Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Peranan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Dalam Pembentukan Karakter Santri Pasca Pandemi Covid-19 di Kampus 11 Ittihadul Ummah Poso Muttaqin, Kunkun Zainal; Harun, Ubay; Ubadah, Ubadah; Erniati, Erniati
Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan (JIMPE)
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/jimpe.v2i2.2947

Abstract

Pentingnya pendidikan karakter di masa sekarang bagi generasi muda. Karena masa muda bahkan di usia dinilah pendidikan karakter itu harus di kenalkan agar menjadi suatu kebiasaan di masa yang akan datang. Dalam pidatonya founding father Indonesia, Ir. Soekarno dengan lantang mengemukakan bahwa “Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) karena pembangunan karakter akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju, dan jaya, serta bermartabat. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan di tengah-tengah masyarakat yang berada paling depan dalam mencanangkan pendidikan nilai, baik itu nilai agama maupun nilai-nilai luhur bangsa. Sehingga dapat dikatakan bahwa saat ini pesantren menjadi sebuah lembaga yang paling efektif dalam pengembangan pendidikan karakter (akhlak) untuk peserta didik. Maka, tidak salah kalau dikatakan bahwa pendidikan karakter di pesantren lebih efektif dibandingkan pendidikan karakter di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah bagian dari rumusan masalah yaitu untuk mengetahui peranan Pondok Modern Darussalam Gontor Dalam Pembentukan Karakter Santri Pasca Pandemi Covid-19 di Kampus 11 Ittihadul Ummah Poso. Penelitian tentang Peranan Pondok Modern Darussalam Gontor dalam membentuk karakter santri ini merupakan penelitian deskriptif analitik non statistik dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan rancangan studi kasus (case study). Peran sebagai lembaga pembinaan calon ulama membantu para santri untuk dapat mengembangkan nilai kepedulian, tanggung jawab serta kesabaran pada para santri sebagai bekal awal santri menjadi seorang ulama. Kesimpulan, pondok pesantren sebagai transmisi ilmu pengetahun Islam dalam membentuk karakter santri dapat menumbuhkan karakter cinta damai, toleransi dan tumbuhnya sikap saling kerjasama dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan pada para santri.
Optimalisasi Implementasi KMA Melalui Perencanaan Berjenjang: Antisipasi Input Heterogen dan Penyetaraan Kompetensi Bahasa Arab Zainuddin, Ammar; Harun, Ubay; Munawar, Endang
JURNAL ILMIAH GEMA PERENCANA Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Gema Perencana
Publisher : POKJANAS Bekerja Sama Biro Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61860/jigp.v4i2.301

Abstract

This paper analyzes official documents from the Ministry of Religious Affairs (KMA No. 183/2019, No. 184/2019, and No. 347/2022) and Arabic language textbooks across levels (MI grade 6, MTs grades 7 & 9, and MA grade 10) to examine the application of the Scope–Sequence–Continuity (SSC) principle in Arabic language learning and to design an Arabic language learning plan that is adaptive to input heterogeneity in Madrasahs. This research uses a qualitative method with a content analysis approach to KMA documents and official textbooks from the Ministry of Religious Affairs. The combination of regulatory sources and teaching materials allows mapping of SSC outcomes, material sequences, and repetition patterns across levels while testing the consistency between policies and classroom practices. Therefore, the analysis of each chapter is mapped in the SSC matrix and validated through source triangulation and theory triangulation to reveal the gap between the ideals of the policy and the reality of implementation. Research findings indicate that the curriculum has been designed with a relatively consistent SSC foundation, but has not fully anticipated the heterogeneity of student input. This article highlights the curriculum gap, interprets the data through content analysis, and proposes the concept of input differentiation as a novel contribution to Arabic language learning planning.