Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

SISTEM INFORMASI DESA DALAM MITIGASI BENCANA (PERAN DESA PENYANGGA DALAM IMPLEMENTASI SISTER VILLAGE) Kanthi Pamungkas Sari; Priyo Priyo; Ahwy Oktradiksa; Agus Setiawan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v3i1.27

Abstract

Tujuan kegiatan workshop adalah untuk : 1) meningkatkan pengetahuan masyarakat Deyangan tentang SID dalam mitigasi bencana sebagai Desa Penyangga; 2) rencana tindak lanjut menyusun struktur kelembagaan desa yang memiliki peran khusus dalam mitigasi bencana desa. Adapun mitra yang menjadi target kegiatan adalah Badan Perwakilan Desa (BPD) , Lembaga Pemberdayaan Pemuda (LPP) Desa Deyangan, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Deyangan. Mitra-mitra di atas merupakan organisasi sosial non struktural yang ada di desa, namun organisasi tersebut diharapkan mampu untuk menjadi agent of change bagi masyarakat Desa Deyangan secara umum. Metode kegiatan yang diselenggarakan meliputi : tahap persiapan, tahap pelaksanaan , tahap evaluasi dan rencana tindak lanjut. Hasil yang dicapai adalah : 1) Masyarakat memiliki peningkatan pengetahuan tentang sistem informasi desa baik yang terkait dengan dinamika informasi peringatan dini erupsi Gunung Merapi itu sendiri maupun arti pembaharuan informasi data-data kependudukan, pelayanan publik dan asset desa yang dilakukan secara berkala. Pengetahuan ini penting guna melaksanakan peran sebagai Desa Penyangga dari Desa Krinjing (KRB III) ; 2) Desa Deyangan telah memiliki lembaga khusus yang menangani mitigasi bencana yang bernama Lembaga Penanggulangan Bencana Desa Deyangan atau disingkat LPBDes. Struktur yang disepakati sudah terbentuk, untuk personil yang akan didudukkan dalam lembaga tersebut masih menunggu usulan dari dusun dan organisasi sosial yang ada di Desa Deyangan.Kata kunci: Sistem Informasi Desa, Mitigasi Bencana, Sister Village
PKU bagi MI Muhammadiyah Madukoro dan Wonogiri Kabupaten Magelang melalui Implementasi Standar Nasional Pendidikan Dasar dalam Pengembangan Mutu Madrasah Ahwy - Oktradiksa; Kanthi Pamungkas Sari; Norma Dewi Shalikhah
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 21, No. 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v21i2.5260

Abstract

The issues facing the Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Madukoro and Magelang Regency Wonogiri is a low level of understanding of knowledge about SNP, inequalities in educational development, objective conditions of teachers and resources involved have the ability of low, low management capabilities of the madrasa, lack the support of stakeholders in the development of the madrasa. The purpose of the research is accomplishing the implementation system national standards of education through madrasah quality development with the learning media design is good. The methods used are participatory empowerment model i.e. Participatory Rural Appraisal (PRA). The results of the devotion to the development of quality learning through the medium of the madrassa showed good results because of the understanding of national standards of education in madrasah is in need of mentoring that is accurate in order to realize a superior madrasah and produce competent graduates through teaching with creative learning media.
PKM Bagi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Di Kecamatan Salam Kabupaten Magelang Ahwy Oktradiksa; Kanthi Pamungkas Sari; Irham Nugroho
Publikasi Pendidikan Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.756 KB) | DOI: 10.26858/publikan.v8i3.6424

Abstract

MIM Jagalan (1950) and MIM Jumoyo (1968) is a Basic Education Institution in Salam Sub-district, Magelang. Although it has been half a century established, but until now still experiencing a number of obstacles, among which are 1) the low knowledge and understanding of the National Education Standards (SNP) so that the impact on the implementation of quality education process; 2) the existence of gaps in the implementation of primary education (MI and SD) in Salam District Magelang regency; 3) The objective conditions of teachers and human resources and the resources of instructional media for educational visual aids (APE) so as to impact on the limitations in supporting quality learning process; 4) The lack of support of madrasah stakeholders in the development of madrasah both morally and materially. In relation to this matter, it is a community service activity that aims to improve the quality of madrasah to madrasah with quality education process. The method to be used in the achievement of the objective is Participatory Rural Appraisal (PRA) participatory community empowerment model. The method is divided into three stages: preparation, implementation and mentoring, and preparation of reports. The preparation phase begins with permission, preparation through Forum Group Discussion (FGD) division of implementing tasks with partners. Implementation phase begins with socialization, SNP evaluation, document quality assurance, APE development assistance, strategy training and learning method, final stage of preparation of final report.
KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI NILAI AGAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU Febri Lailatul Maghfiroh; Ahwy Oktradiksa; Muis Sad Iman; Kanthi Pamungkas Sari; Irham Nugroho; Norma Dewi Shalikhah; Minzani Aufa
JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education) Vol 3, No 2 (2019): JMIE (JOURNAL OF MADRASAH IBTIDAIYAH EDUCATION)
Publisher : PD PGMI se Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.276 KB) | DOI: 10.32934/jmie.v3i2.134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Snowball Throwing, hasil belajar matematika sub materi perkalian sebelum menggunakan metode Snowball Throwing, dan hasil belajar matematika sub materi perkalian sesudah menggunakan metode Snowball Throwing di MI Al Islam Balesari Windusari Kabupaten Magelang. Subyek dari penelitian ini adalah kelas IV yang berjumlah 22 siswa yang terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 13 siswi perempuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Snowball Throwing. Hal ini dapat dilihat dari suasana pembelajaran di kelas IV menjadi lebih hidup, peserta didik menjadi lebih aktif dan semangat dalam pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap pertama adalah kegiatan pra siklus, yaitu mencari data hasil belajar sebelum menggunakan metode Snowball Throwing.  Tahap kedua adalah pelaksanaan Siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kelas tiap siklusnya yaitu siklus I 68.64 dengan prosentase perubahan nilai sebesar 14.4% dan siklus II 80.45 dengan prosentase perubahan nilai sebesar 34.08% dan ketuntasan hasil belajar mencapai 100%. Berdasarkan hasil analisis siklus I dan siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar matematika sub materi perkalian di MI Al Islam Balesari Windusari Kabupaten Magelang.
Perlindungan Hak Anak Dalam Perspektif Pendidikan Islam Ibn Khaldun Kanthi Pamungkas Sari; Maghfiroh Maghfiroh
Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol 10 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.193 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilatarbelakangi oleh semakin maraknya hak anak yang dirampas oleh orang-orang dewasa dalam dunia pendidikan secara tidak bertanggungjawab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pandangan Ibn Khaldun tentang perlindungan hak anak dalam pendidikan Islam. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang telah dikumpulkan menggunakan adalah induksi, deduksi dan analisis isi. Penelitian ini menunjukan bahwa dalam konsep pendidikan Islam Ibn Khaldun memperhatikan perlindungan hak anak ditinjau dari segi tujuan pendidikan, materi pendidikan, metode pengajaran dan prinsip pengajaran. Konsep pendidikan Islam Ibn Khaldun adalah pendidikan yang memanusiakan manusia. Pendidikan yang memanusiakan manusia merupakan salah satu bentuk perlindungan anak, dimana pendidikan berupaya memenuhi hak-hak anak secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaannya. Di dalam pendidikan Islam, perlindungan anak dapat dilakukan dengan dua tahap. Pertama, cara pandang terhadap anak. Kedua, cara memperlakukan anak. Pandangan seseorang terhadap anak merupakan langkah pertama dalam pelaksanaan perlindungan anak dalam dunia pendidikan Islam. Setelah mengetahui dan memahami hakikat anak, maka seseorang dapat melaksanakan perlindungan terhadap hak anak. Perlindungan anak dapat dilakukan dengan cara pemenuhan hak-hak anak yang meliputi hak hidup, tumbuh dan berkembang; hak beribadah, berpikir, dan berekspresi; hak memperoleh pendidikan; hak menyatakan dan didengar pendapatnya; dan hak mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Penanggung jawab hak perlindungan anak yaitu orang tua, sekolah, masyarakat dan negara.
Analisis Harvard Pada Implementasi Program Kota Layak Anak Kanthi Pamungkas Sari; Sri Margowati
Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol 11 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.264 KB) | DOI: 10.31603/cakrawala.v11i1.97

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauhmana responsivitas masyarakat dalam implementasi dan pengembangan program Magelang Kota Layak Anak yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi peta yang tepat dan kompleks tentang sejauh mana keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam program Kota Layak Anak dengan indikator: profil kegiatan; akses kegiatan dan kontrol atas sumber daya dan keuntungan yang diperoleh; faktor-faktor yang mempengaruhi; dan analisis program yang telah dilakukan masyarakat. Kota Layak Anak bertujuan agar dapat memberikan perlindungan sebagai aset masa depan bangsa secara optimal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam termasuk FGD. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis Harvard. Penelitian dilaksanakan di Kota Magelang dengan mengambil dua kecamatan yaitu Kecamatan Magelang Selatan dan Kecamatan Magelang Tengah. Adapun subyek penelitian adalah perwakilan dari organisasi sosial, organisasi keagamaan yang ada di wilayah penelitian, dan informannya adalah pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) program Magelang KLA sudah berjalan sesuai dengan rencana pembangunan yang dilakukan. Jika ditinjau dari aspek gender tidak nampak ada ketimpangan yang berarti, namun terdapat permasalahan yaitu pekerja anak dan anak yang bekerja dengan jam kerja tinggi menurut usianya, 2) masyarakat antusias dengan program KLA. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan KLA masih merasakan bersifat top down, belum bersifat bottom up, dan masih menganggap kegiatan KLA hanya bersifat fisik administrasi saja belum pada bersifat strategis
Asesmen Budaya Politik Masyarakat Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Dan Pabelan Di Kabupaten Magelang Kanthi Pamungkas Sari
Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol 11 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.026 KB) | DOI: 10.31603/cakrawala.v11i2.190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menganalisis perbedaan pola kepemimpinan, orientasi politik, sosialisasi politik, dan budaya politik dalam masyarakat antara Pesantren API yang memiliki kategori salafi dan Pesantren Pabelan yang memiliki kategori khalafi di Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Adapun lokasi penelitian adalah Pesantren API dan Pesantren Pabelan, di Kabupaten Magelang. Data dikumpulkan dengan pengamatan berperanserta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Peneliti melibatkan kyai, ustad, karyawan dan santri senior di pesantren tersebut sebagai subjek dan informan. Pengambilan sampel engan menggunakan teknik purposive tidak ditujukan untuk membuat generalisasi, namun dilakukan supaya hasil penelitian dapat transferabel pada kasus lain. Teknik purposive digunakan untuk mendapatkan hal–hal yang dapat dipilih dari beberapa kasus langka yang ekstrim dan lebih mudah dicari maknanya. Selain itu juga bertujuan untuk merekam keragaman yang unik. Dalam paradigma naturalistik uji keterpercayaan dilakukan untuk dapat memperoleh kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Penemuan penelitian menunjukkan empat hal penting : (1) kepemimpinan kyai Pesantren API memiliki pola monomorphik sedangkan Pesantren Pabelan memiliki pola polimorphik, (2) masyarakat Pesantren API memiliki orientasi politik patuh kepada kyai sedangkan masyarakat Pesantren Pabelan memiliki kebebasan untuk berekspresi secara bertanggung jawab, (3) sosialisasi politik dalam masyarakat pesantren API didasarkan pada kepatuhan terhadap mekanisme yang ada sedangkan dalam masyarakat Pesantren Pabelan memiliki sikap demokratis sehingga sikap politiknya bervariasi, (4) budaya politik dalam masyarakat Pesantren API memiliki pola patronase sedangkan dalam masyarakat Pesantren Pabelan memiliki pola seimbang yang ditentukan secara sadar rasional.
Emergency Education Principles Child Friendly Based in Sister Village System Implementation (Mitigation of Mount Merapi Eruption Disaster) Aulia Puspita Saputri; Kanthi Pamungkas Sari
Urecol Journal. Part H: Social, Art, and Humanities Vol. 2 No. 1 (2022): January-June
Publisher : Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.198 KB) | DOI: 10.53017/ujsah.158

Abstract

Emergency education is held when a disaster occurs and is intended for children affected by the disaster. The implementation should be child-friendly so that the child's psychological condition is not disturbed or depressed. But in reality, many are held spontaneously and are influenced by external factors. This study aims to examine the principles of emergency education that is implemented on a child-friendly basis in the implementation of the sister village system (Mitigation of the Mount Merapi eruption disaster). The research method used is qualitative, with data collection techniques using FGD, interviews and observations. The research subjects were 15 volunteers from the Merapi Emergency School volunteers, Al Qur'an Education Park, the Krinjing Village Disaster Risk Reduction Organization and the Village Disaster Management Institute. Meanwhile, the informants were children who were affected by the eruption of Mount Merapi from Krinjing Village, Dukun District, who lived in the Deyangan Village Refugee Command Post and the Deyangan Village Refugee Post Coordinator. The object of the research is the implementation of all the principles of emergency education for children living in the Deyangan Village Refugee Post in the implementation of the sister village system. Data analysis techniques with data collection, data presentation, data reduction, verification / drawing conclusions. The results showed that the emergency education held had implemented child-friendly principles, namely non-discrimination, activities oriented towards fulfilling the best interests of children, creating an environment that respects children's dignity and ensures holistic and integrated development, respect for children's views, good education management.
Kajian Sosiologis Dampak Nikah Siri terhadap Status Sosial Pihak Perempuan dan Anak Di Kabupaten Magelang Kanthi Pamungkas Sari; Tri Wahyuni
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.702 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak nikah siriterhadap status sosial bagi pihak perempuan, dan untuk mengetahuidampak nikah siri terhadap status sosial bagi pihak anak di KabupatenMagelang.Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian naturalisik, yaitumemahami fenomena dampak nikah siri secara utuh apa adanya, danmenjadikan manusia sebagai instrumen (human instrumen). Metodepenelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Dalam penelitiankualitatif aspek proses lebih ditekankan dari pada sekedar hasil.Subyek dalam penelitian diambil secara purposive yatu pelaku nikahsiri, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Kecamatan Mertoyudandan Kecamatan Secang. Teknik pengumpulan data yang digunakanyaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkanteknik analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsungsecara terus menerus sampai data jenuh. Aktivitas dalam menganalisisdata adalah reduksi data, display data dan konklusi.Hasil penelitian yang diperoleh: 1) dampak nikah siri terhadap statussosial pihak perempuan, adalah: menyangkut opini publik di anggapsebagai isteri tidak resmi, sehingga dapat mengakibatkan tekananbatin bagi pelaku; jika terjadi kekerasan baik fisik maupun psikhisdalam rumah tangga tidak bisa memperoleh perlindungan hukum.Secara yuridis status suami tidak dapat dituntut atas kewajiban dantanggungjawabnya; tidak berhak memperoleh harta gono gini bilaterjadi perpisahan atau perceraian; tidak berhak atas hak nafkah danhak warisan jika suami meninggal dunia. 2) dampak terhadap statussosial anak yang dilahirkan dari nikah siri adalah tidak dapatmenuntut secara legal terkait hak nafkah, hak pendidikan, hakperwalian maupun hak waris. Untuk mengurus akta kelahirandibutuhkan surat nikah, sementara surat nikah tidak pernah dibuat.Status anak yang dilahirkan dari nikah siri dianggap sebagai anaktidak diakui oleh negara. Konsekuensinya, anak hanya mempunyaihubungan perdata dengan Ibu. Pada akta kelahiran, statusnyadianggap sebagai anak ibu, sehingga hanya dicantumkan nama ibutanpa nama ayah.
Manajemen Rekrutmen Profesional Guru Jenjang Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kabupaten Magelang Kanthi Pamungkas Sari; M Mujahidun
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.323 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: a) Mengkaji kebutuhan guru yang riil sesuai kondisi obyektif masing-masing Dikdas Muhammadiyah se Kabupaten Magelang; b) Mengetahui efektifitas strategi rekrutmen guru yang diterapkan pada jenjang Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kabupaten Magelang; c) Menghasilkan kajian manajemen rekrutmen profesional guru jenjang Dikdas Muhammadiyah Kabupaten Magelang; Penelitian ini merupakan penelitian kebijakan dengan meggunakan data-data kualitatif dan kuantitatif. Kekhasan penelitian kebijakan adalah keharusan merumuskan rekomendasi bagi pemecahan masalah fundamental terhadap pengambil keputusan yaitu pemecahan yang memiliki peluang besar untuk diimplementasi bagi kepentingan publik. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di pendidikan dasar SD dan MI Muhammadiyah di Kabupaten Magelang sebanyak 504. Jumlah sampel sebanyak 6%. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive cluster random sampling. Cluster yang dijadikan dasar adalah 6% dari guru SD Muhammadiyah dan 6% dari MI Muhammadiyah. Sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah/ Madrasah, pejabat struktural Majlis Dikdasmen PDM Kabupaten Magelang. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai data jenuh. Aktivitas dalam menganalisis data adalah reduksi data, display data dan konklusi. Hasil penelitian yang diperoleh: 1) jumlah guru SD/MI Muhammadiyah sebanyak 504 orang. Jadi rata-rata satu lembaga pendidikan sudah memiliki guru 7 atau 8 orang. Namun apabila tinjau dari aspek substansinya guru kelas (kompeten menguasai 5 mata pelajaran) yang linear baru mencapai 18%. Sedangkan untuk mata pelajaran penjaskes masih diampu oleh guru yang tidak linear; 2) meski Majlis Dikdas sudah memiliki standar rekrutmen guru, namun dalam pelaksanaannya masih bervariatif. Kategori variannya adalah: a) pengumuman–menyampaikan lamaran–seleksi– diterima (17%); b) pengumuman–menyampaikan lamaran–diterima (37%); c) Menyampaikan lamaran –diterima (10%); d) diterima dengan tanpa menyampaikan lamaran (33%) dan lainnya (3%). Karena inputan rekrutmen guru bervariasi maka kinerja profesi mereka sebagai gurupun mengalami kondisi yang berbeda-beda pula; 3) manajemen rekrutmen profesional guru jenjang Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kabupaten Magelang belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Sinerginas antara PCM, Komite Sekolah dan Sekolah perlu ditingkatkan agar implementasi standar rekrutmen guru profesional dapat terlaksana secara optimal.