Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABANAN Astina, Dhian C. Nur; Widhiawati, Ida Ayu Rai; Joni, I G. Putu
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.405 KB)

Abstract

Abstrak : Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pekerjaan proyek tersebut, baik kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana. Berdasarkan latar belakang ini, penelitian dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan atau mengetahui faktor–faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi dan subfaktor yang mempengaruhi pada masing-masing faktor keterlambatan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tabanan dengan cara penyebaran kusioner kepada responden. Penentuan peringkat keterlambatan pada sebelas (11) faktor didasarkan pada perolehan nilai RI (Relatif Indeks) tertinggi dan teknik analisis data yang digunakan untuk mencari subfaktor yang paling berpengaruh pada setiap faktor adalah analisis skor faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor dominan penyebab keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstuksi adalah faktor tenaga kerja, dengan nilai RI sebesar 0,769, faktor perubahan dengan nilai RI sebesar 0,753 dan faktor karakteristik tempat dengan nilai RI sebesar 0,748. Sedangkan untuk subfaktor yang paling berpengaruh pada sebelas (11) faktor keterlambatan  berdasarkan analisis faktor adalah  subfaktor keahlian tenaga kerja yang kurang mumpuni, subfaktor keterlambatan pengiriman barang, subfaktor ketersediaan peralatan yang kurang memadai/sesuai kebutuhan, subfaktor akses ke lokasi proyek, subfaktor kesulitan pembayaran oleh pemilik, subfaktor hal-hal yang tak terduga seperti kebakaran, banjir, cuaca buruk, tanah longsor, badai/angin rebut, gempa bumi, dan tanah longsor, subfaktor terjadinya perubahan desain oleh pemilik, subfaktor keterlambatan pemilik dalam menentukan bahan, subfaktor  komunikasi antara wakil pemilik dan kontraktor.
EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN, DAN MUTU (K3LM) PROYEK KONTRUKSI PADA PT. WASKITA KARYA (Studi Kasus Pada Proyek DSDP II ICB 1) Putra, A.A. Bayu Maha Kesuma; Widhiawati, Ida Ayu Rai; Adnyana, Ida Bagus Rai
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.667 KB)

Abstract

Abstrak : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, dan Mutu (K3LM) merupakan suatu citra yang sangat didambakan oleh setiap kontraktor dalam memberikan jasa kepada pemilik proyek, baik dalam hal jasa pelayanan maupun jasa produksi. Pengertian K3LM dalam konteks industri jasa konstruksi dapat didefinisikan melalui berbagai pendekatan, tetapi pada prinsipnya adalah conformance to requirement, yaitu hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang sudah diisyaratkan atau yang distandarkan. Namun tingkat kepedulian perusahaan jasa konstruksi di Indonesia terhadap K3LM masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perusahaan jasa konstruksi yang hanya memperhatikan K3 atau mutu saja tanpa memperdulikan lingkungan. OHSAS 18001:2007 tentang K3, ISO 14001:2004 tentang Lingkungan, dan ISO 9001:2000 tentang Mutu merupakan suatu standar internasional yang mengatur mengenai sistem K3LM. PT. Waskita Karya sebagai suatu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa konstruksi telah mendapatkan sertifikat OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004, dan ISO 9001:2000 dan dapat menerapkannya dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi. Dalam tugas akhir ini, permasalahan yang diangkat adalah bagaimana penerapan K3LM dan faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam penerapan K3LM pada proyek pembangunan DSDP II ICB 1. Untuk mengetahui penerapan standar K3LM dalam pelaksanaan proyek konstruksi tersebut, maka dilakukan observasi pada pelaksanaan konstruksi dan wawancara dengan personil yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Penilaian penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS 18001:2007, lingkungan 14001:2004, dan mutu 9001:2000 ini didapat dengan metode skor audit dan skala pengukuran variable menggunakan skala likert. Dari hasil analisis data pada PT. Waskita Karya di proyek DSDP II ICB 1 penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS 18001:2007 persentase rata-rata sebesar 89,96% termasuk dalam kategori baik sekali, penerapan standar lingkungan ISO 14001:2004 persentase rata-rata sebesar 84,43% termasuk dalam kategori baik sekali, penerapan standar mutu ISO 9001:2000 persentase rata-rata sebesar 87,26% termasuk dalam kategori baik sekali. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan K3LM adalah faktor tenaga kerja (SDM), metode atau prosedur kerja, dan material berupa form atau dokumen sehingga penerapan K3LM tidak mencapai 100%.
ANALISIS VARIASI SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP KEUNTUNGAN KONTRAKTOR (Studi Kasus : Proyek Villa Pulau Bali, Canggu) Renardi, Karina; Widhiawati, I.A. Rai; Frederika, Ariany
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.911 KB)

Abstract

Abstrak : Sistem pembayaran oleh owner seringkali kurang dicermati oleh para kontraktor, tetapi kontraktor cenderung berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan jalan lain. Tidak jarang perusahaan jasa konstruksi mengalami hambatan likuidasi yang diakibatkan kurang memahami tentang manajemen keuangan, karena beranggapan bahwa cash flow adalah urusan bagian keuangan. Penentuan sistem pembayaran yang tepat dapat memberikan keuntungan maksimum bagi kontraktor. Untuk mengetahui besar keuntungan dari variasi sistem pembayaran yang maksimum dilakukan penelitian pada Proyek Pembangunan Villa Pulau Bali Canggu. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah penjadwalan proyek dengan membuat uraian dan urutan setiap kegiatan dalam aktivitas proyek, menentukan durasi waktu untuk setiap aktivitas, dan membuat diagram jaringan proyek dengan metode PDM dengan bantuan Microsoft Project. Kemudian membuat analisis cash flow dengan sistem pembayaran bulanan dan termin progress 20% pada kondisi penjadwalan EST dan LST, dan mencari keuntungan maksimum dari ke dua belas alternatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sistem pembayaran yang memberikan keuntungan maksimum adalah sistem pembayaran bulanan uang muka 20% pada kondisi EST dengan nilai overdraft Rp. 120.600.736,99 dan keuntungan 9,97%. The payment system by the owner is often less scrutiny by the contractors, but contractors are likely to be trying to get the maximum advantage to the other. Not uncommon construction services company experiencing barriers liquidation due to the lack of understanding of financial management, because it assumes that the cash flow is a matter for the financial section. The determination of an appropriate payment system can provide the maximum profit for the contractor. To know the great advantage of the variation of maximum payment system was carried out research on the project construction of Villa Pulau Bali Canggu. Methods used to analyze the data is scheduling the project by making the description and the order of each activity in the activity of the project, specify the time duration for each activity, and to create a network diagram project with PDM method with the help of Microsoft Project. Then make the analysis of cash flow with a system of monthly payments and terms progress 20% on scheduling conditions EST and LST, and look for the maximum advantage of the twelve alternatives. The results of the analysis of the data shows that the system of payment that provides the maximum benefit is a monthly payment system of a down payment of 20% on the value of the overdraft conditions EST Rp. 120.600.736,99 and profit 9.97%.
ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG Pramartha, I Komang Trisna Satria; Widhiawati, Ida Ayu Rai; Ciawi, Yenni
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.58 KB)

Abstract

Abstrak: Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Klungkung berdampak pula pada perubahan pola hidup masyarakatnya, yang menjadi lebih konsumtif. Hal ini menyebabkan meningkatnya produksi sampah, yang harus dikelola dengan baik, terutama dalam  pengangkutannya ke TPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung jumlah dump truck dan arm roll truck yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah yang dihasilkan di Kecamatan Klungkung ke tempat pembuangan akhir sampah setempat. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data survei timbulan sampah per kapita dan jumlah penduduk untuk menghitung timbulan sampah Kecamatan Klungkung, serta data survei pengangkutan sampah, yaitu kapasitas bak truk pengangkut sampah, waktu memuat dan menurunkan sampah, waktu perjalanan, jarak perjalanan, dan rute perjalanan. Data sekunder yang dikumpulkan adalah peta Kecamatan Klungkung, rute kendaraan pengangkut, jumlah alat angkut sampah berupa dump truck dan arm roll truck, jumlah penduduk, dan jumlah pasar. Diperoleh hasil bahwa besar timbulan sampah yang dihasilkan di Kecamatan Klungkung pada tahun 2011 adalah sebesar 217,05 m3/hari, dan diprediksi akan meningkat menjadi 233,88 m3/hari pada tahun 2016. Kebutuhan kendaraan pengangkut sampah adalah berupa dump truck sebanyak 8 unit dan arm roll truck sebanyak 3 unit. Jumlah trip yang diperlukan untuk dump truck adalah 26 trip/hari dari tahun 2012 – 2015, 27 trip/hari untuk tahun 2016, sedangkan untuk arm roll truck adalah 2 trip/hari dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Abstract: The increase of economic and population growth of Klungkung District, Bali, have changed the lifestyle of its people to be more consumptive which in turn will increase the production of solid waste. This research aimed to assess the requirement of solid waste transport facilities in Klungkung District. The data collected were solid waste production per capita, truck capacity, length of loading and unloading of the solid waste, length of transportation per trip, distance per trip and transportation routes. Secondary data include Klungkung District map, routes of the transportation vehicles, number of dump trucks and arm roll trucks, the total population, and the number of markets in Klungkung District. These data were used to calculate the volume of waste generated and the number of dump trucks and arm roll trucks required to transfer the solid waste from the producers to the dumping site. It was found that the amount of solid waste generated in the District of Klungkung in 2011 was 217.05 m3/day and it was predicted that it will increase to 233.88 m3/day in 2016. It was also found that 8 units of dump trucks and 3 units of arm roll trucks will be required with the total number of trips for dump truck is 26 trips/day in the year 2012 to 2015, 27 trips/day for 2016, and for arm roll truck is 2 trips/day in the period of 2012-2016.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN REALISASI BIAYA TERHADAP RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG Hadinata, Gede Wira; Nadiasa, Mayun; Widhiawati, Ida Ayu Rai
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.149 KB)

Abstract

Abstrak : Pada pelaksanaan proyek konstruksi, pembiayaan merupakan bahan pertimbangan utama karena biasanya menyangkut jumlah yang besar dan rentan terhadap resiko kegagalan. Dalam hal ini, pihak kontraktor harus dapat mengelola proyek yang dikerjakan agar tidak terjadi pembengkakan realisasi biaya proyek (RBP). Penelitian ini menganalisis hubungan faktor-faktor serta sub faktor yang paling dominan mempengaruhi pembengkakan RBP terhadap RAP. Penelitian dilakukan pada kontraktor yang berdomisili di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Data primer diperoleh dengan cara melakukan survai pada 30 perusahaan kontraktor dengan grade 4, 5, 6, dan 7 yang mengerjakan proyek konstruksi gedung diatas Rp 400.000.000,-. Data diolah dengan menggunakan Skala Likert. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan faktor-faktor digunakan analisis Regresi Ganda dan Korelasi Ganda. Sedangkan untuk mengetahui sub faktor yang paling dominan penyebab terjadinya pembengkakan RBP terhadap RAP,  digunakan metode Analisis Faktor yang dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil dari Analisis sub faktor didapatkan hasil 4 kelas yang menjadi faktor penyebab pembengkakan realisasi biaya. 4 kelas tersebut mempunyai nilai persent of varian masing-masing 45,899% untuk kelas 1, 10,559% untuk kelas 2, 9,468 untuk kelas 3, dan 7,685% untuk kelas 4. Hasil perhitungan analisis Korelasi Ganda didapat pengaruh hubungan faktor-faktor penyebab pembengkakan realisasi biaya proyek terhadap RAP sebesar 0,539 (Sedang), dengan uji Fhitung = 3,557 > Ftabel = 1,49 menyatakan hubungan yang signifikan. Dari perhitungan Analisis sub faktor diperoleh hasil Pemilihan alat berat sebagai sub faktor paling dominan penyebab pembengkakan realisasi biaya proyek.. Abstrack : On the implementation of construction projects, financing is a major consideration because it usually involves large amount and vulnerable to the risk of failure. In this case, the contractor must be able to manage a project done in order to avoid cost overrun in the realization of the project cost (RBP). This research analyzes the relationship factors and sub factors of the most dominant influence on cost overrun in RBP against RAP. The research was conducted at the contractor domiciled in Denpasar and Badung regency. Primary data was way acquired by conducting a survey on 30 companies contracting with the grade 4, 5, 6, and 7 are working on building construction projects more than Rp 400 million, -. The data is processed by using the Scale Likert. To determine the extent of the relationship factors used Regression Multiple Analysis and Correlation Multiple Analysis. While to know the most dominant sub factor causes of cost overrun in RBP against RAP, the method  Factor Analysis using the SPSS program version 16.0. The results of the sub factor analysis obtained results ??4 classes a factor causing of cost overrun realization. 4 Class is has a value persent of variants respectively 45.899% for grade 1, 10.559% for grade 2, 9.468 for grade 3, and 7.685% for grade 4.  The calculation results Correlation Multiple Analysis obtained effect the relationship factors that cause of cost overrun in RBP against RAP amounted to 0.539 (Medium), with test Fhitung = 3.557 > Ftable = 1.49 states a significant relationship. Results the calculation of analysis obtained of sub factors the selection of machine as a sub factor most dominant causing of cost overrun in RBP.
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 PADA PROYEK ALAYA RESORT UBUD Benny Artha, Putu Gede; Adnyana, I.B. Rai; Widhiawati, I.A. Rai
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.623 KB)

Abstract

Abstrak : Sistem manajemen mutu merupakan suatu standar sistem, bukan standar produk, dimana dalam penggunaan standar sistem pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan direncanakan dengan sistematis. Dalam upaya mengetahui wujud aplikasinya dilapangan, maka dilakukan penelitian mengenai implementasi  sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada proyek Alaya Resort Ubud, dimana PT.Tunas Jaya Sanur  sebagai kontraktor dan PT. Ratio Construction sebagai Pengawas proyek.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat implementasi standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan kendala dalam implementasi pada proyek pembangunan Alaya Resort Ubud. Untuk mengetahui tingkat implementasi standar mutu ISO 9001:2008 maka dilakukan observasi dan wawancara menggunakan kuisioner dengan 126 pertanyaan. Penilaian tingkat implementasi  standar mutu ISO 9001:2008 ini didapat dengan metode skor audit dan skala pengukuran variabel menggunakan skala likert. Hasil analisa tingkat implementasi standar mutu ISO 9001:2008 adalah “Sangat Baik” dengan persentasenya sebesar 88,57%  (80%-100%) dan kendala dalam implementasi  ISO 9001:2008 adalah adanya beberapa kegiatan di proyek yang tidak didokumentasikan serta kurangnya konsistensi para staff melaksanakan  prosedur operasi sistem manajemen mutu sehingga implementasi  ISO 9001:2008 belum mencapai 100%.Abstract : The Quality Management System is a system standard, non-standard products, where the use of a standard system implementation of the work to be carried out systematically planned. In an effort to determine the form of the application field, then conducted research on the implementation of the quality management system ISO 9001:2008 in the project Alaya Resort Ubud. The PT.Tunas Jaya as contractor and PT. Ratio Construction as project supervisor. To determine the level of implementation of the ISO 9001:2008 quality standard observations and interviews using a questionnaire with 126 questions. Assessment of the level of implementation of the ISO 9001:2008 quality standard is obtained by the method of audit scores and make use of the variable measurement scale Likert scale. The results of the analysis of the level of implementation of the ISO 9001:2008 quality standard is "Very Good" with the percentage of 88.57% (80% -100%) and the constraints in implementing ISO 9001:2008 is the presence of some of the activities in the project that can not be documented and the lack of consistency of the staff implement operating procedures so that the quality management system ISO 9001:2008 implementation has not reached 100%.
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM Sanjaya, I Putu Indra; Widhiawati, Ida Ayu Rai; Frederika, Ariany
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.257 KB)

Abstract

Abstrak : Dalam pelaksanaaan pembangunan konstruksi gedung banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). K3 merupakan suatu upaya dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi. Sering terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi diakibatkan kurang diperhatikannya K3, sehingga perlu diadakan analisis mengenai K3 pada proyek konstruksi untuk mengetahui bagaimana penerapan K3 pada proyek konstruksi gedung, dan bagaimana hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap K3 pada proyek konstruksi gedung di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, serta faktor apakah yang memberikan sumbangan terbesar terhadap K3. Data yang diperlukan meliputi data primer diperoleh langsung dengan cara melakukan survei berupa kuesioner yang ditujukan ke proyek konstruksi, dan data sekunder yaitu data dan lokasi proyek konstruksi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Karangasem, Bagian Pengendalian Pembangunan (P2), Situs LPSE Provinsi Bali, dan LPSE Kabupaten Klungkung. Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode hipotesis deskriptif, analisis regresi ganda, analisis korelasi ganda, sumbangan relatif, dan analisis menggunakan program SPSS. Dari hasil pengujian hipotesis deskriptif one tail test pihak kanan diperoleh bahwa pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek konstruksi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem tergolong belum baik. Dari hasil analisis regresi dan korelasi ganda diperoleh hubungan yang terjadi antara faktor-faktor yang mempengaruhi K3 terhadap K3 pada proyek konstruksi adalah kuat sebesar 0,614, koefisien determinasi sebesar 0,377 menunjukkan nilai rata-rata K3 pada proyek konstruksi sebesar 37,7% ditentukan oleh 3 faktor yang mempengaruhi K3, sedangkan 62,3% ditentukan oleh faktor lain.
PENERAPAN STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO) 9001:2008 PADA KONTRAKTOR PT. TUNAS JAYA SANUR (Studi kasus : Proyek Pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel) Santosa, Made Arya Wira; Widhiawati, I.A. Rai; Diputra, Gede Astawa
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.995 KB)

Abstract

Abstrak : Mutu adalah suatu citra yang sangat didambakan oleh setiap kontraktor dalam memberikan jasa kepada pemilik proyek, baik dalam hal jasa pelayanan maupun jasa produksi. Pengertian mutu dalam konteks industri jasa konstruksi dapat didefinisikan melalui berbagai pendekatan, tetapi pada prinsipnya adalah conformance to requirement, yaitu hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diisyaratkan atau yang distandarkan. PT. Tunas Jaya Sanur sebagai suatu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa konstruksi telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan menerapkannya dalam pelaksanaan proyek-proyek jasa konstruksi, salah satunya pada proyek pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana penerapan standar mutu ISO 9001:2008 dan faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam penerapan standar mutu yang mempengaruhi nilai penerapan ISO 9001:2008 pada proyek pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi tersebut, maka dilakukan wawancara dengan personil yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi dan observasi pada pelaksanaan konstruksi tersebut. Penilaian penerapan standar mutu ISO 9001:2008 (klausul 4 sampai dengan klausul 8) ini didapat dengan metode skor audit dan skala pengukuran variabel menggunakan Skala Likert. Dari hasil analisis data penerapan standar mutu ISO 9001:2008 pada proyek pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel didapat persentase rata-rata penilaian penerapan klausul 4 sampai dengan klausul 8 sebesar 85,69% termasuk kategori sangat baik (81% ? Skor ? 100%). Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan ISO 9001:2008 adalah faktor tenaga kerja (SDM), metode atau prosedur kerja, dan material atau form atau dokumen.Abstrack : The image quality is a very coveted by any contractor in providing services to the project developer, whether in respect to service production and services. Understanding the quality of construction in the context of the service industry can be defined through various approaches, but can in principle is conformance to requirement, that is the result of work to be done in accordance with what standaritation. PT. Tunas Jaya Sanur as a company that moves in the fields of construction service has certificate 900:2008 and apply it in the implementation of construction projects, services one of them is the construction of apartment & shopping arcade sea sentosa the hotel. The problems raised is how the implementation of standards certificate is given 9001: 2008 and factors what becomes an obstacle in the implementation of standards of quality that affects the value of the application of iso 9001: 2008 on the construction of apartment & shopping arcade sea sentosa the hotel. In a construction project, the implementation of the then done an interview with personnel involved in the implementation of a construction project and observation on the implementation of construction. An assessment of the implementation of standards certificate is given 9001: 2008 ( a clause with a clause 4 to 8 ) is obtainable by method score audient and a scale of measurement variable using a scale likert. From the analysis of data the implementation of standards certificate is given 9001: 2008 on the construction of apartment & ampères. ; shopping arcade sea sentosa hotel acquired a percentage of the average an assessment of the application of a clause with a clause 4 to 8 % as much as 85,69 in the category of very good (81% ? Score ? 100%). Any factor that becomes an obstacle in the implementation of iso 9001: 2008 is a factor of manpower, the method or procedure work, and material or form or document.
KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI BALI Ida Ayu Rai Widhiawati; Yudha Astana; Ni Luh Ayu Indrayani
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 1, Januari 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.675 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i01.p07

Abstract

Kegiatan pada proyek konstruksi akan menimbulkan limbah, baik itu berupa limbah padat, cair, ataupun gas. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya limbah konstruksi. Apabila limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik, maka akan mengganggu kegiatan pada proyek konstruksi itu sendiri serta lingkungan di sekitar proyek. Berdasarkan masalah tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya limbah konstruksi di suatu proyek serta bagaimana pengelolaannya yang dilakukan pada proyek konstruksi di Bali. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada pelaksana proyek yang sedang atau pernah menangani proyek konstruksi di Bali periode 2014–2018. Data hasil penyebaran kuesioner kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan Analisis Faktor untuk mencari faktor penyebab timbulnya limbah konstruksi dengan bantuan program SPSS dan metode Penilaian/Skoring untuk mengetahui kegiatan pengelolaannya. Dari hasil analisis didapatkan faktor dominan yang menyebabkan timbulnya limbah konstruksi yaitu faktor: pengetahuan dan keterampilan yang kurang, penanganan material yang buruk, kualitas material yang kurang baik, metode kerja yang tidak sesuai. Untuk kegiatan pengelolaan limbah konstruksi yang paling banyak dilakukan di proyek yang ada di Bali termasuk dalam kategori reduksi adalah: melakukan pengawasan secara ketat dan berkala kepada pekerja untuk meminimalkan terjadinya kesalahan, memiliki prosedur penanganan material dan prosedur penyimpanan material yang jelas, penggunaan komponen modular untuk desain yang memungkinkan, penyimpanan material yang terhindar dari gangguan cuaca dan mudah dijangkau, mengestimasi material yang diperlukan dengan teliti dan cermat sehingga menghindari over estimate.
OPTIMASI BIAYA PEKERJAAN ASPAL HOT MIX DENGAN MODEL PENUGASAN (ASSIGNMENT MODEL) PADA PROYEK JALAN DI BALI G.N.P Suwandira; Retno Retno; Ida Ayu Rai Widhiawati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 1 Januari 2006
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.16 KB)

Abstract

Aspal hot mix merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk lapisan perkerasan jalan. Pada tahun 2004 di Bali terdapat 55 proyek yang dilayani oleh 10 alat pencampur aspal hot mix (Asphalt Mixing Plant/ AMP), akibat keterbatasan AMP menyebabkan terjadinya keterlambatan proyek. Tesis ini bertujuan untuk melakukan optimasi biaya pekerjaan aspal hot mix dengan model penugasan (Assignment). Optimasi biaya dilakukan dengan mengatur alokasi AMP untuk memenuhi kebutuhan proyek. Analisa dilakukan dengan menghitung kebutuhan hot mix masing-masing proyek, harga sewa, biaya mobilisasi dan demobilisasi. Dari hasil analisis diperoleh penugasan masing-masing AMP yaitu PT. Kresna Karya, PT. Tunas Jaya Sanur, PT. Adi Murti, PT. Sinar Bali, PT. Darma Buana Karya, PT. AKAS, PT. Sumber Karisma Jaya dan PT. Dwi Arta Yuda Utama sebanyak 6 penugasan. PT. Makura mendapat 4 penugasan dan PT. Harapan Jaya mendapat 3 penugasan. Total biaya sebesar Rp. 29.456.132.296,00, sedangan biaya total minimum dari palaksanaan riil dilapangan diperoleh biaya sebesar Rp. 32.347.308.872,00. Jadi, dengan model penugasan diperoleh penghematan biaya sebesar Rp. 2.891.176.576,00.