Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
1.879
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sains Materi Indonesia Semesta Teknika Media Mesin: Majalah Teknik Mesin JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin Journal of Energy, Mechanical, Material and Manufacturing Engineering Journal of Welding Technology Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat
Aris Widyo Nugroho
Unknown Affiliation
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Economics, Econometrics & Finance Engineering Industrial & Manufacturing Engineering Materials Science & Nanotechnology Mechanical Engineering Medicine & Pharmacology Social Sciences

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

 1   2   3 
Pengaruh Sudut Kampuh V Tunggal terhadap Sifat Mekanis Sambungan Las SMAW pada Pipa Baja Karbon API 5L X46 Aris Widyo Nugroho; Sigit Hartanto; Muhammad Arinalhaq Eko Nugroho; Rela Adi Himarosa
Semesta Teknika Vol 25, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v25i2.16896

Abstract

Penelitian untuk mengetahui pengaruh sudut kampuh V pengelasan SMAW terhadap sifat mekanis sambungan las pada material pipa API 5L X46 telah dilakukan. Proses pengelasan dilakukan dengan sambungan butt-joint kampuh V tunggal menggunakan material pipa API 1104 5L grade X46 dengan tebal pipa 12,7 mm. Sudut kampuh yang digunakan adalah 45º, 50º, 55º, 60º, 65º, 70º, dan 75º. Sambungan lasan kemudian dilakukan beberapa pengujian meliputi inspeksi visual, uji NDT RI, uji metalografi menggunakan standar ASTM E340-15, uji kekerasan menggunakan standar ASTM E92-82, dan uji bending menggunakan standar API 1104. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar sudut kampuh las maka heat input dan waktu proses semakin besar. Secara umum kekerasan HAZ dan WM meningkat seiring dengan peningkatan sudut kampuh. Nilai kekerasan sebesar 135,73 VHN pada HAZ, dan 146,19 VHN pada WM diperoleh pada sudut kampuh 75o. Tegangan bending maksimum pada root bend dan side bend test meningkat seiring dengan kenaikan sudut kampuh dan berturut-turut tercapai pada variasi sudut kampuh 60º sebesar 5.685 MPa dan 4.222 MPa, kemudian tegangan lentur menurun bila sudut kampuh membesar. Sudut kampuh 60o merupakan sudut kampuh optimal dari segi sifat mekanis sambungan dan produktifitas proses pengelasan.
PELATIHAN AUTODESK MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT BAGI DOSEN DAN INSTRUKTUR POLITEKNIK ATMI SURAKARTA Cahyo Budiyantoro; Aris Widyo Nugroho; Fitroh Anugrah Kusuma Yudha
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 2. Kreatifitas Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.52.1025

Abstract

Pelatihan Autodesk Moldflow Plastic Insight dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kompetensi dosen dan instruktor Politeknik ATMI Surakarta terkait dengan desain dan proses injection molding. Program pelatihan dirancang dalam durasi 40 jam tatap muka intensif dimana pembimbing dan peserta berinteraksi langsung dalam pemecahan contoh-contoh masalah. Materi pelatihan ini merupakan kompetensi yang diajarkan kepada mahasiswa Politeknik ATMI Surakarta. Materi pelatihan meliputi teori tentang proses injection molding, interface dan fungsi software, simulasi dasar dan simulasi advance, runner balance, serat design of experiment. Pada pelatihan ini, dosen dan intsruktor memiliki pemahaman dan ketrampilan yang standard dalam memecahkan kasus desain dan optimasi proses injection molding. Kemampuan simulasi moldflow bermanfaat untuk penetapan dimensi rancangan dan paramater proses produksi yang optimal untuk plastic molding. Melalui kemampuan simulasi, optimasi proses dapat dicapai dan penurunan tingkat kesalahan pada tahap pengembangan produk dapat dilakukan, dengan imbas positip berupa reduksi biaya.
Pengaruh Feed Rate dan Sudut Kemiringan Tool Micro Friction Stir Welding Sambungan Aluminium 1100 Muhammad Budi Nur Rahman; Aris Widyo Nugroho; Ramadhoni Fahmi Arianto Putra; Nur Indra Arfiansyah
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 7, No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v7i1.18970

Abstract

Micro friction stir welding (μFSW) adalah pengelasan friction stir welding untuk ketebalan maksimal 1 mm. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh feed rate dan sudut kemiringan pin tool pada μFSW aluminium 1100. Pengelasan dilakukan dengan variasi sudut kemiringan tool 0°,1° dan 2°, dengan variasi feed rate 66, 85, dan 120 mm/menit serta kecepatan putaran pin tool 2280 rpm. Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan butt. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian struktur mikro dan cacat makro dengan mikroskop optik, uji kekerasan, dan uji kekuatan tarik. Hasil pengamatan makro terdapat cacat lasan pada variasi feed rate yaitu cacat incomplete fussion. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa grain size pada stir zone (SZ) semua variasi tampak lebih kecil dibandingkan pada BM dan HAZ menyebabkan nilai kekerasan pada HAZ dan SZ lebih tinggi dari pada BM. Semakin bertambah kecepatan feed rate dan sudut kemiringan tool maka kekerasan daerah SZ dan kekuatan tarik semakin meningkat. Heat input yang tinggi mengakibatkan pendinginan lebih lambat sehingga butiran lebih besar dan menyebabkan penurunan nilai kekerasan. Kekerasan tertinggi pada feed rate 120 mm/menit sebesar 73,7 VHN dan kemiringan tool 2o sebesar 64,7 VHN. Kekuatan tertinggi pada feed rate 120 mm/menit sebesar 84,84 MPa dan pada sudut kemiringan 2o sebesar 111,36 MPa. Micro friction stir welding (µFSW) is friction stir welding for a maximum thickness of 1 mm. The aim of the research was to determine the effect of the feed rate and the tilt angle of the pin tool on 1100 µFSW aluminum. Welding was carried out with variations in the angle of the tool tilt of 0°, 1° and 2°, with variations in the feed rate of 66, 85, and 120 mm/min and the pin rotation speed. tools 2280rpm. The type of connection used is the butt joint. The tests carried out were testing the microstructure and macro defects with an optical microscope, hardness test, and tensile strength test. The results of the macro test showed that there were defects in the feed rate variations, namely incomplete fusion defects. The results of microstructure testing showed that the grain size of the stir zone (SZ) of all variations was smaller than that of BM and HAZ causing the hardness values of HAZ and SZ to be higher than that of BM. As the speed of the feed rate and the angle of inclination of the tool increase, the hardness of the SZ region and the tensile strength increase. High heat input results in slower cooling resulting in larger grains and causes a decrease in hardness values. The highest hardness at a feed rate of 120 mm/minute is 73.7 VHN and the slope of the tool 2o is 64.7 VHN. The highest strength at a feed rate of 120 mm/min is 84.84 MPa and at an angle of 2o is 111.36 MPa.
Effect of friction time on the mechanical properties of AA 6061-T6 continuous drive friction welded joints Totok Suwanda; Eko Syaifudin; Aris Widyo Nugroho; Nur Ardiyansyah
Journal of Welding Technology Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jowt.v6i1.4864

Abstract

Continuous drive friction welding (CDFW) is a solid-state method used to join solid cylindrical metals. This process involves several key parameters that influence the strength of the connection, including friction time, friction pressure, and machine speed. The aim of this research was to determine the effect of different friction times on the mechanical properties of Aluminium 6061 CDFW joints. Friction time variations of 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, and 10 seconds were used in the welding process, while other parameters remained constant: friction pressure at 30 MPa, upset pressure at 70 MPa, upset time at 2 seconds, and engine speed at 1000 rpm. Microstructure observations, Vickers microhardness testing, and tensile testing were conducted to assess the impact of friction time on the joint results. Analysis of the microstructure revealed changes, such as recrystallization, in the joint area. It was observed that the grain size in the joint area was smaller compared to that of the heat-affected zone (HAZ) and the parent metal. Hardness testing showed a decrease in hardness value with increasing distance from the joint. In the tensile test, the highest tensile strength of 215.76 MPa was achieved with a friction time of 6 seconds, while the lowest tensile strength of 78.60 MPa was obtained with a friction time of 2 seconds
Co-Authors Achmad Zamhari Julianto Ady Ryan Romadhan Ahmad Muslim Ahmad Restian Adi Nugroho Alif Nur Widodo Azhim Asyratul Azmi Bambang Riyanta Bayu Satriya Wardhana Budiyantoro, Cahyo Cahyo Budiantoro Chusnul Azhar Dede Tohidin Eduar Iqbal Riza Eko Syaifudin Fajar Hari Purnomo Fitroh Anugrah Kusuma Yudha Fitroh Anugrah Kusuma Yudha Harini Sosiati Imam Nur Sholeh Iswanto Iswanto Koko Nusyi Syahputra Krisdiyanto Krisdiyanto Muhammad Arinalhaq Eko Nugroho Muhammad Budi Nur Rahman Muhammad Budi Nur Rahman Muhammad Budi Nur Rahman Nur Ardiyansyah Nur Indra Arfiansyah Rahmad Kuncoro Adi Ramadhoni Fahmi Arianto Putra Rela Adi Himarosa Reza Taufikur Rahman Romi Wilza Septian Aldo Serena Sigit Hartanto Sosiati, Harini Sunardi, Sunardi Totok Suwanda Tri Wahyono Wahyudi, Wahyudi