n/a Retnowati
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 42 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM KONTROL MULTIVARIABEL TEMPEATUR DAN LEVEL DENGAN YOKOGAWA DCS CENTUM VP Khairul Ramadhan; n/a Retnowati; n/a Purwanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.316 KB)

Abstract

Instrumentasi pengontrolan telah berkembang pesat, salah satu instrumentasi pengontrolan yang paling banyak digunakan dalam dunia industri ialah DCS (Distributed Control System). Teknik pengontrolan DCS mampu meningkatkan performasi dan mampu mengendalikan sistem dengan multi-input maupun multi–output. Penerapan aplikasi DCS dilakukan pada suatu pemanas (heater) dengan daya 190 watt, yaitu dengan melakukan pengontrolan multivariabel. Kontol multivariabel dilakukan pada dua variabel kontrol, antara lain variabel temperatur dan variabel level. Plant yang diatur berupa tangki heater. Temperatur air akan dikontol pada suhu 60° celcius, walaupun suhu pemanas mencapai titik maksimum 98,8° celcius. Level air akan dikontrol untuk menambahkan air dalam tangki sebagai media pendingin jika terjadi kenaikan suhu tidak sesuai setpoint dan agar air tidak melebihi tinggi tangki 12 cm. Analisis dilakukan untuk mengamati performasi yang diberikan sistem. Pengujian menunjukkan settling time sebesar 10 menit, 24 detik. Selama sampling data 18 menit, 04 detik, error kenaikan suhu pada range 4,00% – 4,17% dan error penurunan suhu pada range 2,67% – 4,67%. Dalam proses terjadi error akibat kenaikan suhu, namun error tersebut dapat dikendalikan oleh DCS. Pemprograman pengendalian menggunakan block control default PID DCS dengan Proporsional = 100, Integral = 20, dan Derivatif = 0.Kata kunci: Distributed Control System, pemanas, multivariabel, temperatur, level.
SISTEM PENGENDALI INTENSITAS CAHAYA PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Cornelius Johar S.; n/a Retnowati; Bambang Siswojo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.459 KB)

Abstract

Anggrek merupakan tanaman yangmembutuhkan cahaya matahari dengan intensitastertentu. Kekurangan intensitas cahaya matahariakan menyebabkan proses asimilasi berkurang,sedangkan terlalu banyak intensitas cahaya akanmenyebabkan fotodestruktif pada tanaman. Olehkarena itu para pengembangbiak tanaman anggrekmengambil solusi memberikan naungan padatanamannya. Namun naungan ini hanya berfungsimengurangi intensitas cahaya yang masuk sehinggadalam cuaca mendung jumlah intensitas cahayamatahari yang diterima oleh tanaman anggrek akanberkurang pula. Maka dalam penelitian inidilakukan penyempurnaan dengan memberikansirip sebagai pengganti naungan padapengembangbiakan tanaman anggrek. Sirip inidapat terbuka atau tertutup sehingga intensitascahaya dalam tempat pengembangbiakan dapatdikontrol. Sensor LDR digunakan untuk membacaintensitas cahaya yang masuk dan sirip digerakkanoleh continuous rotation servo dengan kontrol PID.Setpoin intensitas cahaya yang digunakan adalah 65lux. Sensor LDR diletakkan di dalam tempatpengembangbiakan dan akan membaca intensitascahaya didalam, dimana apabila intensitas cahayakurang dari setpoint maka sirip akan bergerakterbuka dan apabila lebih dari setpoint maka siripakan bergerak menutup. Dari hasil perancangandan pengujian alat yang telah dilakukan,didapatkan parameter PID dengan metode handtuning yang paling baik yaitu Kp=5,5 ;Ki=1,2 ;danKd=0 dengan %Ess sebesar 0,839876 dan settlingtime 414 ms. Kata kunci- anggrek, PID, LDR,intensitas cahaya
PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER Firman Dewan Saputra; n/a Purwanto; n/a Retnowati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.172 KB)

Abstract

Solatube merupakan tabung solar yang sistem kerjanya meneruskan cahaya matahari ke dalam tabung reflektor, dipantulkan dan masuk ke dalam ruangan. Cahaya yang masuk ke dalam ruangan benar-benar berasal dari cahaya matahari bukan cahaya listrik buatan. Namun, solatube ini hanya dapat merefleksikan cahaya matahari ke dalam ruangan tanpa bisa diatur intensitas kuat cahaya yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Sehingga ada kalanya cahaya yang masuk ke dalam ruangan terlalu kuat atau terlalu terang. Maka salah satu solusi yang dapat digunakan ialah dibuatlah suatu plat pada solatube sehingga intensitas kuat cahaya yang masuk ke dalam ruangan dapat diatur dan kontroler yang digunakan ialah kontrol PID berbasis mikrokontroler. Solatube yang digunakan merupakan solatube hasil rancangan sendiri sehingga berbeda dengan solatube yang ada dipasaran pada umumnya. Dalam proses pengaturan kuat cahayanya mikrokontroler yang sudah dikontrol dengan PID akan mengendalikan driver motor dan driver akan menggerakkan motor sehingga plat akan bergerak sesuai dengan yang diperintahkan. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi kuat cahaya ialah sensor Light Dependent Resistor atau LDR. Pada solatube ini set point yang digunakan adalah sebesar 150 Lux dan apabila dikonversikan ke dalam tegangan yakni sebesar 3,68 v, jadi apabila cahaya yang terdeteksi oleh sensor kurang dari set point maka plat akan bergerak membuka namun apabila kuat cahaya yang dideteksi oleh sensor lebih dari 150 Lux maka plat akan bergerak menutup.Kata kunci- PID, solatube, kuat cahaya, LDR.
PERANCANGAN FUNGSI KEANGGOTAAN FUZZY PADA PENGENDALI SUHU TABUNG PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN SIMULINK Averus Zulfikar Akbar; n/a Retnowati; Goegoes Dwi Nusantoro
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian suhu diperlukan pengetahuan pemodelan matematis. Ketidaktelitian pemodelan matematika menurunkan kinerja proses. Proses yang digunakan adalah sistem tabung pemanas air digunakan sampai batas waktu tertentu. Sistem tabung pemanas air perlu waktu untuk mencapai suhu yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu untuk menghindari overshoot. Untuk mengatasi kesulitan di atas sistem dikendalikan dengan menggunakan kontroler berbasis Loika Fuzzy. Kontrol Logika Fuzzy dirancang untuk bekerja dengan pengetahuan dalam bentuk aturan kontrol linguistik. Tapi penjabaran aturan-aturan linguistik ke dalam kerangka teori himpunan fuzzy tergantung pada pilihan parameter tertentu. Dengan merancang jumlah fungsi keanggotaan yang paling cocok untuk megendalikan suhu dari sistem di atas. Sistem pemanas air harus bisa mengendalikan suhu supaya tidak lebih dan tidak kurang dari kendali yang sudah ditentungan mengingat suhu akan berkurang jika didiamkan secara lama dan pengaruh dari suhu udara disekitar yang mempengaruhi suhu air. Sistem dirancang menggunakan dua parameter yang menjadi faktor penyebab gangguan. Parameter – parameter gangguan tesebut dimasukkan ke dalam gangguan sistem yang akan dikendalikan menggunakan pendekatan logika fuzzy yang dimodelkan kedalam simulasi menggunakan simulink. Kata kunci- Fuzzy, suhu, pemanas air
SISTEM PENGENDALIAN KADAR GAS DALAM RUANG TERTUTUP YANG MENGALAMI KEBOCORAN LPG MENGGUNAKAN KONTROLER P BERBASIS ARDUINO MEGA Muhammad Dirga Armanda; n/a Retnowati; Goegoes Dwi Nusantoro
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sangatlah banyak tersedia di bumi ini. Baik itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak diperbaharui. Gas LPG (Liquid Petrolium Gas) merupakan salah satu hasil dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Peranan gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Konsumen LPG bervariasi, mulai dari rumah tangga, kalangan komersial (restoran, hotel, dll) hingga industri. Semenjak pemerintah melakukan konversi minyak tanah kekompor gas, banyak sekali kejadian meledaknya tabung gas, sering terjadi kebocoran tabung gas yang berbahaya bagi pengguna maupun masyarakat sekitar. Berita kebakaran pun sering terdengar sebagai akibat tabung gas LPG meledak. Penyebab meledaknya tabung gas ini karena kebocoran pada selang, tabung atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik. Pencegahan dini atau solusinya untuk masalah diatas adalah mengendalikan kadar gas tersebut dengan membuat sistem sirkulasi udara dalam ruangan yang mengalami kebocoran gas  menggunakan kipas. Perancangan pengendalian kadar gas dengan membuat sistem sirkulasi udara untuk mengendalikan kadar gas dalam ruang menggunakan kontroler P (Proportional). Metode digunakan guna menentukan parameter P adalah metode hand tuning dan didapatkan parameter P yaitu Kp = 1.08. Pengendalian dirancang agar gas dalam ruang sesuai dengan setpoint yang diinginkan yaitu 675 ppm. Hasil pengujian keseluruhan dengan Kp = 1.08 didapatkan sistem yang steady dengan nilai error steady state sebesar 0.88 % dan settling time sebesar 22 detik. Ketika plant diberikan gangguan dengan membocorkan gas pada plant, sistem membutuhkan waktu selama 5 detik untuk mengembalikan keadaan gas sesuai dengan setpoint. Kontroler P yang bekerja menggembalikan sistem menjadi Steady state setelah diberikan gangguan. Kata Kunci: LPG, Kadar gas, Kontroler P, hand tuning
APLIKASI KONTROL PID UNTUK PENGATURAN POSISI MOTOR DC PADA PISAU PEMOTONG ALAT PEMBAGI ADONAN ROTI ( DOUGH DIVIDER ) Muhammad Rinaldy Dwi Putra; Muhammad Aziz Muslim; n/a Retnowati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.189 KB)

Abstract

Pembagian adonan merupakan salah satu tahap pembuatan roti yang paling berpengaruh terhadap kualitas roti yang dihasilkan. Membentuk adonan menjadi bulatan-bulatan sebesar bola tenis merupakan cara manual yang masih digunakan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) MR Bakery. Besar kecil bulatan adonan yang mereka tentukan dengan perasaan menjadikan besar kecilnya adonan yang dihasilkan tidak sama. Hal ini menyebabkan roti yang dihasilkan tidak sama, dan berakibat pada kurang diminatinya di pasaran.Dough Divider alat otomatisasi pembagi adonan roti merupakan salah satu alat yang dirancang untuk membagi adonan secara otomatis. Berdimensi 60×30×40 cm selain dapat membagi dengan ukuran yang sama diharapkan juga dapat mempercepat proses pembagian adonan.Dari hasil pengujian tuning PID didapatkan nilai Kp, Ki dan Kd yang paling optimal dengan indikasi respon fungsi sudut terhadap waktu yang mendekati set point. Nilai Kp=4,2, Ki=0,5 dan Kd=7,5. Dan dari hasil pengujian sistem secara keseluruhan didapatkan berat potongan rata-rata adalag sebesarKata Kunci: Pisau Pemotong, PID, Adonan Rata-Rata
SISTEM PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR PEMOTONG KAYU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO UNO Ridho Robby Isroni; n/a Purwanto; n/a Retnowati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian kecepatan motor pemotong kayu menggunakan gergaji kayu elektrik HITACHI KOKI C7SS. Gergaji dihubungkan dengan rangkaian pengendali kecepatan motor AC sebagai pengendali kecepatannya. Digunakan Kontroler PID untuk mengurangi kesalahan, sehingga putaran motor dapat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Mikrokontroler menggunakan Arduino Uno dan sebagai pembaca kecepatannya digunakan sensor optocoupler serta terdapat motor DC yang dipasang secara mekanik sebagai penggerak maju mundur gergaji. Dari hasil pengujian terhadap aplikasi kontroler PID dengan menggunakan metode hand tunning. Didapatkan parameter PID dengan nilai Kp=0.5,Ki= 0. 1, dan Kd =0.5 yang menunjukkan bahwa respons sistem untuk pengendalian kecepatan putaran pada pemotong kayu mempunyai error steady state sebesar 2%, waktu steady hanya 3 detik, dan tidak terdapat overshoot. Dari pengujian juga didapatkan masih dibawah batas toleransi kesalahan sebesar 2%- 5%. Kata Kunci- PID, Pemotong Kayu, Sistem Pengendalian Kecepatan.
PENGENDALIAN SUHHU PADA OVEN UNTUK PROSES PENGERINGAN TEMBAKAU DENGAN METODE PID Ahmad Iman Fathulloh; Bambang Siswojo; n/a Retnowati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin berkembangnya teknologi saat ini memberikan dampak positif pada perkembangan dunia elektronik khususnya di bidang sistem kontrol. Pada saat ini banyak teknoogi yang telah menggunakan alat otomatisasi kontrol. Hal tersebut disebabkan oleh keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan fasilitas kemudahan dalam berbagai macam hal. Tembakau merupakan hasil komoditas perkebunan di Indonesia yang mempunyainilai ekonomis cukup tinggi. Komoditas tembakau terhadap pendapatan petani tembakau relatif cukup besar dibanding komoditas yang lain. Saat ini para petani mengelola tembakau dengan cara tradisonal yang menyebabkan waktu relative lama. Desebabkan pada proses pengeringan terhambat oleh cuaca yang tidak menentu di daerah Indonesia karena memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Ketika musim hujan tiba proses pengerikan akan terhambat dan hal tersebut mengakibatkan penurunan kuantitas produksi tembakau. Sehubungan dengan lama waktu proses pengeringan pada saat musim hujan, maka dengan ini penulis merancang sebuah alat pengering tembakau yang dapat dikontrol untuk memepertahakan suhu pengeringan secara otomatis sehingga mempercepat proses waktu. Penelitian ini menerapkan sistem pengendalian suhu pada alat pengering tembakau menggunakan kontroler PID (Proposional Integral Diferensial) yang diharapkan bisa menghasilkan suatu sistem sesuai dengan setpoint yang ditentukan. Untuk menghasilkan tembakau yang siap dimasak diperlukan suhu pengeringan antara 60oC - 80oC dengan rentan waktu kurang lebih selama 3 sampai 5 jam.
PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC Gosi Desgraha; n/a Rahmadwati; n/a Retnowati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.548 KB)

Abstract

Ada beberapa proses sebelum susu berubah menjadi keju. Pematangan adalah salah satunya. Pematangan merupakan proses akhir dari rangkaian proses pembuatan keju. Pematangan (ripening) adalah proses yang mengubah dadih-dadih (keju mentah) segar menjadi keju yang penuh dengan rasa.Penelitian ini menggunakan Programmable logic control (PLC). Dalam skripsi ini PLC diaplikasikan sebagai alat pengendali suhu dan kelembaban proses pematangan keju yang diharapkan nantinya dapat menunjang hasil produksi. Set value yang diinginkan adalah 11-13oC dengan tingkat kelembaban 75%. Setelah suhu ruang sudah mencapai suhu 11-13oC dengan kelembaban 75% barulah keju dimasukan ke dalam box untuk proses pematangan.Kata kunci: Programmable Logic Control, Keju, Proses pematangan.
Perancangan dan Pembuatan Alat Pengurai Asap Rokok pada Smoking Room Menggunakan Kontroler PID M. Aldiki Febriantono; Goegoes Dwi Nusantoro; n/a Retnowati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.705 KB)

Abstract

Dalam tugas akhir ini penulis merancangdan membuat alat pengurai asap rokok pada smokingroom. Untuk menguraian asap rokok menggunakanperistiwa korona untuk menghasilkan proses ionisasi.Dimana mikrokontroler ATMega 8535 sebagaipengendali utama dengan mengunakan metodeProporsional Integral Deferensial (PID) untukmengatur kecepatan kipas exhaust.Parameter PID ditentukan dengan menggunakanmetode hand tuning dan didapatkan nilai Kp = 50, Ki =20, dan Kd = 150 yang menunjukkan bahwa responssistem untuk pengendalian kecepatan putaran kipaspada alat pengurai asap rokok mempunyai error steadystate sebesar 0%, waktu steady hanya 23 detik, danmula-mula terjadi overshoot dikarenakan adanyagangguan dari asap rokok yang terdeteksi oleh sensorMQ2.Kata kunci : asap rokok, korona dan PID