Maharani Tri Puspitasari
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KECEMASAN REMAJA TERHADAP MASALAH JERAWAT DI SMAN 1 KESAMBEN JOMBANG Maharani Tri Puspitasari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i2.481

Abstract

Pendahuluan : Gangguan kecemasan dalah sekelompok gangguan dimana kecemasan merupakan gejala utama (gangguan kecemasan umum dan gangguan panik) atau dialami jika seseorang berupaya mengendalikan perilaku maladptif tertentu (gangguan jobik dan gangguan obsesif kompulsif. kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Tujuan studi ini adalah untuk Mengetahui kecemasan remaja terhadap masalah jerawat di SMAN 1 Kesamben Jombang Metode desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan suatugambaran tingkat kecemasan remaja terhadap jerawat di SMAN 1 Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Hasil : sebagian besar responden berusia 17 – 19 tahun sebanyak 42 responden dengan data yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 31 responden (73,8%), sebagian besar responden berumur 17 - 19 tahun yaitu sebanyak 27 responden ( 64,3 %), sudah pernah mendapatkan informasi mengenai jerawat yang di dapat sebanyak 42 responden (100%), hampir setengahnya sumber informasi yang didapat responden berasal dari majalah sebanyak 18 responden (42,8%), Dapat diketahui bahwa kecemasan remaja kelas VII terhadap jerawat di SMAN 1 Kesamben, Kecamatan Kesamben,Kabupaten Jombang sebagian besar mengalami kecemasan sedang sebanyak 31 responden (73,8%). Kesimpulan : Kecemasan remaja (14-19 tahun) terhadap jerawat di SMAN 1 Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, adalah sebagian besar murid mengalami kecemasan sedang. Saran : bagi guru hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan tentang kecemasan remaja terhadap jerawat,agar remaja lebih mengerti cara mengatasi masalah tersebut. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya yaitu agar mengembangkan tentang kecemasan jerawat pada penelitian selanjutnya.
PENGARUH KONSELING DALAM PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP POLA ASUH KELUARGA PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI DESA PULOREJO KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG Maharani Tri Puspitasari; Leo Yosdimyati Romli
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v10i1.553

Abstract

Konseling dalam pelayanan kesehatan keluarga terhadap pola asuh keluarga sangat berpengaruh terhadap status gizi kurang pada balita. Dimana pola asuh yang efektif tergantung pada situasi dan lingkungannya. Jenis pola asuh yang diberikan berbeda-beda, keluarga terutama seorang ibu harus tepat dalam pemberian pola asuh guna memperbaiki status gizi pada balitanya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasy Experiment dengan pendekatan Non – randomized Postest Only Control Group Design. Adapun populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai Balita dengan status gizi kurang di wilayah kerja puskesmas pulorejo Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Sampel 20 responden, dengan pembagian 10 responden kelompok perlakuan dan 10 responden sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan teknik purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan selanjutnya ditabulasi dengan menggunakan distribusi frekuensi dan uji statistik Chi- Square.Hasil uji wilcoxon dan Chi-square diperoleh nilai ρ = 0,02 dengan nilai α = 0,05, hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga ada pengaruh tindakan konseling dalam pelayanan kesehatan terhadap pola asuh keluarga pada status gizi kurang Balita di wilayah kerja puskesmas pulorejo Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.Konseling adalah proses memberi bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta, harapan, kebutuhan, dan perasaan klien. Pengetahuan dan pemahaman inilah yang belum dimiliki oleh ibu-ibu yang mempunyai Balita dengan status gizi kurang. Untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pemberian pola asuh untuk meningkatkan status gizi anaknya. Kata kunci: konseling, pola asuh keluarga
PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA LANSIA Maharani Tri Puspitasari
Sentani Nursing Journal Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v3i2.83

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Relaksasi progresif merupakan intervensi untuk mengendalikan hipertensi yang tidak menimbulkan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh relaksasi progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jombang. Desain penelitian ini menggunakan (Pre-Experimental) dengan pendekatan one-group pra test-post test desaign. Variable dependennya adalah tekanan darah tinggi, sedangkan variable independennya adalah relaksasi progresif. Pengambilan sample dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, jumlah populasi sebanyak 32 responden dan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Untuk menguji pengaruh relaksasi progresif antar variabel menggunakan uji statistic wilcoxon tingkat kemaknaan α = 0,05. Berdasarkan uji statistik wilcoxon dengan tingkat signifikan α = 0,05, untuk tekanan darah setelah observasi hari ketiga didapatkan nilai signifikan ρ =0,000 (α<0,05) sehingga Ho ditolak, berarti ada pengaruh relaksasi progresif terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Disimpulkan ada pengaruh pemberian relaksasi progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jombang. Sehingga relaksasi progresif dapat digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia. Kata Kunci: Lansia, Relaksasi Progresif, Tekanan Darah Tinggi
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANJUT USIA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DI DESA BANJARAGUNG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG Maharani Tri Puspitasari
Sentani Nursing Journal Vol. 2 No. 2 (2019): Agustus
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang dihadapi lanjut usia baik dari segi fisik, mental, dan sosial berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan, sehingga menyebabkan kebutuhan terhadap dukungan keluarga dan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang.Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh keluarga yang memiliki lansia di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sebanyak 149 keluarga dengan jumlah sampel 37 keluarga dengan tehnik Simple random sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga sedangkan variabel dependentnya adalah kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari.Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian di dapatkan bahwa hampir setengah responden memberikan dukungan dengan kriteria sedang sebanyak 18 responden (48,6%) dan diketahui pula kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari adalah memerlukan bantuan sebagian sebanyak 22 orang (57,7%). Berdasarkan hasil analisa melalui uji Spearman Rank’s dengan bantuan program SPSS 16 for windows komputer, diperoleh nilai ρ sebesar 0,004 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa Banjaragung Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Kata Kunci: Dukungan, Keluarga, Kemandirian, Lansia
PENGARUH KECEMASAN PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELUARAN ASI IBU POST PARTUM DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO Maharani Tri Puspitasari; Harnanik Nawangsari Nawangsar; Leo Romli
Journal of Nursing and Health Vol. 7 No. 3 (2022): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v7i3.200

Abstract

KECEMASAN REMAJA TERHADAP MASALAH JERAWAT DI SMAN 1 KESAMBEN JOMBANG Puspitasari, Maharani Tri
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i2.481

Abstract

Pendahuluan : Gangguan kecemasan dalah sekelompok gangguan dimana kecemasan merupakan gejala utama (gangguan kecemasan umum dan gangguan panik) atau dialami jika seseorang berupaya mengendalikan perilaku maladptif tertentu (gangguan jobik dan gangguan obsesif kompulsif. kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Tujuan studi ini adalah untuk Mengetahui kecemasan remaja terhadap masalah jerawat di SMAN 1 Kesamben Jombang Metode desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan suatugambaran tingkat kecemasan remaja terhadap jerawat di SMAN 1 Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Hasil : sebagian besar responden berusia 17 – 19 tahun sebanyak 42 responden dengan data yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 31 responden (73,8%), sebagian besar responden berumur 17 - 19 tahun yaitu sebanyak 27 responden ( 64,3 %), sudah pernah mendapatkan informasi mengenai jerawat yang di dapat sebanyak 42 responden (100%), hampir setengahnya sumber informasi yang didapat responden berasal dari majalah sebanyak 18 responden (42,8%), Dapat diketahui bahwa kecemasan remaja kelas VII terhadap jerawat di SMAN 1 Kesamben, Kecamatan Kesamben,Kabupaten Jombang sebagian besar mengalami kecemasan sedang sebanyak 31 responden (73,8%). Kesimpulan : Kecemasan remaja (14-19 tahun) terhadap jerawat di SMAN 1 Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, adalah sebagian besar murid mengalami kecemasan sedang. Saran : bagi guru hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan tentang kecemasan remaja terhadap jerawat,agar remaja lebih mengerti cara mengatasi masalah tersebut. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya yaitu agar mengembangkan tentang kecemasan jerawat pada penelitian selanjutnya.
PENGARUH KONSELING DALAM PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP POLA ASUH KELUARGA PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI DESA PULOREJO KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG Puspitasari, Maharani Tri; Romli, Leo Yosdimyati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v10i1.553

Abstract

Konseling dalam pelayanan kesehatan keluarga terhadap pola asuh keluarga sangat berpengaruh terhadap status gizi kurang pada balita. Dimana pola asuh yang efektif tergantung pada situasi dan lingkungannya. Jenis pola asuh yang diberikan berbeda-beda, keluarga terutama seorang ibu harus tepat dalam pemberian pola asuh guna memperbaiki status gizi pada balitanya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasy Experiment dengan pendekatan Non – randomized Postest Only Control Group Design. Adapun populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai Balita dengan status gizi kurang di wilayah kerja puskesmas pulorejo Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Sampel 20 responden, dengan pembagian 10 responden kelompok perlakuan dan 10 responden sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan teknik purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan selanjutnya ditabulasi dengan menggunakan distribusi frekuensi dan uji statistik Chi- Square.Hasil uji wilcoxon dan Chi-square diperoleh nilai ρ = 0,02 dengan nilai α = 0,05, hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga ada pengaruh tindakan konseling dalam pelayanan kesehatan terhadap pola asuh keluarga pada status gizi kurang Balita di wilayah kerja puskesmas pulorejo Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang.Konseling adalah proses memberi bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta, harapan, kebutuhan, dan perasaan klien. Pengetahuan dan pemahaman inilah yang belum dimiliki oleh ibu-ibu yang mempunyai Balita dengan status gizi kurang. Untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pemberian pola asuh untuk meningkatkan status gizi anaknya. Kata kunci: konseling, pola asuh keluarga
Edukasi Pencegahan Pre Eklampsia dan Determinan Post Partum Blues untuk Kesehatan Ibu dan Anak Liliek Pratiwi; Uus Husni Mahmud; Ito Wardin; Harnanik Nawangsari; Maharnani Tri Puspitasari
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2024): Juli : Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v4i2.4005

Abstract

According to the Indonesian Health Profile (2021), preeclampsia or eclampsia, bleeding, and COVID-19 caused the highest number of maternal deaths in 2021. In 2022, the maternal mortality rate in Indonesia reached 183 deaths per 100,000 live births, with preeclampsia as the main cause. One of the most common maternal health problems in Indonesia is preeclampsia, which has a high incidence rate and causes dangerous complications for both mother and baby. Research and prevention efforts continue to be needed to reduce maternal mortality in Indonesia. In addition to disorders during pregnancy, we as academics who continue to be pro-active in community service activities in our fields, must also pay attention to postpartum health. The incidence rate of postpartum blues in Indonesia will reach 50-70% in 2023. According to the WHO, around 10% of pregnant women and 13% of new mothers experience mental health disorders, especially depression. Risk factors that increase the likelihood of postpartum blues are the young age of the mother, lack of support from the husband, and difficult economic situation. The method used in this activity is lectures and discussions, with power point and leaflet media. Target Women of Childbearing Age (WUS), pregnant women and postpartum mothers. After the educational activity, participants asked several questions, such as how to know if a pregnant woman has a disorder, how many times to do a check-up, and what the family should do if the mother seems stressed after childbirth.
Associations of Husband Support with the Incidence of Post Partum Blues In the Working Area of Development Health Center and Tarogong Health Center Garut district Liliek Pratiwi; Uus Husni Mahmud; Hutari Puji Astuti; Harnanik Nawangsari; Maharnani Tri Puspitasari; Winancy Winancy
International Journal of Health and Social Behavior Vol. 1 No. 3 (2024): August : International Journal of Health and Social Behavior
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijhsb.v1i3.41

Abstract

Introduction: Mothers are susceptible to experiencing postpartum blues syndrome during the postpartum period, or the period after giving birth. Rapid mood swings, feelings of sadness, worry, anxiety, and tiredness are signs of this syndrome, and mothers may feel more emotional and anxious, which can impact their mental health. Method: This type of research is quantitative analytical with a cross sectional approach. The population was postpartum mothers and the sample was 38 people with the inclusion criteria being postpartum mothers in the immediate postpartum to early postpartum categories who had previously had routine pregnancy checks in the Garut Regency Development Health Center working area. Data processing was carried out computerized with bivariate data analysis using the Chi Square statistical test. Results: The results of the study stated that 25 respondents had good husband support and 13 respondents had less husband support. Of the 38 respondents, 24 experienced postpartum blues . The results of this study stated that there was a link between husband's support and the incidence of postpartum blues , with a p value of 0.007. Conclusion: there is a connection between husband's support and the incidence of post partum blues, so that people can provide information to each other in preventing post partum blues . Health workers can also continue to be proactive in providing education to someone who plays the role of husband regarding the importance of maintaining the health of post partum mothers both physically and mentally for reproductive health and the health of mother and child .
PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN MIKRO HEMATOKRIT MENGGUNAKAN EDTA 5% DAN 10% (Studi Pada Mahasiswa STIKes ICME Jombang DIII-Analis Kesehatan Kelas B Semester VI) Gagah Putra E; Sri Sayekti; Maharani Tri Puspitasari
Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 1
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan untuk membantu diagnosa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), anemia, polisetemia. Penetapan nilai hematokrit dilakukan dengan dua metode, yaitu metode makro dan mikro. Penetapan nilai mikro hematokrit dibutuhkan darah yang tidak membeku. Maka diperlukan antikoagulan, umumnya yang digunakan adalah EDTA. Sehingga, jumlah antikoagulan yang digunakan harus tepat dengan perbandingan volume darah yang diperlukan dalam penetapan nilai hematokrit, umumnya adalah 10% dalam 1ml darah. Penelitian Mahastiti dkk, (2015) diperoleh hasil ada perbedaan yang bermakna dalam pemeriksaan mikro hematokrit menggunakan EDTA 5% dan 10%. Namun penelitian Lestari, (2006) perbedaan konsentrasi EDTA antara 5% dan 10% tidak terdapat perbedaan yang bermakna dalam pemeriksaan mikro hematokrit.Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mikro hematokrit menggunakan EDTA 5% dan 10%.Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah Analitik observasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STIKes ICME Jombang DIII-Analis Kesehatan Kelas B Semester VI berjumlah 34 mahasiswa. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan editing, coding, tabulating dan dianalisis menggunakan uji statistika Independent T-test (p<0,05). Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil 31 responden yang menggunakan EDTA 5% memiliki rata-rata 39,93%, sedangkan 31 responden yang menggunakan EDTA 10% memiliki rata-rata 36,70% dengan menggunakan uji Independent T-test p=0,00 (p<0,05).Kesimpulan: Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pemeriksaan mikro hematokrit menggunakan EDTA 5% dan 10%. Kata Kunci : Hematokrit, Mikrohematokrit, Makrohematokrit, Variasi Konsentrasi EDTA