Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI SEDIMEN PADA ANAK SUNGAI SAKA KANAN DI DAS TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Mulyadi, Rachmad
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 8, No 2 (2008)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v8i2.1701

Abstract

Tenggarong watershed has several Sub-watershed. One of them Saka Kanan river basin that be one of the present environment quality depreciation. Drainage basin knowable as good or bad conditon based on erosion level in surface soil and sedimentation level in river. This research aims to detect rate of flow water level, sedimet load pregnancy flies and load basis for will detect environment quality standard. Saka Kanan watershed as one of the Sub-watershed that will give sedimet and load base material towards Tengarong Watershed. Method survey field with watch closely and measures rate of river flow, take river water sample to at sedimet load analysis flies. As sedimentation determination and water quality analysis. Terba Station in has criteria resim water as big as 1,45 % that criteria very ugly while station bensamar as big as 6,95 % also in category very ugly. Sediment load measurement result flies in Terban station sedimet load between 28.60-685 mg/l enter in good category up to very ugly. Station bensamar has value between 37.50-725.75 mg/l enter in good category up to very ugly. Keywords : River Flow Level, Sedimet load, Saka Kanan Watershed
PEMODELAN HIDROLOGI DENGAN HEC-HMS DI SUB-DAS KARANGMUMUS SAMARINDA Rachmad Mulyadi; Yohanes Budi Sulistioadi; Ali Suhardiman
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.655 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v4i1.3527

Abstract

Hydrological Modeling with HEC-HMS in the Karangmumus Sub-watershed Samarinda. The HEC-HMS is used to develop a model of water flow in the Karangmumus which can be used as an alternative for flooding problem. The purpose of this study is to determine the amount of flow discharge generated from rainfall that enters the Karangmumus using the HEC-HMS and to determine the effect of rain parameters on the HEC-HMS to make an hydrological model simulation.For simulation using daily rainfall and water level data, curve number, percentage of watertight, amount of initial absorption and the time needed to reach the peak discharge in the sub-watersheds obtained from the river model created. The highest rainfall Karangmumus Sub-watershed that is 84,4 mm produces a discharge of 211 m3/sec and at the lowest rainfall of 1,05 mm produces a discharge of 3,4 m3/sec. Hydrological modeling of the simulation results has the same hydrograph with the rainfall data but not the discharge data calculated with the rating curve. The validation of observing the debit data of the efficiency value (NSE) <0,36 which means that the data used are not satisfactory or invalid.
Keragaman jenis pohon dan peresapan air di lahan terbiarkan setelah kebun tradisional Emi Purwanti; Rachmad Mulyadi; Dita Putri Dwi Ramadhanti; Dicky Setyono; Kusno Yuli Widiati; Irma Sribianti; Karmini Karmini
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.828 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.7906

Abstract

Aspek ekologi lahan terlantar dapat dilihat dari banyak aspek, antara lain keanekaragaman famili dan kemampuan menyerap air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks nilai penting berdasarkan famili pohon dan kemampuan menyerap air (laju infiltrasi dan permeabilitas) pada lahan terlantar setelah kebun tradisional. Survei vegetasi pohon dengan diameter setinggi dada (DBH) >5 cm dilakukan pada 10 anak petak masing-masing berukuran 20 m × 20 m. Pengukuran laju infiltrasi dan permeabilitas dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing-masing 3 kali pengulangan. Nilaisignifikansi famili (FIV) tertinggi adalah Euphorbiaceae (104,07), Moraceae (84,75), dan Sapindaceae (20,94). Laju infiltrasi adalah 12,8 cm/jam di hutan sekunder (lereng landai), 6,0 cm/jam di hutan sekunder (lereng agak curam), 1,6 cm/jam di lahan terbuka (lereng landai), dan 1,2 cm/jam di lahan terbuka (lereng agak curam). Permeabilitas di hutan sekunder (lereng landai), hutan sekunder (lereng agak curam), lahan terbuka (lereng landai), dan lahan terbuka (lereng agak curam) masing-masing sebesar 15,45 cm/jam, 11,15 cm/jam, 9,82 cm/jam, dan 8,93 cm/jam. Informasi tentang keanekaragaman dan resapan air lahan terlantar
Vegetation diversity of Hemaq Beniung Customary Forest, West Kutai, East Kalimantan Swandari Paramita; Raharjo Ari Suwasono; Lasmito; Iya’ Setyasih; Ariyanto; Rachmad Mulyadi; Yohanes Budi Sulistioadi
Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Foresty Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1550.239 KB) | DOI: 10.18330/jwallacea.2022.vol11iss2pp111-123

Abstract

Indonesia is a biodiversity-rich country with the second-largest tropical forest in the world. One East KalimantanForest area in focus is the Hemaq Beniung Customary Forest. The Hemaq Beniung Customary Forest is the first customary forest with its license granted in East Kalimantan by the Ministry of Environment and Forestryof the Republic of Indonesia. Information on vegetation diversity is essential to ensure sustainable management of this forest area. This research provides such information through a survey with purposively chosen samples representing HemaqBeniung Customary Forest. The study reveals that the Importance Value Index of vegetation in different habitus (i.e., seedling, sapling, pole, and tree) are low, except for Elateriospermum taposBlume, which has a moderate value for the vegetation at the pole and tree habitus. The research also shows a high Richness Index (R), high Diversity Index’(H'), an almost evenly distributed Evenness Index (e), and a low Dominance Index (C). Syzygium borneensis(Miq.) Miq. and Knema elmeriiMerr. have the highest Importance Value Index for seedling and sapling habitus, respectively, while Elateriospermum taposBlume has the highest Species Significance Index for both pole and tree habitus. This study also found two dipterocarp tree species categorized as Critically Endangered (CR), namely Shorea johorensisFoxw. and Shorea lamellataFoxw. The presence of these CR species calls serious attention to managing the Hemaq Beniung Customary Forest mainly for hydrological function and conservation purposes while improving local communities' economy.
Peningkatan Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Keterampilan Tangan Berbahan Dasar Manik dan Tali Sepatu Karyati Karyati; Rachmad Mulyadi; Karmini Karmini; Kusno Yuli Widiati; Diah Rakhmah Sari; Sri Sarminah; Siti Lasih
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v3i2.205

Abstract

Salah satu kemampuan yang menjadi tujuan dari pendidikan adalah peningkatan kemampuan psikomotorik, di samping kemampuan kognitif dan afektif. Upaya peningkatan kemampuan psikomotorik pada siswa-sisa siswi Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui peningkatan keterampilan tangan dengan membuat souvenir atau gantungan kunci dengan berbagai bahan dasar. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yaitu untuk memberikan pelatihan keterampilan tangan membuat souvenir atau gantungan kunci berbahan dasar manik dan tali sepatu bagi siswa perempuan dan laki-laki SD. Kegiatan ini dilakukan di SDN 018 Kelurahan Sei Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan pelaporan. Sebanyak 90 persen dari 35 peserta mampu menyelesaikan pembuatan souvenir atau gantungan kunci dengan baik dan tepat waktu hampir secara bersamaan. Sedangkan 10 persen peserta memerlukan pendampingan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Namun pada akhir pelatihan semua siswa dan siswi SD peserta pelatihan dapat menyelesaikan pembuatan souvenir atau gantungan kunci. Keterampilan tangan membuat souvenir atau gantungan kunci merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa-siswa SD. Selain peningkatan kemampuan psikomotorik, melalui kegiatan ini peserta juga dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi melalui pemilihan bentuk, warna, dan rupa berbagai macam souvenir atau gantungan kunci baik berbahan dasar manik ataupun tali sepatu
LAJU INFILTRASI DAN PERMEABILITAS TANAH PADA TEGAKAN SENGON, SEMAK, DAN LAHAN TERBUKA Nurfadilah, Andi; Mulyadi, Rachmad; Karyati, Karyati; Karmini, Karmini
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 24, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v24i2.8904

Abstract

Karakteristik infiltrasi dan permeabilitas tanah berperan penting dalam mengatur siklus hidrologi, yang dipengaruhi oleh perbedaan penutupan lahan dan kondisi vegetasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju infiltrasi dan nilai permeabilitas tanah pada tegakan sengon, semak, dan lahan terbuka. Pengukuran laju infiltrasi dilakukan dengan menggunakan alat double ring infiltrometer dan permeabilitas tanah diukur dengan menggunakan permeameter. Sifat-sifat fisik tanah dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi di tegakan sengon sebesar 51,24 cm/jam termasuk klasifikasi sangat cepat, di semak sebesar 7,56 cm/jam termasuk klasifikasi agak cepat, dan di lahan terbuka sebesar 4,32 cm/jam termasuk klasifikasi sedang. Permeabilitas tanah tertinggi pada tegakan sengon (2,25 cm/jam dengan klasifikasi sedang) diikuti semak (1,57 cm/jam dengan klasifikasi agak lambat) dan lahan terbuka (1,10 cm/jam dengan klasifikasi agak lambat). Laju infiltrasi dan permeabilitas tanah berkaitan dengan sifat-sifat fisik tanah dan kemiringan lahan. Informasi tentang kemampuan tanah dalam meresapkan air dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya konservasi tanah dan air pada berbagai tipe tutupan vegetasi sehingga dapat memperkecil limpasan permukaan pada tutupan lahan berbeda.