Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI COBA VARIASI LUBANG RESAPAN DALAM UPAYA MENGURANGI LIMPASAN PERMUKAAN DI PEMUKIMAN REMAJA PERMAI KOTA SAMARINDA Eswirielda, Gasang; Sarminah, Sri
AGRIFOR Vol 23, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i2.7609

Abstract

Teknologi Lubang Resapan merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yang dimanfaatkan untuk meminimalisir limpasan permukaan dan genangan air ataupun banjir. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan lubang resapan terhadap limpasan permukaan dan mengetahui seberapa besar pengaruh variasi pola lubang resapan serta kontribusi lubang resapan dalam mengurangi limpasan permukaan. Pembuatan plot Lubang Resapan berukuran 7 m x 3 m sebanyak 3 buah plot,  plot 1 dengan pola zig-zag, plot 2 pola lurus, dan plot 3 tanpa Lubang Resapan. Plot penelitian tersebut ditempatkan pada kelas kelerengan landai (8-15%). Pengumpulan data meliputi curah hujan, limpasan permukaan, dan massa tanah tererosi. Analisis sampel tanah meliputi: struktur tanah, tekstur tanah dan permeabilitas tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pola lubang resapan dengan pola lurus memiliki nilai persentase koefisien limpasan paling kecil dibandingkan variasi lubang resapan dengan pola zig-zag dan tanpa lubang resapan. Nilai kontribusi yang dihasilkan pada plot dengan pola berbentuk lurus memiliki nilai sebesar 0,42 sedangkan plot dengan pola berbentuk zig-zag memiliki nilai kontribusi sebesar 0,58 yang artinya limpasan permukaan pada plot lurus lebih mudah meresapkan air kedalam tanah. Massa tanah tererosi 1981,08g/22,5 m2 dalam waktu 1 bulan dengan curah hujan sebesar 207,47 mm2. Variasi Lubang Resapan Pola Lurus ini dapat diterapkan dan disosialisasikan di Lingkungan Pemukiman Remaja Permai Samarinda khususnya dan daerah-daerah lain yang rawan banjir.
Effect of Vegetation Diversity on Erosion Rate Sarminah, Sri; Prititania, Farha Shera; ., Karyati
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3621

Abstract

The climate in Indonesia is a tropical climate with high rainfall, making Indonesia vulnerable to erosion. In addition to high rainfall, vegetation, slope and soil types also affect erosion. This study aims to determine the Important Value of Species (NPJ), the relationship between rainfall and surface runoff and the mass of eroded soil and the level of erosion hazard at different vegetation densities. Important Value The highest types of the three dominating types in plot I were Schima wallichii 115.12%, Macaranga gigantea 69.38% and Cratoxylum sumatranum 44.69%. Whereas in plot II the highest NPJ value of three types dominates, namely Macaranga gigantea 59.13%, Litsea angulata 39.52% and Aquilaria mallacensis 35.37%. The amount of eroded soil mass that occurred in PUE I was 0.13 tons / ha / year and PUE II was 0.19 tons / ha / year. Simple linear analysis of the relationship between rainfall and eroded soil mass at PUE I has a correlation value (r) = 0.79 with the equation Y = -8.34 + 0.39X, whereas in PUE II the correlation value (r) = 0.90 with the equation Y = -12.96 + 0.56X. The danger level of erosion (TBE) in PUE I and PUE II was very mild (erosion rate <15 tons / ha / year, Bahya Erosion I class with soil solum depth> 90 cm).
PENDUGAAN EVAPOTRANSPIRASI DI LAHAN AGROFORESTRI DAN LAHAN TERBUKA HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNMUL Sarminah, Sri; Pasaribu, M. Brian J. Pasaribu; Aipassa, Marlon I.
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4349

Abstract

Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi dan merupakan komponen utama bagi semua mahluk hidup serta merupakan  kekuatan utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai elemen-elemen hidrologi untuk pendugaan evapotranspirasi pada lahan agroforestri menggunakan petak ukur limpasan dan lahan terbuka menggunakan lysimeter, penelitian berlokasi di lahan terbuka dan lahan agroforestri di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda (HPFU), pada lahan agroforestri kombinasi jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) dan Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) dipasang Petak Ukur Limpasan berukuran 10 m × 3,5 m dan pada lahan terbuka dipasang lysimeter berukuran 60 cm × 58 cm yang dibenamkan ke dalam tanah. Metode yang digunakan dalam pendugaan evapotranspirasi ini yaitu menggunakan pendekatan persamaan Neraca Air. Hasil penelitian dengan kejadian hujan sebanyak 30 kali selama ± 4 bulan memiliki total Curah hujan yang tertampung sebesar 882,35 mmdengan total  limpasan permukaan (Q) sebesar 66,92 mm (7,58%), kandungan air tanah (Δs) sebesar 88,78 mm (10,06%) dan infiltrasi (If) sebesar 88,24 mm (10%) dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar 638,41(72,35%) terjadi pada lahan agroforestri dan pada lahan terbuka total kandungan air tanah (Δs) sebesar 86,77 mm (9,83%), perkolasi (Pc) sebesar 44,42 mm (5,03%) dan limpasan permukaan (LP) sebesar 41,47 mm (4,70%), dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar 709,69 mm (80,43%).
POTENSI AIR BAWAH PERMUKAAN TANAH PADA AREAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT BUDIDUTA AGROMAKMUR DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Masau, Rio Apriliantus Dopo; Hardwinarto, Sigit; Sarminah, Sri
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v8i2.17612

Abstract

Usaha perkebunan kelapa sawit dapat memberikan berdampak positif terhadap perekonomian, juga dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, khususnya terkait dengan fungsi hutan alam sebagai pengatur tata air serta penghasil air. Hal ini menyebbakan terjadinya defisit air khususnya pada saat musim kemarau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi air bawah permukaan tanah dari pengaruh kombinasi nilai laju infiltrasi, parameter sifat fisik tanah, dan kondisi vegetasi di areal perkebunan kelapa sawit PT Budiduta Agromakmur di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pemilihan plot penelitian ini secara purposive sampling sebanyak 2 plot penelitian yakni umur tanaman 8 tahun dan 25 tahun dengan kemiringan lereng secara berurutan 20% dan 25%. Pengukuran laju infiltrasi pada kedua plot penelitian tersebut menggunakan alat double ring infiltrometer pada 3 lokasi pengukuran dengan 3 kali ulangan, serta pengambilan beberapa sampel tanah dengan ring sample pada kedalaman tanah 0 – 30 cm, sampel-sampel tanah ini diuji di laboratorium untuk mendapatkan nilai parameter sifat fisik tanah, dan pengamatan struktur tanah langsung di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi air bawah permukaan tanah diindikasikan oleh nilai kandungan air tanah rata-rata pada umur 8 tahun 29,30% dan 25 tahun 34,32%. Peningkatan nilai kandungan air tanah ini dipengaruhi oleh umur tanaman kelapa sawit semakin tua, laju infiltrasi menurun, kandungan fraksi pasir berkurang, fraksi lempung dan liat meningkat, porositas dan permeabilitas tanah menurun, bulk density meningkat, kondisi vegetasi tanaman kelapa sawit diameter batangnya menurun dan tutupan tumbuhan bawah semakin sedikit.
Limpasan Permukaan dan Erosi Tanah pada Tegakan Akasia dan Sengon Umur 11 Tahun: Limpasan Permukaan dan Erosi Tanah pada Tegakan Akasia dan Sengon Difa, Geva Alfinda; Karyati; Sarminah, Sri; Karmini, Karmini
PERENNIAL Vol 20 No 2 (2024): Vol. 20 No. 2, Oktober 2024
Publisher : Forestry Faculty of Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v20i2.36538

Abstract

Indonesia is a country with geographical conditions located in tropical rain climates, causing variations in rainfall levels. High and varied rainfall can lead to surface run-off and soil erosion. This study aims to determine (1) the rate of surface run-off and soil mass erosion in acacia (Acacia mangium/A. mangium) stand, sengon (Falcataria moluccana/F. moluccana) stand, and open land; (2) the status of erosion hazard index, erosion hazard class, and erosion hazard levels occurring in A. mangium stand, sengon stand, and open land; (3) the relationship between rainfall and surface run-off and soil mass erosion. Erosion Measurement Plots (EMP) measuring 4 m × 10 m were established in the study site, consisting of three plots namely EMP A. mangium, EMP sengon, and EMP open land with steep slopes (25-45%). The total measured surface runoff (SR) during the study period at EMP A. mangium was 335.37 m³/ha/year, EMP sengon was 950.77 m³/ha/year, and EMP open land was 2,646.95 m³/ha/year. Meanwhile, Eroded Soil Mass (ESM) during the study period at EMP A. mangium was 0.85 tons/ha/year, EMP sengon was 2.39 tons/ha/year, and EMP open land was 195.45 tons/ha/year. The Erosion Hazard Index (EHI) value at EMP A. mangium and EMP sengon was classified as low, while at EMP open land was classified as very high. The Erosion Hazard Class (EHC) in EMP A. mangium and EMP sengon belongs to EHC I (very low), while in EMP open land belongs to EHC IV (high). Erosion Hazard Level (EHL) at EMP A. mangium and EMP sengon was included in the currently class, while at EMP open land was included in the very heavy class. The information about surface runoff and soil erosion on different land covers can be used as considerations in soil management, especially for post-mining lands.
Pendugaan laju erosi pada beberapa tutupan lahan berbeda di Kawasan Tambang Batubara PT Singlurus Pratama Agussalim, Dwi Gustiana; Sarminah, Sri; Ibrahim, Ibrahim
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i1.17230

Abstract

Kegiatan penambangan batubara memiliki dampak negatif bagi lingkungan di mana dapat terjadi perubahan kondisi lahan seperti terjadinya erosi dan sedimentasi juga longsoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju erosi dan tingkat bahaya erosi pada areal revegetasi 2021, kebun karet dan areal disposal di PT Singlurus Pratama. Metode penelitian laju erosi menggunakan metode tongkat dengan pembuatan plot ukur erosi berukuran 20 m × 20 m dan pembatas plot ukur erosi di sekitar plot berjarak 50 cm dari plot serta pengujian sifat fisik dan kimia tanah. Didapatkan hasil nilai laju erosi tertinggi hingga terendah yaitu: areal disposal sebesar 338,58 ton/ha/tahun, areal revegetasi 2021 sebesar 62,04 ton/ha/tahun dan kebun karet sebesar 38,76 ton/ha/tahun, status tingkat bahaya erosi (TBE) pada areal revegetasi 2021 dan areal disposal termasuk ke dalam TBE sangat berat dan kebun karet tergolong ke dalam TBE sedang. Untuk mengendalikan laju erosi, dengan cara memastikan agar tanaman cover crop dan pohon dapat tumbuh dengan produktif serta melakukan pengayaan dan penambahan jenis tanaman fast growing spesies atau lokal, juga membangun bangunan konservasi tanah dan air seperti teras dan penataan pembukaan lahan (recontouring atau reshapping) pada areal agak curam sampai dengan sangat curam sehingga dapat mengendalikan limpasan permukaan dan mengurangi bahaya erosi.