Ariany Frederika
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK STRUKTUR BETON GEDUNG ANTARA METODE KONVENSIONAL DENGAN PRECAST (STUDI KASUS: GRAND WHIZ HOTEL, GATOT SUBROTO BARAT) Ariany Frederika; A.A. Wiranata; Kadek Riska Larasati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 2, Juli 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.309 KB)

Abstract

Dalam konstruksi dikenal ada dua metode pekerjaan beton yang dipakai yaitu metode konvensional dan metode pracetak (precast). Pada proyek Grand Whiz Hotel Gatot Subroto Barat, sebagian balok menggunakan metode konvensional dan sebagian balok lagi menggunakan metode precast. Berapakah perbandingan tenaga kerja, biaya dan waktu pelaksanaan metode konvensional dengan precast. Untuk dapat menentukan pilihan metode yang tepat, terlebih dahulu dilakukan analisis teknik pelaksanaan, analisis penggunaan tenaga kerja, biaya dan waktu pelaksanaan. Selanjutnya hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan.Dari hasil analisis yang dilakukan pada Proyek Grand Whiz Hotel, diperoleh perbandingan penggunaan tenaga kerja masing – masing metode. Pada pekerjaan balok beton konvensional lantai dasar dibutuhkan 105 orang, lantai 1 dibutuhkan 85 orang, lantai 2 dibutuhkan 82 orang, lantai 3 dibutuhkan 81 orang dan atap dibutuhkan 52 orang. Sedangkan pada pekerjaan balok beton precast lantai dasar dibutuhkan 66 orang, lantai 1, 2 dan 3 dibutuhkan 54 orang, serta pekerjaan balok atap dibutuhkan 52 orang. Berdasarkan analisis perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan didapatkan total biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan balok konvensional adalah Rp. 1,548,333,294  dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan balok beton konvensional tersebut adalah 120 hari. Sedangkan total biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan balok precast adalah Rp. 1,865,302,146 dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan beton precast tersebut adalah 100 hari. Setelah dibandingkan, tenaga kerja yang dibutuhkan metode precast lebih sedikit dari metode konvensional, biaya precast lebih mahal sebesar Rp. 316,968,852.20 (20.47 %), dan waktu pelaksanaan precast lebih cepat 20 hari (20 %) daripada pelaksanaan beton konvensional.
REKAYASA NILAI PROYEK VILLA BUKIT UBUD G.A.P Candra Dharmayanti; Ariany Frederika; Ni Kadek Ayu Kumala Sari
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2 Juli 2007
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.242 KB)

Abstract

Dengan kondisi ekonomi saat ini, para kontraktor dituntut bisa lebih menekan biaya dengan tetap mempertahankan kualitas proyek. Salah satu alternatif yang diaplikasikan untuk mencapai fungsi-fungsi yang dibutuhkan dengan biaya dan hasil akhir optimal adalah Rekayasa Nilai. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan Rekayasa Nilai pada proyek konstruksi. Salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah Proyek Villa Bukit Ubud yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 13,06 Miliar. Langkah-langkah kerja dari Rekayasa Nilai adalah terdiri atas 4 (empat) tahap yaitu: tahap informasi meliputi identifikasi biaya tinggi dan identifikasi biaya tidak diperlukan (analisa fungsi); tahap kreatif; tahap analisa meliputi seleksi alternatif dengan analisa keuntungan dan kerugian, analisa alternatif terhadap biaya siklus hidup proyek dan pemilihan alternatif dengan menggunakan metode AHP; serta tahap rekomendasi. Berdasarkan hasil dari penerapan metode ini didapatkan penghematan biaya pada 5 (lima) item pekerjaan, yaitu: pekerjaan pintu Rp. 141.425.682,20 (38,71%), pekerjaan jendela Rp 46.679.986,84 (32,79%), pekerjaan dinding Rp 110.776.292,50 (21,13%), pekerjaan dinding pembatas villa Rp 44,891,386.90 (7,77%) dan pekerjaan telajakan (footpath) Rp 57.713.459,10 (35,81%). Sehingga total penghematan yang didapat dari penerapan Rekayasa Nilai sebesar Rp 401,486,807.50 (22,71%). Abstract: Due to the recent economic situation, contractors have been required to be able to minimize cost and at the same time to also maintain the quality of the project. One of the methods that can be apllied as an alternative to achieve it is value engineering. The aim of this study is to apply this method in a construction project. The construction project of Villa Bukit Ubud which costs Rp 13,06 billion will be taken as a case study. Value engineering method consist of 4 (four) phases. It covers Information phase, which contains of identification of the high-cost work and the unnecessary cost (function analysis); Creative phase; Analysing phase which includes the selection of alternatives dealing with the analysis of its benefit and cost, its project life cycle cost and the selection of alternatives by using AHP method; and Recomendation phase. By implementing this method, the project cost can be minimized in 5 (five) areas of work. They are door-work which can be minimized upto Rp. 141.425.682,20 (38,71%); window-work that can be minimized upto Rp 46.679.986,84 (32,79%); inner-masonry-work that can be minimized upto Rp. 110.776.292,50 (21,13%); outer-masonry-work that can be minimized upto Rp 44,891,386.90 (7,77%); and footpath-work that can be minimized upto Rp 57.713.459,10 (35,81%). Thus, total reduction cost that can be achieved by using this method is upto Rp 401,486,807.50 (22,71%).
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN FAVE HOTEL KARTIKA PLAZA KUTA Ariany Frederika -; Putu Ari Sanjaya; I.A. Putu Mega Prabawati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.863 KB)

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja yang melibatkan tenaga kerja. Occupational Health and Safety Assesment Series-18001 (OHSAS 18001:2007) adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk mengelola aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada setiap proses kerja di tempat kerja yang digunakan dalam proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta. Dalam penlitian ini, permasalahan yang diangkat adalah bagaimana penerapan K3 dan faktor-faktor apa yang berpengaruh dominan terhadap penerapan K3 pada proyek tersebut. Data yang diperlukan meliputi data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, dankuesioner yang ditujukan ke proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta, dan data sekunder berupa prosedur dan catatan penerapan K3 pada proyek. Setelah data diperoleh, digunakan metode skor audit dengan skala pengukuran variabel skala likert untuk mengetahui penerapan K3 pada proyek. Sedangkan untuk faktor-faktor yang berpengaruh dominan terhadap penerapan K3 dilakukan dengan metode analisis faktor menggunakan program SPSS. Hasil analisis penerapan K3 dengan menggunakan OHSAS pada proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta adalah sebesar 73,37% dengan kategori baik (61%-80%). Dari hasil analisis faktor diperoleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh dalam penerapan K3 adalah factor implementasi dan operasi, dengan bobot faktor sebesar 0,929 dan persentase komunalitas 86,20%.
EVALUASI INVESTASI MANTRA HOTEL NUSA DUA Ariany Frederika; G.A.P Candra Dharmayanti; Yandi Kurniawan K.H
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 1, Januari 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.825 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2017.v21.i01.p05

Abstract

Evaluasi investasi Mantra Hotel yang berlokasi di Nusa Dua Bali direncanakan mencapai Breakeven Point (BEP) pada tahun 2020, dengan occupancy rate rata-rata per tahun yang ditentukan oleh pihak manajemen sebesar 70%-80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi  investasi ini  dengan mengkaji aspek finansial berdasarkan nilai NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), dan IRR (Internal Rate of Return). Kemudian dilakukan perhitungan Discounted Pay Back Period untuk mengetahui kapan investasi berada di titik impas. Hasil perhitungan menuntjukkan bahwa pendapatan bersih yang dihasilkan oleh hotel selama 15 tahun adalah sebesar Rp. 572.010.373.149,00. Hasil analisis kelayakan investasi menunjukkan bahwa NPV (Net Present Value) bernilai positif (NPV > 0), yaitu sebesar Rp. 38.749.829.343,00. Nilai BCR (Benefit Cost Ratio)  lebih besar dari 1 (BCR > 1) yaitu sebesar 1,0805, dan nilai IRR (Internal Rate of Return) yang mencapai 18,22%, atau lebih besar daripada nilai WACC (Weighted Average Cost of Capital) yang nilainya 14,40%, dan waktu yang diperlukan untuk mencapai titik Break Even Point (BEP) adalah 11 tahun 2 bulan dari masa operasi awal, yaitu terjadi pada bulan Agustus tahun 2024, yang berarti terlambat 3 tahun 8 bulan dari waktu rencana.
ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO BIAYA ANTARA KONTRAK LUMPSUM DENGAN KONTRAK UNIT PRICE MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE I Gusti Ngurah Oka Suputra; Ariany Frederika; Putu Sukma Wahyuni
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2 Juli 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.262 KB)

Abstract

There are two things that always emerge from every business activity, earning profit or suffering from risk of loss, directly or indirectly, including in construction business. Many efforts have been done by contractors as the service provider, to avoid or to mitigate risk, in order to achieve the effective result. One of these is by analyzing risk in terms of the type of project contract. The selection and implementation of contract type is expected to have more positive values, although the negative effects can also come forward. The type of contract that frequently used in construction project is lumpsum and unit price contract. Thus, it is necessary to know comprehensively the advantages and disadvantages of the implementation of these two types of contract by using Decision Tree method. This method can provide comparison between lumpsump contract and unit price contract based on the value of Expected Opportunity Loss (EOL) of each contract. The value of EOL can be obtained from multiplication of probability and expectation value (NE) of every risk event that potentially causes cost-overrun. The higher of the EOL value of each risk event, the higher of the loss can be suffered. Data was retrieved from questionnaires that distributed to contractors in Gianyar Regency (32 respondents). The result of risk comparison based on types of contract related to cost aspect (as the factor of cost-overrun) showed that lumpsum contract has higher risk of loss compare to unit price contract. It can be seen from the value of EOL of this contract (80,079 %) that is higher than the other one (59,924 %).
ANALISIS INVESTASI PEMBANGUNAN DEDARI KENDERAN VILLAS Ariany Frederika; A. A. Wiranata; Ida Bagus Gede Aditya Putra Kamajaya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.586 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p08

Abstract

Investasi dalam bidang pembangunan villa dapat memberikan resiko kerugian yang besar apabila tidak dilakukan studi kelayakan yang matang sebelumnya. Keuntungan dari segi finansial merupakan tujuan akhir dari pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Dalam penelitian ini penulis mencoba melakukan studi kelayakan finansial dari Proyek Pembangunan Dedari Kenderan Villas. Proyek tersebut berlokasi di Banjar Pinjul, Desa Tegalalang, Gianyar dan akan dibangun 16 unit Villa pada luas lahan yang berbeda-beda. Jangka waktu pelaksanaan proyek tersebut direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 480 Hari. Perhitungan peramalan jumlah kedatangan wisatawan dan permintaan hunian villa dihitung menggunakan Metode Trend Linier, dengan mengumpulkan data jumlah kedatangan wisatawan dan jumlah permintaan hunian villa dari tahun 2008 sampai tahun 2013.Analisis finansial dilakukan dengan Metode Discounted Cash Flow, yang terdiri dari Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR). Periode pengembalian atau jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal juga diperhitungkan. Berdasarkan hasil peramalan, jumlah permintaan hunian berupa villa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan jumlah kedatangan wisatawan. Hasil analisis finansial dengan Discount Rate 24% per tahun, menunjukkan investasi Dedari Kenderan Villa layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV positif sebesar Rp 13.546.243.755, BCR sebesar 1,348 > 1, dan IRR sebesar 216,97% > 24%. Selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas dengan meningkatkan biaya sebesar 21% dan pendapatan menurun 10%, diperoleh nilai NPV positif sebesar Rp 124.584.889, BCR sebesar 1,003> 1, dan IRR sebesar 28,35% > 24%. Proyek masih tetap layak dilaksanakan.
ANALISIS PERCEPATAN PELAKSANAAN DENGAN MENAMBAH JAM KERJA OPTIMUM PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Super Villa, Peti Tenget-Badung) Ariany Frederika
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 2 Juli 2010
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.035 KB)

Abstract

In the implementation of construction projects, there is often adiscrepancy between the planned schedules and the work in the field, thus causingdelays. Many factors cause a delay, one way to anticipate is by doing theacceleration. In doing acceleration, cost and quality factors must be considered inorder to obtain the optimum cost and quality standards desired. Super VillaDevelopment Projects is selected for research studies because of delays in itsimplementation.Alternative acceleration used is the addition of working hours, from one hour tofour hours without any additional manpower. The calculation begins by finding thecritical path using Microsoft Project and then crashing is carried out to obtain costslope activities that are on critical path, then the analysis is performed using TimeCost Trade-Off Analysis. Finally, a graphic of the relationship between the costand the optimum time for each additional hour of work is created.From the analysis results, the optimum cost is obtained by adding one hour ofworks which reduce cost and time of Rp784,104.16 and eight days respectively,while the optimum time is obtained at additional two hours, with a reduction timeof 14 days and cost reduction of Rp700,377.35. This means that the acceleration with optimum cost is obtained when the addition is of one hour of work andoptimum time is obtained when the addition is of two hours of work.
EVALUASI PENERAPAN STANDARISASI MUTU (ISO) 9001:2008 PADA PT.MULTI SARANA PROPERTINDO (STUDI KASUS: PROYEK HOTEL GRAND WHIZ DI LEGIAN) Ariany Frederika; I Gusti Ketut Sudipta; Hano Sili Yoga
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 2, Juli 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.839 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v21.i02.p06

Abstract

Sistem manajemen mutu merupakan suatu standar sistem, yang penggunaannya pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan direncanakan dengan sistematis. Dalam upaya mengetahui wujud aplikasi di lapangan, dilakukan penelitian mengenai evaluasi tingkat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada proyek Hotel Grand Whiz di Legian, dimana PT. Multi Sarana Propertindo (MULTIPRO) bertindak sebagai kontraktor dan PT Pratama Rekayasa Oetama (3Pro) bertindak sebagai Pengawas proyek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan kendala dalam penerapan sistem managemen mutu pada proyek Hotel Grand Whiz di Legian. Untuk mendapatkan data tingkat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dalam pelaksanaan proyek konstruksi tersebut, maka dilakukan wawancara dengan personil yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi dan observasi pada pelaksanaan konstruksi tersebut. Penilaian tingkat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 (elemen 4–elemen 8) ini didapat dengan metode skor audit dan skala pengukuran variabel menggunakan Skala Likert. Hasil analisis tingkat penerapan standar mutu ISO 9001:2008 pada PT. Multi Sarana Propertindo (MULTIPRO) di proyek Hotel Grand Whiz di Legian sebesar 89,05%, termasuk dalam kategori baik sekali (80%-100%). Kendala dalam penerapan ISO 9001:2008 adalah adanya beberapa kegiatan diproyek yang tidak dapat didokumentasikan serta kurangnya konsistensi para staf melaksanakan prosedur operasi sistem manajemen mutu sehingga penerapan ISO 9001:2008 belum mencapai 100%. Kata kunci: Sistem manajemen mutu, evaluasi mutu ISO 9001:2008, Skala Likert