Husmiati Yusuf
Unknown Affiliation

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

DEMENSIA PADA LANJUT USIA DAN INTERVENSI SOSIAL Husmiati Husmiati
Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v2i3.839

Abstract

ABSTRAKArtikel ini membincangkan mengenai persoalan dementia senilis, faktor penyebab dan akibatnya, gangguan psikologis dan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah dementia yang dialami para lanjut usia. Demensia senilis merupakan jenis kemunduran ingatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut. Demensia diakibatkan karena gangguan neuro degenerative. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah faktor usia, dimana usia yang semakin lanjut menyebabkan potensi untuk mengalami dementia semakin besar. Akibat dari dementia terjadi gangguan psikologis yang disebabkan karena terganggunya sistem fungsi daya ingatan yang semakin lama semakin berkurang terutamanya sistem ingatan jangka pendek (short term memory). Ada tiga jenis intervensi yang dapat dilakukan untuk membantu dementia yaitu intervensi lingkungan, intervensi keluarga dan intervensi psikologis. Kata kunci: Demensi, Lanjut Usia, Intervensi Sosial.
PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL SODOMI Husmiati Husmiati
Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v3i2.892

Abstract

AbstrakArtikel ini mencoba membahas isu kekerasan seksual sodomi pada anak-anak dalam perspektif pekerjaan sosial. Isu pencabulan atau penyimpangan seksual adalah merupakan satu fenomena negatif manusia yang berlaku pada masa kini secara global. Salah satu isu pencabulan seks yang tengah marak  dengan kondisi dunia secara global adalah isu sodomi. Di Indonesia berbagai kasus sodomi dapat diikuti perkembangannya melalui media massa maupun media sosial. korban  sodomi  sering kali melibatkan anak-anak dibawah umur. pelaku yang terlibat dalam kasus sodomi ini juga perlu segera ditangani karena akan memberi pengaruh secara psikologis pada korban, karena sebagian besar korban adalah anak-anak yang notabene harus mendapatkan perlindungan. Adapun factor penyebab terjadinya sodomi ini antara lain: (1) faktor internal, karena tekanan emosi, nafsu seksual yang tidak terkendali, dll. (2) orang tua, yang tidak bisa membimbing dan memberikan perhatian. (3) sosial, dimana masyarakat yang mengasingkan, pengaruh pergaulan bebas, peer group yang salah. (4) dampak kemajuan teknologi. Adapun dampak psikologis pada anak-anak sebagai korban sodomi diantaranya: (1). Post Trauma Strees Disorder, dengan gejala seperti “flashback”, menarik diri, distress dan lebih agresif daripada sebelumnya, halusinasi. (2). Phobia dan mengalami kecemasan (anxiety). (3). Depresi. (4) perubahan kepribadian dan tingkahlaku. Intervensi psikososial yang dapat dilakukan pada korban adalah terapi: (1)  terapi tingkahlaku, (2) terapi kelompok.  Dan konseling: (1) konseling krisis. (2) konseling penyediaan layanan. (3) konseling perkembangan, dan (4) konseling pencegahan. Sodomi perlu ditangani secara komprehensif sebab akan menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap korban baik dari segi fisik, mental dan emosi yang dapat menyebabkan lagi kejahatan lain  atau hal yang menyalahi norma masyarakat.  Kata Kunci: sodomi, kekerasan seksual, anak-anak, intervensi psikososial, pekerjaan sosial.
KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI DAERAH RAWAN BENCANA (Studi kasus di Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan) Husmiati Yusuf; Nyi. R. Irmayani; Ivo Noviana; Ayu Diah Amalia
Sosio Konsepsia Vol 5 No 2 (2016): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v5i2.138

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data mengenai profil lanjut usia, untuk memperoleh penjelasan empirik mengenai kualitas hidup lanjut usia di wilayah Desa,  Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dan untuk mengkaji aspek kebijakan dan program perlindungan lanjut usia terutama menyangkut kualitas hidup lanjut usia di daerah rawan bencana. Jumlah sampel dalam penelitian ini 50 orang lansia yan terdiri dari 18% laki-laki dan 82% perempuan. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik two stage cluster random sampling yaitu teknik penarikan sampel yang dilakukan dengan cara memilih kluster secara dua peringkat. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah wawancara berstruktur, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan tim peneliti yaitu berdasarkan World Health Organization of Life Instrument – Bref (WHOQO-BREF). Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS 19. Hasil penelitian mendapati tidak ada perbedaan kualitas hidup lansia berdasarkan jenis kelamin dan tahap pendidikan. Demikian pula ada 44% responden memiliki persepsi tentang kualitas hidup pada tahap biasa saja dan memandang kualitas hidup dengan baik sebanyak 34%. Selain itu ternyata program pelayanan sosial bagi lansia di desa sukamanah belum merupakan prioritas walaupun dari segi populasi lansia cukup besar. Rekomendasi yang diberikan perlu segera turun tangan pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun program pelayanan sosial bagi lansia didaerah bencana. Selain itu perlu kajian lanjutan untuk mengetahui kontribusi pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Kata kunci: Lanjut Usia, kualitas hidup, daerah bencana
PREVALENSI KEKERASAN TERHADAP ANAK LAKI-LAKI DAN ANAK PEREMPUAN DI INDONESIA Alit Kurniasari; Nurdin Widodo; Husmiati Yusuf; Badrun Susantyo; Yanuar Farida Wismayanti; Nyi. R. Irmayani
Sosio Konsepsia Vol 6 No 3 (2017): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v6i3.740

Abstract

Salah satu tujuan dari survey kekerasan terhadap anak adalah untuk mendapatkan prevalensi kekerasan terhadap anak. Dengan metode yang kuat dan pemilihan responden yang memadai, ditujukan untuk mendapatkan pengalaman kekerasan terhadap anak sebelum umur 18 tahun dan pengalaman setahun yang lalu. Alasan mendapatkan prevalensi, karena selama ini kebijakan dan program Perlindungan anak  berdasarkan pada laporan kasus, yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara metodologi. Hasilnya menunjukkan bahwa anak laki-laki memiliki kerentanan menjadi korban kekerasan, daripada perempuan, baik pengalaman kekerasan overlap yakni kekerasan baik fisik/emosi/seksual maupun kekerasan fisik itu sendiri. Hal tersebut dapat diperbandingkan dengan hasil kajian terkait lainnya yang dilaksanakan di Indonesia maupun survey sejenis yang dilakukan di Tanzania. Pelaku tindak kekerasan anak adalah orang terdekat dengan anak. Untuk mengoptimalkan hasil prevalensi kekerasan terhadap anak, maka dapat merekomendasikan data prevelensi ini sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-2019, sehingga dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lanjutan terkait kekerasan terhadap anak secara lebih mendalam. Kata kunci: Kekerasan, anak, prevalensi. AbstractOne of the purposes of the survey of violence against children is to get the prevalence of violence against children. With a powerful method and an adequate selection of respondents, intended to gain experience of violence against children before the age of 18 years and the experience of a year ago. Reasons gain prevalence, because during this time the child protection policies and programs based on case reports, the less can be justified by the methodology. The results showed that the boy has a vulnerability to violence, rather than women, both the experience of abuse overlap the violence both in physical / emotional / sexual or physical violence itself. It can be compared with the results of other relevant studies conducted in Indonesia as well as a similar survey conducted in Tanzania. Perpetrators, children are those closest to the child. To optimize the results of the prevalence of violence against children, it can recommend this prevalence of data as part of the Medium Term Development Plan (RPJMN) from 2015 to 2019, so it can be the basis for conducting advanced research related to violence against children in more depth. Keywords: Violence, children, the prevalence.
KONDISI PSIKOSOSIAL ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM PASCA REHABILITASI SOSIAL DI PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA ANTASENA, MAGELANG Husmiati Husmiati
Sosio Konsepsia Vol 2 No 2 (2013): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v2i2.773

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan profil anak yang berkonflik dengan hukum yang menjadi klien di PSMP Antasena, Magelang. Selain itu penelitian ini untuk mengevaluasi kondisi psikososial anak nakal dan anak yang berkonflik dengan hukum pasca rehabilitasi sosial, Penelitian ini menggunakan metode penelitian evaluatif dengan pendekatan kualitatif. Sebanyak 10 orang bekas klien dijadikan informan dan diplih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan pada umumnya klien berusia remaja, mengikuti program belajar kerja dan sebagian besar menjalani program rehabilitasi reguler dan mendapatkan bantuan UEP pasca rehabilitasi. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan terjadi perubahan psikososial anak nakal dan anak yang berkonflik dengan hukum mengalami perubahan ke arah positif berbanding dengan kondisi sebelum rehabilitasi. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikanagar rehabilitasi sosial yang dijalankan sama bagi semua klien baik program reguler maupun day care, pembinaan lanjut harus didasarkan pada model yang sistematik dan terukur untuk melihat kemajuan dan perkembangan psikososial eks-klien, serta perlunya dilakukan penelitian lanjutan dengan mengelaborasi variabel-variabel psikososial. Kata kunci: Anak berkonflik dengan hukum, psikososial, rehabilitasi sosial, pembinaan lanjut.
Peranan Harga Diri sebagai Variabel Moderasi dalam Hubungan antara Depresi dan Keberfungsian Sosial Internal Remaja Husmiati Husmiati
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 12 No. 3 (2013): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.873 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v12i3.1256

Abstract

The main purpose of this study is to examine the significant influence of self dignity as moderating vairable in the relationship between depression and youth’s inner social functioning. A total of 121 youths dropout from school who received social rehabilitation program at Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) in Cimahi, Indonesia, in 2012, were selected as respondentsthrough purposive technique. Research instrument was modified from standardized intrument such as: youth depression scale was modified from the generalized contentment scale; Youth self-esteem scale was modified from the Rosenberg Self Esteem Scal; and the inner social functioning scale was modified from inner-interaction social functioning scale. The results of this study found that the youths’ self-esteem was a significant role as moderating variable in relationship between youth depression and their inner social functioning. Therefore, the youths’ self-dignity factor is very important in addressing the youth problems especially depression that can be improved as their inner social functioning.
Children Victims Trauma Healing of Sinabung Mountain Eruption Ameilia Zuliyanti Siregar; Husmiati Husmiati
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 15 No. 1 (2016): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1559.825 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v15i1.1345

Abstract

This essay writen based on research on trauma healing among children victims of Sinabung eruption in North Sumatra. Research method was survey and sixty children victims of Sinabung eruption were chosen as respondents. Traumahealing handling done by a coordinated and integrated between the involvement of the whole society, NGOs, businesses and government agencies. The research found that 60 respondents 47.69 persen were boys and 52.31 persen were girls.Level of education, from primary school 76.93 persen, junior high school 15.38 persen and senior high school was 7.68 persen. The distributed questioaires answered by respondents showed there were three sacales, namely children stress symtom, children traumatic symtom, and violent symptom at refugees camps which were still be tolerated in numbers. Availability of psychological treatments were trauma healing, like singing, dancing, and drawing. It is suggested to the goverment, especially Ministry of Education, Ministry of Social Affairs, and related agencies in providing assistance to the victims should conduct an analysis on the rght benefit and target.
Social Protection for Illegal Migrant Workers in Safety House and Trauma Center Husmiati Husmiati; Nurdin Widodo; Alit Kurniasari; Ivo Noviana; M. Belanawane S
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 16 No. 1 (2017): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1644.33 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v16i1.1377

Abstract

Thedone to asses the implementation of policies and social protection programs for the illegal migrant workers, the role and function of RPTC in conducting social protection for the illegal migrant workers, the role and function of RPTC in the process of reintegration of the illegal migrant worker in the area of origin, conditions of vulnerability experienced by illegal migrant workers during the mi gration process (transit, destination, place of origin) and the internal and external driving factors that cause the illegal migrant workers want to return to work abroad. This research use qualitative-desciptive approach, and implemented in Tanjung Pinang (Riau), DKI Jakarta, East Java and West Nusa Tenggara. The results showed the implementation of policies and social protection programs for the illegal migrant workers still regulation alone, role and function of RPTC in conducting social protection and reintegration processes the illegal migrant workers is as temporary shelters and as a rehabilitation center (temporary) the illegal migrant workers who experience mental illness and health problems.The illegal migrant workers also provided assistance productive economic so that they can get a source of income without having to leave the country and vulnerabilities experienced the illegal migrant workers varying from legal, social, economic, physical and psychological, as well as internal and external driving factors the illegal migrant workers want to return to work abroad.
Faktor Potensi Kekerasan Orangtua terhadap Anak: Studi Kasus di Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi Parent Violence Potential Factor to Child: Case Study in Kelurahan Cibeber South Cimahi Subdistrict – Cimahi Fuji Lestari Perdani; Husmiati Yusuf
Jurnal Pemberdayaan Komunitas Vol 12, No 2 (2013): Jurnal Pemberdayaan Komunitas
Publisher : Jurnal Pemberdayaan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.494 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi kekerasan orangtua terhadap anak dilihat dari faktor tekanan hidup, yaitu rigiditas, ketidakbahagiaan, masalah dengan anak dan diri sendiri, masalah dengan keluarga dan orang lain, serta upaya pencegahan kekerasan orangtua terhadap anak. Penelitian ini termasuk deskriptif, berlokasi di kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, dengan 75 orang sampel penelitian yang ditarik dengan teknik cluster random sampling. Data dikumpulan dengan menggunakan angket dan dianalisis dengan SPSS 17. Analisis data menunjukkan, potensi kekerasan orangtua terhadap anak termasuk  kategori tinggi dilihat dari  faktor rigiditas, masalah dengan keluarga dan masalah dengan orang lain. Kategori sedang  dilihat dari faktor tekanan hidup dan ketidakbahagiaan orang tua. Kategori rendah dilihat dari faktor masalah dengan anak dan diri sendiri. Kata kunci: kekerasan terhadap anak, kemiskinan   Abstract This research aimed to know description of parents violence potential to child seen from six pressure life factor, namely rigiditas, unhappiness, problem with child and self, problem with family and someone else,  and parents violence prevention effort to child. This research is descriptive research, conducted in Cibeber, South Cimahi subdistrict, Cimahi Town, with 75 research samples drawn by using cluster random sampling. Data collection  by using questionnaire and analyzed by using SPSS 17. Data analysis result, parents violence potential to child appertains high category seen from rigiditas, problem with and with someone else. Democrat catefory seen from pressure life and unhappiness factor. Low category seen from problem with child and self factor. Keywords: child abuse, poverty
Psychosocial Dimension of Retirement Adi Fahrudin; Husmiati Yusuf; Mohd Dahlan HA Malek; Wan Anor Wan Sulaiman
Asian Social Work Journal Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Asian Social Work Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.934 KB) | DOI: 10.47405/aswj.v1i1.3

Abstract

Retirement is a unique phenomenon experienced by an individual who works very formal. One marker of retirement is lost in many aspects, including income, activities, identit themselves and friends as a source of support. For individuals who do not have the preparation, retirement is a burden that can give psychosocial implications not only to him but also to the family and society. Therefore it is necessary that there is a program that can help workers prepare yourself both before and after retirement.