Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) pada WUS di Puskesmas Alianyang Pontianak Santi Nurhayati; Linda Suwarni; Otik Widyastutik
Jumantik Vol 6, No 1 (2019): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.098 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v6i1.1998

Abstract

Berdasarkan data GLOBOCON, International Agency for Research on Cancer (IARC) kanker payudara menduduki posisi yang tertinggi yaitu sebesar 40 per 100.000 perempuan di dunia. Di Indonesia, kanker payudara menjadi pembunuh nomor satu dibandingkan kanker lainnya. Setiap tahunnya diperkirakan 100 penderita baru per 100.000 penduduk yang ada di Indonesi. Provinsi Kalimantan Barat menempati urutan ke 20 kasus kanker dari 34 provinsi. Kanker payudara dapat  di deteksi dengan pemeriksaan  payudara klinis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan  dengan  pemeriksaan  payudara  klinis  (SADANIS) pada WUS di wilayah kerja Puskesmas Alianyang Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 56 orang (28 kasus dan 28 kontrol) yang diambil dengan teknik Insedental sampling. Teknik matching yang digunakan adalah usia. Uji statistik  yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji chi-square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan nilai (nilai p=0.045, OR= 3.987, 95% CI=1.178-13.495), sikap dengan (nilai p=0.016, OR= 4.500, 95% CI=1.458-13.887), dukungan petugas kesehatan dengan nilai p=0.016 OR= 4,457,  95% CI=1.452-13.681) dengan pemeriksaan payudara klinis, tetapi tidak terdapat hubungan antara keterpaparan informasi (nilai p=1.000), integrasi IMS (nilai p=0.146) dengan pemeriksaan payudara klinis. WUS diharapkan meningkatkan pengetahuannya tentang SADANIS dengan mencari informasi melalui media massa ataupun petugas kesehatan dan melakukan pemeriksaan SADANIS.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA SUNGAI ITIK KECAMATAN SUNGAI KAKAP Wijayanti Wijayanti; Otik Widyastutik; Dedi Alamsyah
Jumantik Vol 9, No 1 (2022): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i1.4537

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kesakitan yang tinggi. Menurut data WHO  prevalensi terus meningkat secara g lobal dan 9.4 juta orang meninggal setiap tahun akibat hipertensi dan komplikasinya. Hipertensi pada lansia memiliki dampak diantaranya memperparah keadaan suatu penyakit seperti timbulnya penyakit jantung dan ginjal. Berdasarkan pengumpulan data menggunakan kobocollect  bulan Maret 2020 sebanyak 90 responden di Desa Sungai Itik, ditemukan penyakit tertinggi yaitu kasus hipertensi sebanyak 27 kasus pada lansia (56-65 tahun) 19 orang  (21,11 %) dan anggota lainnya sebanyak 8 (8,89%).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian hipertensi pada lansia (56-65 tahun) di Desa Sungai Itik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 64 orang yang diambil dengan teknik proportional sampling. Dengan melakukan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan.Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%.hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna konsumsi makanan asin (p value= 0,041. PR=1,883) dan kebiasaan merokok (p value = 0,002, PR = 2,333) dengan kejadian hipertensi.Variabel yang tidak berhubungan diantaranya aktivitas fisik (p value = 0,918, PR =0,911) dan obesitas (p value= 0,441, PR = 1,278). Kesimpulannya konsumsi makanan asin dan kebiasaan merokok merupakan faktor risiko kejadian hipertensi. Disarankan kepada lansia yang mengalami hipertensi untuk membatasi  konsumsi ikan asin maksimal 2 kali dalam seminggu dan memperbanyak konsumsi buah-buahan sepeti pisang dan semangka dan sayuran seperti sawi dan bayam serta mengurangi kebiasaan merokok dengan cara metode pengobatan yaitu mencari obat yang bisa menyembuhkan kecanduan terhadap rokok, seperti bupropion dan varenicline.
Breakfast Behavior and Limited Types of Food influence the nutritional status of working mothers Informal Sector in Sungai Ambawang, Kubu Raya Betri Pujana; Otik Widyastutik; Elly Trisnawati
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.122 KB)

Abstract

Nutritional status is the condition of the body due to food consumption which achieves success in fulfilling nutrition and a balance between the amount of nutrient intake and the amount needed by the body. The number of female workers in Indonesia tends to increase from year to year, but the health and nutritional status of workers in general has not received attention. Research objectives this for knowing connection Knowledge, Breakfast Behavior, Limited Types of food with nutritional status Mother work in the informal sector. Research type this is using a cross sectional design. Number of Samples in study this is as many as 51 working mothers Informal sector, taking sample in study this using purposive sampling, data analysis techniques using the Chi-Square test. Research results there is connection significant Among Breakfast Behavior (p=0.015) and Limitations type food (p=0.033), nutritional status Mother work informal sector, and no there is connection between, Knowledge (0.986) with nutritional status Mother work informal sector.
Penerapan protokol kesehatan era New Normal dan risiko Covid-19 pada mahasiswa Bella Mutia Fitri; Otik Widyastutik; Iskandar Arfan
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.264 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.460

Abstract

Latar Belakang : Penerapan protokol kesehatan penting dilakukan di era new normal saat ini. Mahasiswa merupakan kelompok usia muda yang berpotensi menularkan virus korona bahkan tanpa menunjukkan gejala sekalipun. Jumlah positif COVID-19 di Indonesia pada era new normal per tanggal 07 Desember 2020 adalah 581.550 kasus. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi penerapan protokol kesehatan dan risiko COVID-19 pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak.Metode : Metode penelitian adalah analisis deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif serta metode pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian adalah mahasiswa aktif Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak angkatan tahun 2016 sampai tahun 2019 sebanyak 571 mahasiswa. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 230 responden dengan teknik pengambilan accidental sampling.Hasil : Hasil penelitian terdapat 176 mahasiswa (76,5%) telah menerapkan protokol kesehatan dan sebanyak 24 (10.4%) mahasiswa tidak berisiko tertular COVID-19.Kesimpulan : Simpulan penelitian adalah sebagian besar mahasiswa telah menerapkan protokol kesehatan dan tidak berisiko tertular COVID-19.
Determinan Penggunaan APD Pada Petani Penyemprot Pestisida Di Desa Ambawang Kuala Retno Diah Setyowati; Otik Widyastutik; Selviana Selviana
Jumantik Vol 10, No 1 (2023): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Muhammadiyah Pontianak University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v10i1.4890

Abstract

Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kolineterase dalam darah sebanyak 8 petani (13%) di Desa Ambawang kuala menunjukan bahwa mengalami keracunan yang ditandai dengan Kolinesterase nya (<75%). Tujuan peneltian ini yaitu untuk mengetahui Determinan dari Penggunaan APD Pada Petani Penyemprot Pestisida Di Desa Ambawang Kuala. Penelitian ini menggunakan desain cros sectional. Sampel penelitian sebanyak 58 sampel yang didapatkan dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p value=0,000, PR=5,824), Peran Rekan Kerja (p value 0,001, PR=3,333), Ketersediaan APD (p value=0,000, PR=2,194) dan tidak terdapat hubungan antara keluhan kesehatan dengan penggunaan APD, Keluhan Kesehatan (p value=0,386). Disarankan untuk Pos UKK agar mengadakan penyuluhan dari lahan ke lahan untuk menambah pengetahuan bagi para petani, pada forum yang tersedia agar lebih mengaktifkan kegiatannya serta bagi pemerintah serta fasyankes agar menyediakan apd dengan cara berkoordinasi dengan intansi-intansi terkait.
Riwayat KEK Ibu dan Pemberian MP-ASI Sebagai Penentu Utama Stunting di Kabupaten Kubu Raya: History of Mother Care and Giving MP-ASI as the Main Determinant of Stuntig in Kubu Raya District Aprillia Krisnawaty; Elly Trisnawati; Otik Widyastutik; Dedi Alamsyah
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i9.3606

Abstract

Latar belakang: Chilhood stunting atau tubuh pendek pada masa anak-anak merupakan akibat dari riwayat kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak (Kementerian Kesehatan, 2015). Angka prevalensi balita stunting (tinggi badan menurut umur) pada kabupaten/kota di Kalimantan Barat pada tahun 2021 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencapai 31,46% dan pada tahun 2022 mencapai 27,8%. Dari 14 Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, Kabupaten Kubu Raya menjadi kabupaten tertinggi kasus stunting pada tahun 2021, yaitu sebesar 40,35%. Disusul oleh Kabupaten Sintang dan yang terendah adalah Kota Singkawang (Kemenkes RI, 2021). Pada tahun 2022 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Kubu Raya menjadi kabupaten ke-8 tertinggi kasus stunting, yaitu sebesar 27,6%. Tujuan: Mengetahui riwayat KEK ibu dan pemberian MP-ASI sebagai penentu utama stunting di Kabupaten Kubu Raya pada balita. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian case-control. Penelitian dilaksanakan di 3 Desa yaitu Desa Sungai Malaya, Desa Mega Timur dan Desa Jawa Tengah di daerah Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya pada bulan September – Desember 2022. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu rumah tangga yang memiliki balita. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 136 rumah tangga, yang terdiri dari 68 kasus dan 68 kontrol. Sampel diambil secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuesioner dan lembar observasi dalam bentuk aplikasi KoboCollect. Data dianalisis dengan menggunakan 3 langkah analisis yaitu analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan potensial kejadian stunting di Kabupaten Kubu Raya adalah riwayat KEK ibu (p value = 0,007 dan OR = 9,791) dan pemberian MP-ASI (p value = 0,000 dan OR = 13,158). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan pada variabel riwayat KEK ibu dan riwayat MP-ASI terhadap kejadian stunting. Kedua variabel tersebut merupakan determinan potensial kejadian stunting di Kabupaten Kubu Raya.