Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONSTRUKSI ROOTS VERBA MENURUT IBNU FARIS DALAM MU’JAM MAQĀYĪS AL-LUGHAH Afnan Arummi; Reza Sukma Nugraha; Tri Yanti Nurul Hidayati
Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab No 6 (2020): Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab VI
Publisher : Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan pendapat di antara nuhāt (linguis Arab) yang sering terjadi berkenaan dengan konstruksi dasar verba dalam bahasa Arab adalah apakah terdapat bentuk tsuna’i, ruba’i dan khumasi?. Pengetahuan tentang konstruksi dasar verba ini menjadi sangat urgen untuk menetapkan unsur mana yang menjadi kata dasar dan mana yang menjadi bagian dari proses afiksasi. Untuk itu, tulisan ini akan menelusuri satu pemikiran yang dikembangkan oleh Ibnu Faris melalui karya monumentalnya Mu’jam Maqāyis Al-Lughah terkait konstruksi roots verba dalam bahasa Arab. Beberapa kesimpulan yang dapat dirangkum dalam tulisan ini antara lain: pertama, ketelitian Ibnu Faris dalam mengembangkan teori-teori kebahasaan ditandai dengan munculnya teori al-ushūl wal maqāyis, sebuah teori yang mendobrak stagnasi teknik pencarian makna kata yang berlandaskan taqlibul-kalimah yang biasa digunakan dalam kamus-kamus fonetik sejak era Khalil bin Ahmad Al-Farahidi, gurunya. Kedua, roots verba dalam bahasa Arab menurutnya hanya terdiri dari satu bentuk saja yaitu tsulatsi. Bentuk-bentuk selainnya, harus dikembalikan kepada bentuk asalnya yaitu tsulatsi.  Kata Kunci: Konstruksi Roots, Verba, Ibnu Fāris, Mu’jam Maqāyis Al-Lughah
JENIS TINDAK TUTUR DALAM KHOTBAH JUMAT DI MASJID SYARQI, KAIRO MESIR: KAJIAN PRAGMATIK Tri Yanti Nurul Hidayati
Center of Middle Eastern Studies (CMES): Jurnal Studi Timur Tengah Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Arabic Literature Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/cmes.6.2.11712

Abstract

Based on the above, the issues examined in this study is the locution of speech acts,illocution and perlocution in a Friday khotbah by Egyptian native speakers Syeikh Sa‘i>dRuslan with the theme Baina As}-S}u>rah wa Al-H}aqi>qah’ between picture and reality, onApril 25, 2008 in mosque Syarqi> in Manu>fiyyah province, Subkh Ah}ad, Marka>z Asymu>n village, Cairo, Mesir with a pragmatic analysis. The data are sentences containinglocution, illocution and perlocution. The result of analysis shows that speaker of Friday khotbah (khat}i>b) not only use one speech act, but also use some speech acts, that islocution speech act, illocution speech act and perlocution speech act. Locution speech actis the most widely used in Friday khotbah, because it is only used to declare or informsomething. In first and second khotbah, the data of locution speech act is found inopening, content and closing.  The data of illocution speech act is found in opening andcontent, while perlocution speech act is found in closing. Illocution speech act includesFollow-illocutionary in the data message includes assertive (strengthen), directive(prohibiting, commanding), expressive (praise), declaration (testimony), commissive(swear).
Hak-hak Anak dan Ideologi Orang Dewasa: Kajian Mitos Roland Barthes dalam Novel Grafis Salma Ta’rifu Huquuqaha Reza Sukma Nugraha; Afnan Arummi; Tri Yanti Nurul Hidayati
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 17, No 2 (2020): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10095

Abstract

Sebagai bacaan anak, novel grafis Salma Ta’rifu Huquuqahaa (STH) karangan Fathimah al-Ma’dul menunjukkan karakteristik yang relevan dengan sastra anak. Selain ditampilkan dengan ilustrasi yang dapat menarik perhatian pembaca anak, narasinya pun menunjukkan unsur didaktik yang jelas, yaitu kesadaran akan hak-hak anak dan kepedulian terhadap lingkungan sosial. Moral tersebut ditampilkan melalui karakter anak bernama Salma. Akan tetapi, permasalahan muncul dalam karakterisasi Salma yang menjadi tokoh utama sekaligus penyampai moral. Selain itu, representasi moral di dalamnya perlu dibaca secara kritis agar maknanya dapat ditangkap oleh pembaca, baik pembaca anak-anak maupun pembaca umum. Oleh karena itu, dilakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Semiotika Roland Barthes sebagai pendekatan. Dengan melakukan pembacaan bertahap (signifikansi) terhadap tanda-tanda yang ada di dalam teks, diperoleh hasil bahwa teks STH menampilkan moral terkait kesadaran akan hak-hak anak dalam rangka melakukan sosialisasi Konvensi Hak-hak Anak PBB sebagai pedoman hak-hak anak secara global. Selain itu, mitos yang diungkapkan melalui sosialisasi itu adalah kampanye terhadap hak-hak anak di Mesir yang digagas oleh Suzanne Mubarak pada saat teks diterbitkan (2016).
PELATIHAN PENYUNTINGAN TEKS SASTRA TERJEMAHAN ARAB-INDONESIA BAGI SISWA MAN 1 KARANGANYAR JAWA TENGAH Reza Sukma Nugraha; Eva Farhah; Muhammad Yunus Anis; Afnan Arummi; Tri Yanti Nurul Hidayati
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): ADI WIDYA Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v6i1.6655

Abstract

Dalam pembelajaran bahasa Arab, keterampilan bahasa, yaitu menyimak (istima’), membaca (qira`ah), menulis (kitabah), dan berbicara (kalam) berkaitan dengan keterampilan penerjemahan. Penerjemahan sebagai proses pengalihan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran perlu dimiliki oleh pembelajar bahasa, termasuk siswa-siswa madrasah yang mempelajari Bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib. Namun demikian, dalam proses pembelajaran dan praktiknya, pembelajar kerap menemukan masalah, yaitu kurangnya pemahaman mengenai ragam teks dan keterampilan penyuntingan teks. Hal tersebut yang dialami oleh siswa-siswa MAN 1 Karanganyar sehingga dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu pelatihan penyuntingan teks sastra terjemahan Arab-Indonesia oleh Tim Research Group Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS). Kegiatan berlangsung secara sinkron melalui media Google Meet dan Google Form dengan metode ceramah, demonstrasi, drilling, dan problem based learning (PBL). Melalui kegiatan pelatihan ini, peserta yang terdiri atas siswa kelas X IPA mempelajari teknik penerjemahan dan praktik menerjemahan teks cerita pendek. Setelah itu, mereka mempelajari penyuntingan teks berdasarkan hasil praktik penerjemahan yang dilakukan. Dengan demikian, para peserta mampu menerjemahkan teks sekaligus menyunting terjemahan tersebut.
Translating Al-Hikam Aphorisms: Evaluating Unmarked Topical Themes through Theme-Rheme Structure Analysis Anis, Muhammad Yunus; Arifuddin, Arifuddin; Khabibi Muhammad Luthfi; Reza Sukma Nugraha; Afnan Arummi; Eva Farhah; Tri Yanti Nurul Hidayati
REiLA : Journal of Research and Innovation in Language Vol. 6 No. 2 (2024): REiLA : Journal of Research and Innovation in Language
Publisher : The Institute of Research and Community Service (LPPM) - Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/reila.v6i2.16091

Abstract

Aphorisms are unique literary works known for their memorability, concision, and ambiguity. They have an information structure divided into theme (known information) and rheme (new information), with the "unmarked topical theme" playing a crucial role. This study examines the impact of translation techniques on these unmarked topical themes and their influence on translation quality, focusing on an unexplored area in Arabic discourse. The research design is descriptive qualitative. Data were collected from the aphoristic text of Al-Hikam in Arabic (L1) and its translations into Indonesian (L2a) and Javanese (L2b). The research problems addressed are: (1) What translation techniques do translators employ when dealing with the "unmarked topical theme" in Al-Hikam's aphoristic text? Do translators favor the source language or the target language? (2) How can the translation of unmarked topical themes in Al-Hikam's aphorisms be assessed in terms of accuracy, readability, and acceptability?. The study finds that translation techniques, including conventional equivalent, compensation, modulation, and reduction, significantly impact the translation quality of unmarked topical themes. The conventional equivalent technique is particularly effective in maintaining the position of the unmarked topical theme from the source language to the target language. This research contributes to developing an Arabic translation model based on Systemic Functional Linguistics (SFL) analysis. It also provides a comparative analysis of the distinctive discourse topic development elements in Arabic, Indonesian, and Javanese texts, highlighting the implications of various translation techniques on the quality of aphoristic translations.