Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFISIENSI RANTAI NILAI BIJI KAKAO DI KABUPATEN BIREUEN Yusdiana Yusdiana; Hilda Pratiwi; Cut Millatin Amalia
EKOMBIS: JURNAL FAKULTAS EKONOMI Vol 7, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/ekombis.v7i2.4306

Abstract

The role of cocoa in regional-growth and agro-industry development. The development of cocoa agribusiness is a national dilemma that has been becoming a concern for the farming sector. Cocoa development is not only creating livelihood, but also increasing farmers' income and opening up opportunities to get value added of products. This study aims to determine the efficiency of the cocoa bean value chain in Bireuen Regency by analyzing marketing channels, trading margins and determining the main stages of cocoa business activities where value chain actors can increase product value, producing an efficient value chain map, in order to increase farmers' income and develop cocoa farming commodity in Bireuen Regency. This study uses a qualitative method while this method is considered relevant to explore data and information. The data used are primary data obtained from direct interviews with respondents from several parties involved in the cocoa bean value chain. Data analysis was carried out descriptively, namely collecting, processing, presenting, and analyzing quantitative data. The method used to analyze the value chain of cocoa beans is economic value added, namely the analysis to determine the economic value added of an EVA = (Net Income) / (Total Cost) x 100%. The EVA value is 87.5%, meaning that every harvest period cocoa farmers can get a net profit of 87.5% of the total costs incurred.
ANALISIS USAHATANI KENTANG DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KENTANG DI KABUPATEN ACEH TENGAH Zulkarnain Zulkarnain; Hikmah Hikmah; Yusdiana Yusdiana
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
Publisher : Bappeda Provinsi Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jep.v13i1.742

Abstract

Tujuan penelitian adalah 1) mengetahui pendapatan petani kentang dari usahatani kentang, 2) mengetahui luasan lahan yang diperlukan oleh petani untuk dapat memenuhi hidup layak sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL) di Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Tengah, Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kecamatan Bebesan, dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Bebesan merupakan kecamatan yang memiliki luas tanam dan luas panen terluas dari kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tengah. Metode yang digunakan adalah metode survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani kentang yang terdapat dan tersebar di Kecamatan Bebesan berdasarkan luas tanam, dengan sampel petani yang diambil sebanyak 30% dari luas tanam yaitu 32 responden. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data skunder, analisis data menggunakan analisis pendapatan serta membandingakan dengan besaran kebutuhan hidup layak (KHL) di Kabupaten Aceh Tengah (BPS, 2021). Hasil penelitian bahwa pendapatan yang diperoleh petani kentang rata-rata adalah sebesar Rp. 35.350.000 per petani atau sebesar Rp. 24.563.301 per ha, apabila sekali musim tanam 5 (lima) bulan maka besaran yang didapat sebesar Rp. 4.912.660 per bulan. Selanjutnya didapat nilai R/C = 2,17, artinya dengan modal sebesar Rp. 1 untuk melakukan usahatani kentang, maka akan mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 2,17. Rata-rata mengusahakan usahatani kentang seluas 0,31 ha. petani kentang sudah berada diatas garis kemiskinan dengan penerimaan bersih per bulan sebesar Rp. 982.532, dengan kata lain petani kentang di Kecamatan Bebesan Kabupaten Aceh Tengah sudah dapat keluar dari garis kemiskinan.
Analisis Nilai Tambah Industri Rumah Tangga Minyak Kelapa Tradisional (Minyak Plik U) di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen Yusdiana Yusdiana; Hilda Pratiwi; Zulmi Ulya
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 6, No 1 (2022): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v6i1.11709

Abstract

Nilai tambah yang semakin besar dalam produk pertanian dapat berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang besar tentu saja berdampak dalam memperluas lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Pengolahan minyak kelapa secara tradisional di Kecamatan Jangka telah dilakukan secara turun temurun dengan teknologi sederhana dengan memanfaatkan hasil tanaman lokal. Minyak kelapa (plik u adalah salah satu bahan yang digunakan untuk memasak). Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pendapatan dan nilai tambah dari usaha Rumah Tangga Minyak Kelapa Tradisional (Minyak Plik U) di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Penggunaan sampel penelitian menggunakan teknik acak untuk menentukan kecamatan berdasarkan sentra produksi, selanjutnya dirandom sampling untuk menentukan jumlah sample indutri rumah tangga pengolahan minyak kelapa yang akan diteliti. Maka sampel yang diperoleh sebanyak 20 industri pengolahan minyak kelapa (plik u). Hasil penelitian 1) Rata-rata pendapatan dari usaha industri rumah tangga minyak kelapa tradisional (Plik U) di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen sebesar Rp. 1.422.009,72 per bulan. Dangan nilai R/C sebesar 1,46 (R/C1), artinya layak untuk tetap dijalakan; 2) Rasio nilai tambah terbesar diperoleh dari produk minyak mencapai 82,46 persen (nilai tambah : tinggi), sedangkan pada proses produk Plik U dengan rasio nilai tambah 34,64 persen (nilai tambah : sedang).
ANALISIS PENDAPATAN DAN SKALA PERTANIAN KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA Akhmad Baihaqi; Yusya Abubakar; Yusdiana Yusdiana; Emmia Tammbarta Kembaren
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
Publisher : Bappeda Provinsi Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jep.v14i1.775

Abstract

Kabupaten Aceh Jaya merupakan penghasil kopi robusta yang pernah jaya waktu sebelum konflik (sebelum tahun 1998), produksi biji kopi Robusta mencapai 30 ton per tahun namun sekarang hanya 10 ton sampai 15 ton. Petani memilih tanaman kopi bernilai tinggi yang sesuai dengan cuaca dan kondisi tanah setempat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup keluarga petani. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besar pendapatan yang diterima petani kopi robusta serta mengetahui skala usaha yang layak pada usahatani kopi robusta. Hasil penelitian Usahatani kopi robusta menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan, dilihat bahwa rata-rata pendapatan petani kopi robusta sebesar  sebesar Rp. 1.699.724 per bulan, dengan nilai B/C ratio sebesar 5,75. BEP jumlah produksi sebesar 98 kg per tahun, rata-rata produksi 661 kg per tahun.  Untuk BEP harga sebesar Rp. 5.361 per kg sedangkan rata-rata harga jual sebesar Rp. 36.180 per kg. Selanjutya untuk BEP luas lahan luas lahan, titik impas lahan garapan hanya 0,15 ha, sedangkan konsidi di lapangan rata-rata petani kopi robusta mempunyai lahan 1,06 ha.
KONTRIBUSI PEREMPUAN PENGOLAH PLIK U TERHADAP EKONOMI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN Yusdiana Yusdiana; Naziratil Husna; Hikmah Hikmah; Riani Riani
Jurnal Bisnis Tani Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Bisnis Tani Volume 9 Nomor 1 April 2023
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jbt.v9i1.7800

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jangka yang merupakan daerah produksi Plik U terbanyak di Kabupaten Bireuen. Adapun sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Simple Random sumpling. Jumlah sampel adalah 20 usaha Plik U, sampel dalam penelitian ini adalah perempuan yang merupakan pengolah Plik U (patarana). Kontribusi perempuan dalam usaha kecil tidak dapat diabaikan. Perempuan juga sangat disiplin dalam menjalankan usaha. Tingginya tingkat kebutuhan ekonomi dan rendahnya tingkat pendapatan keluarga menyebabkan perempuan yang seharusnya menjadi ibu dan mengurus rumahtangga, harus terjun yang sifatnya sederhana, padat karya, dan umumnya merupakan perluasan dari pekerjaan rumah tangga, dapat memberikan peluang usaha bagi perempuan, yang sesuai dengan peran domestiknya sehari-hari. Di samping itu, usaha kecil juga dapat menyerap tenaga kerja perempuan, memacu perkembangan ekonomi dan pada akhirnya dapat berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Usaha Plik U (patarana) memberi pendapatan sebesar Rp 1.422.009,79 yang mampu memberikan kontribusi 56 persen terhadap ekonomi rumah tangga. Nilai ini menunjukkan bahwa kriteria kontribusinya adalah sedang/cukup.
PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI RERODUKSI PASCA MEREBAKNYA WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU DI KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE Ahmad Syakir; Muhammad Amran; Yusdiana Yusdiana
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v5i1.4219

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan reproduksi sapi potong betina yang dipelihara peternak di Kelompok Muda Sakti, Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Produksi, profitabilitas, dan keberlanjutan peternakan dipengaruhi oleh efisiensi reproduksi. Inefisiensi reproduksi adalah hasil dari gangguan reproduksi. Kondisi ini akan mengakibatkan kerugian finansial. Dalam kegiatan ini sebanyak 109 ekor induk sapi betina milik kelompok diperiksa melalui palpasi rektal untuk melihat status reproduksinya pasca merebaknya penyakit Mulut dan Kuku. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan cara mendatangi tiap kandang peternak. Dari hasil pemeriksaan status reproduksi kelompok ternak Muda Sakti, diperoleh gambaran ovarium normal/siklik 41 ekor (37,6%), bunting 26 ekor (23,8%), corpus luteum persisten 20 ekor (18,3%), hypofungsi ovarium 17 ekor (15,6%), atropi 4 ekor (3,6%), dan endometritis 1 ekor (0,9%). Setiap penanganan gangguan reproduksi akan memiliki respons kesembuhan yang berbeda berdasarkan interaksi kompleks antara faktor lingkungan atau manajemen (nutrisi), respons individu, jenis gangguan reproduksi, dan tingkat keparahan.