Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penampilan 15 Genotipe Kedelai Hitam (Glycine soja (L.) Merr) pada Pertanaman Tumpangsari 2:1 dengan Jagung M. Khais Prayoga; Meddy Rachmadi; Noladhi Wicaksana
Agrikultura Vol 27, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.403 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i2.9988

Abstract

ABSTRAKPeningkatan minat petani untuk menanam kedelai dapat dilakukan melalui sistem tanam tumpangsari kedelai dengan jagung untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat gagal panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagimana penampilan karakter daya hasil 15 genotipe kedelai hitam pada pertanaman tumpangsari pola 2:1 dengan jagung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 15 genotip kedelai hitam sebagai perlakuan yang diulang sebanyak dua kali. Percobaan disusun dalam pertanaman 2:1 (dua baris kedelai dan satu baris jagung). Pengamatan dilakukan terhadap karakter daya hasil yaitu jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman, dan bobot biji per baris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe-genotipe yang lebih unggul dibandingkan dengan kultivar Cikuray dan Malika adalah BTN 1, BTN 2, BTN 5, dan CK 5 pada karakter jumlah biji per tanaman, genotipe CK 15 pada karakter jumlah polong per tanaman, genotipe SM 2 pada karakter jumlah polong per tanaman dan jumlah biji per tanaman, serta genotipe CK 0, KA 6, dan KA 7 pada karakter jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per baris.Kata Kunci: Kedelai hitam, Tumpangsari, Daya hasil
Respons Pertumbuhan 16 Genotipe Teh (Camellia sinensis var. Assamica) Terhadap Pupuk Cair Anorganik Pasca Tercekam Durotun Nafisa; Heri Syahrian; Vitria Puspitasari Rahadi; Adolf Pieter Lontoh; Dwi Guntoro; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v2i1.175

Abstract

Pembibitan merupakan fase paling rentan pada tanaman, sehingga membutuhkan pemeliharaan yang tepat. Pertumbuhan bibit teh dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal seperti genotipe tanaman dan kondisi tanah. Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan tanaman mengalami penghambatan pertumbuhan. Pemupukan menjadi salah satu cara untuk memulihkan kembali tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara, oleh karena itu dilakukan pengujian pemulihan beberapa genotipe bibit tanaman teh yang telah mengalami cekaman unsur hara karena tidak mendapatkan pemeliharaan yang optimal dengan pengaplikasian pupuk anorganik cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respons pertumbuhan 16 genotipe teh terhadap pupuk anorganik cair pasca tercekam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) satu faktor dengan tiga kali ulangan. Perlakuannya yaitu 16 genotipe teh yang berbeda dengan pemupukan menggunakan pupuk anorganik cair (Glow Green) satu taraf dosis (6 ml/L) setiap dua minggu sekali. Karakter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dilanjutkan uji lanjut BNJ. Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan genotipe teh yang diuji berpengaruh terhadap perbedaan respons pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun namun tidak terdapat perbedaan yang nyata pada penambahan pertumbuhan setiap karakter pasca pemupukan pada setiap minggunya. Ke 16 genotipe teh yang diuji secara umum memberikan respons yang sama terhadap pengaplikaisan pupuk anorganik cair pasca tercekam.
Taksasi Taksasi Setek Sembilan Calon Klon Unggul Baru Teh (Camellia sinensis Var. Assamica) Galuh Mailanda Pramudya; Heri Syahrian; M. Khais Prayoga; Vitria Puspitasari Rahadi; Eko Pramono
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v2i2.177

Abstract

Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) memiliki sembilan calon klon unggul baru yang diperkirakan memiliki potensi hasil yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi kemampuan sembilan calon klon unggul baru teh dalam menghasilkan setekres sebagai bahan pembibitan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Gambung Pusat Penelitian Teh dan Kina. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu sembilan calon klon unggul baru (I.35.8, klon II.6.10, klon II.10.11, klon II.13.2, klon II.32.15, klon III.2.15, klon III.22.15, klon III.28.4, dan klon III.36.10) dan diulang sebanyak tiga kali. Karakter pengamatan antaralain Jumlah setekres per pohon, panjang setekres, jumlah setek per setekres, panjang internoda taksasi setek per pohon, dan taksasi setek per hektar. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analysis of variance (anova) dan dilanjutkan dengan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar klon pada karakter panjang setekres, adanya perbedaan yang sangat nyata pada karakter jumlah setek per setekres dan panjang internodia, serta tidak ada perbedaan yang nyata pada karakter jumlah setekres per pohon, Taksasi setek per pohon, dan taksasi setek per hektar. Taksasi dari sembilan klon calon unggul baru teh berkisar antara 92,39 sampai dengan 269,01 setek perpohon atau 552.395 sampai dengan 1.608.417 setek per hektar.
Keragaman Genetik 49 Klon Teh Tipe Sinensis (Camellia sinensis var. sinensis) Sahdina, Ryski; Alvian Maghribi Ihza Hartono; Ana Farah Rofidah; Ayu Dilla Angreani; Indana Istiqomah; Heri Syahrian; Vitria P. Rahadi; Sarjiyah; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Pusat Penelitian Teh dan Kina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v3i2.192

Abstract

Pengamatan karakter genetik tanaman berguna untuk memperkaya database dalam pemuliaan tanaman. Sifat atau karakter tanaman dapat diamati baik dalam segi molekuler maupun secara morfologi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keragaman genetik 49 klon teh sinensis melalui pengamatan morfologi tanaman. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 49 calon klon unggul baru tipe sinensis. Variabel yang diamati yaitu tinggi bidang petik, diameter batang, jumlah cabang dan luas frame. Data dianalisis menggunakan analisis komponen utama/principal component analysis (PCA) selanjutnya ditentukan hubungan biplot antar karakter. Keragaman masing-masing klon selanjutnya ditampilkan dalam dendogram. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak past3. Hasil dari penelitian ini adalah adalah diketahui variabel penciri keragaman untuk 49 klon yang diamati adalah diamter batang. Kekerabatan klon selanjutnya dapat dilihat dari dendogram yang menampilkan kekerabatan genetik tiap-tiap klon teh yang diamati. Klon yang memiliki kemiripan genetik terjauh yaitu klon Yabukita dengan klon KG24. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengumpulan databese untuk kegiatan pemuliaan selanjunya.
Analisis Karakter Pertumbuhan 16 Klon Teh Tipe Assamica (Camellia sinensis var. Assamica) pada Fase Pembibitan Azhari Hanafi; Heri Syahrian; Vitria P. Rahadi; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Pusat Penelitian Teh dan Kina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v4i1.201

Abstract

Fase pembibitan merupakan fase krusial dalam produksi teh skala besar. Pada fase ini, diperlukan analisis karakter untuk dapat mengembangkan klon yang akan ditanam di kebun dalam jumlah besar. Karakter yang dapat dijadikan dasar pengembangan klon adalah karakter pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter pertumbuhan bibit 16 klon harapan teh dan karakter morfologi daun. Bahan yang digunakan meliputi tanaman teh dengan genotipe yang berbeda, yaitu I.35.8; II.6.10; II.10.11; II.13.2; II.32.15; III.2.15; III.22.15; III.28.4; III.36.15; TPS 17/3; TPS 24/5; TPS 87/1; TPS 87/2; TPS 93/3; TPS 122/2; serta GMB7. GMB7 berperan sebagai kontrol. Karakter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai), panjang dan lebar daun (cm), bentuk daun, bentuk pangkal daun, dan bentuk tepi daun. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan berupa klon teh dan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil pengamatan dianalisis dengan uji ANOVA dan diuji lanjut LSI (Least Significant Increase) 5%. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada setiap karakter pertumbuhan. Klon TPS yang merupakan F1 hasil persilangan TRI 2025 dan PS 1 cenderung lebih unggul dibandingkan GMB 7 pada karakter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, dan rasio panjang:lebar daun. Kata Kunci: bibit teh; klon harapan teh; karakter pertumbuhan; morfologi daun.
Pengaruh Penggarpuan Tanah Terhadap Pertumbuhan Akar Tanaman Teh Iftita Fitri; Erdiansyah Rezamela; Gina Nur'aini Buchory; Faris Nur Fauzi A; Elia Laila Rizqiyah; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Pusat Penelitian Teh dan Kina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v4i1.205

Abstract

Akar tanaman teh terdiri dari 2 jenis yaitu akar stuktural dan feeder root. Akar struktural berfungsi dalam menyangga atau memberi daya dukung terhadap tanaman teh, sedangkan feeder root berfungsi dalam penyerapan unsur hara dan air. Jenis akar ini mempunyai struktur yang tipis (diameter kurang dari 2 mm) dan putih saat masih muda. Sistem akar aktif (feeder root) di dalam tanah dapat tersebar hingga kedalaman 40 cm. Salah satu upaya untuk menjaga Kesehatan akar adalah dengan melakukan pengolahan tanah (minimun tillage) dengan penggarpuan. Penggarpuan tanah berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, drainase, dan mendukung perkembangan feeder root. Dari hasil kajian literatur didapat bahwa Penggarpuan tanah dilakukan pada baris di sela tanaman teh, yang umumnya penggarpuan dilakukan sekali dalam 1 kali daur pangkas dengan kedalaman 15-20 cm. Hal ini dikarenakan akar aktif dominan tumbuh pada kedalaman tersebut. Waktu yang tepat untuk penggarpuan adalah pada akhir atau menjelang musim hujan. Penggarpuan akan optimal apabila diimbangi dengan penambahan bahan organik yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Analisis Preferensi Konsumen terhadap Produk Teh Hitam Celup Dignity di Pusat Penelitian Teh dan Kina: Analysis of Consumer Preferences for Dignity Black Tea Bags at the Research Institute for Tea and Cinchona Tabina, Amelia Gusning; Dinda Cinanti Kusuma Wardani; Fadil Bagaskara; Hilman Maulana; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Pusat Penelitian Teh dan Kina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v4i2.212

Abstract

Teh merupakan salah satu jenis minuman favorit masyarakat Indonesia yang dapat dikonsumsi pada berbagai musim dan digemari oleh berbagai kalangan usia. Selain sebagai minuman populer, teh juga memiliki beragam manfaat kesehatan. Teh hitam merupakan salah satu jenis teh yang mendominasi pangsa konsumsi, sehingga Pusat Penelitian Teh dan Kina mengembangkan produk Teh Hitam berupa Teh Hitam Celup Dignity. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk ini. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui survei dengan metode purposive sampling, melibatkan 63 responden yang keseluruhannya merupakan pelajar/mahasiswa. Parameter yang diteliti meliputi karakteristik responden, kebiasaan konsumen, dan preferensi konsumen. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan uji Chi-Square pada tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat menyukai aroma dan warna, serta menyukai rasa dari produk Teh Hitam Celup Dignity. uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan kecenderungan memberikan tingkat rekomendasi teh. Namun, untuk hubungan antara pendapatan per bulan dengan kelayakan harga jual, serta hubungan antara usia dengan tingkat kepuasan produk secara keseluruhan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
Analisis Korelasi Antar Parameter Organoleptik dalam Quality Control Teh Hijau di Pusat Penelitian Teh dan Kina: Correlation Analysis Between Organoleptic Parameters in Green Tea Quality Control at the Research Institute for Tea and Cinchona Wardani, Dinda Cinanti Kusuma; Amelia Gusning Tabina; Hilman Maulana; Vitria P. Rahadi; Fadil Bagaskara; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Pusat Penelitian Teh dan Kina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v4i2.213

Abstract

Teh hijau merupakan salah satu produk unggulan dalam industri minuman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan beragam manfaat kesehatan. Kualitas teh hijau sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter organoleptik seperti kenampakan kering, warna seduhan, rasa, aroma, dan ampas seduhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekuatan dan arah hubungan antar parameter organoleptik dalam proses pengendalian mutu (QC) teh hijau yang dilakukan di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK). Metode yang digunakan adalah uji organoleptik terhadap sampel teh hijau yang dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara beberapa parameter, seperti kenampakan kering dengan rasa serta rasa dengan ampas seduhan yang memiliki hubungan searah. Sebaliknya, warna seduhan dan ampas seduhan menunjukkan korelasi tidak searah. Secara keseluruhan berdasarkan standar SNI 3945-2016, kualitas teh hijau di Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung dikategorikan baik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam penyempurnaan metode evaluasi kualitas teh hijau serta meningkatkan konsistensi mutu produk.