Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Efektivitas Teknik Forward Chaining Pada Kemampuan Menggunakan Kemeja Pada Anak Dengan Disabilitas Intelektual Jaslinder Jaslinder; Rini Hildayani
Jurnal Online Psikogenesis Vol 7, No 1 (2019): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jps.v7i1.874

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keterbatasan pada anak dengan disabilitas intelektual tingkat sedang yang belum mampu memakai kemeja secara mandiri. Pada sisi lain, kemeja merupakan salah satu pakaian wajib yang harus anak pakai setiap hari, terutama saat ke sekolah. Penelitian ini menggunakan program modifikasi perilaku dengan teknik forward chaining yang tujuannya mengajarkan anak untuk dapat memakai kemeja secara mandiri. Manfaat dari penelitian ini adalah membantu anak agar lebih mandiri dalam berpakaian dan dapat berfungsi dengan lebih optimal. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah single subject design dengan desain penelitian A-B. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun 5 bulan dengan diagnosis disabilitas intelektual tingkat sedang. Program modifikasi perilaku dalam penelitian ini menggabungkan teknik forward chaining dengan beberapa teknik lainnya, seperti prompt dan positive reinforcement. Program ini terdiri dari 7 tahapan, dengan masing-masing tiga kali percobaan pada setiap tahapannya. Analisis keberhasilan efektivitas program menggunakan analisis visual dengan membandingkan data yang diperoleh ketika baseline, intervensi, dan follow up. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik forward chaining bersamaan dengan prompt dan positive reinforcement terbukti efektif dalam membantu anak menguasai kemampuan untuk memakai kemeja secara mandiri. 
Efektivitas Self Monitoring untuk Meningkatkan Perilaku On-Task pada Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder Ezra Dessabela Isnannisa; Rini Hildayani
Jurnal Online Psikogenesis Vol 7, No 2 (2019): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jps.v7i2.757

Abstract

Salah satu fitur utama anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kesulitan dalam mempertahankan perhatian. Hal itu berdampak pada kemampuan anak untuk mempertahankan perilaku on-task pada situasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan teknik self monitoring dalam meningkatkan perilaku on-task pada anak dengan ADHD. Penelitian ini menggunakan single subject design dengan desain penelitian A-B. Partisipan dalam penilitian ini merupakan anak laki-laki berusia 9 tahun dengan ADHD predominantly inattentive. Penerapan self monitoring disertai pula dengan pembuatan self graph dan pemberian reinforcement. Evaluasi hasil penelitian dilakukan dengan membandingkan data saat sebelum dan setelah pemberian intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mempertahankan perilaku on-task yang signifikan, yaitu 25-35% sebelum pemberian intervensi menjadi 75-90% dari total durasi belajar selama 60 menit setelah pemberian intervensi.
Bonding Development between Parents and Children through Playing Together to Improve Family Happiness Saptawati Bardosono; Rini Hildayani; Dian Novita Chandra; Yulianti Wibowo; Ray Basrowi
World Nutrition Journal Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Indonesian Nutrition Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25220/WNJ.V01i1.0009

Abstract

Hubungan antara Attachment Orangtua-Anak dan Hubungan Antarsaudara Kandung pada Remaja Awal Annisa Khairani; Rini Hildayani
Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET Vol 4 No 01 (2012): Desember
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/mind set.v4i01.290

Abstract

The purpose of this research is to examine the relationship between attachment qualities and sibling relationship in early teens. Sibling relationship consists of four dimensions warmth, conflict, rivalry, and relative power. This study uses 97 individuals aged 11 to 14 which have siblings with an age difference less than 5 years. Attachment quality is measured by using Security Scale. Sibling relationship is measured by using Sibling Relationship Questionnaire. Results of this study show that there are significant correlation between attachment quality and sibling relationship in three dimensions warmth, conflict, and rivalry. There are no significant differences in relative power dimensions. Additional analysis results also found that family constellation (age differences, relative age, gender difference between siblings) are also related to several dimensions of sibling's relationship. Researcher also found significant correlation between mother's work hours with attachment quality.
Efektivitas Pelatihan Interaksi Ibu-Anak dalam Meningkatkan Kualitas Interaksi Ibu-Anak dan Compliance Anak Devi Oktari Harvens; Linda Primana; Rini Hildayani
Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET Vol 10 No 02 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/mindset.v10i02.1161

Abstract

This study aims to understand the effectiveness of mother-child interaction training in promoting child’s compliance during toddlerhood. Pair of mother and child aged from 14 to 36 months old and live in poor were involved as research subjects. The design of this study is one-group pretest-posttest design. The training was conducted for eight times within 15 days. The data collection was conducted before and after the training by recording activities into video format to be observed later. Mother-child interaction quality is assessed using Parenting Interactions with Children: Checklist of Observation Linked to Outcomes (PICCOLO), whilst compliance is assessed using Child Compliance Coding Manual: “Do” Context. Significance test using Wilcoxon Signed-Rank Test shows that there is a significant improvement in the score of mother-child interaction quality after the training conduct (p < 0,05), whilst child compliance shows improvement after the training conduct although not significantly (p > 0,05). The observation is explained in the results to see the changing of mother’s behaviour during the interaction and child compliance.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN CERITA DENGAN PENDEKATAN SHARED BOOK READING DI PAUD Siti Shaliha; Rose Mini Agoes Salim; Rini Hildayani
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 2, No 1: Januari 2019
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v2i1.14110

Abstract

Pendekatan membacakan buku cerita oleh guru akan membantu anak meningkatkan keterampilan kognitifnya dalam memahami cerita yang dibacakan sebelum memasuki tahapan pembaca mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pendekatan shared book reading (SBR) dan pemahaman anak terhadap cerita. Penelitian ini menggunakan within subject designdengan melakukan kontrol kondisi untuk membandingkan skor pemahaman anak terhadap cerita pada masing-masing kondisi yang diberikan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 4 orang guru dan 21 orang anak (rentang usia 4-5 tahun) di Satuan PAUD Sejenis (SPS). Data kuantitatif yang diperoleh mengenai pemahaman anak terhadap cerita dianalisa menggunakan uji sign test. Penelitian ini juga memberikan pelatihan pada guru serta melakukan pengukuran terhadap keterampilan guru. Pengukuran pemahaman anak terhadap cerita dan keterampilan guru dalam menggunakan pendekatan saat membacakan buku cerita dilakukan sebanyak tiga kali pada tahap pre-test,post test 1dan post test 2, untuk melihat peningkatan yang terjadi setelah pemberian intervensi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor pemahaman anak terhadap cerita saat guru membacakan cerita dengan pendekatan SBR dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, yaitu 0.01. Hasil tersebut berbanding lurus dengan peningkatan skor keterampilan yang diperoleh guru setelah diberikan pelatihan pendekatan SBR yang ditampilkan di dalam grafik.
Memahami Keyakinan Diri Ibu Berusia Remaja: Studi Kualitatif Mengenai Maternal Self-efficacy Ocha Ananda Suherik; Rini Hildayani
Psyche 165 Journal Vol. 17 (2024) No. 3
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v17i3.375

Abstract

Ibu berusia remaja seringkali mengalami kesulitan dan tantangan dalam menjalankan perannya sebagai orang tua, baik dari aspek fisik, emosional, maupun finansial. Hal tersebut dapat berdampak pada kurang optimalnya pengasuhan yang ia berikan, serta dapat menghambat tercapainya pemaknaan ibu dalam menjalankan perannya. Salah satu faktor penting yang berperan bagi keberhasilan ibu dalam menjalankan perannya adalah maternal self-efficacy, yaitu keyakinan diri terhadap kemampuan dan kompetensi dalam melakukan pengasuhan. Ibu dengan maternal self-efficacy yang rendah cenderung memiliki persepsi negatif dan memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap pengasuhan yang tidak optimal. Sebaliknya, ibu dengan maternal self-efficacy yang tinggi cenderung memiliki kemampuan untuk merawat anak dengan lebih optimal, lebih memiliki kedekatan dengan anak, serta memiliki mekanisme mengelola stres yang baik. Hasil studi menunjukkan bahwa ibu berusia remaja cenderung memiliki pengalaman dan kesiapan yang terbatas untuk mengasuh anak, sehingga seringkali merasa tidak kompeten dan tidak percaya diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi gambaran maternal self-efficacy pada ibu berusia remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada tiga ibu berusia dibawah 18 tahun yang memiliki satu anak dibawah 3 tahun. Data dari hasil wawancara diolah menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menggambarkan ketiga partisipan tidak merasa yakin dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Faktor-faktor yang mempengaruhi minimnya maternal self-efficacy yang mereka miliki adalah usia, minimnya kemampuan regulasi emosi, dukungan yang terbatas dari suami dan keluarga, minimnya pengetahuan dan pendidikan yang mereka miliki, serta terbatasnya kondisi finansial.
Contribution of Social Support to Parenting Self-Efficacy from Mothers with Children with Autism Febrianti, Vinesia; Hildayani, Rini
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12, No 4 (2024): Volume 12, Issue 4, Desember 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v12i4.16450

Abstract

Autism Spectrum Disorder (ASD) is one of the developmental disorders commonly found in children. Parenting a child with autism is challenging. Parents, especially mothers, play a crucial role in raising children with autism, but mothers often experience difficulties and high levels of stress. This underscores the need for parenting self-efficacy to support their caregiving. Parenting self-efficacy is influenced by several factors, one of which is social support. This study aims to examine the influence of social support on the parenting self-efficacy of mothers of children with autism. Additionally, it seeks to identify the significant sources of social support that affect the parenting self-efficacy of mothers with children with autism. The research was conducted using a quantitative approach involving 79 mothers in Indonesia. Data were collected using questionnaires containing the Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) and The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) distributed online. The collected data were analyzed using descriptive statistics and multiple linear regression. The analysis revealed that social support influences the parenting self-efficacy of mothers of children with autism. Furthermore, it was found that support from partners is a significant source of social support affecting the parenting self-efficacy of mothers. This research emphasizes the importance of parental cooperation in raising children with autism. Autism spectrum disorder (ASD) merupakan salah satu gangguan perkembangan yang banyak ditemukan pada anak-anak. Pengasuhan bagi anak penyandang autisme merupakan sesuatu yang menantang. Orang tua, khususnya ibu, memiliki peranan penting dalam pengasuhan anak penyandang autisme, tetapi ibu seringkali mengalami kesulitan dan tingkat stres yang tinggi. Hal ini mendorong kebutuhan akan adanya parenting-self efficacy untuk mendukung pengasuhan mereka. Parenting self-efficacy dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah dukungan sosial. Melalui penelitian ini, ingin diketahui pengaruh dukungan sosial terhadap parenting self-efficacy ibu yang memiliki anak penyandang autisme. Kemudian, ingin diketahui sumber dukungan sosial yang berperan secara signifikan terhadap parenting self-efficacy ibu dari anak penyandang autisme. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif terhadap 79 ibu di Indonesia. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang memuat instrumen Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) dan The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang disebarkan secara daring. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa dukungan sosial berperan terhadap parenting self-efficacy ibu dari anak penyandang autisme. Selain itu, ditemukan bahwa dukungan dari pasangan merupakan sumber dukungan sosial yang dapat berperan terhadap parenting self-efficacy ibu. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya kerjasama orang tua dalam pengasuhan anak penyandang autisme.
Role Conflict in Student Mothers: A Review of Challenges and Coping Strategies Azuka, Fathya Nadira; Hildayani, Rini
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 13, No 3 (2025): Volume 13, Issue 3, September 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v13i3.20368

Abstract

In fulfilling their multiple roles as mothers, students, and wives, student mothers encounter a range of challenges that encompass academic responsibilities, parenting duties, and household obligations. The convergence of these roles often generates considerable pressure, which can hinder productivity across various domains and negatively impact their psychological well-being. Therefore, effective coping strategies are essential to mitigate the complexities arising from role conflict. This article presents a literature review of seven selected studies, utilizing Ferrari’s (2015) framework for narrative reviews. The study aims to elucidate the coping strategies employed by student mothers to navigate the diverse and demanding expectations associated with their multifaceted roles. Findings indicate that student mothers primarily adopt two coping strategies: problem-focused coping and emotion-focused coping. Through problem-focused coping, they directly address the root causes of challenges using planful problem-solving, involving deliberate and strategic planning, alongside seeking instrumental support to obtain practical assistance from their social environment capable of providing tangible help. Conversely, emotion-focused coping involves prioritizing emotional regulation through mechanisms such as self-control to manage stress-induced emotional reactions, accepting responsibility as acknowledgment of the consequences stemming from multiple roles, positive reappraisal to reinterpret situations constructively, and seeking emotional support to obtain broader emotional assistance, encouragement, and understanding from significant others. These strategies not only facilitate balancing academic, parenting, and household responsibilities but also help reduce the adverse effects of role strain. Consequently, the implementation of effective coping mechanisms enables student mothers to overcome role-related challenges, maintain productivity, and achieve optimal well-being.Dalam memenuhi tanggung jawab multiperan sebagai ibu, mahasiswa, dan istri, student mothers menghadapi berbagai tantangan yang mencakup aspek akademik, pengasuhan, dan rumah tangga. Kombinasi peran ini sering kali menimbulkan tekanan yang berpotensi menghambat produktivitas pada setiap peran serta memengaruhi kesejahteraan psikologis mereka. Oleh karena itu, diperlukan strategi coping yang efektif untuk membantu mereka mengatasi konflik peran yang kompleks. Artikel ini menyajikan tinjauan literatur terhadap tujuh artikel yang dipilih menggunakan pendekatan framework for narrative reviews dari Ferrari (2015). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya student mothers dalam menerapkan strategi coping dalam menghadapi berbagai tuntutan peran yang beragam dan menantang. Hasil analisis menunjukkan bahwa student mothers mengadopsi dua jenis strategi coping utama, yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping. Pada problem-focused coping, mereka berupaya mengatasi sumber masalah secara langsung melalui planful problem-solving dengan perencanaan yang matang dan strategis, serta seeking instrumental support untuk mendapatkan dukungan praktis dari lingkungan sekitar untuk memberikan bantuan konkret. Sementara itu, dalam emotion-focused coping, mereka berfokus pada pengelolaan emosi melalui berbagai cara, seperti self-controlling untuk mengendalikan reaksi emosional terhadap tekanan, accepting responsibility dalam menerima konsekuensi dari peran ganda yang dijalani, positive reappraisal dalam memaknai situasi secara positif untuk menjaga motivasi, serta seeking emotional support sebagai upaya mendapatkan dukungan emosional dari orang-orang terdekat. Temuan ini dapat diterapkan oleh student mothers agar siap menghadapi berbagai tantangan, mempertahankan produktivitas, dan mencapai kesejahteraan secara optimal dalam setiap peran yang dijalani.
Knowledge about Austim Spectrum Disorder and Maternal Sef-Efficacy: A Study of Mothers with Autistic Children Wiryani, Gabriella Diva; Hildayani, Rini
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 13, No 4 (2024): Volume 13, Issue 4, Desember 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v13i4.16467

Abstract

Autism Spectrum Disorder can be a challenge for parents, especially mothers. One of the protective factors in parenting is parenting self-efficacy, which is influenced by parenting knowledge. This research was shared in two studies. Study 1 aims to test the reliability and validity of the Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) and Autism Spectrum Knowledge Scale, General Version (ASKS-GV) measuring instruments. Study 2 aimed to examine the role of maternal knowledge about ASD on maternal parental efficacy. The participants were 84 mothers of children with ASD. The results of Study 1 showed that both measurement tools were reliable and valid for use. The results of Study 2 also showed that mothers' knowledge of Autism Spectrum Disorder did not affect mothers' parenting self-efficacy.Gangguan perkembangan ASD dapat menjadi tantangan pengasuhan yang dilakukan orang tua, khususnya Ibu. Salah satu faktor protektif pada pengasuhan orang tua adalah parenting self-efficacy yang dipengaruhi oleh parenting knowledge. Penelitian ini dibagikan dalam dua studi. Studi 1 bertujuan untuk menguji reliabilitas dan validitas alat ukur Self- Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) dan Autism Spectrum Knowledge Scale, General Version (ASKS-GV). Studi 2 bertujuan untuk melihat peran pengetahuan ibu mengenai ASD pada parental-efficacy ibu. Partisipan dari berjumlah 84 partisipan Ibu dengan anak ASD. Hasil Studi 1 menunjukkan bahwa kedua alat ukur tersebut reliabel dan valid untuk digunakan. Hasil Studi 2 juga menunjukkan bahwa pengetahuan Ibu mengenai Autism Spectrum Disorder  tidak mempengaruhi parenting self-efficacy Ibu.