Dwi Fadila Kurniawan
Departemen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN PENYESUAI IMPEDANSI ANTARA ANTENA DAN RECTIFIER PADA RECTENNA DENGAN METODE SINGLE STUB FREKUENSI 2,4 GHz Haikal Islami; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas perancangan penyesuai impedansi jenis single stub yang akan disisipkan pada saluran transmisi antena mikrostrip pada rectenna frekuensi 2,4 GHz. Perhitungan dimensi penyesuai impedansi stub didapatkan dengan menggunakan smith chart, dengan panjang aktual stub sebesar 7,57 mm dan jarak aktual stub sebesar 2,59 mm. Kemudian, dilakukan pengukuran VSWR, return loss, dan tegangan output terhadap dua jenis rectenna, yaitu rectenna tanpa stub dan dengan stub. Pada rectenna dengan stub, return loss dan VSWR didapatkan sebesar -21,8 dB dan 1,13 pada frekuensi 2,4 GHz. Sedangkan rectenna tanpa penyesuai impedansi mempunyai nilai return loss dan VSWR sebesar -15,1 dB dan 1,4. Pengukuran tegangan output pada kedua rectenna dengan memberikan variasi jarak pada transmitter dan rectenna, tegangan terbesar pada jarak 1 cm dari transmitter sebesar 5,4 mV yang dihasilkan rectenna dengan penyesuai impedansi. Tegangan terkecil pada jarak 10 cm sebesar 0,8 mV yang dihasilkan rectenna tanpa penyesuai impedansi. Abstrak- This research  discusses the design of a single stub type matching impedance that will be inserted in the mricrostip antenna transmission line of 2,4 GHz frequency rectena. Calculation of stub dimensions is obtained by using a smith chart, with the actual length of the stub at 7.57 mm and the actual distance of the stub at 2.59 mm. Then, VSWR, return loss, and output voltage measurements are carried out on two types of rectenna, namely rectenna without and with stub. The result of return loss and VSWR for rectenna with stub is -21.8 dB and 1.13 at the 2.4 GHz frequency. Meanwhile rectenna without stub have return loss and VSWR result is -15.1 dB and 1.4. Measurement of output voltage in both rectenna by giving a variation of the distance between the transmitter and rectenna, the largest voltage at a distance of 1 cm from the transmitter of 5.4 mV produced by the rectenna with mathcing impedance. The smallest voltage at a distance of 10 cm by 0.8 mV which is produced by the rectenna without matching impedance. Kata Kunci : rectenna, penyesuai impedansi, stub,tegangan output.
Pengaruh Gelombang Wi-Fi Terhadap Kandungan Air, Lemak, Protein Telur Ayam Berdasarkan Material Penghalang Gelombang Elektromagnetik Isnainoora Trenggamayunahla; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telur ayam merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat karena harganya yang murah, namun bergizi tinggi. Pada penelitian ini, diletakkan telur ayam dengan jarak 0,25 meter dari router wi-fi dan diberi material penghalang gelombang elektromagnetik berupa kayu dan seng. Penelitian ini dilakukan di ruang bebas sehingga, router wi-fi berfungsi sebagai tambahan peradiasi berupa gelombang wi-fi frekuensi 2,4 GHz. Dari hasil penelitian, dengan hasil pengukuran kuat medan elektromagnetik sebesar 18,24⨯  W/m, penurunan kandungan air, lemak dan protein tertinggi terdapat pada sampel telur ayam yang diletakkan 0,25 meter dari router wi-fi tanpa diberi material penghalang. Penurunan yang dihasilkan yaitu 5,629 gram; 2,815 gram; 2,9 gram atau 11,7%; 38,38%; 35,14%. Sedangkan, pada sampel telur ayam yang diletakkan 0,25 meter dari router wi-fi dan diberi material penghalang gelombang elektromagnetik berupa kayu dan seng, penurunan kandungan air, lemak dan protein tertinggi dihasilkan oleh sampel telur ayam dengan material penghalang berupa kayu yaitu sebesar 3,0745 gram; 1,811 gram; 2,218 gram atau 6,391%; 24,69% 26,87%.Kata kunci: Air, Frekuensi, Gelombang Elektromagnetik, Kayu, Lemak, Protein, Seng, Telur Ayam, Wi-Fi.
Perancangan Antena Mikrostrip Crown Patch Dengan Slot Lingkaran Untuk Aplikasi Cctv New 3000 Microwave Image Transmission System Dengan Frekuensi Kerja 2,4 GHz Feby Setyaji Saputro; Dwi Fadila Kurniawan; Rudy Yuwono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 7 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan antena pada sistem CCTV merupakan suatu perkembangan teknologi telekomunikasi yang menadi elemen penting dalam aplikasi CCTV. Penelitian ini membahas tentang perancangan antena mikrostrip crown patch dengan slot lingkaran untuk sistem closed circuit television (CCTV) pada frekuensi 2,4 GHz. Antena mikrostrip crown patch yang dirancang dengan slot lingkaran menggunakan feed line sebagai metode pencatuannya. Dimensi antena mikrostrip diperoleh melalui perhitungan dan optimasi serta dilakukan simulasi dengan software CST Studio versi 11. Fabrikasi pada antena mikrostrip menggunakan bahan FR4 dengan konstanta dielektrik (εr)= 3,9. Hasil pengukuran antena mikrostrip crown patch dengan slot lingkaran dan penambahan pada ground plane menunjukkan frekuensi kerja antena pada frekuensi 2400-2700 MHz dengan total bandwidth sebesar 300 MHz dan bandwidth fraksional sebesar 0.117. Nilai gain pada frekuensi 2,4 GHz sebesar 3.6 dBi. Memiliki polarisasi elips dengan jenis polaradiasi omnidirectionalKata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran
PENGARUH MULTIPATH FADING TERHADAP PERFORMANSI PADA DOWNLINK JARINGAN CDMA2000 1X EV-DO REVISION A Wisnu Eko Prabowo; Wahyu Adi Priyono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.557 KB)

Abstract

Permintaan layanan data dengan kecepatan tinggi sangat banyak dibutuhkan saat ini, teknologi yang cukup banyak digunakan yaitu CDMA (Code Division Multiple Access) EV-DO (Evolved Data Optimized) 2000 1X Revision A atau disebut juga EV-DO Rev. A. Kecepatan akses teknologi EV-DO Rev. A mampu mencapai 3,1 Mbps untuk download. Sedangkan untuk upload, dapat mencapai 1,8 Mbps. Pada EV-DO Rev. A, sinyal yang dipancarkan dipengaruhi oleh bermacam-macam fenomena fading, salah satunya yaitu multipath fading, yang pasti terjadi pada jaringan komunikasi wireless. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh multipath fading terhadap performansi pada downlink jaringan EV-DO Rev. A, yaitu daya terima, SNR, Eb/No dan BER.Metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh multipath fading terhadap performansi pada downlink CDMA 2000 1X EV-DO Rev. A yaitu pengumpulan data sekunder, perhitungan dan pengolahan data menggunakan software Matlab dan selanjutnya dianalisis. Hasil analisis perhitungan pengaruh multipath fading pada downlink jaringan EV-DO Rev. A yang menggunakan modulasi QPSK, serta menggunakan model channel Erceg didapatkan jarak maksimal yang dapat menerima sinyal dengan baik yaitu 4000 meter, dengan daya terima sebesar -102,654 dBm, SNR sebesar 9,787 dB, Eb/No sebesar 13,371 dB, dan BER sebesar 8,986 x 10-6. Dari hasil analisis, EV-DO Rev. A lebih efisien digunakan untuk layanan data, karena memiliki energi sinyal yang besar dan dapat mengurangi noise pada saat transmisi serta memiliki bit rate yang besar.Kata kunci : Multipath fading, Jaringan CDMA, EV-DO Rev. A.
PERANCANGAN SERIAL RECTIFIER ANTENNA DALAM UPAYA PENAMBAHAN DAYA SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER TEGANGAN DC Mohammad Azharie H.; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini akan dibahas tentang perancangan Rangkaian Rectenna secara serial dalam upaya Penambahan Daya. Rectenna merupakan gabungan dari kata rectyfiing dan antenna yang merupakan alat untuk menangkap radiasi gelombang elektromagnetik dan dikonversi ke tegangan DC. Tegangan DC tersebut dapat digunakan untuk input atau sumber daya. Antena yang dipakai adalah Antena mikrostrip rectangular patch array pada frekuensi 1800 MHz, Antena Switch Polarity dengan Bandwidth 4600 MHz dan Rectifier yang dipakai adalah Rectifier yang menggunakan dioda schottky tipe HSMS 2820 sebanyak 4 buah, Pemilihan Antena berdasarkan penelitian sebelumnya yang disimulasikan dengan software CST (Computer Simulation Technology) dan telah disimulasikan dengan parameter Antena di bidang VSWR, Return Loss, dan Bandwidth. Rectifier dan Antena ini kemudian disusun secara serial untuk mendapatkan daya yang lebih banyak dari pada sebuah system Rectenna, untuk mengetahui performansi antena dan rectifier maka dilakukan pengukuran sistem rectena dengan rata-rata dari masing-masing system untuk Antena Rectangular Patch Array adalah 101.5 mV, kemudian untuk Antena Switch Polarity adalah 92.6 mV dan untuk tanpa Antena Penerima adalah 44.77 mV. Untuk meningkatkan tegangan dilakukan penyusunan rangkaian secara seri dan didapatkan rata-rata dari masing-masing system yang disusun seri untuk Antena Rectangular Patch Array adalah 179.57 mV, kemudian untuk Antena Switch Polarity adalah 126.23 mV dan untuk tanpa Antena Penerima adalah 73.4 mV. Kemudian untuk membuktikan Tegangan akan bertambah ketika jumlah rangkaian seri ditambah didapatkan pada studi kasus ini dengan tiga sistem Rectena yang disusun seri memiliki tegangan untuk Antena Rectangular Patch Array adalah 348.7 mV, kemudian untuk Antena Switch Polarity adalah 211.6 mV dan untuk tanpa Antena Penerima adalah 143 mV.Kata Kunci : Sistem Rectenna, Serial, Tegangan, Rectifier dan Antena.
PERFORMANSI QUALITY OF SERVICE (QOS) FRAMEWORK ANTARA ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING-TIME DIVISION MULTIPLE ACCESS (OFDM-TDMA) DAN ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (OFDMA) PADA IEEE 802.16 Syailendra Dwitama Iskandar; Endah Budi Purnomowati; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.557 KB)

Abstract

Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) merupakan asosiasi profeisonal yang mendedikasikan diri dalam pengembangan teknologi bidang kelistrikan dan elektronika. IEEE menetapkan standar Broadband Wireless Access (BWA) yang disebut standar IEEE 802.16 pada 1998. Dalam sistem komunikasi multi akses seperti teknologi WiMAX, diperlukan adanya sebuah manajemen data. OFDM-TDMA dan OFDMA merupakan dua sistem multi akses yang diadopsi oleh IEEE 802.16 (WiMAX) sebagai opsi pentransmisian data pada kanal 2-11 GHz. OFDM-TDMA dan OFDMA merupakan hasil penggabungan sistem OFDM dengan TDMA (pada OFDM-TDMA) dan FDMA (pada OFDMA). OFDM-TDMA sebagai sistem muli akses memiliki perbedaan mendasar dibandingkan dengan OFDMA yaitu metode pentransmisiannya yang didasarkan pada pembagian waktu (time division) sedangkan OFDMA menggunakan pembagian frekuensi sebagai metode pentransmisian. Berdasarkan hasil analisis dan simulasi diperoleh bahwa penggunaan skema modulasi yang berbeda-beda pada IEEE 802.16 (WiMAX) berpengaruh pada bit rate dan Bit Error Rate (BER) baik pada sistem OFDM-TDMA maupun OFDMA. Menggunakan modulasi 16-QAM dan 64-QAM, serta target BER sebesar 10-3, sistem OFDM-TDMA dan OFDMA menunjukkan semakin besar nilai SNR, maka semakin besar nilai bit rate. Sebagai contoh pada SNR 23,46 dB (modulasi 16-QAM), bit rate OFDMA = ????,????????×???????????? bps (33,4 Mbps), lebih besar dibandingkan bit rate OFDM-TDMA = ????,????????×????????????bps (30,6 Mbps). Pada SNR 29,54 dB (modulasi 64-QAM). bit rate OFDMA = ????,????????×???????????? bps (43,6 Mbps). lebih besar dibandingkan bit rate OFDM-TDMA = ????,????????×????????????bps (30,6 Mbps). Analisis BER menggambarkan bahwa baik pada sistem OFDM-TDMA maupun OFDMA semakin besar SNR maka BER semakin kecil dengan target bit rate sebesar ????,????????×????????????bps (40,6 Mbps).Kata Kunci — IEEE 802.16, OFDM-TDMA, OFDMA
Performansi Layanan Video Conference Pada Jaringan Wide Area Network (WAN) Di Chevron Indonesia Company Ardent Religian Putra; Wahyu Adi Priyono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.087 KB)

Abstract

Jaringan Wide Area Network (WAN) sangat cocokdigunakan pada perusahaan sebesar Chevron IndonesiaCompany untuk menunjang layanan pertukaran informasiyang dapat diandalkan. Jaringan WAN mampumenghubungkan seluruh wilayah operasional ChevronIndonesia Company. Salah satu layanan yang digunakan olehadalah video conference. Teknologi video conference yangsedang dikembangkan oleh Chevron Indonesia Companyadalah Personal Video, dimana video conference dapatdilakukan dari ruang kerja dengan menggunakan PC.Parameter Quality of Service (QoS) yang berupa delay end-toenddan packet loss diukur pada saat sesi video conferenceantara Balikpapan dan Jakarta selama 15 menit, denganbantuan software Wireshark dan hasil Statistic pada perangkatPolycom. Nilai Mean Opinion Score (MOS) diperoleh dengandua metode: metode kuesioner berdasarkan opini end userdan metode matematis dengan pendekatan faktor kualitastransmisi (faktor R) berdasarkan faktor penurunan kualitasakibat delay (Id) dan packet loss (If) yang terjadi.Dari hasil perhitungan didapat nilai delay end-to-endmencapai 428,3627509 ms, nilai tersebut dikategorikan burukmenurut standar ITU-T G.114, sehingga butuhpengembangan yang mendalam dalam penerapan teknologiini kedepannya. Sedangkan nilai packet loss sebesar0,265339966 % dan dikategorikan baik menurut standarTIPHON. Nilai MOS yang diperoleh dari hasil kuesioneradalah sebesar 3,75. Sebagai pembuktian, nilai MOSmatematis adalah sebesar 3,86011907.Menurut standar ITU-T P800, kedua hasil perhitungan MOSini termasuk kategori C atau acceptable, yaitu kualitas videoconference akan mengalami beberapa gangguan namunsecara umum layanan lainnya akan baik-baik saja.Kata Kunci— WAN, Video Conference, QoS, MOS
PERANCANGAN DAN PERFORMANSI ANTENA PLANAR INVERSE TRIANGULAR 3D 2 SEED PADA FREKUENSI KERJA WI-FI 2.4 GHz Panser Mukti Prakoso Budiono; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pengaplikasian Antena Planar pada umumnya yaitu untuk penggunaan sinyal UHF. Pada penelitian kali ini akan dirancang antena planar untuk frekuensi 2.4GHz. Antena planar merupakan pengembangan dari antena mikrostrip yang pada dasarnya memiliki dimensi yang lebih besar. Dimensi antena akan mempengaruhi frekuensi kerja antena. semakin besar antena maka akan meningkatkan gain antena tersebut. Pada penelitian ini akan di rancang dan disimulasikan antena 3D dengan menggabungkan 2 patch antena . Selanjutnya akan di analisis pengaruh perbedaan dimensi terhadap performansi antena yang meliputi VSWR, Return loss, Pola Radiasi. Bahan yang digunakan dalam pemodelan antena yaitu alumunium. Model antena pada penilitian ini yaitu antena Inverse Equilateral Triangle dan Inverse Isoscale Triangel. Hasil penelitian pada antena Inverse Equilateral Triangle menunjukan bahwa penambahan patch akan menurunkan performansi antena, berbeda dengan hasil penelitian pada antena Inverse Isoscale Triangel yang menunjukan bahwa penambahan patch akan menaikan performansi antena. Performansi antena Inverse Equilateral Triangle memiliki VSWR dengan nilai 1.08, Gain sebesar 5.35 dB dan ReturnlLoss -28.205 dB Setelah penambahan patch di sudut 900 performansi antena Inverse Equilateral Triangle memiliki VSWR dengan nilai 1.155745, Gain sebesar 4.51 dB dan ReturnLoss -22.823 dB Performansi antena Inverse Isoscale Triangel memiliki VSWR dengan nilai 1.66, Gain sebesar 6.02 dan ReturnLoss -12.038 dB Setelah penambahan patch di sudut 900 performansi antena Inverse Isoscale Triangle memiliki VSWR dengan nilai 1.6147703, Gain sebesar 6.15 dB dan ReturnLoss -12.574 dB Keywords: Antenna, Planar, Patch, Inverse Triangular   ABSTRACT In general application of Planar Antennas are the use of UHF signals. In this study a planar antenna for the 2.4GHz frequency will be designed. Planar antenna is the development of a microstrip antenna which has a larger dimension. The antenna dimensions will affect the antenna working frequency. Larger antenna will increase the antenna gain. a 3D antenna will be designed and simulated by combining 2 patch antennas. Next will be analyzed the effect of differences in dimensions on antenna performance which include VSWR, Return loss, Radiation Pattern. The material used in antenna modeling is aluminum. The antenna model use in this study is the Inverse Equilateral Triangle and Inverse Isoscale Triangel antennas. The results of the Inverse Equilateral Triangle antenna indicate that the addition of patches will reduce antenna performance, in contrast to the results of the research on the Inverse Isoscale Triangel antenna which shows that the addition of patches will increase the antenna performance. The Inverse Equilateral Triangle antenna has VSWR with a value of 1.08, Gain of 5.35 dB and ReturnlLoss -28.205 dB After adding a patch at the 900 point of the antenna performance, the Inverse Equilateral Triangle has a VSWR of 1.155745, Gain of 4.51 dB and ReturnLoss -22.823 dB Inverse Isoscale antenna performance Triangel has a VSWR with a value of 1.66, a gain of 6.02 and ReturnLoss -12.038 dB After adding patches in the 900 angle of performance of the Inverse Isoscale Triangle has a VSWR with a value of 1.6147703, Gain of 6.15 dB and ReturnLoss -12.574 dB Keywords: Antenna, Planar, Patch, Inverse Triangular
RANCANG BANGUN OPENBTS MENGGUNAKAN USRP N210 BERBASIS ASTERISK UNTUK LAYANAN SMS DAN LMS Aufa Rifky Fernanda; Sigit Kusmaryanto; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract –  In this research, an OpenBTS design was made aimed at providing SMS services with the aim of building a functional OpenBTS. The hardware used is USRP N210 and uses several supporting software namely Asterisk, SIPauthserve, and Smqueue to be able to provide services. The process carried out in this study starts from the design, testing, until the analysis of the delay generated on the OpenBTS network. The results of the research that OpenBTS can be built and can function for SMS and LMS services. The success rate of OpenBTS handles users by 96% on testing. And from the test results obtained an average delay of 9.53 seconds for SMS services and 34.61 seconds for LMS services. In the test also obtained the effect of distance variations. The farther the distance the sender is from OpenBTS, the greater the delay time produced. The capability of OpenBTS when testing for SMS services and LMS services can be said to be good with no errors when sending both services. Keyword: OpenBTS, SMS, USRP, LMS. Abstrak — Pada penelitian ini, dibuat rancang bangun OpenBTS yang ditujukan untuk memberikan layanan SMS dengan tujuan dapat membangun sebuah OpenBTS yang fungsional. Perangkat keras yang digunakan adalah USRP N210 dan menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yakni Asterisk, SIPauthserve, dan smqueue untuk dapat memberikan layanan. Proses yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari rancang bangun, pengujian, hingga analisis delay yang dihasilkan pada jaringan OpenBTS. Hasil dari penelitian yakni OpenBTS dapat dibangun dan dapat berfungsi untuk layanan SMS dan LMS. Tingkat keberhasilan OpenBTS menangani pengguna sebesar 96% pada pengujian. Dan dari hasil pengujian didapatkan delay rata – rata sebesar 9.53 sekon untuk layanan SMS dan 34.6 sekon untuk layanan LMS. Pada pengujian juga didapatkan pengaruh variasi jarak. Semakin jauh jarak pengirim dari OpenBTS maka semakin besar waktu delay yang dihasilkan. Kapabilitas dari OpenBTS pada saat pengujian untuk layanan SMS maupun layanan LMS dapat dikatakan baik dengan tidak adanya error pada saat pengiriman kedua layanan tersebut. Kata Kunci: OpenBTS, SMS, USRP, LMS.
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK KOMUNIKASI DATA SERIAL PADA FREKUENSI 2,4 GHz Desriyar Hafidh Pratama; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penitian ini, akan dibahas tentang perancangan antena mikrostrip untuk komunikasi data serial pada frekuensi 2,4 GHz. Untuk melakukan komunikasi ini, dilakukan perancangan sistem komunikasi yang melibatkan pengirim dan penerima. Alat yang dipakai adalah dua buah laptop yang masing-masing tersambung dengan perangkat mikrokontroler dan  NRF24L01 sebagai transmitter. Mikrokontroler yang dipakai adalah Arduino Mega 2560. Lalu antena receiver yang dipakai  adalah antena single patch dengan polarisasi circular dan antena array. Desain antena dirancang dan disimulasikan dengan menggunakan software CST (Computer Simulation Technology).  Untuk mengetahui kemampuan antena receiver dalam menerima data atau pesan, dilakukan pengujian komunikasi dua arah dan dihitung besar delay yang terjadi dengan stopwatch. Kata Kunci : Antena mikrostrip, komunikasi serial, Arduino Mega 2560