Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sering kali menemukan masalah dalam sumber pembiayaan untuk pengembangan usaha. Terbatasnya kemauan dan kemampuan UMK dalam mengidentifikasi biaya dan penggerak biaya menciptakan distorsi pada cost per unit produk, yang berdampak pada daya saing harga jual. Harga jual yang terlalu tinggi atau terlalu rendah membuat produk tidak kompetitif di pasar, sehingga kemampuannya dalam menghasilkan laba rendah. Laba ditahan adalah sumber pembiayaan internal yang bisa dimanfaatkan UMK menjadi modal pengembangan usaha dengan kategori low risk dibanding sumber pembiayaan eksternal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat dikembangkan sebuah cetak biru (blueprint) harga jual yang kompetitif dengan memanfaatkan metode pemasaran yang sesuai, sehingga pelaku UMK dapat dengan mudah menentukan serta mengelola keuangan. Dengan rendahnya pemahaman dan kecakapan dari pelaku UMK untuk menerapkan solusi tersebut, tentunya akan menjadi sebuah masalah baru kembali ketika adanya metofologi yang sesuai namun tidak dapat diterapkan secara optimal untuk dimanfaatkan. Secara umum saat ini pelaku UMK telah dan mulai cakap dalam menggunakan bantuan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak sebagai alat bantu dalam menyelesaikan permasalahannya, sehingga jika cetak biru tersebut dikembangkan dalam sebuah teknologi yang mudah digunakan, tentunya diharapkan akan meminimalisir permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan kebutuhan tersebut, penelitian ini mencoba melakukan analisis terhadap konversi cetak biru (blueprint) harga jual yang kompetitif menjadi aplikasi digital, dengan tujuan menghasilkan sebuah rancangan aplikasi harga jual yang kompetitif yang easy to use dan easy to understand dari sudut user. Rancangan tersebut kemudian dikembangkan dalam bentuk simulasi prototipe yang dievaluasi secara empiris oleh calon pengguna, yaitu pelaku UMK dengan metode observasi dan wawancara. Dengan adanya rancangan yang sudah dievaluasi tersebut, dicapai sebuah kebutuhan yang dapat memberikan manfaat berupa harga jual yang kompetitif, akurasi laba dan sistem yang easy to use and understand. UMK yang berkembang akan memberikan kontribusi positif atas perekonomian negara.