Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

kegagalan asi eksklusif: manajemen laktasi dan dukungan keluarga trisnawati, elly; widyastutik, otik
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.943 KB) | DOI: 10.35842/formil.v3i2.177

Abstract

Latar belakang: ASI merupakan sumber makanan tunggal untuk bayi sampai 6 bulan pertama kehidupannya. Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Purun Kecil Kabupaten Mempawah pada tahun 2014 sebesar 86%, tahun 2015 sebesar 77%, dan tahun 2016 terus menurun sebesar 28%. Terjadinya penurunan tren tersebut menandakan bahwa kurangnya praktik manajemen laktasi dan dukungan dari keluarga ibu mengenai pemberian ASI eksklusif. Anggota keluarga yaitu suami dan orang tua dianggap sebagai pihak yang paling mampu memberikan pengaruh kepada ibu untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif.Tujuan: Mengetahui hubungan antara waktu perawatan payudara, cara menyusui, durasi menyusui, frekuensi menyusui dan dukungan keluarga (ibu kandung dan ibu mertua) dengan kegagalan ASI eksklusif.Metode: Observasi analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah ibu di komunitas Madura yang mempunyai bayi 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Purun Kecil Kabupaten Mempawah. Jumlah sampel sebanyak 162 orang menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi squareHasil: Ada hubungan antara waktu perawatan payudara (p-value = 0,000), cara menyusui (p-value = 0,010), frekuensi menyusui (p-value = 0,034), dukungan ibu kandung (p-value = 0,000), dukungan ibu mertua (p-value = 0,000), terhadap kegagalan ASI eksklusif. Tidak ada hubungan durasi menyusui dengan kegagalan ASI eksklusif (p-value = 0,444).Kesimpulan:. Manajemen laktasi dan dukungan keluarga berpengaruh terhadap kegagalan ASI eksklusif pada ibu di komunitas Madura wilayah kerja Puskesmas Purun Kecil. 
Hubungan Strategi Koping dengan Stress Pada Ibu Dengan Anak Autis Di Autis Center Kota Pontianak Astuti, Dwi; Abrori, Abrori; Widyastutik, Otik
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 5, No 2 (2018): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.199 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v5i2.1283

Abstract

Dhuafa empowerment through oxytocin massage in the PCM area of East Pontianak Widyastutik, Otik; Putri, Zulfa Aliska
Community Empowerment Vol 6 No 5 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.321 KB) | DOI: 10.31603/ce.4508

Abstract

Data on the achievement of normal nutritional status in children aged 0-59 months in East Pontianak (67.7%) as well as short and very short nutritional status (32.3%). Interestingly, one of the determinants of the nutritional status of children under five, namely the coverage of exclusive breastfeeding is still very low (25%). Through this program, poor community groups (dhuafa), Muhammadiyah members, were empowered to have knowledge and skills that focus on educational efforts about lactation management using the oxytocin massage technique. Oxytocin massage is one of the stages in lactation management which aims to facilitate breast milk. The East Pontianak PCM Tabligh Council is one of the potential platforms in developing this program. Activities started from providing education, training in oxytocin massage and mentoring. Based on the results of the evaluation, it is known that there was an increase in knowledge about oxytocin massage. By the end of this activity, it was hoped that the participants will be able to become a cadre group of PCM East Pontianak capable of massaging oxytocin, as well as promoters of breastfeeding care activities.
ASI LANJUTAN, PERAN TENAGA KESEHATAN, DAN KEPEMILIKAN JAMBAN MEMPENGARUHI KASUS STUNTING DI SENAKIN, LANDAK, KALIMANTAN BARAT Margareta, Margareta; Trisnawati, Elly; Widyastutik, Otik
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 7, No 1 (2022): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v7i1.23427

Abstract

AbstrakPrevalensi kejadian stunting tertinggi di Kalimantan Barat salah satunya adalah Kabupaten Landak yaitu sebesar 42%, setelah urutan pertama yang tempati oleh Kabupaten Ketapang dengan 42,7% dan urutan ketiga yaitu Kabupaten Melawi sebesar 40,8%. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor kejadian stunting pada usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sebangki. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Total sampling yang digunakan sebanyak 110 orang ibu balita kasus stunting. Teknik analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah ASI lanjutan (p=0,003;PR=1,634), peran tenaga kesehatan (p=0,030;PR=0,558), dan kepemilikan jamban (p=0,046;PR=0,622). Variabel yang tidak berhubungan adalah  ASI eksklusif dan pola asuh. Kesimpulannya, ASI lanjutan, peran tenaga keseharan dan kepemilikan jamban merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Senakin. Diharapkan peran tenaga kesehatan dalam mempromosikan pencegahan stunting dapat lebih ditingkatkan dengan mengajak kerjasama lintas sektor seperti pihak desa, tokoh agama, ketua adat, dan komunitas atau organisasi yang terdapat  di masyarakat.Kata Kunci: Stunting, ASI lanjutan, peran tenaga kesehatan, kepemilikan jamban
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MATA KOTA PONTIANAK Irneta Bela Novita; Iskandar Arfan; Otik Widyastutik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.494 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i3.1574

Abstract

Katarak meruakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh. Katarak yang disebabkan oleh diabetes melitus disebut katarak diabetik yang terjadi adanya perubahan pada lintasan sorbito (poliol) di lensa mata. Penyakit katarak penyebab utama kebutaan di seluruh dunia sebesar 51% (WHO, 2012). Kota Pontianak mengalami peningkatan dari tahun 2015 yaitu 1310 kasus sedangkan tahun 2016 yaitu 2600 kasus (Dinkes Kota, 2016). Pusat Pengobatan Gigi dan Mata dari data Rekam medik penderita Katarak pada bulan Mei sampai Juli mengalami peningkatan dari 62 jiwa sampai 142  jiwa pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko yang berhubungan deengan kejadian katarak pada penderita diabetes melitus di Pusat Pengobatan Mata dan Gigi Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain kasus control dengan menggunakan matching umur dari 46-65. Sample penelitian sebanyak 56 responden (28 kasus dan 28 kontrol) diambil menggunakan teknik accidental sampling. Menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita DM ≥5 tahun (P value = 0,014 dan keterpaparnya asap rokok (p value = 0,006). Variabel yang tidak berhubungan yaitu keteraturan pengobatan DM (P value = 0,090), kebiasaan olahraga penderita DM (P value = 0,775) dan kebiasaan konsumsi tanaman obat (P value =0,103 ). Bagi Pusat Pengobatan Mata dan Gigi Kota Pontianak untuk meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada penderita katarak dalam mengontrol kadar gula darah untuk mencegah komplikasi dan menambah fasilitas laboratorium untuk lebih efektif dalam pengobatan lebih lanjut.
EKSISTENSI “AYAH” ASI DI KOTA PONTIANAK Otik Widyastutik; Amanda Distrilia
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 4 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v6i4.1931

Abstract

Keberhasilan pemberian ASI eksklusif sangat dipengaruhi beberapa hal, diantaranya adalah rendahnya pengetahuan manfaat ASI dan manajemen laktasi dan kurangnya dukungan keluarga, terutama dukungan suami (ayah dari bayi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran eksistensi (keberadaan) ayah ASI yang ada di Pontianak, mengetahui gambaran pengetahuan ayah ASI tentang manajemen laktasi, mengetahui gambaran sikap ayah ASI tentang manajemen laktasi, dan mengetahui gambaran dukungan ayah ASI tentang manajemen laktasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini merupakan studi analitik deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian sebanyak 44 responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden mengenai manajemen laktasi kurang baik (54,5%), sikap responden mengenai pemberian ASI eksklusif kurang baik (63,6%), dan perilaku responden mengenai pemberian ASI eksklusif juga kurang baik (88,6%). Adapun saran yang dapat diberikan bagi ayah adalah ikut serta dalam pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan bersama istri, belajar mengenai manajemen laktasi melalui buku ataupun pelatihan bersama tenaga kesehatan, meluangkan waktu untuk membantu ibu dalam pemberian ASI kepada bayi, dan tidak memberikan makanan lain selain ASI hingga bayi berumur 6 bulan.
EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL (VIDEO) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELOMPOK MASYARAKAT TENTANG PROGRAM G1R1J Fatimah Fatimah; Selviana Selviana; Otik Widyastutik; Linda Suwarni
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.285 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i2.1767

Abstract

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Agepty. Penyakit DBD di Kota Pontianak sebanyak 731 kasus dari 13 puskesmas yang ada di Pontianak. Puskesmas Perumnas II pada tahun 2018 angka kejadian DBD sebesar 66 kasus dan mengalami 1 orang mengalami kematian pada bulan Januari 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas media audiovisual (video) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kelompok masyarakat tentang program G1R1J di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II. Metode penelitian yang digunakan   penelitian kuantitatif dengan jenis   penelitian Pre-Experimental Design dengan pendekatan rancangan “One Grup Pre test-Post test”. Jumlah sampel 49 masyarakat dengan 2 kelompok masyarakat yang aktif terdiri dari ibu pengajian dan ibu arisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian dengan media audiovisual dalam bentuk video di Kelompok Masyarakat di RW 05 Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap dengan nilai p value  sebesar (0,000) yang sangat signifikan setelah dilakukan intervensi. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II agar mensosialisasikan G1R1J di seluruh wilayah Puskesmas Perumnas II  dengan  menggunakan media  audiovisual dalam bentuk video, sehingga masyarakat dapat menigkatkan pengetahuan dan membentuk serta dapat menerapkan G1R1J dirumah.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, STATUS GIZI, ASUPAN PURIN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA IBU MENOPAUSE DI DESA PENYELADI KECAMATAN KAPUAS SANGGAU Santri Santri; Marlenywati Marlenywati; Otik Widyastutik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.133 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i2.1570

Abstract

Penyakit asam urat/pirai merupakan penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kadar purin tinggi maka jika peningkatan kadar asam urat ini melewati ambang batas bisa mengakibatkan terjadinya batu ginjal, penyakit sendi, dan penyakit saluran kemih pada ibu menopause.. Di Kabupaten Sanggau prevalensi penyakit sendi pada tahun 2018 dan 2019 yaitu berdasarkan diagnosa 6,2% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 17,2%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan gizi, status gizi, dan asupan purin dengan kadar asam urat pada ibu menopause di Desa Penyeladi Kecamatan Kapuas Sanggau.Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 48 responden (16 kasus dan 32 kontrol), mengunakan data primer dan sekunder, dengan pendekatan kuantitatif dengan analisis data mengunakan analisis univariat dan analisis  bivariat pengujian dilakukan mengunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 0,05%.Hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (p value = 0,002; OR = 6,992; 95% CI = 2,144-22,800), Asupan purin (p value = 0,000; OR = 13,417; 95% CI = 3,042-59,171)  dengan kadar asam urat pada ibu menopause.Disarankan kepada Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya pendidikan kesehatan sangat penting dilakukan agar lebih intensif lagi khususnya dalam kesehatan ibu menopause untuk memberi motifasi dilakukan pemantauan status gizi setiap bulannya dalam posyandu lansia.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, KEBIASAAN MAKAN SAYUR, DAN IMD DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI KOTA PONTIANAK Kartini Siti Alimunah; Linda Suwarni; Otik Widyastutik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.322 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i3.1772

Abstract

Pengetahuan yang rendah, sikap negatif terhadap proses laktasi, kebiasaan makan sayur yang tidak baik, dan tidak melakukan IMD pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, kebiasaan makan sayur, dan IMD dengan keberhasilan ASI eksklusif di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 41 ibu yang memiliki bayi berusia 7-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gang Sehat. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,015 < 0,05; PR =3,125), sikap (p-value = 0,007 < 0,05; PR = 3,467), kebiasaan makan sayur (p- value = 0,031 < 0,05; PR = 2,824), dan IMD (p-value = 0,021 < 0,05; PR = 2,893) dengan keberhasilan ASI eksklusif di Puskesmas Gang Sehat Kota Pontianak. Disarankan kepada ibu menyusui untuk mencari informasi yang lebih banyak tentang manajemen laktasi dari berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu serta membiasakan makan sayursetiap hari sesuai porsi seimbang dalam mendukung keberhasilan ASI eksklusif.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN (SAR) PADA MAHASISWA DI PONTIANAK Otik Widyastutik; Angga Permadi
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.793 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v4i3.853

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor penyebab terjadinya kejadian SAR pada mahasiwa di Pontianak. Desain yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 279 sampel. Analisis data melalui tiga tahapan yaitu univariat, bivariat (Chi square), dan analisis multivariat  (regresi logistik). Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor genetik (p value = 0,002) (PR = 1,786; CI 95% 1,278-2,497), trauma sikat gigi (p value = 0,002) (PR = 1,874; CI 95% 1,259-2,790) dan konsumsi air putih (p value = 0,024)  (PR = 1,558; CI 95% 1,070-2.270 yang berarti ada hubungan dengan riwayat kejadian SAR. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor penyebab yang paling berpengaruh dalam menyebabkan SAR adalah Trauma Sikat Gigi (PR = 1,994). Kemungkinan seseorang yang memiliki genetik SAR dan sering  mendapatkan trauma sikat gigi berisiko 48,66%. untuk mengalami SAR. Anjuran kepada penderita SAR untuk mewaspadai sariawan berkepanjangan untuk segera memeriksakan dan mengatasi faktor-faktor yang menjadi pemicu timbulnya SAR guna mengantisipasi munculnya penyakit sistemik