendemen ekstrak sebesar 20,76%. EEDSP berwarna hijau kehitaman, kental, rasa pahit, dan berbau khas. Kadar rata-rata senyawa terlarut dalam air dan etanol masing-masing 20± 0,00% dan 36,66±5,50%. EEDSP mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Kadar air, abu total dan abu tidak larut asam masing-masing 0,38 ± 0,01; 21,66 ± 2,08 dan 8,35 ± 0,03 . Hasil dari total cemaran mikroba sebanyak  6,1 × 10-2  koloni/g serta AKK 5,7 × 10-2 koloni/g. Seluruh parameter karakteristik EEDSP memenuhi persyaratan.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI AKTIF DAUN SELUTUI PUKA (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) TERHADAP Staphylococcus aureus Rismaul Wahdah; Fitri Handayani; Reksi Sundu
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v6i2.11694

Abstract

Staphylococcus aureius meirupakan bakteiri yang dapat meinyeibabkan peinyakit infeiksi, seipeirti infeiksi pada kulit. Masyarakat deisa Karangan Mook Manar Bulant, Kutai Barat, Kalimantan Timur meinggunakan daun seilutui puka (Tabeirnaeimontana macrocarpa Jack.) seibagai obat tradisional untuk meingobati peinyakit kulit, seipeirti kulit yang gatal. Tujuan peineilitian untuk meingeitahui kandungan meitabolit seikundeir pada fraksi aktif dan aktivitas antibakteiri fraksi aktif daun seilutui puka. Peineilitian beirsifat eikspeirimeintal. Obyeik yang diteiliti adalah zona hambat fraksi aktif daun seilutui puka teirhadap bakteiri Staphylococcus aureius. Tahapan peineilitian yaitu peingumpulan bahan baku, deiteirminasi tumbuhan, peimbuatan simplisia dan eikstrak, fraksinasi, uji skrining fitokimia fraksi aktif, uji aktivitas antibakteiri fraksi aktif (eitanol-air, eitil aseitat dan n-heiksana) daun seilutui puka teirhadap bakteiri Staphylococcus aureius deingan meitodei difusi cakram pada konseintrasi 5%, 10% dan 15%, kontrol positif klindamisin 0,1% dan kontrol neigatif DMSO 1%. Data dianalisis seicara kualitatif dan kuantitatif. Hasil skrining fitokimia  meinunjukkan bahwa fraksi eitanol-air meimiliki kandungan seinyawa meitabolit seikundeir beirupa flavonoid dan saponin, fraksi eitil aseitat meingandung flavonoid, tanin dan steiroid, fraksi n-heiksana meingandung alkaloid dan steiroid. Aktivitas antibakteiri pada fraksi aktif meinunjukkan bahwa fraksi eitanol-air meinghasilkan zona hambat seibeisar 2,88 mm (5%), 5,33 mm (10%) dan 6,06 mm (15%). Fraksi eitil aseitat seibeisar 2,54 mm (5%), 6,81 mm (10%)  dan 7,81 mm (15%). Fraksi n-heiksana seibeisar  6,50 mm (5%), 8,35 mm (10%), dan 5,83 mm (15%). Zona hambat kontrol positif pada klindamisin 0,1% seibeisar 35,45 mm dan kontrol neigatif DMSO 1% adalah 0 mm.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DALAM MENANGGULANGI LIMBAH ORGANIK DI KELURAHAN SELILI, KECAMATAN SAMARINDA ILIR, KOTA SAMARINDA Ghina Adhila; Fitri Handayani; Muhammad Ardiansyah; Halimatus Sya’diyah; Siti Rahma Nurjannah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2569-2575

Abstract

Tujuan dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kompos ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dalam memanfaatkan sampah organik berdasarkan permasalahan sampah yang terjadi di Kelurahan Selili. Metode yang digunakan yaitu pendampingan dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan prosedur kegiatan yang meliputi pemaparan materi, dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pupuk kompos yang diselingi dengan sesi tanya jawab. Selain itu dilakukan pembagian angket dan lembar pre-post test untuk mengukur ketercapaian tujuan dari kegiatan ini. Sasaran kegiatan ini ialah ibu-ibu Dasawisma dan PKK Kelurahan Selili yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga. Dari hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai pupuk kompos sebesar 30,7% dan pengetahuan peserta tentang tujuan pembuatan pupuk kompos menunjukkan peningkatan sebesar 20% dibanding sebelum diadakannya kegiatan. Dari hasil pengolahan angket sebanyak 87,17% peserta memberikan respon yang sangat baik dan 87,17% peserta juga menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat. Adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan masyarakat dalam pembuatan pupuk kompos dari sampah organik, sehingga turut menanggulangi masalah kebersihan di Kelurahan Selili.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI PAKU ATAI MERAH ( Angiopteris ferox Copel) TERHADAP Propionibacterium acnes Reksi Sundu; Sapri .; Fitri Handayani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v2i2.50

Abstract

Kalimantan adalah pulau yang memiliki keanekaragaman hayati dan potensi yang sangat melimpah sebagai tumbuhan berkhasiat obat. Masyarakat suku dayak daerah Kutai Barat di Kecamatan Linggang Bigung Kalimantan Timur menggunakan paku atai merah sebagai obat dengan cara umbi paku atai merah diparut dan dicampur dengan beras kemudian diolah menjadi bedak dingin untuk kulit yang berjerawat. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol umbi paku atai merah terhadap Propionibacterium acnes . Penelitian diawali dengan skrining fitokimia yaitu pemeriksaan senyawa golongan alkaloid, flavanoid, saponin, tanin dan steroid/terpenoid selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan metode difusi cakram. Larutan uji dibuat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu ekstrak etanol umbi paku atai merah 20%, 40%, 60% dan 80%, kontrol positif clindamycin 0,1%, kontrol negatif DMSO 0,1%. Metode analisis data adalah metode deskriptif yaitu berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil skrining fitokimia menunjukkan positif mengandung golongan alkoloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi paku atai merah memiliki aktvitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne dengan diameter zona hambat sebesar 6,83mm ± 0,27 (20%); 8,33 mm ± 0,36 (40%) dan 8,25 mm ± 0,31 (80%) yaitu zona hambat kategori sedang. Ekstrak etanol 60% menunjukkan zona hambat bakteri 11,05 mm ± 1,99 yaitu zona hambat kategori kuat. Clindamycin 0,1 % memiliki zona hambat bakteri 24,10 mm ± 0.61 yaitu zona hambat kategori sangat kuat. Dimetil sulfoksida 0,1% tidak memiliki daya hambat bakteri.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Fitri Handayani; Eka Siswanto; Lintang Ayu Trisna Pangesti
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v1i2.25

Abstract

Gambir (Uncaria gambir Roxb.) contains flavonoids, tannins, saponins and alkaloids that can help in the healing process of burns on the back skin of mice. Gambir has been used for the treatment because it has the effect of antimicrobial and anti-inflammatory. Gambir is used by the people as a traditional medicine to treat burns.This research is experimental research. The object studied is the potential of gambir extract on healing burns of mice back skin. The number of mice used are 15 which divided into 5 groups: the positive control group (branded ointment), negative control group (vaseline flavum), group of gambir ethanol extract and vaseline flavum concentration of 25%, 35%, and 45%. Each group consisted of 3 mice.Backs of the mice induced using a heated solder which tip contained stainlees plate measuring 1x1 cm and placed for 2 seconds on the back skin of mice. The percentage of burns healing is obtained by calculating the surface area of the wound. The data were analyzed using ANOVA analysis followed by LSD test. The results showed that ethanol extract of gambir concentration of 25% with the healing burns percentage of (72.00%), the concentration of 35% (85.00%), and the concentration of 45% (88.67%) have activity on healing burns of back skin of mice. The results of data analysis using ANOVA showed that the data has significant differences with a significance value <0.05 is 0.000. LSD test results stated that each treatment group have significant differences with a significance value <0.05. It can be seen that with increasing dose will be followed by duration of burns healing
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Fitri Handayani; Reksi Sundu; Henriko Nober Karapa
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v2i2.60

Abstract

Areca seeds contain flavonoid, tannin, and alkaloid which can help the healing process of burn wounds on the back skin of mice. Areca seeds are used for treatment because it has  antimicrobial activity. Areca Seeds are one of Indonesian plants which the fruit in tranditional way is used as burn medicine. The objective of this study was to know theeffect of ethanol extract of areca seeds against burn wound healing on the back skin of mice. Fifteen mices were used in this experiment and were divided into 5 groups : vaseline flavum as a control negative, branded ointment as a control positive , ethanol extract of areca seeds in vaseline flavum with consentration 20%, 40 % and 60 %. Each group consisted of 3 mices. The back skin of mice was induced using hot iron size 1×1 cm for 2 seconds then given a treatment for 14 days. The percentage of healing of burns  by calculating the surface area of wound. The results of its preliminary phytochemical analysis showed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins and saponins. The percentage of burn wound healing of ethanol extract in concentration 20 % was 84,33 %, 40 % was 87,67%; and 60% was 89,67%. Data was analyzed using one-way Analysis of Variance (ANOVA) which showed that data has significant differences (P < 0,05) was 0,000. LSD test showed that each treatment group had siginicant differences with significant value < 0,05.  
IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN) Fitri Handayani; Reksi Sundu; Dawia Dawia
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v3i1.91

Abstract

Tea beverage packaging is a popular fast food beverage because it has a variety of flavors that are in great demand by the public. Presentation of packaged tea beverages is mostly found in roads that may be contaminated by Escherichia coli bacteria. This study aims to identify Escherichia coli bacteria in packaged tea drinks circulating in the rivers of Kelurahan Selili. This research is a descriptive research. The sample used is packaged tea drink taken in two subdistricts of Samarinda ilir namely Selili urban village and Sungai Dama by using Purposive Sampling method of 10 samples. Sample tests include presumtive test, confirmative test and completed test. The LB (Lactose Broth) assay test was used to detect early presence of Coliform bacteria, BGLBB (Brillian Green Lactose Bile Broth) as a detector of the specification of the presence of Coliform bacteria and completed test using EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) as Escherichia coli. The results of this study were 7 samples of 10 samples tested containing Escherichia coli.