Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PRODUKTIVITAS AYAM BURAS HASIL SELEKSI BERDASARKAN PENGETAHUAN LOKAL PETERNAK Marina Sulistyati; Kundrat Hidayat; Dani Garnida
Bionatura Vol 3, No 1 (2001): Bionatura Maret 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.899 KB)

Abstract

Penggalian potensi ayam buras (kampung) menjadi semakin penting pada kondisikrisis ekonomi seperti sekarang. Hal tersebut menyebabkan kita perlu menengokpotensi yang secara sosial diterima, secara ekonomi terjangkau dan secarateknologis mulai dikembangkan dan mudah diterapkan. Namun di pihak laintingkat produktivitasnya masih rendah karena sistem pemeliharaan danseleksinya yang kurang berkembang. Sistem pengetahuan lokal cara seleksi padamasyarakat pedesaan sebenarnya ada hanya kurang mendapat perhatian danminat para akademisi seperti pengetahuan Catur Rangga yang belum banyakdielaborasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: a) Untuk menganalisis produktivitasayam buras hasil seleksi; b) Untuk menganalisis pengetahuan lokal peternakmengenai ayam buras; c) Untuk menganalisis hubungan antara produktivitasayam buras hasil seleksi dengan pengetahuan lokal peternak. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini studi kasus dengan teknik PRA (Praticipation RuralAppraisal) partisipasi anggota kelompok melalui pola FGD (Focus GroupDiscussion). Data yang diambil untuk pengembangan sistem pengetahuan lokalberdasarkan variabel-variabel: (1) Sistem pengetahuan lokal, dengan parameter:a) Tulang; b) Bulu; c) Jengger; d) Kaki; e) Mata; f) Kloaka; g) Tulang dubur; h)Jari kaki; i) Kepala; Punggung. (2) Produktivitas, dengan parameter data produksitelur per bulan. Metode analisis yang digunakan adalah Uji Rank Spearman(Siegel, 1997) dan interprestasi dengan Guilford (Rakhmat, 1986). Kesimpulandari hasil penelitian ini adalah: a) Produktivitas ayam buras hasil seleksiditunjukkan oleh nilai rata-rata produksi telur 20,45/butir/bulan; b) Pengetahuanlokal peternak mengenai ayam buras sebagian besar searah dengan ilmupengetahuan modern, yang pada mulanya dikonsepsikan dengan Catur Ranggauntuk ayam adu kemudian juga digunakan untuk ayam produksi; c) Hubunganantara produktivitas ayam buras dengan pengetahuan lokal: untuk produksi ratarataproduksi telur/bulan menunjukkan hubungan yang sangat tinggi. Saran yangdiajukan bahwa parameter dari pengetahuan lokal dapat dijadikan salah satumetode untuk mengetahui produktivitas ayam buras di tingkat peternak; perludilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai pengetahuan lokaluntuk variabel lain.Kata Kunci: Ayam buras, Pengetahuan Lokal
Potensi Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat dalam Menghadapi Pasar Global (Potential of Small Scale Dairy Farm for Facing in Global Market) Marina Sulistyati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v13i1.5116

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi dan potensi yang dimiliki usaha peternakan sapi perah rakyat saat ini dalam menghadapi pasar bebas di bidang persusuan yang sudah dicanangkan pemerintah sejak tahun1998.   Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Gabungan Kelompok Tani-Ternak Mitra Puspa Mekar, Parongpong, kabupaten Bandung Barat, yang saat ini kondisinya dalam posisi berbenah diri setelah koperasi susu yang menaungi mereka kolaps karena kesalahan manajemen, dan bermitra dengan KPSBU Lembang dalam hal pakan, reproduksi, dan pemasaran susu. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peternak yang tercatat sebagai anggota gapoktannak Mitra Puspa Mekar dan dapat ditemukan pada saat  pencacahan. Dari  244 orang responden di  tiga  kecamatan (Parongpong, Cisarua, dan Ngamprah), diungkap profil mereka sebagai peternak sapi perah, pengelolaan usaha peternakan, dan potensi yang mereka miliki sebagai peternak sapi perah saat ini. Data diolah secara deskriptif untuk memperoleh nilai rataan dari seluruh responden. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) usaha peternakan sapi perah masihdapat menarik minat masyarakat, (2) upaya peningkatan kuantitas dan kualitas produksi susu masih perlu dibantu dalam hal sarana dan prasarana, yang diikuti dengan peningkatan pemahaman dan kesadaran untuk memperbaiki  manajemen pengelolaan usaha,  (3)  pemasaran susu  yang dilakukan oleh  koperasi, masih memerlukan bantuan proteksi dari pemerintah, agar IPS tetap membeli susu hasil produksi peternak sapi perah rakyat.Kata kunci: sapi perah, usaha peternakan sapi perah rakyat, profil, potensi
Peran Pola Bantuan Ternak Domba Dalam Rangka Meningkatan Fungsi Kelembagaan (Role of Sheep Support Model on Increasing of Institution Function) Marina Sulistyati; Linda Herlina; Siti Nurachma
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i2.433

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1) Mengkaji peranan pola bantuan ternak domba terhadap fungsi hidrologis hutan; 2) Menganalisis kelembagaan yang ada sebelum dan sesudah adanya bantuan ternak domba; 3) Menganalisis peranan bantuan ternak domba terhadap kelembagaan.  Obyek penelitian adalah peternak domba dengan responden sebanyak 25 peternak yang dipilih secara simple random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) Bantuan domba nyata bermanfaaat bagi peternak, walaupun dari segi pertambahan populasi atau keberlanjutan usahanya masih rendah, akan tetapi secara sosial dan ekonomi memberikan manfaat positif; 2)  Kelembagaan yang mendukung keberhasilan program Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) adalah kelompok peternak yang dibentuk sebelum kelompok diberi bantuan domb; 3) Peranan bantuan domba terhadap kelembagaan dapat meningkatkan peran kelembagaan bagi anggotanya.  Hal ini ditunjukkan dengan belum berfungsinya kelembagaan bagi anggota. Kata Kunci: Pola Bantuan ternak domba, kelembagaan, GRLK.
The Correlation Between The Role of Leadership with Business Success of Cattle Farmers Grouo (Case On Group Farmers SPR Kahuripan, Tegalwaru District, Purwakarta Regency) Lilis Nurlina; Marina Sulistyati; Ivana Yaspisa Lie
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.906 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i2.21755

Abstract

The research about the correlation between the role of leadership and business success of cattle farmers group was at members of cattle farmers group at Tegalsari village and Warung Jeruk village on SPR’s programme, District Tegalwaru, Purwakarta Regency. The aims of this research was to : (a)  know the role of leadership the cattle farmers group at group of livestock Mekarjaya and Tegalsaluyu, (b) know the level bussines success of cattle farming at group of livestock Mekarjaya and Tegalsaluyu, and (c) to know the correlation  between the role of leadership and business success of cattle farmers group on SPR’s programme at Mekarjaya and Tegalsaluyu’s groups. The method of research was survey with the technic sampling was proportional random sampling, in order to obtain thirty  respondents. The data was analyzed by using rank Sperman correlation. The result of research showed that: 1)  The role of leadership on farmer livestock   Mekarjaya and Tegalsaluyu groups belong to good category. 2) the business success of cattle farming at group of livestock Mekarjaya and Tegalsaluyu belong to fair category. 3)There was positive strong correlation between the role of leadership with business success of cattle farmer group (rs= 0.87).  
Dampak Proses Pemberdayaan terhadap Keberdayaan Peternak Domba (Influence Process of Empowerment to Empowered Sheep Farmers) Marina Sulistyati; Linda Herlina; Siti Nurachma
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i2.383

Abstract

Penelitian tentang "Dampak Proses Pemberdayaan terhadap Keberdayaan Peternak Domba”dilakukan di delapan desa: 1) Raharja, 2) Cinanjung, 3) Jatiroke, 4) Jatimukti, 5) Cisempur, 6) Sawahdadap, 7) Cikahuripan dan 8) Mangunarga. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis faktor-faktor pemberdayaan, 2) menganalisis faktor-faktor keberdayaan; 3) menganalisis pengaruh pemberdayaan terhadap keberdayaan.Penelitian metode Surveiini dilakukan di kawasan Gunung Geulis yang dilakukan dengan mengkaji pengaruh  variabel bebas terhadap variabel terikat. Teknik pengambilan sampel ”random sampling proporsional” dipilih dari populasi sebanyak 1208 petani, sehingga terpilih 160 petani. Teknik pengumpulan  data primer  dilakukan dengan wawancara langsung kepada individu maupun kelompok secara mendalam melalui metode diskusi kelompok terarah. Kajian hubungan variabel bebas (X1) dengan variabel terikat (Y1)digunakan dengan korelasi rank Spearman yang kemudian diinterpretasikan  dengan aturan Guilford. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dianalisis dengan model persamaan struktural (SEM).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan:a) kemampuan; b) kekuatan; c) kemandirian; 2)Faktor-faktor yang mempengaruhi keberdayaan :a) keberdayaan sebagai pemelihara ternak; b) keberdayaan sebagai individu; 3) Pengaruh pemberdayaan terhadap keberdayaanhanya sebesar 2,56 %.  Saran yang diajukan adalah peningkatan keberdayaan peternak dapat dilakukan melalui program yang ditentukan kedua pihak yaitu pemberi program dan penerima program serta dilibatkannya masyarakat dalam membuat perjanjian kerjasama. Kata kunci: pemberdayaan, keberdayaan, peternak domba
FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI TERNAK DALAM MASA REFORMASI Lilis Nurlina; Marina Sulistyati; Wiwin Tanwiriah
Sosiohumaniora Vol 3, No 3 (2001): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2001
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.802 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v3i3.5201

Abstract

Penelitian mengenai Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Tani Ternak dalam Masa Reformasi ini dilakukan di Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon petani-peternak sapi perah terhadap setiap program pembangunan yang diintrogasikan ke pedesaan dalam masa reformasi, peran aparat (pelaksana program), serta faktor-faktor yang berpengaruh (pendorong dan penghambat) terhadap pemberdayaan masyarakat tani-ternak di pedesaan pada masa reformasi. Penelitian ini bersifat studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah petani-peternak sapi perah anggota KUD Cisurupan sebanyak 25 orang, ditambah 5 orang informan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok. Model analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Data sekunder diambil dari Kantor Desa Cidatar, KUD Cisurupan dan Laporan PPL-KCD Peternakan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan petani holtikultura dan peternak sapi perah, untuk faktor pendukungnya berupa suhu lingkungan yang cocok untuk usaha tersebut (daerah dingin: 130C-220C), adanya KUD yang menyalurkan sarana produksi pertanian-peternakan serta menerima hasil produksinya terutama susu dan pengalaman bertani-beternak yang cukup lama (3-20 tahun). Faktor penghambat berasal dari faktor fisik/struktur pemilikan lahan yang sempit, rata-rata kurang dari 0,5 ha, faktor ekonomi dan institusional berupa kebijakan harga yang tidak berfihak kepada mereka baik dari pemerintah maupun harga susu dari KUD yang lebih rendah, Rp. 100/liter dibanding KUD lain yang terdekat dengan KUD Cisurupan dengan kualitas yang sama, serta faktor sosial/kultural berupa sikap dan mentalitas petani-peternak yang lebih berorientasi pada masa kini serta pengurus KUD yang belum melakukan transparansi penuh dalam penentuan kebijakannya. Kata kunci : Pemberdayaan masyarakat tani ternak, faktor fisik, kultural dan institusional.
DAMPAK POLA KEMITRAAN PERUNGGASAN TERHADAP POSISI TAWAR PETERNAK DI KABUPATEN BANDUNG Marina Sulistyati; Munandar Sulaeman; Siti Homzah
Sosiohumaniora Vol 6, No 2 (2004): SOSIOHUMANIORA, JULI 2004
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v6i2.5309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: a) menganalisis pola kemitraan perunggasan peternak ayam ras yang sedang berjalan di Kabupaten Bandung. b) menganalisis dampak pola kemitraan perunggasan terhadap posisi tawar peternak ayam ras di Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi pola kemitraan yang ada dan mengkaji kategori-kategori dari data kualitatif. Tujuannya untuk mengungkap secara obyektif tindakan dan makna tindakan. Pendekatan ini berorientasi pada proses dan pencarian tentang makna kasusnya dengan harapan akan memperoleh suatu generalisasi tentang apa yang menjadi dasar terjadinya kasus (Munandar, 2004). Penelitian dilakukan di Kabupaten Bandung yang ditentukan secara purposive dengan alasan Kabupaten Bandung merupakan basis kegiatan PIR perunggasan. Analisis dilakukan dengan cara interpretatif, yaitu memahami secara mendalam (verstehen) tentang simbol makna yang menjadi latar dari kegiatan usahanya. Dari hasil analisis diambil simpulan sebagai berikut: 1. Empat pola kemitraan perunggasan yang berlangsung di Kabupaten Bandung tidak secara langsung antara peternak sebagai plasma dengan industri pabrikan, tetapi dimediasi oleh suatu badan atau perusahaan yang menjembatani antara peternak dengan perusahaan sebagai inti, bahkan badan atau perusahaan tersebut juga merupakan anak perusahaan atau kepanjangan tangan dari perusahaan pabrikan. Akibatnya nilai ekonomi kontrak kerjasama kemitraan menjadi tidak efisien bagi peternak. 2. Pada umumnya pola kemitraan yang dikembangkan oleh para pengusaha pabrik menimbulkan dampak posisi tawar peternak semakin lemah apabila berhadapan dengan para pengusaha pabrik, hal ini disebabkan sistem perjanjian yang dibangunnya adalah berdasarkan kepentingan dan kemampuan daya kontrol pengusaha besar. Kata Kunci: Pola kemitraan, perunggasan, posisi tawar
PENGEMBANGAN POTENSI USAHA HASIL TERNAK BERBASIS POPULASI DAN KELEMBAGAAN DI PROVINSI JAWA BARAT Iman Trisman; M. Munandar Sulaeman; Marina Sulistyati
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v8i1.6935

Abstract

The research was aimed to investigate business of development of livestock product based on animal population and institutional business. The research was conducted using Mix method namely quantitave and qualitative method. Quantitative method was used to determine the basic commodity based on population and institutional variables, then qualitative method was used to analyze the potential development of livestock products. The result showed there were seven regencies that have  potential to develop beef cattle commodity businesses, namely  Indramayu Regency, Kuningan Regency, Pangandaran Regency, Subang Regency, Tasikmalaya Regency, Sumedang Regency, and Majalengka Regency. Meanwhile, dairy cattle have the potential to be developed in six regencies, namely West Bandung regency, Cimahi Regency, Bandung Regency, Bogor Regency, Kuningan Regency, and Subang Regency. Toward, It is hoped that  the business development of beef cattle and dairy cattle can be developed in these areas by empowering livestock groups and utilizing local resources.
ANALISIS NERACA PASOKAN DAN KEBUTUHANSAPI DAN DAGING SAPI DI JAWA BARAT Achmad Firman; Mumun M Sulaeman; Linda Herlina; Marina Sulistyati
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.384 KB) | DOI: 10.25157/ma.v4i2.1122

Abstract

Cattle and beef commodities have become a political commodity because the increase in beef prices has been responded significantly by both legislative and executive institutions. West Java became one of the provinces categorized as the area of beef consumption because the needs of cattle and beef cannot be supplied by local cattle in West Java. Lack of beef cattle is supplied from outside the province or abroad. This study aims to see the amount of cattle and beef cattle production to West Java, the number of cattle and beef cattle needs in West Java, as well as the balance between supply and demand of beef and beef cattle in West Java. This research used quantitative method with secondary data as its base of analysis. The results showed that the number of cattle production calculated from the number of cattle population, the production of calf, and the amount of imported cattle from outside the province or abroad. In 2015, the number of West Java cattle population amounted to 425,486 heads, 60,990 calves, and 219,226 heads of imported cattle. The amount of beef cattle production can reach 75,477,941 kg. The total requirement of cattle and beef cattle in West Java was 408,881 heads and 84,733,150 kg. Based on data of supply and requirement of beef cattle could be calculated balance of cattle beef in West Java. The balance of beef cattle in West Java had a deficit meat during 2011-2015. Keywords: Production, Supply, Consumption, Balance, Beef Cattle
Penguatan Kelompok, Koperasi Dan Kewirausahaan Pada Peternak Sapi Pasundan Di Kabupaten Kuningan Munandar Sulaeman; Marina Sulistyati; Linda Herlina; Anita Fitriani; Unang Yunasaf; Hermawan Hermawan
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 1 (2021): Februari
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i1.31790

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai penguatan kelompok, koperasi dan kewirausahaan dalam rangka peningkatan pendapatan khususnya bagi peternak sapi Pasundan di kabupaten Kuningan. Permasalahan yang muncul adalah belum optimalnya pemahaman peternak mengenai peran kelompok, permintaan akan pendirian koperasi dan peluang meningkatkan usaha sapi Pasundan menjadi usaha mencirikan kewirausahaan.Pendekatan formal dan informal digunakan dalam pelatihan agar materi dapat diterima dengan mudah oleh peserta. Pelatihan dan penyuluhan dilakukan melalui tahapan: observasi awal, diskusi mengenai permasalahan dan solusi, pemaparan, serta evaluasi, namun terkait dengan pandemi covid maka materi disampaikan dalam bentuk video yang diunggah pada aplikasi youtube. Kegiatan dilaksanakan pada Kelompok Ciciap dan Jaksataruna di Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan. Jumlah Peserta yang diundang dalam kegiatan sebagai tokoh penyebar video materi PKM adalah sebanyak 20 orang. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan peternak mengenai penguatan kelompok, koperasi, dan kewirausahaan. Selain itu, peternak, terutama ketua kelompok memberikan respon positif terhadap rencana pembentukan koperasi di wilayahnya. Strategi para peternak selanjutnya adalah merencanakan pendirian koperasi dari dua kelompok tersebut.Kata kunci: Sapi Pasundan, Kelompok Peternak, Koperasi, Kewirausahaan