Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Tata Niaga Buah Naga di Kota Banda Aceh Akhsanul Amalin; Edy Marsudi; Teuku Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.307 KB)

Abstract

Kota Banda Aceh sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan menjadi daerah tempat dijualnya aneka jenis buah-buahan baik lokal maupun buah impor. Buah-buahan di Kota Banda Aceh tidak hanya dijual di pusat-pusat perbelanjaan atau pasar swalayan namun juga dijual secara eceran oleh pedagang di sejumlah lokasi terpisah terutama di dekat jalan-jalan utama Kota Banda Aceh. Dari sejumlah buah yang dipasarkan di Kota Banda Aceh buah naga menjadi salah satu buah favorit bagi masyarakat. Dengan rasanya yang lezat (manis, asam dan segar) serta kandungannya yang bermanfaat bagi kesehatan dan pencegahan beberapa penyakit, membuat minat masyarakat untuk membeli buah naga di Kota Banda Aceh terus meningkat. Kondisi tersebut juga dibarengi oleh meningkatnya animo masyarakat untuk membudidayakan buah naga. Budidaya buah naga di Kota Banda Aceh dapat di jumpai di berbagai lokasi di lima kecamatan secara terpisah baik di Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Banda Raya, Kecamatan Jaya Baru, Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Ulee Kareng. Umumnya budidaya buah naga di lima kecamatan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong di dekat rumah. Walaupun demikian hasil panen dan penjualan buah naga pasca panen sangat memuaskan dan dapat menambah penghasilan keluarga. Namun saat ini hanya ada sekitar 2(dua) lokasi budidaya di Kota Banda Aceh yang masih intensif membudidayakan buah naga dengan kegiatan tata niaga yang sederhana yaitu di Desa Neusu Aceh Kecamatan Baiturahman dan Desa Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala. Terlaksananya tata niaga buah naga secara efektif dan efisien menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya buah naga di Kota Banda Aceh.Tata niaga buah naga merupakan proses gerakan perpindahan buah naga dari sektor produsen ke sektor konsumen serta segala bentuk kejadian dan perlakukan yang dialami oleh produk tersebut sehingga lebih efisien dalam sistem distribusinya
Strategi Pemasaran Tanaman Hias di Desa pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh Aini Fitri; Edy Marsudi; Zakiah Zakiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.23053

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk Menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk tanaman hias di Desa Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Objek penelitian ini adalah Usaha Tanaman Hias di Desa Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Ruang lingkup penelitian ini ialah terbatas pada Strategi Pemasaran Usaha Tanaman Hias di Desa Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Adapun metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh, menurut Sugiyono (2017) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner. Analisis yang dipakai yaitu analisis IFAS, EFAS dan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT didapatkan usaha tanaman hias di Desa Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh berada pada kuadran I yaitu strategi agresif, sehingga tanaman hias dapat memanfaatkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Selanjutnya diharapkan kepada pemilik usaha tanaman hias sebaiknya melakukan manajemen pemasaran melalui promosi digital marketing maupun secara langsung kepada seluruh konsumen.Marketing Strategies for ornamental Plant in Pango Raya Village, Ulee Kareng District, Banda Aceh CityAbstract. The aim of this research was to determine the appropriate marketing strategy for ornamental plants in Pango Raya Village, Ulee Kareng District, Banda Aceh City. The object of this research is the Ornamental Plant Business in Pango Raya Village, Ulee Kareng District, Banda Aceh City. The scope of this research is limited to the Marketing Strategy for Ornamental Plant Businesses in Pango Raya Village, Ulee Kareng District, Banda Aceh City. The sampling method in this study used saturated samples, according to Sugiyono (2017) saturated sampling is a sampling technique when all members of the population are sampled. In this study using qualitative research, data collection was done by means of interviews and questionnaires. The analysis used is IFAS analysis, EFAS and SWOT analysis. The results of the SWOT analysis show that the ornamental plant business in Pango Raya Village, Ulee Kareng District, Banda Aceh City is in quadrant I, namely an aggressive strategy, so that ornamental plants can take advantage of their strengths to take advantage of existing opportunities. Furthermore, it is hoped that ornamental plant business owners should carry out marketing management through digital marketing promotions or directly to all consumers.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Minuman Kopi Pada Warung Kopi Solong Ulee Kareng Kota Banda Aceh Safrida Safrida; Edy Marsudi; Putri Jannah
Jurnal Agrisep Vol 21, No 2 (2020): Volume 21 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agrisep.v21i2.17223

Abstract

Warung kopi solong merupakan salah satu warung kopi tertua di kota Banda Aceh. Masalah yang dihadapi warung kopi solong adalah tingginya tingkat persaingan sejenis yang memungkinkan konsumen untuk beralih ke produk pesaing. Sehingga warung kopi solong dituntut untuk semakin cermat dalam membaca kebutuhan dan selera konsumen. Dalam mengambil keputusan pembelian, konsumen akan menilai beberapa faktor dari suatu produk seperti kualitas produk, harga, dan lokasi. Selain itu konsumen juga dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti umur dan jenis kelamin. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur jenis kelamin kualitas produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian. Populasi pada penelitian ini yaitu konsumen warung kopi solong dan konsumen warung kopi lain. Sampel penelitian ini berjumlah 100 orang, yang terdiri dari 50 orang konsumen warung kopi solong dan 50 orang konsumen warung kopi lain. Penelitian ini diolang dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis regresi logistik biner. Penelitian ini menunjukan bahwa faktor umur, kualitas produk, harga, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan faktor jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan.Solong coffee shop is one of the oldest coffee shops in the city of Banda Aceh. The problem faced by the Solong coffee shop is the high level of competition that allows consumers to switch to competing products. So Solong coffee shop is demanded to be more careful in reading the needs and tastes of consumers. In making purchasing decisions, consumers will assess several factors of a product such as product quality, price, and location. In addition, consumers are also influenced by personal factors such as age and gender. This journal aims to determine the effect of age, gender, product quality, price, and location on purchasing decisions. The population in this study are consumers of Solong coffee shops and other coffee shop consumers. The research sample consisted of 100 people, consisting of 50 solong coffee shop consumers and 50 other coffee shop consumers. This research was processed using validity, reliability, and binary logistic regression analysis. This study shows that age, product quality, price, and location have a significant effect on purchasing decisions. While the gender factor has no significant effect.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani Padi dan Perkembangannya di Provinsi Aceh Edy Marsudi; T Makmur; Yulia Syafitri
Jurnal Agrisep Vol 21, No 2 (2020): Volume 21 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agrisep.v21i2.17220

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perkembangan nilai tukar petani padi, luas panen, harga pupuk urea bersubsdi, inflasi dan nilai tukar rupiah di Provinsi Aceh. Kemudian untuk mengetahui pengaruh luas panen, harga pupuk urea bersubsdi, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap Nilai Tukar Petani Padi di Provinsi Aceh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan nilai tukar petani padi memiliki tren menurun, perkembangan luas panen, harga pupuk urea bersubsidi dan nilai tukar rupiah memiliki tren meningkat sedangkan perkembangan inflasi memiliki tren yang berfluktuasi. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai R2 adalah sebesar 0.630 yang artinya bawha pengaruh variabel bebas (luas panen, harga pupuk urea bersubsidi, inflasi dan nilai tukar rupiah) terhadap nilai tukar petani padi sebesar 63 % sedangkan 37 % lagi dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil regresi menunjukkan variabel luas panen berpengaruh positif dengan nilai koefisien sebesar 75.883. Sedangkan variabel harga pupuk urea berpengaruh negatif dengan nilai koefisien -37.260, inflasi berpengaruh negatif dengan nilai koefisien -0.528 dan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dengan nilai koefisien -0.005. Secara serempak semua variable bebas berpengaruh nyata terhadap nilai tukar petani padi. Dan secara parsial variable luas lahan, harga pupuk urea bersubsidi dan nilai tukar rupiah berpengaruh nyata, sedangkan variable inflasi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai tukar petani padi di Provinsi Aceh.The purpose of this study is to determine the development of rice farmers' exchange rates, harvested area, subsidized urea fertilizer prices, inflation and the rupiah exchange rate in Aceh Province. Then to determine the effect of harvested area, the price of subsidized urea fertilizer, inflation and the rupiah exchange rate against the Farmers' Exchange Rates in Aceh Province. The results of this study indicate that the development of the exchange rate of rice farmers has a downward trend, the development of harvested area, the price of subsidized urea fertilizer and the rupiah exchange rate has an increasing trend while the development of inflation has a fluctuating trend. Regression results show that the R2 value is 0.641, which means that the influence of the independent variable (harvested area, subsidized urea fertilizer price, inflation and the rupiah exchange rate) to the exchange rate of rice farmers by 63% while another 37% is influenced by other variables. Regression results show that the harvest area variable has a positive effect with a coefficient value of 75.883. While the urea fertilizer price has a negative effect with a coefficient of -37.260, inflation has a negative effect with a coefficient of -0.528 and the rupiah exchange rate has a negative effect with a coefficient of -0.005. Simultaneously all independent variables have a significant effect on the exchange rate of rice farmers. And partially the land area variable, the price of subsidized urea fertilizer and the rupiah exchange rate have a significant effect, while the inflation variable partially does not significantly affect the exchange rate of rice farmers in Aceh Province.