Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : NIKe Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Fisheries and Marine Scientific Journal

Masa Simpan Stik Rumput Laut Fortifikasi Tepung Udang Rebon dalam Kemasan Polipropilen | Shelf life of seaweed stick fortified by rebon shrimp flour in polypropylene packaging. Shafira Dwiana Sari; Faiza A Dali; Rita Marsuci Harmain
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 4, DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v5i4.5293

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masa simpan produk stik rumput laut Kappaphaycus alvarezii difortifikasi dengan tepung udang rebon (Mysis sp.) dalam kemasan polipropilen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Januari 2016. Metode yang digunakan adalah Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) melalui model Arrhenius produk disimpan pada suhu (30ºC, 40ºC dan 50ºC). Analisis yang digunakan adalah pengukuran nilai Thiobarbituric Acid (TBA). Hasil penelitian disimpulkan bahwa umur simpan stik udang rebon pada tiga suhu penyimpanan sesuai batas kritis nilai TBA produk pangan oleh FDA (Food Drug Administration) United States berdasarkan reaksi ordo nol, jika disimpan pada suhu 30ºC umur simpannya adalah 138,88 hari, pada suhu 40ºC umur simpannya adalah 133,96 hari, dan pada suhu 50ºC umur simpannya adalah 129,49 hari. This study aims to determine the shelf life of Kappaphaycus alvarezii seaweed stick fortified by rebon shrimp flour (Mysis sp.) in polypropylene packaging. The study was conducted from December 2015 to January 2016. The method used was Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) through the Arrhenius model the products were stored at temperatures (30ºC, 40ºC and 50ºC). The analysis used is the measurement of Thiobarbituric Acid (TBA) values. The results of the study concluded that the shelf life of rebon shrimp sticks at three storage temperatures is in accordance with the critical limit of TBA values of food products by the United States FDA (Food Drug Administration) based on zero order reaction, if stored at 30ºC the shelf life is 138.88 days, at 40ºC the shelf life is 133.96 days, and at 50ºC the shelf life is 129.49 days. Katakunci: Rumput laut; Kappaphycus alvarezii; masa simpan; udang rebon; Mysis sp.; kemasan; polipropilen. Keywords: Seaweed; Kappaphycus alvarezii; shelf life; rebon shrimp; Mysis sp .; packaging; polypropylene.
Karakteristik Produk Kue Tradisional Ongol - ongol yang Disubstitusi dengan Rumput Laut Narti Pakaya; Rita Marsuci Harmain; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.331 KB) | DOI: 10.37905/.v2i3.1265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik dan karakterisasi ongol-ongol berbahan dasar sagu yang disubstitusi dengan rumput laut K. Alvarezii yang menggunakan perlakuan penambahan kosentrasi rumput laut yang berbeda yaitu 30g, 40g dan 50g. Analisis data yang dipakai menggunakan Kruskall walllis. Parameter yang diuji adalah organoleptik, kimia, fisik dan mikrobiologi. Karakterisasi organoleptik melalui uji hedonik terhadap parameter produk yang terdiri atas tekstur, rasa, kenampakan, warna dan aroma. Karakteristik kimia terdiri atas kadar air, abu, Ca, dan serat pangan. Karakteristik fisik meliputi uji kekuatan gel. Karakteristik mikrobiologi meliputi uji TPC. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa perlakuan dengan substitusi rumput laut 40g merupakan produk yang terpilih dengan formula gula merah 100 g, sagu 60 g, air 150 ml dan rumput laut 40 g. Hasil uji Kruskall wallis menunjukkan bahwa substitusi rumput laut berpengaruh nyata terhadap tekstur, rasa, kenampakan, warna dan aroma. Hasil uji kimia dan fisik produk terpilih menunjukkan ongol-ongol rumput laut memiliki kadar air 35.35%, kadar abu 1,7%, Ca 12%, serat kasar 2%, kekuatan gel 816,97 g/cm2 dan TPC 1.3 x 104 koloni/gram . Kata kunci: Ongol-ongol, rumput laut, organoleptik, kimiawi dan fisik
Karakteristik Kimia dan Organoleptik Nugget Ikan Layang (Decapterus sp.) yang Disubtitusi dengan Tepung Ubi Jalar Putih (Ipomea batatas L) Gustiarni Utiarahman; Rita Marsuci Harmain; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.203 KB) | DOI: 10.37905/.v1i3.1232

Abstract

Salah satu hasil diversifikasi produk perikanan adalah nugget ikan layang (Decapterus sp.) yang disubtitusi dengan tepung ubi jalar (Ipomea batatas L). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula terbaik nugget ikan layang yang disubtitusi dengan tepung ubi jalar, dan untuk mengetahui karakteristik kimia serta organoleptiknya. Eksperimen dilakukan dengan 3 (tiga) perlakuan perbandingan tepung tapioka dan tepung ubi jalar berbeda, yaitu Formula A (2:1), Formula B (1:1), dan Formula C (1:2). Substitusi tepung ubi jalar terhadap tepung tapioka tidak memberikan pengaruh nyata (p>0,05) terhadap uji organoleptik skala hedonik warna dan kenampakan tetapi memberikan pengaruh nyata (p
Pengaruh Lama Pengasapan Yang Berbeda Terhadap Mutu Organoleptik dan Kadar Air pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis ) Asap Kiflin Towadi; Rita Marsuci Harmain; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 3, DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.529 KB) | DOI: 10.37905/.v1i3.1238

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui produk terbaik ikan tongkol asap pada perlakuan lama pengasapan berbeda berdasarkan hasil organoleptik dan kadar air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan 2 jam, 3 jam, 3.5 jam dan 4 jam sebanyak tiga kali ulangan untuk analisis kadar air, sedangkan pengujian organoleptik menggunakan analisis non parametrik Kruskal-wallis. Data diolah lebih lanjut menggunakan uji Duncan apabila hasil dari masing-masing perlakuan berbeda nyata. Setelah didapatkan produk terpilih selanjutnya dilakukan uji mikrobiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama pengasapan yang berbeda berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap parameter hedonik dan mutu hedonik. Hasil uji kadar air menunjukkan bahwa pada perlakuan lama pengasapan yang berbeda memiliki nilai rata-rata kadar air 56.75% dan perlakuan lama pengasapan 3.5 jam merupakan produk terpilih dengan nilai total bakteri (TPC) sebesar 2.1 x 104 CFU/g. Kata kunci : pengasapan, ikan tongkol, organoleptik, kadar air
Pendugaan Umur Simpan Ikan Bandeng Asin Berdasarkan Pengamatan Mikrobiologis dan Kadar Air Rifkawaty Kiayi; Asri Silvana Naiu; Rita Marsuci Harmain
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.395 KB) | DOI: 10.37905/.v2i3.1266

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui umur simpan ikan bandeng (Chanos chanos) asin berdasarkan pengamatan pada kandungan mikroba. Penelitian di dahuluidengan membuat ikan bandeng asin berdasarkan penelitian Tumbelaka(2012) yaitu menggunakan konsentrasi garam15% dari berat ikan dan lamawaktupenggaraman 7 jam. Produk bandeng asin yang di hasilkan diuji pendugaan umur simpan dengan menggunakan suhu 20C, suhu ruang 30Cdan suhu 40C. Parameter yang diuji adalah mikroba halofilik. Laju perubahan mikroba halofilik dihitung dengan menggunakan persamaan Arrrhenius. Penentuan umur simpan ditentukan berdasarkan persamaan ordo satu. Pengambilan sampel yang dilakukan pada setiap perlakuan yaituSuhu 20C dari lama penyimpanan 6,12,18,24,30 hari, suhu ruang dari lama penyimpanan 4,8,12,16,20 hari, dan Suhu 40C dari lama penyimpanan3,6,9,12,15 hari, sehingga setiap tingkat suhu dilakukan pengamatan 5 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa umur simpan ikan bandeng asin berdasarkan jumlah bakteri halofilik pada suhu kamar adalah 101 hari. Kata kunci: umur simpan, ikan bandeng asin, mikrobiologis
Formulasi Kerupuk Ikan Gabus yang Disubstitusi dengan Tepung Sagu Nofliyanto Laiya; Rita Marsuci Harmain; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i2.1258

Abstract

Diversifikasi produk perikanan salah satunya adalah kerupuk ikan gabus (Channa striata) yang di substitusi dengan tepung sagu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula bumbu kerupuk ikan gabus yang disubtitusi dengan tepung sagu. Perlakuan formula tepung sagu dan ikan gabus yaitu A (50:50), B (70:30) dan C (30:70). Kerupuk ikan gabus yang disubstitusi dengan tepung sagu tidak memberikan pengaruh nyata terhadap uji organoleptik skala hedonik kenampakan, aroma dan warna tetapi memberikan pengaruh nyata (p
Pengaruh Konsentrasi Garam Berbeda terhadap Mutu Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap Khamal Dami; Rita Marsuci Harmain; Lukman Mile Mile
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 1, JUNI 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.622 KB) | DOI: 10.37905/.v1i1.1215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam yang berbeda terhadap mutu ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap dari aspek sensori (organoleptik) dan kadar air serta kadar fenol pada ikan tongkol asap dengan konsentrasi garam terbaik. Penelitian dilakukan selama 2 bulan. Pengujian meliputi uji organoleptik, kadar air dan fenol pada produk ikan asap. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data dianalisis dengan Analisis of Varians (ANOVA) untuk kadar air dan analisis non parametrik Kruskal-Wallis pada organoleptik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi garam berbeda berpengaruh nyata terhadap aroma, tekstur, rasa dan tidak berpengaruh nyata terhadap penampakan dan warna. Hasil uji kadar air menunjukan bahwa konsentrasi garam berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air ikan tongkol asap. Produk terpilih ditentukan berdasarkan uji organoleptik dan kadar air. Konsentrasi terpilih adalah 15% dengan kadar fenol 0,04%. Kata kunci: mutu ikan, konsentrasi garam, ikan tongkol, Euthynnus affinis, pengasapan
Efektivitas Belimbing Wuluh terhadap Parameter Mutu Organoleptik dan pH Ikan Layang Segar Selama Penyimpanan Ruang Raflin Djafar; Rita Marsuci Harmain; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i1.1246

Abstract

Penelitian tentang efektivitas konsentrasi belimbing wuluh terhadap karakteristik mutu organoleptik ikan layang (decapterus sp) segar selama penyimpanan suhu ruang telah dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) pada bulan September sampai Oktober 2013. Tujuan penenlitian adalah untuk mengetahui efektivitas belimbing wuluh dengan konsentrasi berbeda terhadap karakteristik mutu organoleptik dan pH ikan layang (Decapterus sp) segar selama penyimpanan suhu ruang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor 3 kali ulangan yaitu konsentrasi belimbing dan lama penyimpanan. Konsentrasi belimbing terdiri atas 0%, 1%, 2%, 3% dan masa penyimpanan 0 jam, 4 jam, 8 jam, 12 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah organoleptik dan pH. Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan konsentrasi belimbing wuluh dan lama penyimpanan pada suhu ruang memberikan pengaruh nyata terhadap parameter organoleptik dan pH. Keefektifan belimbing wuluh dalam mempertahankan mutu organoleptik ikan layang terlihat pada penggunaan konsentrasi belimbing 3% pada penyimpanan 8 jam dengan nilai rata-rata 7.33 dan perlakuan konsentrasi 1% menurunkan nilai pH sebesar 6.07 selama penyimpanan 12 jam. Kata kunci: Ikan layang, Decapterus sp, belimbing wuluh, organoleptik, pH
Mutu Organoleptik dan Mikrobiologis Ikan Kembung Segar dengan Penggunaan Larutan Lengkuas Merah Herlila Tamuu; Rita Marsuci Harmain; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 4, DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i4.1273

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan lengkuas merah (Alpinia Purpurata K. Schum) terhadap mutu organoleptik (hedonik dan mutu hedonik) serta mikrobiologis ikan kembung segar. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan larutan lengkuas sebagai bahan pengawet alami ikan kembung segar kepada masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan sejak bulan Oktober - Desember 2013, bertempat di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. Analisis data yang digunakan untuk uji organoleptik adalah analisis statistik non parametrik, metode Kruskal-Wallis sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk data hasil uji mikroba adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor tunggal dengan dua kali ulangan. Perlakuan konsentrasi lengkuas yang berbeda berpengaruh nyata terhadap nilai hedonik mata dan tekstur ikan kembung, namun tidak berpengaruh nyata nilai hedonik insang, lendir, bau dan daging. Perlakuan konsentrasi lengkuas merah berpengaruh nyata pada nilai mutu hedonik mata, lendir, daging, bau dan tekstur ikan kembung namun tidak berpengaruh nyata pada nilai mutu hedonik insang. Nilai organoleptik hedonik pada perlakuan 15% memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI 2729-2006 untuk semua parameter yakni nilai 7.Perlakuan konsentrasi lengkuas merah yang berbeda berpengaruh nyata pada jumlah Total Plate Count (TPC) ikan kembung segar. Semakin tinggi konsentrasi lengkuas merah yang digunakan dalam penelitian semakin menurunkan jumlah mikroba. Kata kunci: Ikan kembung, larutan lengkuas merah, hedonik, mutu hedonik, mikrobiologis
Pengaruh Kemasan Berbeda terhadap Mutu Kimiawi Stik Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Fortifikasi Tepung Udang Rebon (Mysis sp.) pada Penyimpanan Suhu Ruang Dewantika Lasaruddin; Rita Marsuci Harmain; Faiza A Dali
The NIKe Journal VOLUME 10 ISSUE 4 | DECEMBER 2022
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v10i4.1282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemasan berbeda pada produksi rumput laut K.alvarezii fortifikasi tepung udang rebon (Mysis sp.). Faktor perlakuan adalah penggunaan kemasan polipropilen dan polietilen dengan lama penyimpanan 6 minggu. Analisis data yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor A perlakuan terdiri dari A1 (kemasan polipropilen) dan faktor A2 (kemasan polietilen) dan faktor B lama penyimpanan terdiri dari faktor B1 (0 hari), faktor B2 (14 hari), faktor B3 (28 hari) dan faktor B4 (42 hari). Stik rumput laut Kappaphycus alvarezii fortifikasi udang rebon (Mysis sp.) dikemas dengan menggunakan kemasan polietilen dan polipropilen disimpan pada suhu ruang selama 6 minggu dan dilakukan pengujian kimiawi. Stik rumput laut K.alvarezii fortifikasi udang rebon (Mysis sp.) yang disimpan pada kemasan polipropilen dan polietilen selama penyimpanan 6 minggu.kadar air, kadar lemak, dan kadar karbohidrat) pada stik mengalami peningkatan, sedangkan kadar abu dan kadar protein pada stik yang dikemas dengan polipropilen dan polietilen selama penyimpanan 6 minggu mengalami penurunan.