Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ECO AERATOR: INOVASI PENYUPLAI OKSIGEN DENGAN TEKNOLOGI VERTICAL AXIS WIND DAN ARCHIMEDES SCREW GUNA MENURUNKAN BIAYA OPERASIONAL PETANI TAMBAK Utama, Aditya Rifa; Mubarrok, Muhammad Fasih; A., Ardiansyah; Antomi, Hendra; Fathoni, Muhammad Januar; Dikairono, Rudy
Program Kreativitas Mahasiswa - Teknologi PKM-T 2013
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.665 KB)

Abstract

Acquirement oxygen supply to the pond ecosystem (aeration) is one of the essential needs for fish farmers. They mostly use diesel combined with a windmill as a tool for aeration (aerator). Operating and maintenance of diesel engine are big budget. Meanwhile value of renewable energy in the coastal area is very big such as the wind energy. It is also experienced by UD. Sumber Tani, Surabaya. There is a concept of Eco Aerator as renewably technological for innovation. That is the aerator with a simple concept using the vertical axis windmill technology and Archimedes screw to replacement diesel engine. Using vertical axis wind technology, the mill is able to rotate in any wind direction making it suitable to coastal areas that have the characteristics of the wind direction changing to move Archimedes screw. It is also have stability in rotational motion. The advantages of eco aerator is no need to have a continuous wind speed, because of its function as a supplier of dissolved oxygen into the water that does not have to constantly supply such as a generator of electricity, it is enough 10 hours a day like a pond aerator farmers. The application of this technology is very simple, easy to operate and low budget.
Sistem Pemberi Makan Ikan Bandeng Yang Lebih Cepat Menggunakan Quadcopter Mardiyanto, Ronny; Dikairono, Rudy; Parama, Armand Dvi
JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.415 KB)

Abstract

Pada penelitian ini kami membuat system pemberi makan ikan otomatis menggunakan quadcopter untuk membantu pembudidaya ikan bandeng. Permsalahan yang terjadi pada system pemberi makan ikan secara manual adalah diperlukan waktu yang lama dan tenaga yang besar karena area tambak ikan bandeng sangatlah luas. Pada penelitian ini kami merancang dan membuat system pemberi makan ikan melalui jalur udara dengan menggunakan quadcpter. Kami memodifikasi quadcopter dengan menambahkan mikrokontroler dan mekanik tempat pakan ikan dan mengintegrasikan ke system otomatis quadcopter. Sistem yang telah kami buat telah diujikan dikondisi sebenarnya dan didapatkan hasil ketepatan system dalam melepaskan makanan ikan ke waypoint yang telah ditentukan rata rata 96.78%. Dengan mengimplementasikan system ini maka proses pemberian makan ikan menjadi lebih cepat dan hasil keuntungan para pembudidaya ikan semakin besar.
SISTEM NAVIGASI DAN PENGHINDAR RINTANGAN PADA MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN GPS DAN PENGUKUR JARAK ULTRASONIK Dikairono, Rudy; Sardjono, Tri Arief; Yulianto, Lucas
JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.45 KB)

Abstract

Seiring perkembangan teknologi, teknologi robot juga ikut berkembang. Salah satu perkembangan dalam teknologi robot adalah navigasi mobile robot. Sistem navigasi mobile robot ini memanfaatkan GPS dan kompas pada android sebagai penentu posisi dan arah, serta ultrasonik sebagai sensor pendeteksi rintangan. Android dihubungkan dengan mikrokontroler sebagai penghasil sinyal kontrol pada mobile robot menggunakan sistem komunikasi Bluetooth . Data dikirimkan melalui Bluetooth untuk dikonversi menjadi suatu sinyal kontrol kemudi pada motor. Implementasi dari sistem yang dibuat menghasilkan mobile robot yang dapat bergerak secara otomatis menuju titik yang telah ditentukan oleh user. Data kontrol kemudi yang diberikan adalah belok kanan, belok kiri dan maju lurus dengan dua level kecepatan yakni lambat dan cepat. Namun, ketika ultrasonik mendeteksi rintangan, maka perintah dari android akan diabaikan sementara dan laju mobile robot mengikuti perintah kemudi dari hasil pembacaan ultrasonik. Hasil dari 10 kali pengujian tanpa rintangan menunjukkan proses navigasi mobile robot mencapai tingkat keberhasilan 60% untuk radius target 5 meter, dan 70% untuk radius target 8 meter. Sedangkan pada pengujian navigasi dengan rintangan mencapai tingkat keberhasilan 50% untuk panjang rintangan 100 cm dengan radius target 5 meter dan 60% untuk panjang rintangan 50cm dengan radius target 8 meter
Pemetaan Distribusi Gas Polutan Menggunakan Quadcopter Berbasis Autonomous Waypoint Navigation Irfan Fachrudin Priyanta; Muhammad Rivai; Rudy Dikairono
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.303 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16238

Abstract

Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun berbahaya bagi makhlup hidup. Seiring dengan perkembangan dan pembangunan industri di Indonesia, akan berdampak pada meningkatnya tingkat pencemaran udara. Sistem monitoring emisi gas polutan industri secara umum dilakukan dengan cara manual menggunakan sensor gas pada titik-titik tertentu. Hal ini memakan waktu dan biaya cukup banyak. Quadcopter merupakan salah satu jenis Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang mampu bergerak secara otomatis sesuai dengan sistem tracking waypoint. Sistem tracking waypoint merupakan sistem navigasi berdasarkan posisi Global Positioning System (GPS) dan kompas, sehingga quadcopter dapat berjalan secara otomatis. Implementasi sensor gas semikonduktor dapat menunjang quadcopter untuk mengukur kadar gas di udara, sehingga dapat diaplikasikan sebagai alat monitoring secara otomatis. Data posisi GPS quadcopter dapat diakses secara langsung pada google maps di software mission planner. Kadar gas polutan disimpan pada web server raspberry pi 2 dan mampu diakses secara online. Hasil pemetaan kadar gas ditampilkan dalam 3D analyzer google earth.
Sistem Penjejak Pipa pada Balon Udara dengan Menggunakan Kamera dan Kontrol Logika Fuzzy Dion Hayu Fandiantoro; Muhammad Rivai; Rudy Dikairono
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.046 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16249

Abstract

Balon udara merupakan salah satu jenis Unmaned Aerial Vehicle (UAV) yang mampu bergerak secara otomatis, salah satu aplikasinya adalah sebagai penjejak pipa. Pada dasarnya digunakan sistem navigasi dengan bantuan global positioning system (GPS) dan kontrol PID untuk mengatur arah tujuan. Tetapi penggunaan GPS pada daerah yang tidak memiliki ruang terbuka bebas tidaklah memungkinkan dikarenakan pada daerah tersebut sinyal GPS menjadi lemah ataupun hilang. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat bekerja secara independen tanpa menggunakan GPS dalam proses penjejakan pipa. Digunakan proses pengolahan citra dengan contour finding dan region of interest yang terpadu dalam sebuah sistem yang terdiri dari Raspberry Pi dan Arduino Mega dalam memandu balon udara untuk menyusuri pipa, sehingga balon udara dapat berjalan secara otomatis menyusuri pipa. Serta digunakan kontrol logika fuzzy untuk menentukan kecepatan motor untuk mempertahankan keseimbangan dan untuk menyusuri pipa. Hasil dari pengujian yang dilakukan dengan simulasi menggunakan pipa fleksibel berwarna biru pada tugas akhir ini menunjukan bahwa balon udara dapat menyusuri pipa dengan panduan pipa fleksibel. Selain menyusuri pipa fleksibel, balon udara juga dipertahankan kondisi roll-nya untuk selalu setimbang. Didapatkan kesalahan ukur dalam proses penjejakan pipa sebesar 4,7%, sedangkan untuk kondisi roll didapatkan kesalahan sebesar 0,76%.
Sistem Navigasi pada Balon Udara Menggunakan GPS dan Kontrol Logika Fuzzy Dimas Arief Rahman Kurniawan; Muhammad Rivai; Rudy Dikairono
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.23 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16258

Abstract

Saat ini, pesawat tanpa awak adalah sarana yang potensial untuk tujuan eksplorasi. Salah satu jenis pesawat tanpa awak adaah balon udara. Balon udara sangat cocok digunakan untuk eksporasi pada kecepatan dan ketinggian yang rendah. Hal yang penting dalam pengembangan balon udara sebagai sarana eksplorasi adalah sistem navigasi. Sistem navigasi dapat mengarahkan balon udara ke tujuan yang ditentukan secara otomatis. Parameter yang diperlukan dalam sistem navigasi adalah informasi posisi dan arah objek yang akan dikontrol. Terdapat banyak metode sistem navigasi. Salah satunya adalah metode sistem navigasi dengan menggunakan GNSS (Global Navigation Satellite System) dan kompas. Metode ini menggunakan sensor GNSS mengetahui posisi, sedangkan kompas digunakan untuk mengetahui arah. Di dalam sistem ini digunakan filter kuarternion berbasis AHRS (Attitude and Heading Reference System) untuk mengkompensasi pembacaan data kompas tehadap kemiringan sensor. Dari data posisi dan arah yang didapatkan akan diolah menjadi informasi jarak dan derajat arah balon terhadap waypoint. Kemudian, informasi jarak dan derajat arah tersebut diolah untuk menggerakkan motor pada balon dan megarahkan balon pada waypoint. Sistem ini menggunakan sensor GPS berbasis GNSS (Global Navigation Satellite System) untuk mengetahui posisi, sensor kompas berbasis IMU (Inertial Measurement Unit) untuk mengetahui arah, dan kontrol logika fuzzy sebagai pengatur kecepatan motor kemudi untuk pergerakan balon. Pada metode ini, akurasi dari sensor GNSS berkisar antara 9,5 sampai 20 meter. Galat maksimum dari kompas dengan kompensasi kemiringan adalah 7%. Terjadi osilasi pada arah Utara dengan simpangan berkisar antara 50-90 derajat dan arah Barat dengan simpangan sebesar 20-50 derajat.
Rancang Bangun Kendali Jarak Jauh Robot Servis Pembersih Debu Berbasis Internet of Things Adrie Sentosa; Djoko Purwanto; Rudy Dikairono
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.905 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16281

Abstract

Robot servis otonom, khususnya robot pembersih debu otonom, yang melakukan pekerjaan secara mandiri ketika pengguna tidak berada di rumah merupakan  impian sebagian besar masyrakat. Berbagai perusahaan dan institusi penelitian telah melakukan usaha yang baik dalam merancang robot servis pembersih debu otonom. Robot  servis pembersih debu otonom yang dikembangkan saat ini, khususnya robot pembersih debu Chuwi iLife v5, dikendalikan dengan tombol ataupun remote control berbasis infrared. Hal ini menjadi permasalahan ketika pengguna tidak berada di lokasi robot servis sehingga pengguna tidak dapat memberikan perintah kepada robot servis secara langsung. Maka dari itu, dirancanglah kendali jarak jauh robot servis berbasis Internet of Things yang memungkinkan robot servis untuk dikendilakan pada jarak jauh. Robot servis akan diintegrasikan dengan perangkat smartphone atau komputer berbasis internet untuk menggantikan fungsi remote control sehingga pengguna dapat melakukan perintah dimanapun mereka berada selama memiliki koneksi internet. Hasil pengujian yang dilakukan pada pengujian tugas akhir ini adalah sistem dapat mengendalikan robot servis pembersih debu dengan tingkat kehandalan sebesar 100%. Dengan menggunakan spesifikasi sistem yang digunakan pada tugas akhir ini, robot servis dapat menjalankan seluruh perintah yang diberikan oleh pengguna.
Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang; Rudy Dikairono; Henny Utami
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.817 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.580

Abstract

Quadrotor merupakan salah satu Unmanned Aerial Vehicles yang memiliki banyak aplikasi diantaranya untuk pencarian dan penyelamatan, penjelajahan, pengawasan suatu ruangan, dan lain-lain. Untuk melakukan pekerjaan tersebut quadrotor harus memiliki sensor tersendiri yang mampu mendeteksi permukaan bawah/landasan (ground sensing) untuk keperluan hovering, takeoff dan landing. Pada tugas akhir ini dirancang sebuah sistem sensor jarak inframerah untuk kebutuhan takeoff quadrotor. Sensor jarak inframerah yang digunakan sebanyak empat buah yang diletakkan pada ujung masing-masing lengan quadrotor. Data jarak dari masing-masing sensor terhadap landasan yang terukur digunakan sebagai masukkan kontroler melalui proses ADC mikrokontroler. Kontroler yang dapat direalisasikan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kontroler pitch, kontroler roll, dan kontroler altitude. Keluaran berupa sinyal Pulse Width Modulation (PWM) untuk mengendalikan kecepatan putaran motor propeler quadrotor, sehingga quadrotor dapat melakukan mekanisme takeoff. Dari hasil percobaan, tugas akhir ini berhasil  menerbangkan quadrotor dan membuatnya melayang pada jarak 10 cm dengan eror lebih kurang 2 cm. Dengan kondisi kontrol gerakan gerakan putar sumbu z (yaw) diabaikan.
Rancang Bangun Inertial Measurement Unit Untuk Unmanned Aerial Vehicles “Quadrotor” Muhammad Alfiansyah; Rudy Dikairono; Pujiono Pujiono
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.89 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.583

Abstract

Teknologi robot udara quadrotor semakin berkembang pesat. Salah satu bagian yang marak dikembangkan adalah sensor orientasinya atau yang umum disebut sebagai Inertial Measurement Unit (IMU).  Permasalahan pada IMU yang umum terjadi antara lain adalah ketidakmampuan processing unit untuk mengolah data dengan cepat (output data rate rendah), beban komputasi yang tinggi (algoritma penggabungan data sensor yang berat), luaran Accelerometer ber-noise tinggi yang umumnya berasal dari getaran body UAV dan luaran Gyroscope yang mengalami drift. Pada tugas akhir ini diciptakan sebuah IMU menggunakan Mikrokontroller STM32F4 sebagai pemroses data dan metode determinasi oerientasi dengan representasi Direction Cosine Matrices sebagai  algoritma penyatuan data dan penentu luaran orientasi. Dari hasil pengujian menggunakan gimbal elektronik , Didapati RMS Error Statis paling kecil sebesar 1.030 (pitch), 0.060 (roll), 0.100 (yaw) dan RMS Error Dinamis paling kecil sebesar 1.930 (pitch), 1.790 (roll), 1.420 (yaw)
Metode Pencacahan Frekuensi Reciprocal Untuk Sensor Gas Resonator Kuarsa Yang Diimplementasikan Pada Field Programmable Gate Array Reza Barkah Harjunadi; Muhammad Rivai; Rudy Dikairono
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.136 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8607

Abstract

Quartz Crystal Microbalance (QCM) merupakan salah satu jenis resonator kuarsa yang memiliki membran sensitif terhadap gas. Pada sistem identifikasi gas menggunakan QCM, perubahan frekuensi dari sensor ini begitu cepat, sehingga untuk mendapatkan perubahan frekuensinya diperlukan metode pencacahan yang lebih cepat dibanding metode yang biasanya digunakan. Beberapa aplikasi QCM digunakan pada sistem identifikasi gas. Untuk mendapatkan luaran QCM diperlukan sebuah proses instrumentasi, salah satu cara yang pernah dirancang adalah menggunakan sistem pencacah reciprocal frequency. Sistem ini berbasis digital yang tersusun atas rangkaian diferensial frekuensi, rangkaian pembagi frekuensi, dan rangkaian pencacah. Pada penelitian ini sistem digital direalisasikan menggunakan Field Programmable Gate Array (FPGA). FPGA memiliki kelebihan diantaranya jenis dan jumlah gerbangnya sangat banyak, dan mudah diprogram berkali-kali. Pada perancangan sistem ini untuk mendapatkan pergeseran frekuensi dilakukan dengan membandingkan antara frekuensi referensi (fr) dan frekuensi probe sensor (fx). Hasilnya berupa selisih frekuensi (fd) yang dibagi menggunakan rangkaian pembagi frekuensi. Pencacahan dilakukan dengan menggunakan frekuensi referensi (fr) dan selisih frekuensi yang di bagi (fd/N) sebagai periodenya. Data dari pencacahan ini dikirim ke komputer untuk proses identifikasi menggunakan neural network. Prosentase keberhasilan keseluruhan sistem dalam mengidentifikasi gas uji sebesar 80%.