Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ADAPTASI ALAT UKUR PERSPECTIVE TAKING PADA REMAJA Ayu, Ni Putu; Agustiani, Hendriati; Novianti, Langgersari Elsari
Journal of Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Psychological Science and Profession
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v1i3.15229

Abstract

Saat menjalani masa perkembangannya, remaja lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya dibandingkan dengan keluarga inti. Ketika berinteraksi, individu dapat menemukan beragam macam sudut pandang. Kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain disebut kemampuan perspective taking. Kemampuan perspective taking yang matang dapat membantu individu untuk menciptakan relasi yang positif mengingat individu mampu memahami sudut pandang orang lain yang dapat saja berbeda dari dirinya. Untuk mengetahui kemampuan perspective taking matang atau tidak, peneliti memerlukan alat ukur. Namun, berdasarkan penelusuran jurnal dan buku, peneliti tidak menemukan alat ukur perspective taking yang sesuai mengukur remaja di Bandung. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengadaptasi alat ukur perspective taking. Alat ukur yang diadaptasi adalah panduan wawancara yang dibuat oleh Selman pada tahun 1977 (Selman, 1980). Dalam proses adaptasi, peneliti mengalihbahasakan dan menyusun alat ukur yang sesuai dengan situasi dan kondisi remaja yang ada di Bandung. Responden penelitian ini sebanyak 55 orang yang berasal dari salah satu SMPN yang ada di bandung dengan kisaran usia 12-14 tahun. Hasil penelitian menjelaskan proses adaptasi dan hasil olah data dengan alat ukur perspective taking. Proses adaptasi meliputi (1) menjelaskan konsep karakteristik setiap level menjadi indikator yang lebih konkret dan mudah; (2) mengalihbahasakan alat ukur; (3) membuat administrasi  alat ukur; (4) menyesuaikan cerita dan pertanyaan dengan karakteristik subyek penelitian, dan(5) membuat penilaian. Hasil olah data menunjukkan alat ukur ini memenuhi uji reliabilitas dan memiliki bukti validitas. Reliabilitas alat ukur menggunakan Intraclass Corelation Coefficient sebesar 0.96 (r = .96) dan bukti validitas alat ukur dengan bukti validitas konten. Dengan demikian, adaptasi alat ukur perspective taking mampu mengukur kemampuan perspective taking pada remaja usia 12-14 tahun di SMP Negeri XXX di Bandung. Kata kunci: Kemampuan Perspective Taking, Alat Ukur, Panduan Wawancara, Reliabilitas Interrater.
JOB PERFORMANCE DITINJAU DARI IKLIM ORGANISASI DAN CULTURAL VALUE SUKU BATAK Simarmata, Nenny Ika Putri; Kadiyono, Anissa Lestari; Agustiani, Hendriati; Harding, Diana
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.565 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v5i1.3839

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti tentang Job performance pada pegawai pemerintah di 2 Kabupaten di Sumatera Utara.   Penelitian ini  menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap job performance. Teknik pengumpulan data menggunakan angket model rating scale dengan skor yang terentang antara 1 sampai dengan 4. Responden adalah 115 orang  Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Humbahas dan Kabupaten Tobasa. Teknik analisis data menggunakan regresi. Hasil penelitian menunjukkan iklim organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap job performance. Penelitian dengan pendekatan kualitatif juga dilakukan dengan menggunakan metode wawancara untuk menggali persepsi  pegawai pemerintah mengenai konsep 3H. Peneliti menemukan bahwa  nilai yang selama ini dianut oleh masyarakat suku Batak yaitu nilai ?kekayaan, anak, kehormatan? (Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon ? 3H) telah dijadikan falsafah dan menjadi cita-cita setiap masyarakat suku Batak secara turun menurun. Peneliti melihat bahwa nilai 3H ini menjadi pendorong bagi semangat kerja masyarakat suku Batak sehingga akhirnya rela bekerja keras demi meraih 3H. Hal ini tentu saja berkontribusi terhadap meningkatnya job performance secara khusus dimensi contextual performance Pegawai Negeri Sipil Kata kunci: iklim organisasi, job performance, cultural value, suku BatakAbstractThis is a preliminary research about job performance on government office in the District of North Sumatera. This research was conducted at 2 regency in North Sumatra, that is Humbahas and Samosir. This study also analyzes the influence of organization climate on job performance. A climate organization and  job performance questionnaire were used as measuring instruments with a score between 1 and 4. The respondents were 115 people. Data were analyzed using regression. The results showed that organizational climate had a positive and significant effect on job performance. Researchers also found that the value of  Bataknese people which is "wealth, children, honor" (Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon - 3H) was used as the philosophy and the ideals of any society from one generation to the Bataknese. The researchers noticed that the this value  become a booster to work hard in order to achieve 3H. This might be have a contribution to the increase of  job performance specially in government employees?s contextual performance. Keywords: climate organization, job performance, cultural value, Bataknice
A Modifying the Instrument of Self-Regulation in Early Childhood Assessment Pangestuti, Retno; Kadiyono, Anissa Lestari; Cahyadi, Surya; Agustiani, Hendriati
Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol 13 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Usia Dini Volume 13 Nomor 1 April 2019
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.577 KB) | DOI: 10.21009/10.21009/JPUD.131.09

Abstract

Self-regulation for preschool children is very important to support children’s adjustments in all situations and conditions. The current problem is the instrument of self-regulation is more focused on regulation in learning which is not suitable for young children. This study aims to examine the validity and reliability of Preschool Self-Regulation Assessment (PSRA) in Indonesia by modifying several children self-regulation theories. The instrument was translated from English into Indonesian and it retranslated into the native language by linguists. The questions, then, were validated through a process of professional judgment and cognitive de-briefing. The study was carried out to 179 children aged 6 to 7 years old. Data were analyzed by using confirmatory factor analysis (CFA). It showed that there are 5 dimensions of children's self-regulation, namely: attentional focus, behavioral control, self-motivated, self-autonomy and emotional control. The result showed that the five-dimensional model is agreed with the data and prove to measure children’s self-regulation. Cronbach’s alpha coefficient value was 0.899, indicating high scale reliability. Thus, the preschool children’s self-regulation assessment has well psychometric for further use. Keywords: Children’s self-regulation, Confirmatory Factor Analysis, Construct validation, Pre-school self-regulation assessment, Reliability References Amanda, N. ., Antara, P. ., & Magta, M. (2016). Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Regulasi Diri Anak Usia 5-6 Tahun. Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, 4(2), 1–11. Bentley, J. J. (2013). Parental Involvement, Parent-Child Warmth and School Engagement as Mediated by Self-Regulation. Brigham Young University. Bierman, K. L., Domitrovich, C. E., Nix, R. L., Welsh, J. A., Greenberg, M. T., Blair, C., … Gill, S. (2008). Promoting academic and social-emotional school readiness: The Head Start REDI program. Child Development, 79(6). Blair, C., & Diamond. (2008). Developing your Children Self-Regulation through Everyday Experiences. Blair, C., & Raver, C. C. (2015). School readiness and self-regulation: A developmental psychobiological approach. Annual Review of Psychology, 66, 711–731. Eisenberg, N., Hofer, C., & Vaughan, J. (2007). Effortful Control and Its Socioemotional Consequences. In J. J. Gross (Ed.), Handbook of emotion regulation (hal. 287–306). New York: Guilford Press. Eisenberg, N., Spinrad, T. L., & Eggum, N. D. (2010). Emotion-Related Self-Regulation and Its Relation to Children’s Maladjustment. Annual Reviews Clinical Psychology, 27(6), 495–525. Eisenberg, N., Valiente, C., & D.Eggum, N. (2010). Self-Regulation and School Readiness. Early Education Development., 21(5), 681–698. Goyette, P., Carrol, K., Smith-Donald, R., Metzger, M., Young, T., & Raver, C. C. (2006). Field Administration of an Emotional and Behavioral Assessment of Head Start Children:Preliminary Findings from the Preschool Self-Regulation Assessment. Grolnick, W. S., & Farkas, M. (2002). Parenting and the development of children’s self-regulation. In M. H. Bornstein (Ed.), Handbook of parenting (Vol. 5, hal. 89–110). Practical issues in parenting. Pino, D., & Whitebread, D. (2010). The Role of Parenting in Children’s Self-Regulated Learning. Educational Research Review, 5(3), 220–242. Raver, C. C., Jones, S. M., Li-Grining, C., Zhai, F., Bub, K., & Pressler, E. (2011). CSRP’s impact on low-income preschoolers’ pre-academic skills: Self-regulation and teacher-student relationships as two mediating mechanisms. Child Development, 82(1), 362–378. Rimm-Kaufman, S. E., Curby, T. W., Grimm, K. J., Nathanson, L., & Brock, L. L. (2009). The contribution of children’s self-regulation and classroom quality to children’s adaptive behaviors in the kindergarten classroom. Developmental Psychology, 45(4). Rochmah, S. N. (2017). Hubungan Konsep Diri Guru Terhadap Regulasi Diri Anak Usia Dini. Jurnal Tunas Siliwangi SPS UPI, 3(2), 160–174. Smith-Donald, R., Carroll, K., Goyette, P., Metzger, M., Young, T., & Raver, C. C. (2006). Preliminary Validity of the Preschool Self-Regulation Assessment (PSRA). Smith-Donald, R., Raver, C. C., Hayes, T., & Richardson, B. (2007). Preliminary construct and concurrent validity of the Preschool Self-regulation Assessment (PSRA) for field-based research. Early Childhood Research Quarterly, 22(2), 173–187. Tanribuyurdu, Findik, E., Yildiz, & Guler, T. (2014). Preschool Self-Regulation Assessment (PSRA): Adaptation Study for Turkey. Education and Science, 39(176), 317–328. Wang, L., Hamaker, E., & Bergeman, C. (2014). Investigating inter-individual differences in short-term intra-individual variability. Psychological Methods, 17(4), 2012. Zimmerman, B. (2002). Becoming a Self-Regulated Learner: An Overview. Theory Into Practice, 41(2), 64–70.
HUBUNGAN ANTARA LEADER POLITICAL SKILL DENGAN READINESS FOR ORGANIZATIONAL CHANGE PADA MANAJER PEMERINTAHAN PROVINSI X Setyorini, Theresia Dewi; Abidin, Zainal; Sulastiana, Marina; Agustiani, Hendriati
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora , dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i1.12514.2024

Abstract

Pandemi Covid-19 mengubah pola kerja dari work from office menjadi work from home. Hal ini terjadi pada banyak organisasi tak terkecuali di birokrasi pemerintah. Perubahan demi perubahan terus terjadi untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada dengan tetap berpedoman pada tujuan memberikan pelayanan kepada public. Namun implementasi di lapangan mengalami banyak kendala. Hal ini menjadi satu pertanyaan apakah para birokrat memiliki kesiapan untuk berubah.  Dalam konteks perubahan, peran leader menjadi penting karena ia membawa misi mencapai tujuan perubahan. Studi ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara leader political skill dengan readiness for organizational change pada manajer Pemerintahan Provinsi X. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara  leader political skill dengan  readiness for organizational change. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sebanyak 407 responden di level pimpinan menjadi subjek penelitian. Pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan Political Skill Inventory dan Organizational Change Recipients’ Belief Scale. Analisis regresi digunakan untuk mengolah data yang ada. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis terbukti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa leader political skill berkorelasi dengan readiness for organizational change. artinya bahwa seorang leader yang memiliki political skill yang tinggi memiliki kesiapan yang tinggi pula terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi Pemerintahan Daerah setempat untuk menerapkan strategi kebijakan menyiapkan para leader agar lebih siap menghadapi perubahan.
Eksplorasi Pengetahuan Guru Inklusi Mengenai Pendidikan Seksual di Masa Pubertas Remaja Putri dengan Disabilitas Intelektual Ringan Nadirah, Agfa Aghnia; Novianti, Langgersari Elsari; Agustiani, Hendriati
Jurnal Psikologi Udayana Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2021.v08.i01.p07

Abstract

Sexual education at puberty is needed for young women with mild intellectual disabilities (ID) to help with puberty. Through sexual education, young women can have a better understanding of the changes that occur in their bodies and the right behavior to show in the social environment. This study aims to determine the knowledge of inclusive teachers about sexual education at puberty for young women with mild intellectual disabilities. This research was conducted using the principles of qualitative research. Data obtained based on interviews using telephone media to 4 inclusive school teachers in Bandung. Data were analyzed using thematic analysis techniques. The results show that knowledge about the characteristics of ID is still not mastered by all teachers. Knowledge about how to teach students with mild ID in the academic settings and the characteristics of puberty is owned by the four teachers based on their experience. However, all teachers do not yet have complete knowledge about the scope of sexual education material that needs to be provided as well as how to provide effective sexual education for young women with mild ID. Further research can be carried out to develop an intervention program design to improve the knowledge and skils of inclusive teachers to provide sexual education at puberty
Development Of Career Decision Making Self Efficacy Tools In Indonesian Language Rubiyanti, Yanti; Jatnika, Ratna; P. Siswadi, Ahmad Gimmy; Agustiani, Hendriati
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 7, No 2 (2023): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v7i2.7538

Abstract

This study aims to develop a measuring instrument that can measure how self-confident adolescents are in making career decisions. This research uses a quantitative approach with a survey method. There were 262 young high school students in class XI SMA in Bandung Regency who filled out the Career Decision Making Self Efficacy (CDMSE) questionnaire . The Career Decision Making Self Efficacy measuring tool was adapted from the short form CDMSE measuring tool developed by Taylor and Betz (1996). Construct validity was carried out by confirmatory factor analysis using lisrel 8.8. The reliability of the measuring instrument uses the CR (Contract Reliability) value. The results of the confirmatory factor analysis of the measuring instrument show that the measurement model fits the data. Likewise with the reliability of this measuring instrument. Based on this, it can be said that the short form of the Career Decision Making Self Efficacy tool has good validity and reliability and can be used for adolescent subjects in Indonesia
Adaptation and Validation of Organization Change Recipients’ Belief Scale Setyorini, Theresia Dewi; Sulastiana, Marina; Abidin, Zainal; Agustiani, Hendriati
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 5, No 3 (2024): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v5i3.28739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang dapat mengukur kesiapan penyelenggara negara dalam menghadapi setiap perubahan. Adaptasi dan validasi instrumen pengukuran Change Recipient Belief Scale (CRBS) dilakukan untuk memperoleh instrumen pengukuran yang tepat dalam menyeleksi pegawai yang cenderung melakukan perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi cross-sectional. Dua proses dilakukan untuk mengadaptasinya ke versi bahasa Indonesia dan menguji validasinya melalui Conffirmatory Factor Analysis (CFA). Alat ukur tersebut diujikan kepada 406 subjek Aparatur Sipil Negara di Provinsi Jawa Tengah di Indonesia yang menduduki jabatan pimpinan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya beberapa penyesuaian terjemahan dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh responden. Sedangkan uji CFA menunjukkan alat ukur sudah sesuai (RMSEA= 0,077; GFI=0,90; AGFI= 0,91; NFI=0,95; IFI=0,96; RFI=0,94). Dimensi yang terdapat dalam alat ukur yaitu kesesuaian, dukungan manajemen, efektivitas perubahan, dan kemanfaatan pribadi mendukung teori yang ada. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa CRBS cukup cocok digunakan di Indonesia.  Pengujian lebih lanjut masih perlu dilakukan dengan melakukan uji validitas yang lebih lengkap. 
Apakah Emosi Negatif Dapat Berhubungan dengan Perilaku Positif di Tempat Kerja? Perilaku Shame-Proneness dan Customer Oriented-Organizational Citizenship pada Pegawai Negeri Sipil di Pekanbaru Cucuani, Hijriyati; Sulastiana, Marina; Harding, Diana; Agustiani, Hendriati
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 1 No. 6 (2023): Mei - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v1i6.919

Abstract

The shame belongs to negative emotions, which in many psychological studies are associated with negative behaviors. The discomfort that a person experiences when he feels shame is associated with the emergence of negative behavior. Indonesians, especially people in Pekanbaru City who are closely attached to the teachings of Islam, view Shame as a more positive. Feeling uncomfortable will make people control their behavior and avoid shameful behavior. This study investigated the correlation between shame-proneness and Customer Oriented-Organizational Citizenship Behavior (CO-OCB) on 331 civil servants from 15 Pekanbaru government instances randomly selected. Result suggest that shame-proneness has a positive relationship with CO-OCB (r = 233, p = 0.00). Compared to felt-shame, the dimension of anticipatory shame has a higher correlation coefficient with CO-OCB and its dimensions (helping behavior, sportsmanship, organization loyalty, organization compliance, individual initiative, and civic virtue) except self-development. Civil servants need to internalize the shame to violate the rules so that they tend to act according to the rules and provide the best for the organization in which they work.
Kesejahteraan Psikologis di Tanah Rantau: Studi pada Mahasiswa Rantau Asal Luar Jawa Putri, Siskal Idzni; Kumalasari, Asteria Devy; Agustiani, Hendriati
Psyche 165 Journal Vol. 18 (2025) No. 2
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v18i2.564

Abstract

Mahasiswa yang merantau untuk mengenyam pendidikan jauh dari daerah asal kerap menghadapi tantangan dan tekanan tersendiri. Tantangan tersebut bukan hanya di ranah akademik, akan tetapi juga kewajiban mereka untuk menuntaskan segala keperluannya secara mandiri. Kondisi ini dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis pada mahasiswa rantau. Tidak jarang dampak dari tekanan psikologis yang dialami mahasiswa rantau ini diberitakan di media maupun studi-studi ilmiah. Meskipun hal ini merupakan fenomena yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, namun pendalaman mengenai dinamika kesejahteraan psikologis mahasiswa perantau secara kualitatif masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran kesejahteraan psikologis mahasiswa rantau berdasarkan enam dimensi: penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan dalam hidup, dan pertumbuhan diri. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara. Sebanyak empat orang informan mahasiswa rantau tingkat sarjana dari perguruan tinggi di Jawa Barat terpilih melalui purposive sampling. Hasil penelitian menjabarkan tema-tema spesifik yang ditemukan dari pernyataan-pernyataan responden. Beberapa tema penting tersebut diantaranya: penerimaan diri akan kekurangan dan kelebihan dalam beradaptasi serta tidak membandingkan keadaan secara materil menunjukkan penerimaan diri mahasiswa rantau, komunikasi sebagai aspek penting dalam menjalin hubungan baik di perantauan, menentukan keputusan sendiri tanpa mengesampingkan pandangan orang lain menunjukkan otonomi, pengendalian diri dalam mengontrol banyaknya aktivitas sebagai bentuk penguasaan lingkungan, menjalin relasi di perantauan untuk menentukan karir masa depan, dan tantangan ataupun pengalaman baru di rantau dapat mendorong perkembangan diri. Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor yang dapat berperan pada dimensi tertentu dari kesejahteraan psikologis mahasiswa rantau.
Children's Perceptions of Parental Mediation on Internet Use Ulfa, Aliya; Agustiani, Hendriati; Qodariah, Laila; Jatnika, Ratna
Kajian Psikologi dan Kesehatan Mental Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/kpkm.v1i2.2759

Abstract

Purpose: In this study, parental mediation is explained through the perception of children about their parents’ behavior. Methods: This study used a non-experimental descriptive method and described the following four strategies: active co-use, interaction restriction, technical restriction, and monitoring. The measurement tool used was a questionnaire on children’s perceptions of parental mediation. Data were collected from 240 children aged 9–12 years from two elementary schools. Results: The results showed that children perceived their parents to use the strategy of active co-use and interaction restriction at a moderate level, and monitoring at a low level. In the strategy of technical restriction, the data show that most children perceived that their parents did not use technical means to restrict internet use. Conclusions: Children perceived their parents as moderately involved in guiding and restricting Internet use, but with limited monitoring and minimal use of technical restrictions. This highlights the need for more balanced mediation strategies. Limitations: This study relied solely on children's perceptions. Future research should collect data from parents and children for comparative purposes. Contribution: This study contributes on the perception of children of Parental Mediation on Internet Use