R Ardian Priyambodo
Department Of Dental Health, Health Polytechnic Ministry Of Health Of Makassar, Makassar-Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH KEKAKUAN BULU SIKAT GIGI TERHADAP PENURUNAN JUMLAH INDEKS PLAK PADA ANAK SEKOLAH DASAR KECAMATAN IWOIMENDA KABUPATEN KOLAKA R Ardian Priyambodo; Musdalifa Musdalifa
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.199 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v18i1.890

Abstract

Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut belum disadari oleh seorang anak maka orang tua memiliki tanggung jawab dalam mengontrol kesehatan gigi dan mulut anak utamanya dalam hal menyikat gigi. Pemilihan jenis bulu sikat gigi merupakan hal yang sangat menentukan efisiensi pembersihan plak pada rongga mulut sehingga orang tua perlu memilih jenis bulu sikat gigi yang tepat untuk anak. Sikat gigi beredar di pasaran dengan berbagai derajat kekakuan dimulai dari lembut (soft), sedang (medium), tetapi seorang anak hanya dianjurkan menggunakan bulu sikat gigi lembut (soft) dan sedang (medium). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh kekakuan bulu sikat gigi lembut (soft) dan sedang (medium) terhadap penurunan jumlah plak pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental semu dengan pendekatan pre-test dan post-test antara bulu sikat gigi lembut (soft) dan bulu sikat gigi sedang (medium). Berdasarkan hasil uji Independent T-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektifitas dalam menurunkan jumlah plak, untuk sikat gigi sedang (medium) memiliki rata-rata nilai penurunan jumlah plak sebesar 1.157, sedangkan untuk sikat gigi lembut (soft) memiliki rata-rata nilai penurunan jumlah plak sebesar 2.300. Derajat kekakuan bulu sikat gigi sedang (medium) memiliki efektifitas lebih tinggi dalam menurunkan jumlah plak dibandingkan sikat gigi lembut (soft). Kata kunci: sikat gigi berbulu halus (soft), sikat gigi berbulu sedang (medium), indeks plak
PERBEDAAN pH SALIVA ANTARA BERKUMUR SEDUHAN TEH CELUP DAN TEH TUBRUK PADA MASYARAKAT DESA TOMPOBULU KECAMATAN RUMBIA KABUPATEN JENEPONTO R Ardian Priyambodo; Ira Liasari
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i2.1934

Abstract

Teh adalah salahsatu jenis tanaman yang mempunyai kemampuan dalam menaikkan pH saliva serta memiliki manfaat anti kuman. Teh mempunyai dampak antibakteri serta antikariogenik yang bisa merendahkan pH saliva serta plak sehingga efisien dalam menghindari karies. Pada Riset ini dicoba 2 perlakuan yaituberkumur the celup serta berkumur the tubruk. Studi ini bertujuan mengenal pengaruh teh celup serta teh tubruk terhadap kenaikan pH saliva. Tipe studi ini yaitu eksperimen dengan memakai teknik riset Quasi Eksperiment. Rancangan riset ini memakai dua kelompok subjek yakni pretest serta posttest ataupun cerminan rancangan riset saat sebelum serta setelah riset. Populasi dalam riset ini merupakan anggota PKK yang mengonsumsi Teh celup serta Teh tubruk yang tinggal di Desa Tompobulu Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto. Responden dalam riset ini sebanyak 22 orang diambil secara purposive sampling disesuaikan dengan kriteria. Hasil uji statistik  didapatkan hasil kelompok berkumur teh celup, rata-rata pH saliva saat sebelum serta setelah perlakuan yaitu 1,33 dan 2,46 kemudian ada kenaikan rata-rata pH sebesar 1,13. Sebaliknya pada kelompok yang berkumur dengan teh tubruk, rata-rata pH saliva saat sebelum serta setelah perlakuan 1, 46 serta 2,93.Terdapat juga kenaikan rata-rata pH sebesar 1,4. Pada uji Wilcoxon, perbandingan pH saliva saat sebelum serta setelah perlakuan pada kelompok berkumur teh celup serta kelompok berkumur teh tubruk didapatkan hasil P= 0,004 serta P= 0,001 (P<0.,05) yang bisa diartikan ada beda bermakna antara kelompok perlakuan.Kata kunci : Saliva, teh celup, teh tubruk
PENGARUH KONSUMSI AIR KELAPA (COCOS NUCIFERA) TERHADAP PH SALIVA PADA MASYARAKAT DESA WATU KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG R Ardian Priyambodo; Rizka Rahmadani
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i1.1575

Abstract

Saliva merupakan salah satu faktor yang berperan terhadap perkembangan karies. Saliva mempengaruhi proses terjadinya karies karena saliva selalu membasahi gigi geligi sehingga mempengaruhi lingkungan dalam rongga mulut.  Derajat Keasaman (pH) saliva merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam karies gigi, kelainan periodontal, dan penyakit lain di rongga mulut. Kadar derajat keasaman (pH) saliva yang normal di dalam mulut berada di angka 7 dan bila nilai pH saliva jatuh ≤ 5,5 berarti keadaannya sudah sangat kritis. Buah kelapa muda merupakan salah satu produk tanaman tropis yang unik karena disamping komponen daging buahnya dapat langsung dikonsumsi, juga komponen air buahnya dapat langsung diminum tanpa melalui pengolahan. Air kelapa muda, sudah sejak lama dikenal sebagai minuman yang menyehatkan dan sebagai minuman yang banyak khasiatnya. Letaknya yang terlindung oleh tempurung keras dan sabut kelapa yang tebal, membuat air kelapa menjadi minuman steril, bebas dari segala bentuk kontaminasi, serta mengandung gula reduksi, kalium, natrium, kalsium, vitamin C dengan pH 5,5. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh konsumsi air kelapa muda terhadap perubahan pH saliva. Jenis penelitian ini ialah true experimental design dengan pretest and post test group design. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang. Pengukuran pH saliva dilakukan sebanyak dua kali pada tiap sampel, yaitu saliva normal dan saliva setelah meminum air kelapa. Pengumpulan saliva dengan metode spitting dan pengukuran pH saliva menggunakan pH meter digital. Hasil penelitian mendapatkan air kelapa dapat  menurunkan derajat pH saliva karena pH kelapa yang bersifat asam.
PENINGKATAN pH SALIVA DENGAN MENGUNYAH KEJU CHEDDAR R. Ardian Priyambodo; Ira Liasari
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i2.2547

Abstract

Derajat keasaman pH saliva merupakan bagian yang penting dalam meningkatkan integritas gigi karena dapat meningkatkan terjadinya remineralisasi gigi, dimana penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi gigi. Salah satu makanan yang dapat mempengaruhi pH saliva adalah keju.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh makan keju cheddar terhadap peningkatan pH saliva. Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment, dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 67 orang. Analisis menggunakan uji paired T-test menujukkan hasil yang signifikan (p=0,012) , sehingga dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pH saliva setelah mengunyah keju cheddar. Kata kunci: pH saliva, keju cheddar, demineralisasi
BERKUMUR DENGAN POVIDONE IODINE PADA PASIEN TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19: SYSTEMATIC REVIEW PADA PENELITIAN IN VIVO Ira Liasari; R.Ardian Priyambodo
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i1.2211

Abstract

Sejak ditemukannya SARS-CoV-2 di kota Wuhan, China pada tahun 2019 sampai saat penelitian ini dilakukan, pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) masih belum berakhir. Segala upaya pencegahan dan pengobatan dikerahkan untuk mengatasi pandemi. Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan metode maupun obat yang mampu mengatasi COVID-19, di antaranya penelitian mengenai efektivitas obat kumur antiseptik pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Tidak sedikit tenaga medis yang menganjurkan penggunaan obat kumur antiseptik, khususnya yang mengandung Povidone Iodine. Beberapa artikel mengenai efektivitas obat kumur Povidone Iodine terhadap SARS-CoV-2 telah diterbitkan, sehingga perlu dilakukan review terhadap artikel-artikel tersebut.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas berkumur dengan Povidone Iodine pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah systematic review dengan cara melakukan pencarian artikel penelitian terkait secara online melalui database PubMed, Science direct, dan Proquest. Proses seleksi artikel mengikuti protokol PRISMA, sedangkan analisis risiko bias menggunakan alat uji Risiko Bias Cochrane. Dari penelitian ini didapat 5 artikel memenuhi kriteria inklusi, 2 artikel memiliki risiko bias rendah, 2 artikel memiliki risiko bias yang mengkhawatirkan, dan 1 artikel memiliki risiko bias tinggi. Meskipun demikian, semua artikel menyatakan bahwa terdapat penurunan viral load yang signifikan pada saliva pasien setelah berkumur dengan Povidon Iodine jika dibandingkan dengan placebo atau pada kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berkumur dengan Povidone Iodine pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19 memiliki potensi manfaat dalam menurunkan viral load SARS-CoV-2 sehingga dapat disarankan untuk digunakan sebagai obat kumur sebelum melakukan prosedur medis pada praktik kedokteran gigi maupun tindakan medis lainnya.Kata kunci: SARS-CoV-2, COVID, systematic review, obat kumur, antiseptik
Efektivitas Buah Stroberi Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi di dalam Rongga Mulut R Ardian Priyambodo; Aurelia Tifany
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.998 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i2.555

Abstract

Strawberry is one of the most popular fruits because of its color and shape is very small. Strawberry have long been known as herbs that have health benefits because they contain antibacterial xylitol. Xylitol is believed to reduce plaque on the teeth by inhibiting streptococcus mutans bacteria.This study aims to test the effectiveness of strawberries against streptococcus mutans bacteria that cause dental caries in the oral cavity. This research is an experimental research by taking respondents as much as 5 respondents with diffusion method. Data analysis used in this research use SPSS 24.0 by using T test before and after. The results of this study indicate that strawberry fruit is effective in reducing the bacteria streptococcus mutans cause caries in the oral cavity, it is obtained value pValue = 0,002 (Pvalue <0,05).For the next researcher is suggested to do the isolation of xylitol compound in order to get maximum result, it is also suggested to do the test about xylitol level and making formulation of mouthwash from strawberry extract.Keywords: Antibacterial Activity and Streptococcus Mutans.
PENGARUH MENGONSUMSI MINUMAN TUAK TERHADAP EROSI GIGI DI DESA MARIORIAJA KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG R Ardian Priyambodo; Dahniar Dahniar
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.79 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v16i2.760

Abstract

Palm wine from the palm is a typical drink of Marioriwawo, Soppeng. Bitter palm wine taken from fermented fruit of the sugar plant intercepts (Arenga pinnata) which is called sap. Excessive drinking palm wine can cause pathological effects in the oral cavity, because the Palm wine have a pH that is acidic that can affect the occurrence of dental erosion. The purpose of this study was to determine the effect of palm wine consumption on the occurrence of dental erosion. Methode of observation is descriptive analysis that aims to determine the influence of tuak drink to erosion of teeth.The results showed that bitterness of palm wine may result in tooth erosion. From a sample of 30 people, 17 people who had obtained dental erosion due to drinking bitter palm wine, and 13 people. Tooth erosion is most prevalent in men aged 21-25 years.Keyword               : Tooth erosion, palm wine
DAYA ANTI BAKTERI AIR PERASAAN BUAH LEMON (CITRUS LEMON (L) BURM.F.) TERHADAP STREPTOCOCCUS MUTANS DOMINAN KARIES GIGI R Ardian Priyambodo
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1404

Abstract

Karies gigi merupakan salah satu penyakit infeksi dengan penyebab utama bakteri Streptococcus mutans, untuk menanggulangi terjadinya karies gigi perlu dilakukan suatu alternative pengobatan dengan menggunakan Tanaman Obat Berbahan Alami.Seperti buah lemon (Citrus limon (L.)Burm.f.) yang memiliki kandungan senyawa aktif yang mempunyai sifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil daya anti bakteri air perasan buah lemon (Citrus Limon (L) Burm.f.) terhadap Streptococcus Mutans Dominan Karies Gigi.Jenispenelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan menggunakan air perasan buah lemon (Citrus Limon (L) Burm.f.) pada konsentrasi 30%, 40%, dan 50%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh zona hambat keseluruhan dari lima media MHA pada konsentrasi 30% (8,8 mm); 40% (9,9 mm); 50% (10,7 mm).dari hasil penelitian 5 MHA dengan konsentrasi yang lebih tinggin dapat menunjukkan air perasan buah lemon (Citrus Limon (L) Burm.f.) efektifdalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcusmutans sehingga bersifat bakteriostatik. Air perasaan buah lemon memiliki zona hambat yang lebihbesar jika konsentrasi lebih tinggi.Kata kunci : Air perasaan buah lemon terhadap streptococuccus mutans.
PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL TERHADAP pH SALIVA PEROKOK R Ardian Priyambodo; Nurindah Nurindah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : poltekkes kemenkes makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.695 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i1.165

Abstract

Kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang dapat menurunkan pH saliva. Karies gigi pada perokok 3 kali lebih banyak dibandingkan yang bukan perokok. Permen karet Xylitol berguna untuk merangsang sekresi saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permen karet Xylitol terhadap pH saliva perokok. Penelitian dilakukan dengan rancangan eksperimental pretest-posttest control group design. Terdiri atas 10 sampel yaitu perokok aktif yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian berdasarkan berdasarkan Uji Normalitas Data menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal (p < 0,05). Analisis dengan Uji t-paired menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pH saliva secara bermakna (P < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengunyah dua butir permen karet Xylitol selama 5 menit dapat meningkatkan pH saliva perokok selama 3 jam. Hal ini disebabkan karena pemberian permen karet Xylitol dapat menstimulasi sekresi saliva dan meningkatkan komposisi pH saliva. Perubahan komposisi ini menstimulasi kemampuan saliva untuk mencegah penurunan pH dan mencegah kerusakan pada gigi. Disimpulkan bahwa mengunyah dua butir permen karet Xylitol selama 5 menit dapat meningkatkan pH saliva perokok dalam jangka waktu tiga jam, sehingga disarankan bagi perokok, terutama perokok aktif untuk mengunyah permen karet setiap tiga jam membantu upaya mencegah terjadinya kerusakan gigi.
CARIES PREVENTION THROUGH THE APPLICATION OF PIT AND FISSURE SEALANTS FOR MAKASSAR ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Ira Liasari; Ardian Priyambodo; Munadirah Munadirah; Jumriani Jumriani; Nurhaeni Nurhaeni; Asriawal Asriawal
Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service and Engagements Vol. 3 No. 2 (2021): DECEMBER 2021
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.291 KB) | DOI: 10.20473/dc.V3.I2.2021.45-48

Abstract

Background: Dental and oral diseases are progressive and accumulative diseases that can affect all age groups. Dental caries is the most common dental disease in Indonesia. One of the preventive measures is to apply pit and fissure sealants to teeth with deep pits and fissures. Objective: The purpose of this activity is to help improving the oral health of the community through preventive efforts in the form of pit and fissure sealant applications. Methods: The implementation of this community service activity was conducted through several stages, namely preparation, data collection, problem identification, and implementation of activities. Results: The average caries index of the targeted students was in the high category. There were 5 children who need pit and fissure sealant application. Conclusion: This community service activity had been conducted according to plan. The community, in this case elementary school students, got preventive services in the field of dental health, especially the application of pit and fissure sealants.