Scabies elimination is always challenging, as treatment alone is not sufficient to stop the transmission. To stop the transmission in places such as boarding schools, a community-based approach and cooperation with the teacher and managerial team are important. This study aims to evaluate the effectiveness of scabies detection training for non-medical personnel (NMP) in improving knowledge about scabies. This cross-sectional study was conducted in an Islamic boarding school in Bogor. NMPs in boarding school were trained to detect and prevent scabies in their communities. The training consists of expert lectures, group discussions and simulation training. All the participants were required to fill out the pre-test and post-test questionnaires. In 60 participants, there was a significant improvement from pre-test to post-test scores (p<0.001), and 85% showed an improvement in post-test. The knowledge about scabies' symptoms and signs had the best improvement, while the knowledge improvement about the elimination of mites and scabies prevention was still poor after the training. The improvement of scabies knowledge after training was significant. Training models focused on NMP knowledge in recognizing scabies for early detection in the community have the potential to be used by collaboration of health practitioners and boarding school management to eradicate the scabies problem. Keywords: boarding school, community empowerment, non-medical personnel, scabies detection, scabies training. Pelatihan Skabies untuk Meningkatkan Pengetahuan Tenaga Non-Medis pada Populasi Risiko Tinggi di Indonesia Abstrak Program eliminasi skabies selalu menantang, karena tata laksana yang hanya pemberian obat tidak cukup untuk menghentikan transmisi.Untuk menghentikan transmisi di tempat padat penghuni seperti sekolah asrama, pendekatan berbasis komunitas dan kerja sama dengan guru serta manajemen sekolah menjadi penting. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan deteksi dini skabies bagi tenaga non medis (TNM) dalam meningkatkan pengetahuan mengenai skabies. Studi ini menggunakan desain potong lintang yang dilakukan di pesantren di Bogor. Tenaga non-medis yang berasal dari pesantren dilatih untuk mendeteksi dan mencegah skabies di komunitasnya. Pelatihan terdiri atas kuliah dari para ahli, diskusi kelompok dan simulasi. Semua peserta diminta untuk mengisi kuesioner pre-test dan post-test. Dari 60 peserta, terdapat peningkatan bermakna antara skor pre-test dan post-test (p<0,001), 85% menunjukkan peningkatan pada skor post-test. Pengetahuan terkait gejala dan tanda skabies memiliki peningkatan terbaik, sedangkan peningkatan mengenai eliminasi tungau dan pencegahan skabies masih kurang setelah pelatihan. Pengetahuan skabies meningkat bermakna. Model pelatihan yang berfokus pada TNM dalam mengenali skabies untuk deteksi dini di komunitas sangat potensial untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan dan manajemen pesantren untuk eradikasi skabies. Kata kunci: sekolah asrama, pemberdayaan masyarakat, tenaga non medis, deteksi skabies, pelatihan skabies.