Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Identifying Unwanted Conditions Using Lower Boundaries on Individual Control Charts in the Context of Supply Chain Economic Resilience of Cities in Indonesia Purwandari, Titi; Sukono, Sukono; Hidayat, Yuyun; Ahmad, Wan Muhamad Amir W
International Journal of Supply Chain Management Vol 9, No 5 (2020): International Journal of Supply Chain Management (IJSCM)
Publisher : ExcelingTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59160/ijscm.v9i5.5346

Abstract

This study presents the unwanted conditions determination. The economic resilience model without taking into account the level of disruption and unwanted conditions is unrealistic model. The Objective is to determine unwanted conditions as a key criterion in determining the economic resilience status of a city. This study used data on Concern variables group and Control variables groups from website of Central Bureau of Statistics Indonesia. These data covered all 514 cities in Indonesia and are observed for a 5-year period from 2014 to 2018. The data is useful to develop a statistical model that can explain well the pattern of relationships between concern variables and control variables. Piecewise linear regression is applied to identify statistics model between Pc and Z, Lower Control Limit (LCL) for variable Z using Individual control Chart is applied to determine the unwanted conditions.  We obtained that the control variable, Z is the ratio between the original income of the region (PAD) with the number of poor people in a city and the concern variable is income per capita, Pc of a city. Piecewise linear regression with breakpoint 126,255,066 can explain well the pattern of relationships between Z and Pc variables. The equation is: Pc = 26,660,263+0.28Z, R-square = 70.48%. LCL value is.1.884.059.5 so all cities that have a Z value below 1.884.059.5 fall into the unwanted condition area and after careful examination is obtained percentage of cities classified as do not have economic resilience , PER =28%. Cities that fall into unwanted conditions are defined as cities that cannot bear receiving economic shocks.
Penyuluhan Asal Usul Prasejarah Bahasa Indonesia Bagi Generasi Z Di Minggu Raya(Bagian 1) Susilo, Tanto Budi; Soesanto, oni; yunus, Rahmat; Akbar, Arief Rahmad Maulana; Hidayat, Yuyun; Rasjava, Achmad Ramadhanna'il; Krisdianto, Krisdianto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i1.13296

Abstract

Abstrak Di muka bumi ini, prasejarah Sapiens merupakan jejak rekam aktifitas manusia dimulai kisaran 250-300 ribu tahun lalu dan sampai saat ini di berbagai kawasan masih berlangsung prasejarah itu, seperti suku-suku terasing di pedalaman hutan Afrika dan hutan Papua. Prsejarah Sapiens dapat dikategorikan berdasarkan prasejarah genetika, prasejarah bahasa dan prasejarah artifak. Khusus bahasa Sapiens di Nusantara (Indonesia) atau prasejarah bahasa Indonesia dimulai sejak diketemukan simbol bahasa (rock art) di Sumatra, di Kalimantan dan di Sulawesi kisaran 60-40 ribu tahun lalu dan diakhiri sejak temuan simbol bahasa (huruf) caraka dan/pallawa kisaran 7-8 M. Program kreatifitas masyarakat (PKM) ini melibatkan generasi Z. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk koleksi dan evaluasi data. Hasil uji pretest dan post test ditujukan kepada responden berumur kisaran tahun, berturut-turut sebagai berikut; sangat mengerti (0%), mengerti (77,25%), kurang mengerti (22,75%) dan tidak mengerti (0,%)  Secara umum, responden yang merumur tahun lebih mengerti, terhadap urgensi, walaupun perbedaannya tidak nyata. 
Penyuluhan Asal Usul Sejarah Bahasa Indonesia Bagi Generasi Z Di Minggu Raya (Bagian 2) Susilo, Tanto Budi; Soesanto, oni; yunus, Rahmat; Akbar, Arief Rahmad Maulana; Rasjava, Achmad Ramadhanna'il; Hidayat, Yuyun; Krisdianto, Krisdianto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i1.13299

Abstract

Abstrak Austronesia merupakan induk bahasa-bahasa Asia Pasifik, termasuk 718 bahasa daerah di Nusantara. Dan Bahasa Indonesia adalah saudara kembar dengan Bahasa Melayu. Bahasa Indonesia ini merupakan bahasa yang unik, bukan karena jumlah penuturnya hampir 300 juta tetapi juga proses terbentuknya yang relatif baru, tahun 1928; sebaran yang luas dari Sabang sampai Meraoke (5000 KM) dan menyerap hampir semua bahasa daerah dan asing. Visi bahasa Indonesia koheren dengan visi berbangsa. Bahasa Indonesia telah digunakan untuk bahasa ilmiah sejak tahun 1925. Untuk Bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa perdagangan (lingua franca) sejak kolonialisme Portugis, awal abad 15. Ada patron dalam berbahasa di Indonesia; dengan menguasai bahasa asing untuk menjadi manusia internasional, menjunjung tinggi bahasa Indonesia untuk menjadi manusia nasional, dan menghargai bahasa ibu/daerah untuk menjadi manusia lokal. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk mengetahui respon generasi Z. Responden generasi Z yang dilibatkan dapat dievaluasi, berikut ini; sangat mengerti (0%), mengerti (70%), kurang mengerti (30%) dan tidak mengerti (0%). Secara umum, generasi Z mengerti pentingnya sejarah Bahasa Indonesia.Kata kunci: Sejarah, Bahasa, Indonesia
Penyuluhan Asal Usul Vaksin Moderna dan Pfiser Bagi Millinneal Pasca Covid-19 Di Minggu Raya (Bagian 2) Susilo, Tanto Budi; Soesanto, Oni; Sanjaya, Rahmat Eko; Yunus, Rahmat; Akbar, Arief Rahmad Maulana; Hidayat, Yuyun; Wahyono, Sri Cahyo; sutomo, sutomo; Krisdianto, Krisdianto; Manik, Tetti Novalina
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i4.12003

Abstract

Kegiatan ini merupakan bagian salah satu cara sosialisasi hidup sehat era endemi atau pasca covid-19. Ulasan ringkasanya dapat disampaikan berikut ini; Pada akhir abad ke-18, Edward Jenner, seorang dokter Inggris, membuat terobosan penting dalam perkembangan vaksinasi. Jenner mengembangkan vaksin cacar pertama yang berhasil pada tahun 1796. Observasi pada para pemerah susu yang tertular/terpapar cacar sapi, yang menunjukan gejala tidak terlalu parah, dan gejala itu akibat dari terlindungi cacar sapi. Bintil-bintil cacar sapi disuntikan ulang pada seorang anak laki-laki, yang menunjukkan kekebalan terhadap cacar. Hal ini menjadi dasar bagi vaksinasi modern. Selanjutnya, Pada akhir abad ke-19, Louis Pasteur mengembangkan vaksin rabies, yang menandai tonggak sejarah lain dalam sejarah vaksin. Hasil karyanya menunjukkan bahwa vaksin dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan/atau bakteri. Keberhasilan vaksinasi cacar menyebabkan kampanye vaksinasi yang meluas untuk membasmi cacar. Para ilmuwan terus meneliti dan mengembangkan vaksin baru untuk memerangi penyakit menular yang baru muncul dan memperbaiki vaksin yang sudah ada. Contoh penting termasuk pengembangan vaksin untuk melawan human papillomavirus (HPV), retrovirus, dan covid-19. Metode structural equation modelling (SEM) digunakan untuk mengetahui respon publik terkait tulisan ini. Evalusi uji pretest dan post test terhadap 32 responden berumur kisaran 19 tahun dan 12 responden berumur kisaran 18 tahun, berturut-turut sebagai berikut; sangat mengerti (4,32), mengerti (73,45), kurang mengerti (20,85) dan tidak mengerti (1,55); dan sangat mengerti (1,38), mengerti (75), kurang mengerti (22,22) dan tidak mengerti (1,4). Secara umum, responden yang merumur 19 tahun lebih mengerti daripada responden yng berumur 18 tahun, walaupun perbedaannya tidak terlalu berarti.Kata kunci: vaksin, cacar, rabies
Profil Provinsi di Indonesia Berdasarkan Sarana Pelayanan Kesehatan Menggunakan Analisis Korespondensi Purwandari, Titi; Hidayat, Yuyun
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2017: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.309 KB)

Abstract

Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui pengembangan sistem kesehatan wilayah. Kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dengan lingkungan dan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan provinsi provinsi di Indonesia berdasarkan sarana pelayanan kesehatan , hal ini dapat memberikan informasi dan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dalam membuat kebijakan kebijakan di sektor kesehatan . Data yang digunakan bersumber dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil analisis menggunakan analisis korespondensi diperoleh peta pengelompokan 34 provinsi provinsi di Indonesia berdasarkan 9 variabel sarana pelayanan kesehatan dan peta yang dihasilkan dapat memberi informasi mengenai profil provinsi provinsi di Indonesia dan peta dua dimensi yang dihasilkan dapat mewakili informasi pengelompokan provinsi provinsi di Indonesia berdasarkan indikator sarana pelayanan kesehatan sebesar 79,4 %.
Pemodelan Ketertinggalan Daerah di Indonesia Menggunakan Analisis Diskriminan Purwandari, Titi; Hidayat, Yuyun
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2017: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.298 KB)

Abstract

Kemajuan pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat di Indonesia tidak selalu sama dan merata, hal ini mengakibatkan adanya kesenjangan antar wilayah. Pembangunan daerah tertinggal merupakan upaya terencana untuk mengubah suatu daerah yang dihuni oleh komunitas dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi dan keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju dengan komunitas berkualitas hidup sama atau tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat Indonesia lainnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, diperlukan program pembangunan daerah tertinggal yang lebih difokuskan pada percepatan pembangunan di daerah yang kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas, serta ketersediaan infrastruktur masih tertinggal dibanding dengan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sejumlah variabel pengamatan terhadap penetapan daerah tertinggal dan daerah tidak tertinggal di Indonesia. Kegunaan dari penelitian ini adalah memberi rekomendasi kepada instansi terkait dalam membuat kebijakan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik. Metode yang digunakan adalah analisis diskriminan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengklasifikasian daerah tertinggal atau tidak tertinggal dengan ketepatan pengklasifikasian sebesar 87.8 %.
Trend Analysis of Stunting Prevalence in West Java (2019-2024) Using WHO Thresholds Beatrice, Florentia; Tatsbita, Ghaisha Izzati; Indrayana, Ayesha Qabila Ramazani; Yanuar, Alfarizi Haunan; Nurshiyam, Dini; Maulana, Rafeyfa Ashyla Putri; Kamila, Mutiara Shofa; Aprilia, Lia; Anggraeni, Salwa; Ilham, Nur Indah Khairunnisa Kurniawaty; Arafah, Safila Siti; Purwandi, Avicenna Ihyal Faza; Hidayat, Yuyun
International Journal of Mathematics, Statistics, and Computing Vol. 3 No. 3 (2025): International Journal of Mathematics, Statistics, and Computing
Publisher : Communication In Research And Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijmsc.v3i3.236

Abstract

This study aims to analyze the trend of stunting prevalence among children under five across various cities and regencies in West Java Province during the 2019–2024 period using a simple linear regression approach. The data utilized in this study are secondary data obtained from official local government sources, along with the stunting classification standards established by the World Health Organization (WHO). The results indicate that 40% of regions showed statistically significant declines, such as Indramayu Regency, Bekasi City, and Karawang Regency. Conversely, 60% of the regions showed a decrease in stunting rates that was not statistically significant, including Cirebon City and Garut Regency. The variation in the coefficient of determination (R²) highlights differences in model strength across regions, while the p-value suggests that not all downward trends can be considered statistically significant. These findings are expected to serve as a basis for formulating more targeted and effective interventions to reduce stunting prevalence in West Java Province.
Comparison of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Cases Between Male and Female in Bandung City Maharani, Nisrina Deyan; Wijaya, Indri; Germana, Gilang; Zhafira, Aqilah Febrianti; Hafiza, Ayesha Ghania; Tiara, Lovely; M, Ali Fatih; Azkia, Safa Nur; Fathia, Nur Rusyda; Sehan, Putri Nabilah; Subekti, Rahma Oka; Hadi, Rahmat Hibatul; Hidayat, Yuyun
International Journal of Quantitative Research and Modeling Vol. 6 No. 3 (2025): International Journal of Quantitative Research and Modeling (IJQRM)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijqrm.v6i3.1038

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease that is a serious health problem in tropical regions such as Indonesia, including Bandung City, which has a high population density and environmental conditions that support the development of the Aedes aegypti vector. This study aims to determine the difference in the number of DHF cases between men and women in Bandung City during the period 2023-2024. Secondary data were obtained from two different sources and analyzed using the chi-squared statistical test. The combined results show that the number of DHF cases in men was 1,607 cases, which shows a higher number compared to women, who had 1,590 cases. The calculated value in 2023 was 0.65, and in 2024, it was 0.015. While the combined data in 2023-2024 had a X2 Value of 0.5708. This shows that the results of the three calculations are smaller than the X2 Table value of 3.84 (α = 0.05; df = 1), so the null hypothesis is accepted and the alternative hypothesis is rejected. Thus, it can be concluded that there is no significant difference in the number of dengue fever cases between men and women. This finding suggests that gender is not a determining factor in the spread of dengue fever cases in Bandung City.
The Effect of Fast Food Consumption on Obesity in Teenagers : A Literature Review and Secondary Data Analysis Indriyani; Geraldine, Keysia Feliani; Putri, Alesyia Tharfaira; Sukmariwati, Anisa; Azzahra, Siti Alya; Azzahra, Alika Fatihah; Azzahra, Nailah; Praceka, Java Ahmad Forouzan; Zaina, Ratu Faiza; Audhyanto, Claudya Valerinne; Putri, Alifa Kaliyana; Kareema, Najwa Haniah Nur; Hidayat, Yuyun
International Journal of Mathematics, Statistics, and Computing Vol. 3 No. 4 (2025): International Journal of Mathematics, Statistics, and Computing
Publisher : Communication In Research And Publications

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijmsc.v3i4.229

Abstract

Obesity among teenagers is a growing public health concern and is often linked to the frequent consumption of fast food, which is typically high in calories, fat, and sodium, but low in dietary fiber. This study aims to explore the impact of fast food consumption on the prevalence of obesity in teenagers through a literature review and analysis of secondary data from two prior studies. A Chi-Square test was conducted to examine the relationship between the frequency of fast food intake and obesity status. The combined analysis indicates that teenagers who consume fast food more than three times per week tend to have a higher prevalence of obesity. However, statistical testing revealed that this association is not significant (Chi-Square value = 0.0145; p-value = 0.9042). These results suggest that teenage obesity is not solely influenced by fast food intake but is also affected by other factors such as physical activity, overall dietary habits, and genetic predisposition.
Comparative Analysis of the Effectiveness Between Malwarebytes and BitDefender to Prevent Malware Attacks Yohanza, Mohammad Zidan; Giat, Muhammad; Fadhilah, Muhammad Iksan; Sulaeman, Mohammad; Iskandar, Ibrahim Dafi; Hidayat, Yuyun
International Journal of Quantitative Research and Modeling Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijqrm.v5i2.313

Abstract

Malware is the largest type of cyber-attack case in Indonesia. With the number of cases of malware occurring, many emerging software that provides services to ward off malware attacks. It takes the most effective anti-malware software to ward off malware attacks, so research is carried out. This study tested the detection and removal power of two anti-malware software (BitDefender and Malwarebytes). The initial research method used is to make a Pilot test which is a prefix in malware testing. In the Pilot test, the initial testing process for anti-malware software is carried out. Software that tested in the Pilot test include Malwarebytes, BitDefender, Avast, Cybereason, AVG, Avira. In the Pilot test, as many as 30 malwares were tested to determine which two software had the highest percentage of detection and removal tests. Furthermore, the data from the previous test got analyzed using the proportion of two populations test to determine the most effective software. With the tests of 500 malwares, it was found that the proportion of detection and removal of the BitDefender software is better than the Malwarebytes software. Therefore, it can be concluded that the BitDefender software is more effective than the Malwarebytes software as seen from the results of the test of the proportion of malware detection and removal.
Co-Authors Achmad Bachrudin Ade Dwi Fatwa Agus Santoso Akbar, Arief Rahmad Maulana Alfadli M S Andaru Danurdara W Anggraeni, Salwa Anissa Lestari Kadiyono Arafah, Safila Siti Aris Ma’ruf Audhyanto, Claudya Valerinne Aziza Ayu Nurjannah Azkia, Safa Nur Azzahra, Alika Fatihah Azzahra, Nailah Azzahra, Siti Alya Beatrice, Florentia Dhika Surya Pangestu Diana Ekanurnia Diana Harding Dwi Susanti Eman Lesmana Endang Rusyaman Endang Soeryana Hasbullah Fadhilah, Muhammad Iksan Fathia, Nur Rusyda Fernanda Desmak Pertiwi Firman Rezaldi Geraldine, Keysia Feliani Germana, Gilang Giat, Muhammad Hadi, Rahmat Hibatul Hafiza, Ayesha Ghania Hazman Hiwari Herlina Napitupulu Hiwari, Hazman Ilham, Nur Indah Khairunnisa Kurniawaty Indrayana, Ayesha Qabila Ramazani Indriyani Iskandar, Ibrahim Dafi Jumadil Saputra kalfin Kalfin Kamila, Mutiara Shofa Kareema, Najwa Haniah Nur Krisdianto Sugiyanto Lia Aprilia M, Ali Fatih Maharani, Nisrina Deyan Manik, Tetti Novalina Maulana, Rafeyfa Ashyla Putri Muhammad Davio Athallah Nurshiyam, Dini Nurul Yanuarti Oni Soesanto Praceka, Java Ahmad Forouzan Purwandi, Avicenna Ihyal Faza Putri, Alesyia Tharfaira Putri, Alifa Kaliyana Rahmat Eko Sanjaya Rahmat Yunus Rasjava, Achmad Ramadhanna'il Retna Yulrosly Ningtias Satriyatama Tristan Suhardjono Sehan, Putri Nabilah Sri Cahyo Wahyono Subekti, Rahma Oka Subiyanto Subiyanto Subiyanto Subiyanto Sudradjat Supian Sukmariwati, Anisa Sukono . Sulaeman, Mohammad Susilo, Tanto Budi Sutomo Sutomo Tatsbita, Ghaisha Izzati Tiara, Lovely Titi Purwandari Triyani Hendrawati Wafi Fahruzzaman Wan Muhamad Amir W Ahmad Wijaya, Indri Yanuar, Alfarizi Haunan Yohanza, Mohammad Zidan Zahran Hanif F Zaina, Ratu Faiza Zhafira, Aqilah Febrianti