Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERBANDINGAN KADAR LEPTIN DAN TEKANAN DARAH PADA OBESITAS Hastuty, Yulina Dwi
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.381 KB)

Abstract

Latar belakang: Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terdapat penimbunan lemak tubuh yangberlebihan, dan menjadi factor resiko untuk morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Prevalensinya yangmeningkat telah menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius. Studi prospektif mendapati bahwaobesitas viseral berkaitan erat dengan hipertensi, dislipidemia dan penyakit kardiovaskuler, meskipunmekanisme yang menghubungkannya belum dipahami sepenuhnya. Keterlibatan leptin diperkirakanberperan terhadap obesitas dan hipertensi mengingat leptin merupakan hormone yang disekresi sel lemakselain berfungsi sebagai pengatur asupan makan dan keseimbangan energy juga berperan pada tekanan darahmelalui aktivitas syaraf simpatis. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat perbandingan kadar leptin dantekanan darah pada obesitas visceral dan non visceral.Metode: penelitian ini menggunakan disain crosssectional di wilayah kota Medan. Sampel dikelompokkan menjadi obesitas visceral dan non visceral denganjumlah sampel tiap kelompok 20 orang yang diperoleh secara accidental sampling. Analisis hasilmenggunakan program SPSS dengan tingkat kemaknaan p<0.05. Hasil : kadar leptin antara obesitas visceraldan non visceral tidak berbeda nyata (p>0.05), kadar leptin lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki(p<0.05), tekanan darah systole lebih tinggi pada obesitas viseral dibanding non viseral (p<0.05)sedangkantekanan darah diastole tidak berbeda nyata antara obesitas viseral dan non viseral (p>0.05)Padaobesitas viseral dan non visceral didapati semakin tinggi kadar leptin maka tekanan darah semakinrendah.Saran : dalam penatalaksanaan masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas dan hipertensihendaknya mempertimbangkan peran leptin dalam peningkatan maupun penurunan tekanan darah
STATUS GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS TANAH TINGGI BINJAI TAHUN 2013 Hastuty, Yulina Dwi; Meliasari, Dewi; Suswati, Suswati
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.478 KB)

Abstract

ISPA adalah penyakit saluran pernafasan yang bersifat akut dengan berbagai macam gejala (sindrom) yang disebabkan oleh berbagai sebab, yang terutama mengenai struktur saluran pernapasan diatas laring. Menurut WHO tahun 2012, sebesar 78% balita yang berkunjung ke pelayanan kesehatan adalah akibat ISPA, khususnya pneumonia. Kematian balita akibat ISPA di Asia Tenggara sebanyak 2.1 juta balita pada tahun 2004. India, Bangladesh, Indonesia, dan Myanmar merupakan negara dengan kasus kematian balita akibat ISPA terbanyak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan dengan tingkat kejadian ISPA pada balita di Puskesmas  Tanah Tinggi Binjai tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Dengan menggunakan data sekunder dan primer yang diperoleh melalui catatan rekam medik dan mengukur berat badan balita, yang dilakukan terhadap 53 responden. Teknik pengambian sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Dari 35 orang balita dengan status gizi tidak baik, mayoritas kejadian ISPA pada balita dengan kategori berat yaitu 23 orang (65,7%) dan minoritas dengan ISPA ringan yaitu 2 orang (5,7%). Dari 18 orang balita dengan status gizi baik, mayoritas dengan ISPA ringan yaitu 11 orang (61,1%) dan minoritas dengan ISPA berat yaitu 2 orang (11,1%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa  p value = 0,000 < 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi balita dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Tanah Tinggi Binjai.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERNIKAHAN DINI DI DESA SUNGGAL KANAN KABUPATEN DELISERDANG Hastuty, Yulina Dwi
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 2: No. 2 (November, 2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.091 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v2i2.417

Abstract

Dampak negatif yang ditimbulkan pernikahan dini pada remaja adalah kurang siapnya psikologi, putusnya akses pendidikan dan komplikasi kehamilan dan persalinan. Kehamilan remaja akan meningkatkan resiko dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan usia perempuan yang hamil pada usia lebih dari  20 tahun. Data dari United Nations International Children?s Emergency Fund (UNICEF) di Asia Selatan mendapati 48% dari 9,7 juta anak perempuan telah menikah sebelum usia 18 tahun sedangkan untuk tahun 2000 angka pernikahan dini hampir ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia bahkan sekitar 10% remaja puteri  melahirkan anak pertamanya pada usia 15-19 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pendidikan, tingkat ekonomi keluarga, dukungan keluarga dan sumber informasi dengan terjadinya pernikahan dini. Penelitian bersifat studi korelasi dengan pendekatan Cross Sectional dan jenis data primer. Populasi sebanyak 136 responden dan sampel sebanyak 37 responden dengan menggunakan metode accidental Sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Sphearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan dini memiliki hubungan cukup kuat dengan pendidikan dimana rho sebesar ?0,369. Ditemukan hubungan cukup kuat dengan tingkat ekonomi keluarga dimana rho sebesar ?0,476. Hubungan kuat dengan dukungan keluarga dimana rho sebesar ?0,596 dan hubungan yang kuat juga ditemukan dengan sumber informasi dimana rho sebesar 0,691, sehingga dapat  disimpulkan bahwa ada hubungan antara faktor pendidikan, tingkat ekonomi keluarga, dukungan keluarga, sumber informasi dengan terjadinya pernikahan dini.
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL ORANG YANG OBESITAS DENGAN ORANG YANG NON OBESITAS Hastuty, Yulina Dwi
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 1: No. 2 (November, 2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.181 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v1i2.407

Abstract

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan dan gizi masyarakat dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi  obesitas  meningkat pada beberapa tahun terakhir dan telah menimbulkan masalah kesehatan yang serius.  Secara global setidaknya 2,8 juta meninggal setiap tahun terkait dengan peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas yang menetap dan asupan makanan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya gangguan sistem metabolik berupa hiperkolesterolemia. Kondisi berlebihnya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan aterosklerosis, penyakit jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi yang dapat berujung pada kematian. Obesitas sering dikaitkan dengan kondisi hiperkolesterol, namun adakalanya kadar kolesterol juga tinggi pada orang yang memiliki berat badan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan  kadar kolesterol pada orang dewasa dengan obesitas dan non obesitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Hipotesa penelitian bahwa kadar kolesterol lebih tinggi pada orang obes dibandingkan non obes. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan. Populasi penelitian ini berjumlah 375 besar sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan pengambilannya secara accidental sampling. Uji data yang digunakan adalah uji T dengan level signifikan p= 0.05. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kadar kolesterol antara orang yang obesitas dengan non obesitas dimana rata-rata kadar kolesterol orang yang obesitas adalah 188.89 sedangkan rata-rata kadar kolesterol orang yang non obesitas adalah 190.11. hasil T test menunjukkan bahwa nilai t hitung = 0.932 yang berarti lebih besar dari 0.05 yang artinya kedua kelompok identik (tidak ada perbedaan). Diharapkan bagi pegawai yang ada di poltekkes untuk melakukan aktifitas yang dapat menurunkan kadar kolesterol juga menjaga asupan makanan yang berimbang.
Aromaterapi Lemon Dan Wedang Jahe Dapat Menurunkan Mual Muntah Pada Ibu Hamil Di Kota Medan Hastuty, Yulina Dwi
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.242 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i2.1112

Abstract

Berbagai keluhan dapat terjadi pada masa kehamilan, satu diantaranya adalah mual dan muntah pada awal kehamilan. Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan, hampir 70-85% wanita hamil mengalami mual muntah pada trimester pertama . Hal ini dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Intervensi untuk penanganan mual muntah pada kehamilan dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Metode farmakologi berpotensi mempunyai efek samping yang kurang baik, sedangkan metode nonfarmakologi bersifat murah, simpel, efektif, dan lebih aman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian aromaterapi lemon dan wedang jahe terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil yang ada di kota Medan. Penelitian pre Eksperimental dengan desain pre test post test group design . Sampel penelitian adalah ibu hamil yang datang ke klinik dengan keluhan mual muntah yang berjumlah 79 orang yang ditentukan menjadi 2 kelompok perlakuan. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling sesuai kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dengan ?= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian wedang jahe dan aromaterapi lemon dapat menurunkan skor mual muntah pada ibu hamil dengan tingkat signifikansi masing-masing p=0.001, Kesimpulan yang didapat bahwa aromaterapi lemon dan wedang jahe berperan menurunkan mual muntah.
ANALISIS PEMBERIAN TABLET FE DENGAN KOMBINASI VITAMIN C DAN VITAMIN A TERHADAP ANEMIA PADA SISWI SMU DI KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA Yulina Dwi Hastuty; Dodoh Khodijah
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 12 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.855 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v12i2.17

Abstract

Kadar Hb yang rendah (anemia) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh seorang wanita tidak terkecuali remaja. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia dibandingkan dengan remaja laki-laki karena remaja perempuan setiap bulan mengalami siklus menstruasi dan memiliki kebiasaan makan yang salah. Anemia pada remaja akan berdampak pada penurunan konsentrasi belajar, penurunan kesehatan dan gangguan pertumbuhan sehingga tinggi badan dan berat badan tidak mencapai normal. Kehamilan pada usia remaja juga memberi efek yang panjang yaitu menyebabkan kematian ibu, bayi, atau risiko melahirkan bayi dengan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), selain itu dapat menyebabkan penurunan antibody sehingga mudah sakit karena terserang infeksi dan dapat menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau produktivitas kerja Di Indonesia prevalensi kejadian anemia remaja cukup tinggi mencapai 57,1 %. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan peningkatan kadar Hb antara pemberian Fe kombinasi dengan Vitamin A atau Vitamin C dengan hanya pemberian Fe. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan randomized control trial design pretest posttest control group, Jumlah Sampel Sebanyak 105 yang dibagi dalam 3 kelompok perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji T dan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Fe dengan vitamin A memiliki peningkatan rerata Hb yang lebih tinggi dibanding 2 kelompok perlakuan lainnya.
Literature Review: Utilization of Binanong Leaves and Red Betel Leaves for Healing Perineal Wounds Yulina Dwi Hastuty; Mawar Ariska
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 4 No. 2 (2022): Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/jmn.v4i2.2186

Abstract

Perineal wounds is an injury to the perineum that occurs when the baby is born either spontaneously or using tools or procedures. Perineal wound care aims to prevent infection, increase comfort and prepare for healing. The use of traditional methods is still carried out by the Indonesian people in the treatment of perineal wounds by making antiseptic decoctions such as binahong leaves and red betel leaves. Several studies have stated that the active content in binahong leaves can accelerate the wound healing process. Likewise with betel leaf. However, it is not known which one is more effective between the two. This literature study aims to determine the effectiveness of binahong leaf decoction and red betel leaf decoction on the perineal wound healing process in postpartum mothers. Based on the data used to collect information, Mendelay, PubMed, Science Direct and Google Scholar with the keywords Binahong Leaf Perineal Wound Healing, Red Betel Leaf and Postpartum Perineal Wounds. The results showed that presenting red betel leaf was more effective for healing perineal wounds with binahong leaves. Perineal wound healing time using red betel leaf decoction is 4-5 days on average, while binahong leaves are 6-7 days on average.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PERNIKAHAN DINI DI DESA SUNGGAL KANAN KABUPATEN DELISERDANG Yulina Dwi Hastuty
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 2: No. 2 (November, 2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v2i2.417

Abstract

Dampak negatif yang ditimbulkan pernikahan dini pada remaja adalah kurang siapnya psikologi, putusnya akses pendidikan dan komplikasi kehamilan dan persalinan. Kehamilan remaja akan meningkatkan resiko dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan usia perempuan yang hamil pada usia lebih dari  20 tahun. Data dari United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) di Asia Selatan mendapati 48% dari 9,7 juta anak perempuan telah menikah sebelum usia 18 tahun sedangkan untuk tahun 2000 angka pernikahan dini hampir ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia bahkan sekitar 10% remaja puteri  melahirkan anak pertamanya pada usia 15-19 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pendidikan, tingkat ekonomi keluarga, dukungan keluarga dan sumber informasi dengan terjadinya pernikahan dini. Penelitian bersifat studi korelasi dengan pendekatan Cross Sectional dan jenis data primer. Populasi sebanyak 136 responden dan sampel sebanyak 37 responden dengan menggunakan metode accidental Sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Sphearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan dini memiliki hubungan cukup kuat dengan pendidikan dimana rho sebesar –0,369. Ditemukan hubungan cukup kuat dengan tingkat ekonomi keluarga dimana rho sebesar –0,476. Hubungan kuat dengan dukungan keluarga dimana rho sebesar –0,596 dan hubungan yang kuat juga ditemukan dengan sumber informasi dimana rho sebesar 0,691, sehingga dapat  disimpulkan bahwa ada hubungan antara faktor pendidikan, tingkat ekonomi keluarga, dukungan keluarga, sumber informasi dengan terjadinya pernikahan dini.
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL ORANG YANG OBESITAS DENGAN ORANG YANG NON OBESITAS Yulina Dwi Hastuty
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 1: No. 2 (November, 2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v1i2.407

Abstract

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan dan gizi masyarakat dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi  obesitas  meningkat pada beberapa tahun terakhir dan telah menimbulkan masalah kesehatan yang serius.  Secara global setidaknya 2,8 juta meninggal setiap tahun terkait dengan peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas yang menetap dan asupan makanan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya gangguan sistem metabolik berupa hiperkolesterolemia. Kondisi berlebihnya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan aterosklerosis, penyakit jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi yang dapat berujung pada kematian. Obesitas sering dikaitkan dengan kondisi hiperkolesterol, namun adakalanya kadar kolesterol juga tinggi pada orang yang memiliki berat badan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan  kadar kolesterol pada orang dewasa dengan obesitas dan non obesitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Hipotesa penelitian bahwa kadar kolesterol lebih tinggi pada orang obes dibandingkan non obes. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Medan. Populasi penelitian ini berjumlah 375 besar sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan pengambilannya secara accidental sampling. Uji data yang digunakan adalah uji T dengan level signifikan p= 0.05. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kadar kolesterol antara orang yang obesitas dengan non obesitas dimana rata-rata kadar kolesterol orang yang obesitas adalah 188.89 sedangkan rata-rata kadar kolesterol orang yang non obesitas adalah 190.11. hasil T test menunjukkan bahwa nilai t hitung = 0.932 yang berarti lebih besar dari 0.05 yang artinya kedua kelompok identik (tidak ada perbedaan). Diharapkan bagi pegawai yang ada di poltekkes untuk melakukan aktifitas yang dapat menurunkan kadar kolesterol juga menjaga asupan makanan yang berimbang.
STUDI PERSEPSI REMAJA PUTRI ATAS DIET BERDASARKAN GOLONGAN DARAH (Studi Kasus di SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan) Yulina Dwi Hastuty
Jurnal Pendidikan Kimia (JPKim) Vol 6, No 1 (2014): April
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.379 KB) | DOI: 10.24114/jpkim.v6i1.5478

Abstract

Abstract. This study aims to determine how the image of young women knowledge about diet based on blood type in SMA Kemala Bhayangkari 1 . Given the many teenagers now are unknowingly living with unhealthy patterns . This is evidenced by the mortality of young is high enough . Most of the cause is of the food consumed . Influence on the blood type diet is great because they can affect the digestive system , decreasing the body 's metabolism and diseases such as kanker. This is a descriptive study , using primary data obtained via questionnaires . The population in this study were all young women m in classes 2  IPA in SMA Kemala Bayangkari I Medan . The results showed that the level of knowledge of adolescents are in the category of pretty but there is still much less knowledgeable ( 26.67 % ). Resources based on respondents who get information from health workers are still there as much less knowledgeable ( 28.12 % ) . Based on the mother's education is the higher education are much less knowledgeable (15.38 %). Based on the work of teenage mothers found that mothers work are less knowledgeable as much (46.15 %). Based on a healthy lifestyle are much less knowledgeable (38.46 %). It can be concluded that the source of information , mother's education , mother's occupation and lifestyle can affect young women knowledge about diet based on blood type . Key words : ladies student perception, diet based on blood type