Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Wacana, Jurnal Sosial dan Humaniora

Pola Komunikasi Pada Enkulturasi Bahasa jawa Studi Etnografi Komunikasi pada Keluarga Besar Almarhum jamuharom di Desa Brenggolo kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Muhammad Irawan Saputra; Sanggar Kanto; Suryadi Suryadi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 16 No. 3 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.406 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan wujud keprihatinan peneliti terhadap fenomena mulai memudarnya eksistensi bahasa Jawa sebagai komponen budaya bangsa. Memudarnya eksistensi ini tentu dipengaruhi oleh pola komunikasi dalam enkulturasi keluarga. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi yang ada pada enkulturasi bahasa Jawa tersebut serta bagaimana perbandingan pola komunikasi yang ada antar generasi dalam sebuah keluarga Jawa.   Penelitian ini mengkaji tiga enkulturasi dari empat generasi dari sebuah keluarga besar. Kajian ini berfokus pada aspek lingusitik dan juga aspek interaksinya. Sedangkan metode penelitian yang dipakai peneliti adalah Etnografi Komunikasi. Hasil penelitian ini dapat menggambarkan bahwa bahasa Jawa dalam sebuah keluarga mengalami enkulturasi atau diwariskan dengan menggunakan pola komunikasi yang terbentuk dari tiga bagian. Bagian pertama adalah peniruan, bagian kedua adalah membahasakan, dan bagian ketiga adalah kontrol penggunaan bahasa. Peniruan terhadap orang tua banyak dilakukan oleh anak-anak ketika mempelajari tingkatan bahasa Jawa kromo. Sedangkan tingkatan bahasa Jawa ngoko banyak dilakukan anak-anak Jawa dari teman atau saudara sebayanya. Kemudian bagian kedua dari pola komunikasi pada enkulturasi bahasa Jawa ini adalah membahasakan. Membahasakan merupakan usaha generasi awal dalam mengajarkan penggunaan tingkat bahasa Jawa (kromo dan ngoko) kepada generasi berikutnya. Bagian ketiganya adalah kontrol penggunaan bahasa yang merupakan usaha generasi awal dalam memperingatkan dan memberi contoh yang benar dari kesalahan penggunaan bahasa. Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan dari perbandingan yang telah dilakukan dari keempat generasi bahwa eksistensi bahasa Jawa mengalami kemerosotan. Salah satu bukti kemerosotan yang terjadi adalah pada enkulturasi ketiga sudah tidak dilakukan lagi membahasakan oleh orang tua, sehingga generasi keempat pada keluarga besar ini lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa. Kata kunci: pola komunikasi, enkulturasi bahasa Jawa, Etnografi Komunikasi
Rancangan Model Unit Pelayana Terpadu Satu Atap Bidang Perlindungan Sosial Bagi Kelompok Miskin (Suatu Studi Di Kecamatan Kedamean, Gresik) Ardhi Erzawan; Sanggar Kanto; Anif Fatma Chawa
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 2 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.698 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.02.3

Abstract

Latar belakang masalah dari penelitian ini antara lain besarnya jumlah penduduk miskin di kecamatan Kedamean Gresik yaitu sejumlah 24.710 orang atau 41,57 persen), kemudian banyak program yang  di berbagai sektor berjalan tanpa adanya integrasi dan sinergi, banyak program yang  tumpang  tindih  dan  terfragmentasi (terpecah), adapun tujuan  penelitian yaitu Mengkaji pelaksanaan program perlindungan sosial bagi kelompok miskin di Kedamean dan Menganalisa efektifitas pelaksanaannya, Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memberikan pengaruh pada rancangan model unit pelayanan  terpadu  satu  atap bidang sosial  bagi  kelompok  miskin dan merancang modelnya. Penelitian ini menggunakan  pendekatan  studi  kasus, data dicari melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan teori Pemberdayaan oleh Edi Suharto, dengan menggunakan purposive sampling dalam  menentukan informan. Berbagai program perlindungan sosial telah dilaksanakan oleh pemerintah  dalam rangka menanggulangi kemiskinan di kecamatan Kedamean, meskipun demikian terdapat kesenjangan sosial dimana cakupan  program sosial tidak sebanding dengan besarnya kelompok miskin di Kedamean. Berdasarkan analisa efektifitas, program perlindungan sosial yang berjalan di Kedamean, bersifat lintas sektoral dan terdapat ketidakefektifan (sasaran program belum merata; pelaksanaan  program sektoral dan parsial, salah  sasaran  dalam pelaksanaan  program dan pelaksanaan program yang  tidak komprehensif). Desain pelayanan satu atap yang terintegrasi, didesain untuk mengembangkan potensi dan memperkuat  kapasitas  kelompok  masyarakat  miskin. Adapun komponen dari “Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap” ini antara lain Pusat Basis Data Terpadu (termasuk identifikasi dan analisis penerima  target  bantuan sosial), Pusat Koordinasi dan Pelayanan Kelompok Miskin, Sistem Pendukung, Monitoring dan Evaluasi dan fungsi Pemberdayaan  berbasis Kapasitas maupun Teknik. Kata Kunci : Analisis SWOT, Kelompok Miskin, Pemberdayaan, Perlindungan Sosial, Pelayanan Terpadu Satu Atap, Rancangan  Model.
Analisis Determinan Kemiskinan di Jawa Timur Junaidi Zamhari; Darsono Wisadirana; Sanggar Kanto
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 1 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.658 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.01.5

Abstract

Kemiskinan merupakan isu yang selalu menarik untuk dibahas, karena hampir tidak ada satu negara di dunia ini yang terbebas dari masalah kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kemiskinan serta melihat pengaruhnya terhadap kemiskinan di Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi Jawa Timur tahun 2013, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik individu rumah tangga, karakteristik komunitas rumah tangga dan karakteristik wilayah rumah tangga berpengaruh terhadap kemiskinan di Jawa Timur. Berdasarkan indikator terkuat maka determinan kemiskinan yang secara signifikan memberikan pengaruh terbesar terhadap kemiskinan di Jawa Timur adalah jumlah anggota keluarga, fasilitas telekomunikasi dan status wilayah rumah tangga. Merujuk pada hasil analisis tersebut maka program penanggulangan kemiskinan harus dikaitkan dengan determinan kemiskinan agar menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan untuk membuat kebijakan utama penanggulangan kemiskinan dengan memprioritaskan pada program pengendalian laju pertumbuhan penduduk, pembangunan infrastruktur dan pembangunan wilayah pedesaan.Kata Kunci : Determinan Kemiskinan, GSCA, Rumah Tangga
Komunikasi “Social Marketing” Dalam Proses Difusi Inovasi Revitalisasi Banjar Masyarakat Lombok (Studi Kasus Banjar Temolan, Dusun Gerumpung, Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur) Fanty Pratiwi Meita; Bambang Dwi Prasetyo; Sanggar Kanto
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 16 No. 3 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.07 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui mengenai  komunikasi “social marketing” adopsi difusi inovasi revitalisasi Banjar Temolan Dusun Gerumpung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis komunikasi social marketing membentuk difusi inovasi dalam revitalisasi Banjar Temolan, serta mengetahui dan menganalisis adopsi difusi inovasi dalam revitalisasi Banjar Temolan. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif naturalistik dikarenakan penelitian kualitatif naturalistik tidak memanipulasi “ajang” (setting) penelitian. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian Komunikasi ”Social Marketing” Dalam Proses Difusi Inovasi Revitalisasi Banjar Masyarakat Lombok  yaitu alasan diadakannya revitalisasi ini dikarenakan Banjar Temolan sebelum direvitalisasi hanya bersifat konsumtif. Sehingga perlu dilakukannya revitalisasi yang bertujuan agar banjar mampu berkembang serta membantu peningkatan taraf hidup masyarakat yang lebih baik lagi. Adapun konsekuensi yang ditimbulkan dari adopsi difusi revitalisai Banjar Temolan ini adalah Undirect consequences dengan memperoleh keseimbangan yang tergolong dalam kategori keseimbangan dinamis. Kata Kunci: Social marketing, Banjar Temolan, adopsi difusi inovasi.
The Role of Uncle (Atoin Amaf) in Belis Transactions on Wedding Customs Melkianus Suni; Sanggar Kanto; Anif Fatma Chawa
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 20 No. 4 (2017)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.311 KB)

Abstract

This research is conducted to determine the Role of Uncle (Atoin amaf) in Belis Transaction in Marriage Culture of Naibenu mainly in Naibenu Sub district North Central Timor regency. The method used is qualitative method with the aim to descripe the role of Uncle in this belis transaction phenomenon in a natural manner and in as it is by using transcendental phenomenology approach namely the researcher puts aside any assumptions concerning the studied phenomena by conducting epoche that is containment initial knowledge so that the researcher is able to understand and describe any arising general meanings as well as any meanings behind the phenomena taken from life experiences of informants. The data collection technique is conducted by using in-depth interview by listening directly to any related informants. Also, the researcher conducted an observation to make sure the data validity obtained and conducted documentation in the forms of photographs and recorder records.  The sample collection technique was by using Snow ball because the research has yet understood properly concerning the situation and location characteristics. Therefore, the researcher through new main informants was directed to main informants. Results of the research show that in belis payment process in marriage culture found in Naibenu, the one has the right to speak in decision making process is Uncle (atoin amaf) from the party of Bride. Om also serves as the marriage witness and guarantor from both bride and bridegroom.
Role of Agency in Developing Social Capital to Increase Food Productivity (Case Study on Krida Taka and Harapan Jaya Farmer Group in Mendik 1) Saidah Saidah; Sanggar Kanto; Anif Fatma Chawa
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 25 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to describe the shape of the social capital of Krida Taka and Harapan Jaya Farmer Group on Medik 1 Village and analyze how was the role of agency in terms of social capital building for intensifying food production of Krida Taka and Harapan Jaya Farmer Group. The research adopted a qualitative approach, by the case study. Raw data were analyzed by Data Condensation, Data Display, and Verifications. The findings indicated within Krida Taka Farmer Group, through the use of agriculture technology, the social capital was strongly built, individual agency as well as the group has better ability to build social capital, and has high food production. Harapan Jaya Farmer Group showed a different results. Through the use of agriculture technology, it has weak built of social capital through the use of agriculture technology, individual agency as well as group has poor ability to build social capital, and has lower food production.