Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Study Pengaruh Penggunaan Teknologi Solar Power Dryer terhadap Kandungan Moisture Batubara Di PLTU Tanjung Jati B Sutomo Sutomo; Ridho Hantoro
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i2.55256

Abstract

Penggunaan batubara sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik di Indonesia masih mendominasi, namun kandungan moisture yang tinggi dalam batubara menurunkan efisiensi pembakaran dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Penelitian ini mengkaji efektivitas solar dryer berbentuk greenhouse untuk menurunkan moisture dalam batubara dan dampaknya terhadap efisiensi operasional pembangkit. Dari tiga variasi pengeringan, solar dryer dengan atap akrilik dan sirkulasi udara alami menunjukkan hasil terbaik dengan penurunan moisture sebesar 12,2% pada sampel 2 kg ukuran 5 cm dan 10,5% pada ukuran 0,475 cm pada irradiation rata-rata 686 W/m². Penggunaan atap akrilik dengan sirkulasi udara paksa menurunkan moisture sebesar 10,1% dan 11%, sedangkan atap galvalume dengan sirkulasi paksa menurunkan moisture masing-masing sebesar 5% dan 5,8%. Solar dryer berbahan akrilik menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan pengeringan terbuka, terutama pada sampel 5 cm, dengan peningkatan kinerja sebesar 153% dan 137% untuk sirkulasi alami, serta 116% dan 141% untuk sirkulasi paksa pada berat sampel 1 kg dan 2 kg. Solar dryer ini berpotensi menghemat biaya produksi listrik hingga Rp97 juta per hari dan mengurangi emisi CO2 antara 76,03 hingga 185 tonCO2e tergantung jenis solar dryer yang digunakan.
Studi Perbandingan In-Furnace and Out-Furnace Coal Blending Terhadap Performance Acceptance pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Ultra Superkritis Tito Kurniawan; Ridho Hantoro
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i2.55259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas bahan bakar di PLTU ultra-superkritis melalui strategi pencampuran batubara (coal blending) yang optimal. Hal ini penting karena pembangkit listrik jenis ini menghadapi tantangan dalam ketersediaan batubara, keandalan operasional, dan efisiensi energi, serta harus mematuhi peraturan emisi yang semakin ketat. Meski demikian, menentukan campuran batubara yang ideal masih menjadi tantangan karena sulitnya menyeimbangkan aspek performa, tingkat emisi, biaya produksi, dan dampak operasional secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, digunakan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan pendekatan goal programming untuk mengoptimalkan proporsi pencampuran batubara di dalam (in-furnace) dan di luar (out-furnace) boiler. Penelitian ini penting untuk memastikan bahwa PLTU ultra-superkritis dapat memenuhi permintaan energi dengan lebih fleksibel, efisien, dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan kondisi pasokan batubara dan kebijakan lingkungan. enelitian menguji berbagai nilai kalori batubara (dari 5200 hingga 4200 kCal/kg) optimal digunakan secara individual (single coal) dan campuran, Optimasi coal blending dilakukan terhadap 4 parameter yang menggunakan lima jenis batubara untuk mengisi lima silo boiler mendapatkan improvement parameter sulfur 6,3%, parameter harga batuabra 0,85 %, parameter HHV 0,54 % dan parameter slagging-fouling index 5,64 %.
Comparative Study of In-Furnace and Out-Furnace Coal Blending on Performance Acceptance in Ultra Supercritical Coal-Fired Power Plants Hantoro, Ridho; Kurniawan, Tito
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 8 No. 2 (2025): JEESET VOL. 8 NO. 2 2025
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/qnyep978

Abstract

This study aims to improve fuel flexibility in ultra-supercritical coal-fired power plants through an optimal coal blending strategy. This is important because this type of power plant faces challenges in coal availability, operational reliability, and energy efficiency, and must comply with increasingly stringent emission regulations. However, determining the ideal coal blend remains a challenge due to the difficulty of balancing aspects of performance, emission levels, production costs, and overall operational impacts. In this study, the Multi Criteria Decision Making (MCDM) method with a goal programming approach is used to optimize the proportion of coal blending in the boiler (in-furnace) and out-furnace. This study is important to ensure that ultra-supercritical coal-fired power plants can meet energy demand more flexibly, efficiently, and sustainably in the face of changing coal supply conditions and environmental policies. The study tested various coal calorific values ​​(from 5200 to 4200 kCal/kg) optimally used individually (single coal) and mixed. Coal blending optimization was carried out on 4 parameters using five types of coal to fill five boiler silos, obtaining an improvement in sulfur parameters of 6.3%, coal price parameters of 0.85%, HHV parameters of 0.54% and slagging-fouling index parameters of 5.64%.