Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pembangan Modul Kimia Dasar II Materi Koloid Berbasis STEM Problem Based Learning Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Fkip Unsri Septi Andriani; Tatang Suhery; Hartono Hartono
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.957 KB)

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan Modul Koloid Berbasis STEM Problem Based Learning untuk mahasiswa prodi pendidikan kimia yang valid dan praktis. Proses pengembangan menggunakan pengembangan model ADDIE yang dikombinasikan dengan evaluasi formatif tessmer. Teknik pengumpulan data berupa lembar validasi untuk data kevalidan dan lembar angket data kepraktisan (walkthrough). Hasil validasi diperoleh nilai kevalidan materi sebesar 0,95 dinyatakan layak (sangat valid), nilai kevalidan pedagogik sebesar 0,92 dinyatakan layak (sangat valid) dan nilai kevalidan desain sebesar 0,93 dinyatakan layak (sangat valid), sehingga nilai kevalidan rata-rata adalah sebesar 0,93 (sangat valid). Pada uji one-to-one diperoleh nilai kepraktisan sebesar 0,83 dengan kategori tinggi (sangat praktis), dan pada uji small group diperoleh nilai kepratisan sebesar 0,93 dengan kategori tinggi (sangat praktis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul koloid berbasis STEM Problem Based Learnig pada mahasiswa prodi pendidikan kimia telah memenuhi kriteria valid dan praktis.
Pengembangan Modul Kimia Dasar Berbasis STEM Problem Based Learning pada Materi Laju Reaksi Untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Desy Rachmawati; Tatang Suhery; K. Anom
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.932 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan modul kimia dasar berbasis STEM Problem Based Learning materi laju reaksi yang valid dan praktis. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang dimodifikasi dengan dengan metode evaluasi formatif Tessmer. Tahapan evaluasi formatif Tessmer dalam penelitian ini meliputi self evaluation, expert review, one-to-one dan small group. Data dikumpulkan melalui wawancara, uji ahli dan angket Pada tahap expert review menggunakan 2 ahli materi, 2 ahli desain dan 2 ahli pedagogik. Tahap oneto-one dan tahap small group dilakukan di Kampus FKIP Universitas Sriwijaya. Hasil tahap expert review didapat skor akhir validasi materi 0,91 (sangat layak atau sangat valid), validasi desain 0,87 (sangat layak atausangat valid) dan validasi pedagogik 0,87 (sangat layak atau sangat valid) dengan skor rata-rata kevalidan sebesar 0,88 (sangat layak atau sangat valid). Untuk skor akhir kepraktisan didapatkan dari ujicoba one-to-one sebesar 0,85 (tinggi atau sangat praktis) dan small group 0,82 (tinggi atau sangat praktis). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa modul yang dihasilkan telah memenuhi kriteria valid dan praktis .Disarankan modul ini dapat dijadikan salah satu alternatif bahan ajar materi laju reaksi.
Pengembangan Modul Kimia Dasar Materi Termokimia Pendekatan Stem Problem Based Learning Untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Agustin Kurniati; Tatang Suhery; Effendi Effendi
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.746 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Pengembangan Modul Kimia Dasar I materi Termokimia pendekatan STEM Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa modul kimia pada materi Termokimia pendekatan STEM Problem Based Learning yang memenuhi kriteria valid dan praktis. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE terdiri dari tiga tahap yaitu terdiri dari analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Pada penelitian ini tahap evaluasi dikombinasikan dengan evaluasi formatif tessmer yang terdiri dari self evaluation, expert review, one-to-one, small group, dan field test. Penelitian di lakukan di FKIP Universitas Sriwijaya. Rata-rata hasil uji validasi pedagogik, desain, dan materi adalah 0,92 dengan kategori sangat layak. Rata-rata hasil uji kepraktisan pada tahap one to one adalah 0,66 yang termasuk dalam kategori sedang. Kemudian pada tahap small group memperoleh nilai yang meningkat dari tahap sebelumnya, yaitu 0,88 dengan kategori kepraktisan yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa modul pendekatan STEM PBL untuk mahasiswa ini telah memenuhi kriteria valid dan praktis. Bagi dosen dan mahasiswa agar dapat memanfaatkan modul Kimia Dasar I pada materi Termokimia pendekatan STEM PBL sebagai salah satu bahan ajar.
Integrasi Problem Based Learning dalam STEM Education Berorientasi pada Aktualisasi Literasi Lingkungan dan Kreativitas Ratna Farwati; Anna Permanasari; Harry Firman; Tatang Suhery
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.317 KB)

Abstract

Kunci keberhasilan pembelajaran terletak pada strategi pembelajaran yang dirancang. Strategi pembelajaran tersebut dikembangkan dengan berorientasi pada kurikulum, materi ajar, dan karakteristik mahasiswa. Kurikulum dan materi ajar menjadi dasar penentuan capaian pembelajaran atau kemampuan yang dapat dibekalkan kepada mahasiswa. Kurikulum dan materi ajar pada mata kuliah Kimia Lingkungan, misalnya, dapat mengakomodasi pengembangan literasi lingkungan dan kreativitas mahasiswa. Kimia Lingkungan mengkaji penyelesaian masalah-masalah lingkungan dari berbagai sudut pandang bidang ilmu. Dengan demikian, Kimia Lingkungan sangat tepat diselenggarakan dengan pendekatan multidisiplin seperti gabungan dari science, technology, engineering, dan mathematics (STEM). Mengangkat masalah-masalah lingkungan sangat tepat dilakukan dengan pendekatan problem based learning (PBL). Integrasi PBL dalam STEM sangat memungkinkan mengaktualisasi literasi lingkungan dan kreativitas mahasiswa.
Pengembangan Modul Mata Kuliah Kimia Dasar 2 Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Berbasis Pendekatan Science Technology Engineering and Mathematics-Problem Based Learning (STEM-PBL) Ginda Tratungga Negara; Tatang Suhery; Effendi Effendi
Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021 Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Pendidikan IPA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan IPA Tahun 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.2 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul mata kuliah kimia dasar 2 berbasis pendekatan STEM-Problem Based Learning yang memenuhi kriteria layak dan praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Langkah-langkah pengembangan produk yang digunakan meliputi analisis (analysis), perancangan (design) serta pengembangan (development). Evaluasi pengembangan produk digunakan evaluasi formatif Tessmer meliputi self evaluation, expert review, one-to-one evaluation serta small group evaluation. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan oleh pakar didapatkan nilai kesepakatan kelayakan modul untuk penilaian pedagogik sebesar 0,94 yang termasuk kategori sangat layak, penilaian desain sebesar 0,77 yang termasuk kategori layak dan penilaian materi sebesar 0,81 yang termasuk kategori sangat layak. Berdasarkan hasil uji kepraktisan pada tahap one-to-one diperoleh nilai sebesar 0,89 dengan kategori tinggi dan pada tahap small group diperoleh nilai 0,88 dengan kategori tinggi. Modul mata kuliah kimia dasar 2 materi kelarutan dan hasil kali kelarutan berbasis pendekatan STEM-Problem Based Learning dinyatakan layak dan praktis.
HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MODUL LARUTAN ELEKTROLIT DAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BERBASIS STEM-PROBLEM BASED LEARNING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA Zakia Winda; Tatang Suhery; D Desi
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Chemistry Education Study Program Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppk.v6i1.8483

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa antara pembelajaran modul larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan berbasis STEM-Problem Based Learning dengan pembelajaran konvensional di FKIP Universitas Sriwijaya. Teknik pengumpulan data menggunakan pra tes, pos tes dan lembar observasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar 7,389 dan nilai ttabel sebesar 1,671. Berdasarkan hasil uji-t dapat disimpulkan thitung> ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar mahasiswa antara pembelajaran modul larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan berbasis STEM-Problem Based Learning dengan pembelajaran konvensional di FKIP Universitas Sriwijaya.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA MATERI LAJU REAKSI BERBASIS STEM PROBLEM-BASED LEARNING KELAS XI SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA Suri Hapiziah; Tatang Suhery; Jejem Mujamil
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Chemistry Education Study Program Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppk.v2i2.2905

Abstract

Telah dilakukan pengembangan Bahan ajar materi laju reaksi berbasis  STEM Problem-Based Learning yang valid, praktis dan efektif menggunakan model ADDIE. Bahan ajar yang dihasilkan di validasi oleh ahli (Expert Review) diperoleh rata-rata skor 4,11 (valid). Tahap one-to-one dan small group diperoleh persentase rata-rata skor sebesar  80,68 % (sangat praktis). Hasil N-Gain Hasil belajar kelas uji coba 0,76 (sangat efektif) sedangkan kelas biasa 0,60 (efektif). Berdasarkan N-Gain menunjukkan hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis STEM Problem-Based Learning lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan bahan ajar berbasis STEM Problem-Based Learning. Data diatas menyatakan bahan ajar materi laju reaksi berbasis STEM Problem-Based Learning valid, praktis dan efektif. Saran peneliti bagi guru dan siswa agar menggunakan bahan ajar berbasis STEM Problem-Based Learning dalam proses pembelajaran.
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN STEM – PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS XI SMA Tiara Adelita; Tatang Suhery; A. Rachman Ibrahim
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Chemistry Education Study Program Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppk.v4i2.8408

Abstract

Pengembangan Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan STEM – Problem Based Learning Pada Materi Laju Reaksi Di Kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran pada materi laju reaksi yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini dilakukan di SMA N 11 Palembang pada kelas XI IPA 6 sebagai kelas ujicoba dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas non ujicoba . Tahap – tahap pada penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari analysis, design, development, implementation dan evaluation dan dimodifikasi dengan formative evaluation Tessmer. Skor kevalidan yang diperoleh pada uji expert review sebesar 4,03 dengan kategori valid. Skor kepraktisan yang diperoleh pada uji one to one sebesar 4,06 dengan kategori praktis. Skor kepraktisan yang diperoleh pada uji small group sebesar 4,41 dengan kategori sangat praktis . Adapun perbandingan hasil data test rata - rata kelas ujicoba dan non ujicoba berturut – turut sebesar 83,25 dan 77. Berdasarkan analisa data, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran ini dikategorikan valid, praktis dan efektif.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS BERPIKIR KRITIS PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI IPA MADRASAH ALIYAH NEGERI SAKATIGA Tina Jayanti; Tatang Suhery; Desi Desi
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Chemistry Education Study Program Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppk.v2i1.2881

Abstract

Penelitian pengembangan (Development Reseach) yang dilakukan di MAN Sakatigaini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbentuk modul berbasis berpikir kritis yangmemiliki kriteria valid, praktis dan efektif dalam pembelajaran kelarutan dan hasil kalikelarutan. Dalam proses pegembangannya melalui tahap self evaluation, expert review, one toone, small group dan field evaluation. Teknik pengumpulan data menggunakan lembarvalidasi, angket, dan tes hasil belajar. Lembar validasi digunakan untuk mengetahui gambarantentang kevalidan modul berbasis berpikir kritis yang telah dikembangkan, pemberian angketbertujuan untuk mengetahui kepraktisan modul berbasis berpikir kritis, dan tes hasil belajarbertujuan untuk mengetahui efektivitas modul berbasis berpikir kritis. Validitas materi sebesar44 dikategorikan baik, validitas pedagogik sebesar 49 dikategorikan baik, validitas desainmodul sebesar 21 dikategorikan sangat baik, praktikalitas sebesar 81%, dan efektivitasketuntasan belajar sebesar 82%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul berbasis berpikirkritis yang dikembangkan untuk pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XIIPA MAN Sakatiga telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN STEM--PBL (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATIC PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI TERMOKIMIA DI KELAS XI SMAN 19 PALEMBANG Dwi Febrianti; Tatang Suhery; Andi Suharman
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Chemistry Education Study Program Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppk.v5i2.8441

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran kimia pada materi termokimia dengan STEM Problem Based Learning yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dan dievaluasi dengan metode evaluasi formatif Tessmer. Tahapan evaluasi formatif Tessmer dalam penelitian ini meliputi self evaluation, expert review, one-to-one dan small group. Pada tahap expert review validasi menggunakan masing-masing 2 pakar yakni ahli desain dan ahli pedagogik. Hasil tahap expert review melalui kesepakatan kappa diperoleh skor akhir validasi pedagogik memiliki nilai sebesar 0.64 (baik) dan validasi desain melalui kesepakatan kappa diperoleh skor 1 (sangat baik) dengan skor akhir rata-rata kevalidan sebesar 0.82 (sangat baik). Kepraktisan strategi pembelajaran dilakukan dikelas XI SMA N 19 Palembang. Skor kepraktisan one to one sebesar 4.46 dengan kategori sangat praktis. Skor kepraktisan small group sebesara 4.4 dengan kategori sangat praktis. Keefektifan ditunjukan oleh hasil ujicoba lapangan dari kelas ujicoba dan kelas biasa. Hasil nilai rata-rata kelas ujicoba 85.75 (keefektifan tinggi ) lebih besar dibandingkan kelas biasa 76.26. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut menunjukan bahwa strategi pembelajara yang dihasilkan telah memenuhi kriteria yang valid, praktis dan efektif. Disarankan strategi pembelajaran ini dapat dijadikan salah satu alternative guru sebagai langkah untuk mengajar.