Pendidikan nilai merupakan aspek penting dalam sistem pendidikan Islam yang bertujuan membentuk individu yang berakhlak mulia dan bermoral tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan konsep pendidikan nilai menurut KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Ibnu Sina serta relevansinya dalam pendidikan modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui studi pustaka terhadap berbagai literatur yang membahas pemikiran kedua tokoh tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gus Dur menekankan pendidikan yang inklusif, demokratis, dan berbasis nilai-nilai pluralisme serta kemanusiaan, sedangkan Ibnu Sina lebih menekankan keseimbangan antara intelektual, moral, dan spiritual dalam pendidikan. Kedua pemikiran ini tetap relevan dalam sistem pendidikan saat ini dan dapat dikombinasikan untuk menciptakan model pendidikan yang tidak hanya mencetak individu cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan etika yang tinggi.