Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Cytotoxicity Of Green Tea (Camellia sinensis L.) Extract From Gambung, West Java Towards Raw 264.7 Macrophage Cells Arina Novilla; Gina Khairinisa; Dwi Davidson Rihibiha; Heri Syahrian; Shabri Shabri
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2023.v10.i01.p03

Abstract

Makanan dan minuman fungsional dengan banyak manfaat kesehatan sangatlah penting untuk meningkatkan imun tubuh paska pandemi Covid-19. Salah satu tanaman kesehatan yang sudah terkenal sejak lama adalah teh hijau (Camellia sinensis L.). Sitotoksisitas teh hijau baik pada sel normal maupun sel penyakit, masih terus dipelajari sampai dengan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat viabilitas sel makrofag RAW 264.7 yang diberi perlakuan ekstrak teh hijau yang diperoleh dari Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk mencari konsentrasi yang aman digunakan pada sel RAW 264.7 secara in vitro. Sel makrofag RAW 264.7 diberi perlakuan ekstrak teh hijau dengan konsentrasi 12,5, 25, 50, dan 75 µg/ml, dan juga kuersetin 12,5, 25, 50, dan 75 µM sebagai senyawa pembanding. Viabilitas diukur dengan menggunakan analisis 3-(4,5 dimethylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium (MTS). Perlakukan ekstrak teh hijau pada konsentrasi 12,5, 25, and 50 µg/ml menujukkan viabilitas sel makrofag RAW 264.7 di atas 90% yang berarti konsentrasi tersebut tidak bersifat toksik terhadap sel RAW 264.7 sehingga dapat digunakan untuk uji efikasi ekstrak teh hijau.
Correlations between morphological traits and catechin content on tea (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) Heri Syahrian; Nono Carsono; Neni Rostini; Vitria Puspitasari Rahadi; Bambang Sriyadi
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 18 No 1 (2015)
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jptk.v18i1.64

Abstract

Catechin content in tea plant is a major character in tea breeding program for a healthy beverage. A tea breeding program for high catechin content maybe will performed by indirect selecting a trait or traits that signi­ficantly correlated with high catechin content. This research was performed to identify mor­phological traits which maybe significantly correlated with high catechin content in tea plant. A randomized complete block design with three replications was used in this experiment using 10 selected clones. The experiment was performed in Gambung Experimental Station ot the Research Institute for Tea and Cinchona, Gambung, West Java. Catechin content, tri­choma density of young leaves, weight of p+2, size of mother leaves, chlorophyll content of mother leaf, stomatal density of mother leaf, mother leaf thickness, and mother leaf angle, were measured. The results indicated that stomatal density and mother leaf angle were significantly correlated. Based on path analysis indirect selection for high catechin content could be performed by selecting stomatal density considering to trichoma density, mother leaf angle and chlorophyll content. In addition, indirect selection for high catechin content could be performed by selecting other leaf angle independently without considering other morphological traits.
Penilaian keragaman beberapa karakter pertumbuhan koleksi plasma nutfah bibit kina (Cinchona ledgeriana Moens) secara destruktif Dian Hidayat; Liberty Chaidir; Heri Syahrian; Noladhi Wicaksana
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Teh dan Kina
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jptk.v21i1.88

Abstract

Selecting Ledgeriana cutting in the nursery has aimed to obtained cinchona superior clones. Cuttings Ledgeriana is one alternative technique to propagate cinchona plant to overcome the incompatibility in the grafting technique. The information about plant variability needs to be known to determine the effectiveness of the selection process. This study aims to determine the value of growth component variability of potential cinchona clones from ledger cutting nursery. The research was conducted at the Research Institute for Tea and Cinchona from November 2017 to July 2018. The experiment used a Randomized Block Design (RBD) with 17 Cinchona Ledgeriana clones, consisting of 16 BTG clones and clone Cib 5 as a control. The results of the analysis showed that all components observed were categorizing as the narrow variability so that no clones were entered in the selection criteria.
Identification of catechin content and its derivates of tea germplasm collection clones Heri Syahrian
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 19 No 1 (2016)
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jptk.v19i1.95

Abstract

Katekin merupakan salah satu poliphenol utama pada tanaman teh yang menjadikan teh sebagai minuman yang baik untuk dikonsumsi. Program pemuliaan tanaman teh dalam merakit klon yang memiliki kandungan katekin tinggi tidak dapat dilepaskan dari plasma nutfah teh. Informasi akan kandungan katekin klon koleksi plasma nutfah dapat menjadi pegangan bagi pemulia dalam melakukan seleksi tetua untuk proses persilangan buatan. Selain itu klon – klon koleksi plasma nutfah dengan kandungan katekin tinggi dapat dikembangkan langsung sebagai klon anjuran yang dapat meningkatkan kandungan katekin bagi para pekebun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan katekin pada klon koleksi plasma nutfah teh. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Gambung Pusat Penelitian Teh dan Kina, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ketinggian tempat 1300 mdpl, dengan jenis tanah Andisol. Analisis kandungan katekin dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode yang tertera pada AOAC (1984). Bahan tanaman yang digunakan merupakan klon teh generasi pertama koleksi plasma nutfah sebanyak 10 klon, yaitu klon: Cin 20, Cin 29, Cin 149, RS 1, RB 1, RB 2, PS 354, PS 385, KP 2, SA 73. Karakter yang diamati dalam percobaan ini adalah kandungan katekin total, EGC, ECG dan EGCG. Analisis data yang digunakan adalah analisis keragaman dan uji lanjut menggunakan uji gerombol Scott-Knott. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kandungan katekin total dan derivatnya daiantara klon koleksi aksesi plasma nutfah berbeda-beda; (2) Klon dengan kandungan katekin total tertinggi adalah klon RB 1 dan terendah adalah  klon RS 1dan Cin 149; (3) Klon dengan kandungan EGCG yang tertinggi adalah klon RB 1 dan RB 2 dan terendah adalah klon Cin 149 dan RS 1. (4) Klon dengan kandungan ECG tertinggi terdapat pada klon Cin 149 dan terendah pada klon PS 354 dan Cin 20.
Vegetative growth ability of artificial cross pollinated of tea clones Heri Syahrian; Vitria Puspita Rahadi; Endi Ruhaendi; Budi Santoso
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 19 No 2 (2016)
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jptk.v19i2.119

Abstract

Vegetative propagation is common system that carried out in tea propagation. Seedling propagation was not reliable due to time consuming and phenotypic variability in seed plant. Despite yield potential, good quality, pest and disease resistant characters, the easy of vegetative propagation is very important character in tea breeding process. The aim of this study is to selected clones that resulted by artificial pollination for an ability of vegetative propagation character. Plant materials that tested in this experiment were the seed from the vegetative propagation of 14 clones, and GMB 7 clone as a control. Randomized Block Design was used in this experiment by 3 replications. The data analysis was ANOVA and Scott Knott test. The result of the experiment showed that clone number 41, 45, 38, 149, X5, X3, 122, 78, and 44, were the easiest clones to be vegetative propagated.
Deteksi Jenis Daun Teh Klon Seri GMB Menggunakan Convolutional Neural Network (CNN) dengan Arsitektur GoogLeNet Alvian Ihza Fahmi Alvian; Nur Ibrahim; Syamsul Rizal; Heri Syahrian; Vitria Puspitasari Rahadi
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v2i1.169

Abstract

Varietas Assamica merupakan salah satu dari berbagai macam varietas teh yang ada di Indonesia. Varietas ini diantaranya terdapat sebelas klon yang dikenal sebagai klon seri GMB. Klon ini sudah diteliti oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK), dengan penamaan GMB 1-11. Namun, tidak banyak orang yang dapat membedakan sebelas klon ini secara visual. Beberapa faktor penyebab sulitnya membedakan jenis klon seri GMB adalah struktur dan warna yang memiliki banyak kesamaan. Klon seri GMB memiliki kapasitas produksi yang berbeda, sehingga berpengaruh pada tingkat keuntungan penanamannya. Sebelumnya telah dilakukan penelitian perancangan sistem untuk mengklasifikasi lima dari sebelas jenis daun teh klon seri GMB tersebut, namun tingkat akurasi belum sesuai dengan harapan. Pada penelitian ini digunakan bahasa pemrograman Python dengan metode Convolutional Neural Network (CNN) dengan arsitektur GoogLeNet sebagai pengolahan citra digital dari data set daun teh klon seri GMB. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sistem dengan kemampuan mengklasifikasikan sebelas daun teh klon seri GMB menggunakan metode CNN dengan arsitektur GoogLeNet. Sistem mengolah data hasil augmentasi, dengan data latih sebanyak 2640 dan data uji sebanyak 220. Sistem mencapai akurasi sebesar 60,55%, 2,74 loss, dan presisi sebesar 63% menggunakan Adam Optimizer dengan learning rate 0,0001.
Respons Pertumbuhan 16 Genotipe Teh (Camellia sinensis var. Assamica) Terhadap Pupuk Cair Anorganik Pasca Tercekam Durotun Nafisa; Heri Syahrian; Vitria Puspitasari Rahadi; Adolf Pieter Lontoh; Dwi Guntoro; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v2i1.175

Abstract

Pembibitan merupakan fase paling rentan pada tanaman, sehingga membutuhkan pemeliharaan yang tepat. Pertumbuhan bibit teh dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal seperti genotipe tanaman dan kondisi tanah. Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan tanaman mengalami penghambatan pertumbuhan. Pemupukan menjadi salah satu cara untuk memulihkan kembali tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara, oleh karena itu dilakukan pengujian pemulihan beberapa genotipe bibit tanaman teh yang telah mengalami cekaman unsur hara karena tidak mendapatkan pemeliharaan yang optimal dengan pengaplikasian pupuk anorganik cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respons pertumbuhan 16 genotipe teh terhadap pupuk anorganik cair pasca tercekam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) satu faktor dengan tiga kali ulangan. Perlakuannya yaitu 16 genotipe teh yang berbeda dengan pemupukan menggunakan pupuk anorganik cair (Glow Green) satu taraf dosis (6 ml/L) setiap dua minggu sekali. Karakter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dilanjutkan uji lanjut BNJ. Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan genotipe teh yang diuji berpengaruh terhadap perbedaan respons pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun namun tidak terdapat perbedaan yang nyata pada penambahan pertumbuhan setiap karakter pasca pemupukan pada setiap minggunya. Ke 16 genotipe teh yang diuji secara umum memberikan respons yang sama terhadap pengaplikaisan pupuk anorganik cair pasca tercekam.
Taksasi Taksasi Setek Sembilan Calon Klon Unggul Baru Teh (Camellia sinensis Var. Assamica) Galuh Mailanda Pramudya; Heri Syahrian; M. Khais Prayoga; Vitria Puspitasari Rahadi; Eko Pramono
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v2i2.177

Abstract

Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) memiliki sembilan calon klon unggul baru yang diperkirakan memiliki potensi hasil yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi kemampuan sembilan calon klon unggul baru teh dalam menghasilkan setekres sebagai bahan pembibitan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Gambung Pusat Penelitian Teh dan Kina. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu sembilan calon klon unggul baru (I.35.8, klon II.6.10, klon II.10.11, klon II.13.2, klon II.32.15, klon III.2.15, klon III.22.15, klon III.28.4, dan klon III.36.10) dan diulang sebanyak tiga kali. Karakter pengamatan antaralain Jumlah setekres per pohon, panjang setekres, jumlah setek per setekres, panjang internoda taksasi setek per pohon, dan taksasi setek per hektar. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analysis of variance (anova) dan dilanjutkan dengan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar klon pada karakter panjang setekres, adanya perbedaan yang sangat nyata pada karakter jumlah setek per setekres dan panjang internodia, serta tidak ada perbedaan yang nyata pada karakter jumlah setekres per pohon, Taksasi setek per pohon, dan taksasi setek per hektar. Taksasi dari sembilan klon calon unggul baru teh berkisar antara 92,39 sampai dengan 269,01 setek perpohon atau 552.395 sampai dengan 1.608.417 setek per hektar.
Keragaman Genetik 49 Klon Teh Tipe Sinensis (Camellia sinensis var. sinensis) Sahdina, Ryski; Alvian Maghribi Ihza Hartono; Ana Farah Rofidah; Ayu Dilla Angreani; Indana Istiqomah; Heri Syahrian; Vitria P. Rahadi; Sarjiyah; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Pusat Penelitian Teh dan Kina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v3i2.192

Abstract

Pengamatan karakter genetik tanaman berguna untuk memperkaya database dalam pemuliaan tanaman. Sifat atau karakter tanaman dapat diamati baik dalam segi molekuler maupun secara morfologi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keragaman genetik 49 klon teh sinensis melalui pengamatan morfologi tanaman. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 49 calon klon unggul baru tipe sinensis. Variabel yang diamati yaitu tinggi bidang petik, diameter batang, jumlah cabang dan luas frame. Data dianalisis menggunakan analisis komponen utama/principal component analysis (PCA) selanjutnya ditentukan hubungan biplot antar karakter. Keragaman masing-masing klon selanjutnya ditampilkan dalam dendogram. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak past3. Hasil dari penelitian ini adalah adalah diketahui variabel penciri keragaman untuk 49 klon yang diamati adalah diamter batang. Kekerabatan klon selanjutnya dapat dilihat dari dendogram yang menampilkan kekerabatan genetik tiap-tiap klon teh yang diamati. Klon yang memiliki kemiripan genetik terjauh yaitu klon Yabukita dengan klon KG24. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengumpulan databese untuk kegiatan pemuliaan selanjunya.
Analisis Karakter Pertumbuhan 16 Klon Teh Tipe Assamica (Camellia sinensis var. Assamica) pada Fase Pembibitan Azhari Hanafi; Heri Syahrian; Vitria P. Rahadi; M. Khais Prayoga
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Sains Teh dan Kina
Publisher : Pusat Penelitian Teh dan Kina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/pptk.jur.jstk.v4i1.201

Abstract

Fase pembibitan merupakan fase krusial dalam produksi teh skala besar. Pada fase ini, diperlukan analisis karakter untuk dapat mengembangkan klon yang akan ditanam di kebun dalam jumlah besar. Karakter yang dapat dijadikan dasar pengembangan klon adalah karakter pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter pertumbuhan bibit 16 klon harapan teh dan karakter morfologi daun. Bahan yang digunakan meliputi tanaman teh dengan genotipe yang berbeda, yaitu I.35.8; II.6.10; II.10.11; II.13.2; II.32.15; III.2.15; III.22.15; III.28.4; III.36.15; TPS 17/3; TPS 24/5; TPS 87/1; TPS 87/2; TPS 93/3; TPS 122/2; serta GMB7. GMB7 berperan sebagai kontrol. Karakter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai), panjang dan lebar daun (cm), bentuk daun, bentuk pangkal daun, dan bentuk tepi daun. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan berupa klon teh dan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil pengamatan dianalisis dengan uji ANOVA dan diuji lanjut LSI (Least Significant Increase) 5%. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada setiap karakter pertumbuhan. Klon TPS yang merupakan F1 hasil persilangan TRI 2025 dan PS 1 cenderung lebih unggul dibandingkan GMB 7 pada karakter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, dan rasio panjang:lebar daun. Kata Kunci: bibit teh; klon harapan teh; karakter pertumbuhan; morfologi daun.