Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI PERUMAHAN SEDERHANA Putranesia; Taufika Ophiyandri; Yervi Hesna
JURNAL REKAYASA Vol 9 No 1 (2019): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.181 KB) | DOI: 10.37037/jrftsp.v9i1.34

Abstract

Kebutuhan akan tempat tinggal masyarakat yang semakin tinggi, mendorong dilaksanakannya program sejuta rumah oleh pemerintah yang dimulai tahun 2015. Pada tahun 2016 target program sejuta rumah terdiri dari 700.000 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 300.000 unit lainnya untuk non-MBR (Ditjen PUPR,2016). Kondisi ini mendorong munculnya para pengembang baru yang ikut aktif dalam mengembangkan perumahan sederhana. Konsumen sebagai pemilik akhir dari sebuah produk industri perumahan seringkali mendapatkan permasalahan dari para pengembang. Permasalahan yang timbul seperti: (a) kontruksi bangunan yang tidak memenuhi kaidah-kaidah konstruksi yang benar (tidak memenuhi SNI), (b) infrastruktur yang tidak memadai, (c) tenggang waktu penyelesaian bangunan yang tidak sesuai jadwal yang disepakati, (d) pemahaman konsumen yang kurang akan produk perumahan yang berkwalitas membuat rentan untuk di manipulasi pengembang. Dalam penelitian ini akan dilakukan sebuah pengukuran kinerja dengan menggunakan metoda SCOR® versi 11 pada industri konstruksi perumahan sederhana. responsiveness dan efficiency merupakan karakteristik yang dapat menggambarkan kinerja rantai pasok yang bersifat dinamis sehingga mampu menyesuaikan setiap perubahan yang terjadi pada pasokan dan permintaan. Harmonisasi antara kinerja dan manajemen rantai pasok diawali dengan menghitung atribut dan metrik kinerja,menentukan bobot metric kinerja dengan pendekatan AHP,menentukan performansi atribut supply chain performance sehingga didapatkan nilai supply chain performance : reliability 0.205, responsiveness 0.107, Agility 0.130, Supply Chain Costs 0.040, dan Supply Chain Asset Management 0.015.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN CERDAS PADA MODEL RANTAI PASOK INDUSTRI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN: STUDI LITERATURE Putranesia Thaha; Taufika Ophiyandri; Benny Hidayat; Meilizar
JURNAL REKAYASA Vol 9 No 2 (2019): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v9i2.42

Abstract

Dalam dunia konstruksi faktor resiko selalu ada. Risiko tersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proyek konstruksi. Untuk itu perlu diketahui dan dianalisis faktor-faktor risiko yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proyek konstruksi sehingga dapat menghindarkan resiko terjadinya kegagalan. Makalah ini membahas studi literature mengenai sistem pendukung keputusan cerdas pada industri konstruksi dengan melihat pola rantai pasok yang ada sehingga dapat mengurangi resiko dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi dalam hal ini industri konstruksi berkelanjutan. Studi literature dilakukan dengan membandingkan artikel-artikel ilmiah terkait yang berhubungan dengan bahasan penelitian, dimulai dengan tinjauan terhadap artikel-artikel yang mengungkapkan pendapat para ahli, perkembangan, masalah dan solusi yang ditawarkan. Artikel-artikel yang digali sebagian besar diambil dari artikel-artikel yang terbit dari tahun 1991 hingga 2019 dan beberapa artikel yang terbit sebelum tahun 1991 tetapi mendukung terhadap penelitian ini.
Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Konstruksi Pengendali Banjir di Kawasan Sungai Bungus Kecamatan Bungus Teluk Kabung M Arifin; Taufika Ophiyandri; Bambang Istijono
Jurnal Civronlit Unbari Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/civronlit.v5i1.55

Abstract

Banjir adalah suatu kondisi dimana tidak tertampungnya air dalam saluran pembuang (palung sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang, sehingga meluap menggenangi daerah (dataran banjir) sekitarnya. Langkah yang dilakukan pemerintah adalah dengan pengadaan konstruksi pengendali banjir dengan tujuan mengurangi bahkan menghilangkan ancaman banjir tersebut. Konstruksi pengendali banjir yang sudah ada di sungai tersebut adalah normalisasi dan checkdam. Penelitian ini membahas tentang kepuasan masyarakat terhadap pengadaan konstruksi pengendali banjir di Sungai Bungus tepatnya pada Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Hasil studi menyimpulkan bahwa manfaat dan kepuasan yang dirasakan masyarakat berbeda dari kedua konstruksi pengendali banjir yang ada di Sungai Bungus tersebut. Masyarakat merasa tidak puas dengan konstruksi normalisasi dan dirasakan belum bermanfaat. Namun, setelah adanya konstruksi checkdam masyarakat menjadi puas dan masyarakat secara keseluruhan sudah merasakan adanya manfaat dari konstruksi tersebut.
Identifikasi Tantangan dan Strategi Perempuan dalam Berkarir di Industri Konstruksi Heru Tri Saksena; Taufika Ophiyandri; Benny Hidayat
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v6i1.3664

Abstract

Tenaga kerja perempuan yang berkarir di industri konstruksi kerap dihadapkan dengan tantangan-tantangan seperti terbatasnya ruang gerak, kurangnya dukungan, hingga persepsi negatif mengenai kemampuan mereka dalam bersaing di industri konstruksi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dan strategi yang dapat digunakan oleh perempuan dalam berkarir di industri konstruksi. Pentingnya mengetahui tantangan yang dihadapi dan strategi yang dapat digunakan oleh perempuan di industri konstruksi sangat penting untuk menunjang pengembangan karir dari tenaga kerja perempuan. Penelitian ini menggunakan mixed-method yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan sebagai dasar studi awal (preliminary studies) yang bertujuan untuk menginvestigasi komponen terhadap tantangan yang dihadapi dan strategi yang dapat digunakan perempuan dalam berkarir di industri konstruksi dan nantinya menjadi dasar penyusunan kuesioner sebagai instrumen pengambilan data kuantitatif. Metode kuantitatif dilaksanakan untuk melihat tingkatan dari tantangan yang dihadapi dan strategi yang dapat diterapkan oleh tenaga kerja perempuan dalam berkarir di industri konstruksi. Dari penelitian ini teridentifikasi 14 tantangan yang dihadapi dan 10 strategi yang dapat digunakan oleh tenaga kerja perempuan dalam berkarir di industri konstruksi. Tiga tantangan utama yang dihadapi oleh tenaga kerja perempuan di industri konstruksi adalah sedikitnya lowongan/ porsi penerimaan pegawai untuk tenaga kerja perempuan (mean=2,5574), jam kerja yang panjang (mean=1,7541), dan masalah kesehatan (mean=1,6885) dan tiga strategi utama yang dapat digunakan oleh tenaga kerja perempuan di industri konstruksi adalah menjaga kesehatan tubuh (mean=4,5410), program mentoring (mean=4,5082), dan melakukan banyak pelatihan (mean=4,4754).
Analisis Risiko Investasi Infrastruktur Berbasis Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) Lisherly Reginancy Debataraja; Akhmad Suraji; Taufika Ophiyandri
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.219 KB) | DOI: 10.12962/j26151847.v4i2.6886

Abstract

Pemenuhan infrastruktur sebagai aset memerlukan pengelolaan aset infrastruktur yang bertujuan untuk mendapatkan nilai atau “value” yang lebih besar untuk menghindari   kerugian akibat risiko yang mungkin terjadi. Hal ini mendorong perlunya  menganalisis skala risiko dari masing-masing elemen risiko yang berpengaruh terhadap kerugian proyek di Jalan Tol Padang-Sicincin dengan mengkombinasikan metode skala risiko dan severity index serta menganalisis bobot prioritas risiko antara dua elemen risiko dengan menggunakan proses F-AHP. Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner yang dibagi dalam dua tahap dimana tahap pertama untuk menganalisis skala risiko dan tahap kedua untuk menganalisa bobot prioritas risiko. Bobot risiko yang  dianalisis  oleh proses F-AHP akan dibandingkan dengan hasil faktor andil pada Pedoman Analisis Risiko Investasi Jalan Tol Pd T-01-2005-B sebagai penentuan penerimaan atau pengalokasian risiko. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai bobot prioritas untuk tahap pra-konstruksi dan tahap konstruksi adalah 56,41% dan 43,59%. Risiko tahap pra konstruksi dan risiko tahap konstruksi dikategorikan sebagai risiko tinggi dengan nilai skala risiko masing-masing adalah 16 dan 12. Risiko yang memiliki kategori risiko sangat tinggi yaitu risiko ketersediaan lahan (PKLA01) dan risiko penolakan masyarakat (PKLA03). Risiko dengan nilai bobot prioritas tertinggi adalah risiko pembebasan lahan (PKLA) untuk tahap pra-konstruksi dan risiko Force Majeure (KFOR) selama tahap konstruksi. 
Persepsi Masyarakat Mengenai Prioritas Pembangunan Infrastruktur Desa Berbasis Mitigasi Bencana (Studi Kasus Nagari/Desa Inderapura Selatan) Anggraini Rasadi; Benny Hidayat; Taufika Ophiyandri
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 4, No 4 (2020): Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v4i4.7911

Abstract

Bencana merupakan masalah global saat ini. Khususnya di Indonesia, Perspektif penanggulangan bencana telah memasuki paradigma baru, dari sebelumnya hanya terfokus pada kegiatan tanggap darurat saja, kini juga memakai pendekatan mitigasi dan kesiapsiagaan. Mitigasi dan kesiapsiagaan dilakukan pada saat tidak terjadi bencana. Mitigasi atau penanggulangan bencana perlu dipadukan dengan upaya-upaya pengurangan risiko bencana kedalam pembangunan demi keberlanjutan serta pengarusutamaan pengurangan risiko bencana ke dalam perencanaan program dan kegiatan desa. Dengan kata lain analisis risiko bencana harus menjadi salah satu dasar dalam perencanan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana juga merupakan salah satu prioritas pembangunan desa. Dalam penelitian ini dilakukan teknik pengambilan data berupa kuesioner untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat mengenai perencanaan pembangunan infrastruktur yang berdasarkan bencana. Seluruh responden setuju untuk memasukkan aspek kebencanaan sebagai salah satu pertimbangan dalam merangking program kegiatan pembangunan infrastruktur desa. Namun, perencanaan pembangunan infrastruktur desa yang telah dilaksanakan belum mempertimbangkan aspek penanggulangan bencana.
Relevansi Unit Kompetensi Insinyur Sipil Pada Bidang Pekerjaan dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Profesi Indri Miswar; Benny Hidayat; Taufika Ophiyandri
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.478 KB) | DOI: 10.25077/jrs.13.2.101-112.2017

Abstract

Memasuki Era Pasar Bebas (MEA) yang telah berlangsung sejak tahun 2015 merupakan tahapan baru bagi perekonomian di wilayah Asia Tenggara terutama Indonesia. Dalam hal ini Insinyur merupakan tenaga ahli yang sangat besar peranannya dalam menyelesaikan suatu pembangunan. Oleh karena itu kualitas seorang Insinyur sebagai lini terdepan yang berhadapan langsung dengan permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi berbagai kriteria salah satunya yaitu kompetensi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi relevansi unit kompetensi Insinyur Sipil pada bidang pekerjaan dan pengaruhnya terhadap kinerja profesi pada bidang perencana, pengawas dan pelaksana konstruksi di kota Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan metode wawancara untuk validasi hasil penelitian. Analisa data mengunakan analisis data non parametrik dan analisis data statistik deskriptif. Dari hasil analisa diperoleh bahwa rata-rata nilai tertinggi relevansi dan pengaruh unit dan elemen kompetensi di atas skala 4 yang artinya sangat relevan terhadap bidang pekerjaan dan sangat berpengaruh terhadap kinerja profesi, aspek unit kompetensi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja profesi Insinyur Sipil (kinerja profesi Insinyur Sipil pada bidang pekerjaannya akan baik apabila memiliki unit kompetensi yang baik).
Penerapan Standar Bangunan Tahan Gempa Dalam Detailed Engineering Design Di Sumatera Barat Des Indri Prihantony; Afrizal Afrizal; Rika Ampuh Hadiguna; Taufika Ophiyandri
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.16.3.166-177.2020

Abstract

Penerapan standar bangunan tahan gempa menjadi faktor penting dalam upaya pengurangan risiko bencana di daerah rawan gempa seperti Sumatera Barat. Penerapan tersebut tidak hanya pada saat konstruksi saja tapi juga sudah harus dimulai sejak tahap perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana perencanaan teknis bangunan di Sumatera Barat mematuhi standar bangunan tahan gempa yang ditetapkan oleh pemerintah. Metode yang dipergunakan adalah dengan melakukan penghitungan ulang beberapa dokumen perencanaan bangunan publik yang dibuat dalam 10 tahun terakhir dan membandingkannya dengan standar Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa dari Kementerian Pekerjaan Umum. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat pemenuhan standar perencanaan bangunan tahan gempa di Sumatera Barat hanya berada di kisaran angka 40,54 sampai 62,16 persen saja. Meskipun secara umum perencanaan-perencanaan tersebut telah memenuhi standar jarak dan diameter sengkang, namun panjang tekukan, panjang penyaluran pembesian, luas tulangan tekan minimum dan luas tulangan tarik minimum tidak terpenuhi. Hal ini sekaligus dapat mengindikasikan bahwa pengalaman gempa besar Padang tahun 2009 yang diikuti oleh kampanye pemerintah tentang bangunan ramah gempa tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi penerapan standar bangunan tahan gempa dalam perencanaan teknis bangunan gedung di Sumatera Barat.
Kesiapan Penyedia Jasa Konstruksi Dalam Pelaksanaan K3 Selama Pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat Febiana Maulani; Benny Hidayat; Taufika Ophiyandri
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.17.3.194-203.2021

Abstract

Wabah Corona ditetapkan sebagai pandemi global sehingga Indonesia juga menetapkan standar protokol termasuk pada bidang konstruksi dengan mengeluarkan INMEN Menteri PUPR No 2 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Protokol Pencegahan Covid – 19 pada Proyek Konstruksi sebagai pedoman yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dalam masa pelaksanaan konstruksi di lingkungan proyek. Maka, Kesiapan dari penyedia jasa dalam penerapkan pelaksanan K3 protokol Covid – 19 perlu diulas lebih jauh baik dari sisi kemampuan SDM untuk mengimplementasikan pelaksanan protokol tersebut, ataupun dari segi manajerial perusahan sendiri dalam menyediakan peralatan SOP Covid – 19 di lingkungan proyek. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara kepada penyedia jasa, dan observasi ke lingkungan proyek. Hasil penelitian ini menunjukkan kesiapan SDM dan personil K3 dilapangan dalam pelaksanaan protokol covid – 19 adalah 66.66% atau penilaian baik, sedangkan untuk kesiapan dalam peralatan SOP protokol covid – 19 dilapangan hanya 60% atau penilaian cukup, dan penilaian kesiapan pelaksanaan protokol Covid – 19 keseluruhan adalah 63.42%. Sehingga, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar evaluasi dalam penerapan INMEN didalam proyek konstuksi kedepannya.
Analysis of Maintenance Management and Building Care In the State University of Padang Budi Agus Kombino; Benny Hidayat; Taufika Ophiyandri
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.076 KB) | DOI: 10.25077/jrs.15.1.33-42.2019

Abstract

Since establishment on September 1, 1954, the State University of Padang (UNP) has undergone many changes, especially in the number and shape of existing buildings. It requires a Maintenance and Building Care management system. The purpose of this research is to identify the implementation of  PU Ministerial regulation number: 24/PRT/M/2008, about: Guidance of Maintenance and Building Care at UNP. The research method is a descriptive method. Data is collecting by direct observation, distributing questionnaires to 70 respondents divided according to their functions (16 leaders, 12 managers, 30 executors, and 12 students), and collecting maintenance documents and building drawings, literature from research results, journals, building maintenance, and care manuals. The questionnaire is filled in numerical form and processed using an Excel program using descriptive and quantitative analysis that is displayed in the form of bar charts. The results of data processing show that the level of application of Public Works Ministerial regulation at UNP is between 53.01%-74.5%, which is categorized as ‘good enough’ to ‘Good’. The results of this calculation cannot be used as a conclusion in the study, the data obtained need to be validated with other data, including data from direct observations in the field, as well as interviews with several leaders at UNP. After validation with the data, it can be concluded thoroughly that the implementation of the Public Works Ministerial regulation at UNP falls into the ‘less good’.